Sabtu, 03 Januari 2009

Kemajuan Shasa

Beberapa hari ini Shasa semakin semangat saja untuk mengarang. Bermula dari pujian ibu gurunya atas hasil karangan Shasa di sekolah. Sebenarnya sih..., hasil karangan Shasa belum bisa dikatakan bagus apalagi sempurna. Tapi tidak bisa dikatakan jelek juga. Masih perlu dilatih dan diasah lagi. Mungkin itu pula sebabnya ibu guru menugaskan Shasa untuk membuat karangan lagi dan kemudian akan dibacakan di depan teman-teman sekelasnya. Tentu saja Shasa semakin bersemangat untuk mengarang.

Dulu sewaktu kelas 2 SD, Shasa memang sudah pernah mengarang 2 buah cerita pendek. Tentu saja masih banyak kekurangan seperti terjadinya pengulangan kata : "setelah itu" dan "kemudian" hehehe. Aku kemudian mencoba untuk ngedit karangannya itu dan kemudian Shasa kuminta membaca lagi karangannya yang telah kuedit. Kuminta Shasa untuk "merasakan" enak mana membaca karangan aslinya dan karangannya yang telah aku edit. Ternyata Shasa bisa merasakan bahwa setelah aku edit, karangannya lebih enak dibaca.


Kemudian, Shasa berniat untuk membuat karangan sebanyak-banyaknya yang akan dia persembahkan untuk walikelasnya yang akan pensiun. Shasa sayang sekali dengan guru wali kelas 2. Bu Rum namanya. Saking sayangnya, maka Shasa punya rencana memberikan kenang-kenangan pada bu Rum berupa kumpulan karangannya itu. Sayang sekali karena kesibukannya dan mood yang gak bagus juga, akhirnya karangan Shasa gak juga bertambah. Tetap aja 2 buah cerpen hehehe.

Akhirnya niat Shasa untuk memberikan kenang-kenangan pada Bu Rum berupa kumpulan karangannya gagal deh. Dan sebagai gantinya Shasa memberikan kenang-kenangan Buku Laskar Pelangi pada Bu Rum.

Semangat Shasa untuk mengarang muncul lagi di kelas 3 ini setelah dia mendapatkan pujian dari ibu gurunya. Dia sudah mulai rajin kembali untuk mengarang. Walaupun masih berupa cerita (yang sangat) pendek, tapi menurutku sudah lebih bagus. Karena tidak terlalu banyak pengulangan kata : "kemudian", "setelah itu" dan "lalu".

Nah..., beberapa hari ini Shasa semakin rajin baca buku-buku cerita. Untung saja Shasa termasuk penggemar buku juga. Sepertinya Shasa menyadari untuk bisa mengarang dengan baik dia harus banyak membaca. Padahal aku gak menganjurkan hal itu padanya.

Kemarin dia membongkar lagi tumpukan artikel dongeng dan cerita anak yang aku dapat di internet dan aku print-kan untuknya. Tak lama kemudian dia dengan tekun membaca kembali cerita-cerita itu. Seperti biasa..., tidak mau diganggu oleh siapapun.

Kemarin sore, ternyata di saat aku dan ayahnya tidur siang, Shasa tidak tidur siang. Dia asyik menulis karangan. Sewaktu kami bangun, dia dengan bangga memamerkan hasil karangannya. Tidak seperti biasanya, karangannya ini jauh lebih panjang. Dan ceritanya sudah semakin runtut. Dibandingkan dengan karangan-karangan sebelumnya, hasil karya Shasa kemarin adalah yang terbagus. Ternyata Shasa sudah setingkat lebih bagus dalam mengarang. Alhamdulillah... Kami bangga sekali melihatnya puas dengan hasil karyanya itu.

Shasa..., We Love you so much....

2 komentar:

  1. Mba Reni,
    Cerpennya Shasa di posting juga di blog nya donk mba. Aq seneng baca blog nya Shasa, jd inget jaman-jaman nulis di buku diary wkt SD dulu.
    he3...

    BalasHapus
  2. Mbak Mila, Shasa dah ada rencana utk nyalin cerpennya di blog. Cuma kemarin itu buku kumpulan karangan Shasa masih dipinjem ama temennya dan belum dibalikin. Ntar kalau dah disalin di blog jangan diketawain ya... Soalnya gaya Shasa bercerita lucu sih.
    Thanks apresiasinya. Shasa pasti tambah semangat nulis di blog.

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)