Pernah ketemu dengan orang yang suka cari kejelekan orang lain?
Aku pernah....
Pernah kenal dengan orang yang hobby mempengaruhi orang lain dengan pandangan-pandangan negatifnya?
Aku pernah....
Pernah berurusan dengan orang yang pinternya bermuka manis di depan orang lain tapi menikam di belakangnya?
Aku pernah....
Bertemu, berkenalan dan berurusan dengan orang-orang seperti itu pasti terasa sangat mengganggu. Kalau diladenin, pasti akan keterusan. Kalau kita udah keterusan akan lebih parah lagi. Bisa-bisa kita ikut terseret arus negatifnya. Kita jadi terbiasa memandang orang lain dari sisi negatifnya juga dan kemudian.... membicarakannya dengan orang lain. Waaa., bahaya itu. Kalaupun kita mampu menjaga diri sehingga gak ikut arus negatifnya, tetap saja waktu berharga kita jadi sia-sia karena meladeninya.
Kalau didiemin, lama-lama kita yang akan jadi "sasaran tembaknya" dikemudian hari. Nah..., jika kita yang jadi "bahan" perbincangannya... tahu apa yang akan terjadi kemudian? Mungkin kata yang tepat adalah... pembunuhan karakter! Wuih..., ini lebih ngeri lagi.
Trus..., apa yang sebaiknya kita lakukan bila ngadepin orang-orang seperti di atas ? Kalau aku, lebih baik diam dan kemudian berlalu dari hadapannya. Soalnya, bagiku lebih ngeri kalau aku jadi "foto copy-an" dirinya. Pasti hari-hariku akan disibukkan dengan mencari dan membicarakan kekurangan orang lain. Walah.... cape' deh....
Tapi kalau aku yang kemudian dijadikan bahan omongannya dan pembunuhan karakter di alamatkan padaku, bagaimana dunk? Hmmm, setelah kupikir-pikir nih..., kayaknya akibat yang akan kutanggung lebih ringan daripada kalau aku yang melakukan pembunuhan karakter itu.
Kurasa bagi orang-orang yang mengenalku dengan baik, pasti gak akan menelan mentah-mentah pembunuhan karakter yang dialamatkan padaku. Sedangkan bagi orang-orang yang belum mengenalku, mungkin saja akan termakan omongan negatif itu. Tapi..., kupikir jika suatu saat mereka bisa lebih mengenalku, bisa saja pandangan negatif itu akan luntur dengan sendirinya.
Jadi..., rasanya saat ini aku memilih tetap berjalan di jalanku saja. Tetap melakukan apa saja yang menurutku baik untukku dan baik untuk sekitarku. Karena aku yakin, semua yang diniatkan untuk kebaikan akan berujung kebaikan juga. Mungkin ada orang yang gak bisa melihatnya, tapi masih banyak orang yang mampu melihat dengan nuraninya. Yang terpenting, Allah selalu melihat apa yang diperbuat hamba-Nya, bukan ? Dan dengan pilihan ini..., aku merasa hebat bisa melepaskan diri dari arus negatif.
Pernah bertemu dengan orang yang selalu tegar menghadapi segala macam cobaan?
Aku pernah....
Pernah kenal dengan orang yang selalu berusaha melihat sisi positif dari segala macam persoalan?
Aku pernah....
Pernah berurusan dengan orang yang mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri?
Aku pernah....
Swear..., aku pernah bertemu, kenal dan berurusan dengan orang-orang seperti itu. Percayalah padaku. Dan ternyata..., berada dekat dengan mereka membuatku merasa sangat kecil dan malu. Sungguh, aku merasa diriku gak sebanding dengan mereka. Dan aku merasa aku bukanlah orang yang hebat (lagi).....
Walau di antara orang-orang seperti itu aku merasa malu, tapi aku gak akan surut langkah untuk terus berjalan bersama. Begitu banyak hal yang masih harus aku pelajari tentang hidup dan kehidupan. Bagaimana bisa menjalani hidup dengan baik dan memberikan kebaikan pula bagi orang lain. Bagaimana bisa mencintai hidup dan orang lain dengan sedemikian tulus. Bagaimana bisa menjalani hidup dengan sangat ringan tanpa dibebani dengan pikiran negatif terhadap orang lain.
Dan..., kini aku berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Sekali dua kali tersandung, tidak apalah. Bisa dijadikan pembelajaran untuk lebih hati-hati di kemudian hari. Sekali dua kali salah langkah juga tak masalah. Agar aku semakin mengetahui rambu-rambu yang ada dalam kehidupan ini. Berat ? Memang.... Tapi gak ada yang gak bisa dipelajari bukan ? Dengan membantu dan dibantu orang lain, aku yakin bahwa perjalananku ke depan akan semakin ringan. Semoga......
Aku pernah....
Pernah kenal dengan orang yang hobby mempengaruhi orang lain dengan pandangan-pandangan negatifnya?
Aku pernah....
Pernah berurusan dengan orang yang pinternya bermuka manis di depan orang lain tapi menikam di belakangnya?
Aku pernah....
Bertemu, berkenalan dan berurusan dengan orang-orang seperti itu pasti terasa sangat mengganggu. Kalau diladenin, pasti akan keterusan. Kalau kita udah keterusan akan lebih parah lagi. Bisa-bisa kita ikut terseret arus negatifnya. Kita jadi terbiasa memandang orang lain dari sisi negatifnya juga dan kemudian.... membicarakannya dengan orang lain. Waaa., bahaya itu. Kalaupun kita mampu menjaga diri sehingga gak ikut arus negatifnya, tetap saja waktu berharga kita jadi sia-sia karena meladeninya.
Kalau didiemin, lama-lama kita yang akan jadi "sasaran tembaknya" dikemudian hari. Nah..., jika kita yang jadi "bahan" perbincangannya... tahu apa yang akan terjadi kemudian? Mungkin kata yang tepat adalah... pembunuhan karakter! Wuih..., ini lebih ngeri lagi.
Trus..., apa yang sebaiknya kita lakukan bila ngadepin orang-orang seperti di atas ? Kalau aku, lebih baik diam dan kemudian berlalu dari hadapannya. Soalnya, bagiku lebih ngeri kalau aku jadi "foto copy-an" dirinya. Pasti hari-hariku akan disibukkan dengan mencari dan membicarakan kekurangan orang lain. Walah.... cape' deh....
Tapi kalau aku yang kemudian dijadikan bahan omongannya dan pembunuhan karakter di alamatkan padaku, bagaimana dunk? Hmmm, setelah kupikir-pikir nih..., kayaknya akibat yang akan kutanggung lebih ringan daripada kalau aku yang melakukan pembunuhan karakter itu.
Kurasa bagi orang-orang yang mengenalku dengan baik, pasti gak akan menelan mentah-mentah pembunuhan karakter yang dialamatkan padaku. Sedangkan bagi orang-orang yang belum mengenalku, mungkin saja akan termakan omongan negatif itu. Tapi..., kupikir jika suatu saat mereka bisa lebih mengenalku, bisa saja pandangan negatif itu akan luntur dengan sendirinya.
Jadi..., rasanya saat ini aku memilih tetap berjalan di jalanku saja. Tetap melakukan apa saja yang menurutku baik untukku dan baik untuk sekitarku. Karena aku yakin, semua yang diniatkan untuk kebaikan akan berujung kebaikan juga. Mungkin ada orang yang gak bisa melihatnya, tapi masih banyak orang yang mampu melihat dengan nuraninya. Yang terpenting, Allah selalu melihat apa yang diperbuat hamba-Nya, bukan ? Dan dengan pilihan ini..., aku merasa hebat bisa melepaskan diri dari arus negatif.
Pernah bertemu dengan orang yang selalu tegar menghadapi segala macam cobaan?
Aku pernah....
Pernah kenal dengan orang yang selalu berusaha melihat sisi positif dari segala macam persoalan?
Aku pernah....
Pernah berurusan dengan orang yang mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri?
Aku pernah....
Swear..., aku pernah bertemu, kenal dan berurusan dengan orang-orang seperti itu. Percayalah padaku. Dan ternyata..., berada dekat dengan mereka membuatku merasa sangat kecil dan malu. Sungguh, aku merasa diriku gak sebanding dengan mereka. Dan aku merasa aku bukanlah orang yang hebat (lagi).....
Walau di antara orang-orang seperti itu aku merasa malu, tapi aku gak akan surut langkah untuk terus berjalan bersama. Begitu banyak hal yang masih harus aku pelajari tentang hidup dan kehidupan. Bagaimana bisa menjalani hidup dengan baik dan memberikan kebaikan pula bagi orang lain. Bagaimana bisa mencintai hidup dan orang lain dengan sedemikian tulus. Bagaimana bisa menjalani hidup dengan sangat ringan tanpa dibebani dengan pikiran negatif terhadap orang lain.
Dan..., kini aku berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Sekali dua kali tersandung, tidak apalah. Bisa dijadikan pembelajaran untuk lebih hati-hati di kemudian hari. Sekali dua kali salah langkah juga tak masalah. Agar aku semakin mengetahui rambu-rambu yang ada dalam kehidupan ini. Berat ? Memang.... Tapi gak ada yang gak bisa dipelajari bukan ? Dengan membantu dan dibantu orang lain, aku yakin bahwa perjalananku ke depan akan semakin ringan. Semoga......
ang Positif itu pastilah ada juga hal yang Negatif...itu udah hukum alam ....
BalasHapusYups betul mrpall. Makanya kita usaha aja utk berada dalam arus yg positif saja. Setuju to ?
BalasHapusbertemu satu orang membuat kita bisa berkaca,
BalasHapusbertemu dua orang membuat kita bisa membanding
bertemu banyak orang membuat kita semakin bijak
ngga bertemu dg sesiapa pun membuat kita bisa merenung :D
Sejatinya org2 yg saya jumpai ngga ada yg item banget dan ngga ada yg putih banget, banyaknya grey ooi... :-)
Nah.., betul itu. Aku setuju juga. Memang manusia kebanyakan berada dalam wilayah abu-abu. Yang "pure" hitam or putih ..., kebanyakan di sinetron Indonesia... :)
BalasHapusAku pernah bertemu manusia yang lebih complicated. Selalu berubah mirip bunglon demi menyelamatkan banyak sisi kekurangannya di mata orang lain.
BalasHapusKadang bisa negatif *keseringannya begitu*, bisa positif *kalau lagi lempeng*, bisa bijak, bisa ganas en kesetanan *serem banget* bisa lemah dan pasrah ..
Yang paling parah, rajanya mancing informasi, en bikin malu orang di depan orang lain. Menjebak juga ..
Ampyun ..
Dulu aku sempat marah, emosi, kecewa, menangis dan semua kelompoknya, ketika menjadi target utamanya. Alhasil banyak orang mencibirku, dan menganggapku nothing.
Namun seorang ibu yang kini dekat dengan ku, mendidikku untuk tetap tersenyum. Apapun itu, sesakit itu .. senyum adalah ibadah yang bisa diberikan.
Semua perbuatan ada balasannya, dan biar keadilan Langit yang membuka tabir matanya.
Alhasil sekarang dia kena batunya. Dia diperlakukan seseorang yang cukup dekat, sama seperti ketika dulu ia memperlakukan aku. Dan itu membuatnya banyak mengadukan kekecewaan hatinya padaku. Lambat laun, sikapnya berubah padaku, walau terkadang sifat asli tak akan bisa berubah.
Aku percaya nasihat seorang motivator. bila kita menanam kebaikan, maka kebaikan yang akan datang kembali kepada kita.
Agh .. Tuhan, semoga aku kuat menghadapinya ..
ga usah dilayani dech mbak kalau ketemu orang2 seprti itu, cuma bikin pusing aja.
BalasHapuswalaupun sebagai manusia kita mempunyai kekurangan, tp klu sampe pembunuhan karakter, wahhhh....enggak banget deh
@kuyus : memang kudu sering-2 ditanamkan dalam hati bahwa bila kita menanam kebaikan, maka kita juga akan memetik kebaikan. semoga kita bukan tergolong orang-2 yang merugi ya ? Amien.
BalasHapus@kejujurancinta : pembunuhan karakter memang luar biasa sekali dampaknya, mbak. ngeri pokoknya...
aku bukan pernah lagi tapi sering ... malah dah ga aneh ... kalo aku mah seh malah tambah di layanin ... di angkat ampe atas dah gitu di juntrungin deh biar kapok ... hehe
BalasHapusWih..., seru tuh bisa layanin orang kayak gitu. Setelah orang itu dijuntrungin kapok beneran gak ? Apa udah kambuh lagi sekarang ?
BalasHapus