Minggu, 04 Januari 2009

Egois

Beberapa hari ini aku berurusan dengan orang yang (menurutku) sangat egois. Sungguh menyebalkan berurusan dengan orang-orang seperti itu. Emosiku nyaris terkuras habis menghadapinya. Sulit bagiku memendam kemarahan menghadapi sikap egoisnya yang masih ditambah pula dengan sikap keras kepalanya!! Selama beberapa hari aku masih merasa terganggu dengan perasaan marahku mengingat sikap dan perilakunya.

Ternyata sungguh melelahkan berurusan dengan orang-orang seperti itu. Aku merasakan lelah, baik lelah secara fisik maupun secara psikis. Beberapa hari ini aku rasakan kelelahan fisik yang amat sangat. Hal seperti ini belum pernah aku alami sebelumnya. Walaupun aku dalam kondisi yang sangat lelah, tapi tidak sampai seperti sekarang.


Aku mengira bahwa apa yang aku alami saat ini adalah psikosomatis. Yaitu gangguan fisik yang disebabkan oleh gangguan psikis. Perasaan marah dan tertekan yang aku rasakan yang menyebabkan kelelahan fisik yang amat sangat.

Sekarang aku jadi mikir-mikir, kenapa kemarin-kemarin sikap dan kata-kata orang yang (menurutku) sangat egois itu aku masukkan ke dalam hati. Yang kena dampaknya aku sendiri. Yang merasakan gak enaknya aku sendiri juga. So, mulai sekarang aku akan berusaha untuk tidak terlalu perduli dengan orang yang (menurutku) sangat egois itu. Aku gak akan capek-capek lagi mikirin segala hal yang berurusan dengannya. Aku gak mau hidupku terganggu karenanya.

7 komentar:

  1. sepertinya emosi dah ampe ubun2 ya bu ... hehe

    bantai aja lah bu orang kayak gitu mah :D

    BalasHapus
  2. Hehehe... iya nih, heran juga kok kemarin2 itu emosiku sudah gak dapat kutekan lagi ya. Sayang sekali aku gak punya nyali untuk membantai (takuuuutttt....) *sembunyi*

    BalasHapus
  3. sabar ya bu... mungkin ada alasan tersendiri sampe mereka egois...

    BalasHapus
  4. Iya mbak Icha..., sekarang ini aku kayaknya memang dilatih utk lebih sabar lagi. :)

    BalasHapus
  5. Sabar dong ma jangan keseringan marah. Nanti jadi cepet tua lho....?!

    BalasHapus
  6. Sabar.... tiyang sabar subur.... tiyang subur niku lemu.... lemu niku makmur..... makmur agawe sentoso.... sentoso sak niki narik becak.....

    BalasHapus
  7. @shasa : maaf ya Sha, kalau mama terbawa emosi...

    @patria : la aku sudah subur begini lho, berarti sudah cukup sabar to ? Hehehe..

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)