Kawan, kali ini ingin curhat. Beberapa hari ini aku kehilangan besar-besaran! Sayangnya tak seorang pun yang mampu membantuku mengatasi kehilanganku ini. Kehilangan yang benar-benar membuatku merasa tidak berdaya.
Kali ini kehilangan ini bukan karena sifat pelupaku sedang kambuh. Bukan pula karena aku lalai. Tapi kehilangan yang disebabkan aku tak mampu mempertahankan apa yang aku miliki. Kehilangan karena aku tak mampu menolak keinginan orang yang lebih berkuasa.
Aku bukan kehilangan harta bendaku. Tapi..., aku kehilangan salah satu 'aset'ku yang sangat berharga dalam bekerja : anggota tim yang potensial !! Sebut saja namanya Si A. Selama ini aku telah bekerja bersama A dalam 1 tim yang menurutku sudah cukup kompak dan solid. Walau sempat terjadi bongkar pasang anggota tim, tapi A selalu ada dalam tim-ku.
Aku ingat sekali, dulu sewaktu aku hendak bergabung dengannya dalam 1 tim, ada dua orang yang membisiki aku tentang kualitas A dalam bekerja. Kedua orang temanku ini mengatakan bahwa A adalah pegawai yang tidak berkualitas. Hanya gayanya saja yang seakan-akan menunjukkan dia hebat, padahal sebenarnya gak ada isinya. Kedua orang itu malah menganjurkan aku untuk lebih 'perhatian' kepada si B, karena sebenarnya si B lebih pandai dan menguasai pekerjaan.
Itulah 'bekal' yang aku terima dulu, sebelum aku tergabung dalam tim kerja dengan si A dan B. Tapi dengan berjalannya waktu, aku menemukan bahwa apa yang kedua orang temanku katakan dulu tidak sepenuhnya benar. Oke, B memang pandai dan menguasai pekerjaan, tapi itu belum cukup ! Karena B kurang memiliki semangat dan motivasi dalam bekerja. Loyalitasnya juga standar saja. Selain itu B kurang memiliki kreativitas dalam bekerja, sehingga pekerjaannya tidak ada perkembangannya.
Bagiku, A adalah seorang anggota tim yang loyal dalam bekerja. Aku sangat kagum dengan semangat kerjanya yang tinggi. Aku salut dengan kesiapannya untuk bekerja kapan pun tenaganya dibutuhkan. Aku suka dengan kreativitasnya dalam bekerja. Terus terang saja, keberadaannya dalam tim kerjaku benar-benar membuatku merasa sangat terbantu. Sementara, anggota tim yang lain di mataku tak ada yang mampu menggantikan dirinya. Bagiku, A adalah paket yang utuh dari keuletan, kecakapan, kesungguhan, kecerdasan dan kesopanan.
Kali ini kehilangan ini bukan karena sifat pelupaku sedang kambuh. Bukan pula karena aku lalai. Tapi kehilangan yang disebabkan aku tak mampu mempertahankan apa yang aku miliki. Kehilangan karena aku tak mampu menolak keinginan orang yang lebih berkuasa.
Aku bukan kehilangan harta bendaku. Tapi..., aku kehilangan salah satu 'aset'ku yang sangat berharga dalam bekerja : anggota tim yang potensial !! Sebut saja namanya Si A. Selama ini aku telah bekerja bersama A dalam 1 tim yang menurutku sudah cukup kompak dan solid. Walau sempat terjadi bongkar pasang anggota tim, tapi A selalu ada dalam tim-ku.
Aku ingat sekali, dulu sewaktu aku hendak bergabung dengannya dalam 1 tim, ada dua orang yang membisiki aku tentang kualitas A dalam bekerja. Kedua orang temanku ini mengatakan bahwa A adalah pegawai yang tidak berkualitas. Hanya gayanya saja yang seakan-akan menunjukkan dia hebat, padahal sebenarnya gak ada isinya. Kedua orang itu malah menganjurkan aku untuk lebih 'perhatian' kepada si B, karena sebenarnya si B lebih pandai dan menguasai pekerjaan.
Itulah 'bekal' yang aku terima dulu, sebelum aku tergabung dalam tim kerja dengan si A dan B. Tapi dengan berjalannya waktu, aku menemukan bahwa apa yang kedua orang temanku katakan dulu tidak sepenuhnya benar. Oke, B memang pandai dan menguasai pekerjaan, tapi itu belum cukup ! Karena B kurang memiliki semangat dan motivasi dalam bekerja. Loyalitasnya juga standar saja. Selain itu B kurang memiliki kreativitas dalam bekerja, sehingga pekerjaannya tidak ada perkembangannya.
Bagiku, A adalah seorang anggota tim yang loyal dalam bekerja. Aku sangat kagum dengan semangat kerjanya yang tinggi. Aku salut dengan kesiapannya untuk bekerja kapan pun tenaganya dibutuhkan. Aku suka dengan kreativitasnya dalam bekerja. Terus terang saja, keberadaannya dalam tim kerjaku benar-benar membuatku merasa sangat terbantu. Sementara, anggota tim yang lain di mataku tak ada yang mampu menggantikan dirinya. Bagiku, A adalah paket yang utuh dari keuletan, kecakapan, kesungguhan, kecerdasan dan kesopanan.
Kita akan merasa kehilangan ketika sesuatu atau orang yang biasanya ada itu menjadi tidak ada di dekat kita. Dalam hal apa saja.
BalasHapusSi A, memang luar biasa mampu mengemban kepercayaan mbak reni, akhirnya kita ketrgantungan sama si A mbak, ada baiknya dalam tim itu saling mengisi sehingga jika kita kehilangan A, masih ada A yang lain.
BalasHapusSetelah terbiasa bersama, ketika waktunya berpisah memang bukan hal yang ringan. Butuh waktu untuk "mengobatinya". Tapi seiring waktu, saya yakin ada penggantinya, meskipun tidak seperti dia..
BalasHapusSemangat!
Memang kehilangan itu menyakitkan ya? Aku pny cerita yg menyakitkan sekaligus menjengkelkan. Wkt itu timku dapet sales baru namanya S. Dia sales yg bagus dan aku pny feeling dia cepet belajar. Berkat bimbingan sabarku, dia hampir saja dpt proyek pdhal baru 2 bulan.
BalasHapusEh tak dinyana tiba2 bosku memanggilku, kasih tau bahwa mulai besok S dikeluarkan.
Aku: 1. kaget (krn ga ada masalah kok tiba2 dikeluarin)
2. marah, karena aku ga pernah diajak diskusi, pdhal aku atasannya langsung
3. sakit hati, krn sekrg tahu begitulah perusahaanku memperlakukan karyawannya. Dikeluarkan tanpa pemberitahuan seblmnya, tanpa dijelaskan kesalahannya, ga diberi kesempatan mencoba lagi barang 1 bulan lagi.
Pdhal istrinya lg barusan hamil!
Waktu itu memang aku baru saja mengajukan resign, tapi kalo ga, mungkin aku resign juga saking mangkelnya.
Fiuhh..lega deh dah cerita disini.
Maaf ya mbak kalo komennya malah bikin mbak Ren pusing?!
kayaknya si A ini bener-bener 'spesial' ya..mungkin kinerjanya patut diacungi jempol, pantas aja mbak reni percaya banget sama dia. tapi perpisahan enggak bisa ditolak mbak. semoga saja ada yang lebih baik yang menggantikan posisinya
BalasHapusmbak reni makasih komennya di blog saya, benr mbak walaupun kita udah ngerasa apa yg kita omongin itu benr tapi kadangkala penerimaan orang itu gak sama. makanya ada yg namanya salah faham.
BalasHapusmengenai si A. yg namanya datang ujungnya pergi mbak. yang sabar ya moga mbak dapet pengganti yg sama seperti A atau insyaAlloh lebih baik dari dia
semangaaatttt
@maskuncoro : Bener sekali mas. Aku ngerasin kok.
BalasHapus@eri-communicator : Semoga saja akan muncul A yang lain, bang.
@cak narto : Semoga akan segera ada penggantinya, cak.
@fanda : Hehehe, emang setelah uneg-2 keluar kita merasa lega ya, mbak.
@henny : emang dia rekan kerja yg penuh semangat. Banyak yg sudah mengakui hal itu.
@dwinacute : Amin... Makasih ya mbak.
@
@JengSri : makasih banyak atensinya.
BalasHapusmudah2an cepet dapat penggantinya ya mbak..biar teamnya kembali solid..
BalasHapus@loly : makasih mbak untuk doanya...
BalasHapusSemoga A bisa menjalankan tugasnya dengan baik ya? Wah kesempatan selalu terbuka untuk sosok A yang selalu sigap dan kreatif.
BalasHapusMudah2an mbak bisa segera menemukan soosk pengganti A. Walau tidak akan sama, karena setiap manusia punya keunikannya sendiri sendiri.
Semangat terus ya mbak??
@kuyus : makasih dukungannya mbak. Aku tambah semangat nih.
BalasHapusKadangkala Allah mengembalikan Sesuatu yang Hilang
BalasHapus@haniseh : Amin...
BalasHapus