Kamis, 01 Januari 2009

Indahnya persahabatan


Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.
Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih.

Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian

Ketika ia menyampaikan pendapat, kalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”, dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya”
Bilamana dia terdiam tanpa kata hati senantiasa mencari rahasianya

Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan.

Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan.
Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai.

Lenyapkan maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,
bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara
hanya menangkap kekosongan semata

Persembahkan yang terindah bagi persahabatan. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah diamengenali pula musim pasangmu.
Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar bersama guna membunuh waktu.
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu

Sahabat kan mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.
Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan
Berbagi duka dan kesenangan Karena dalam rintik lembut embun, hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah kehidupan.

- Kahlil Gibran -

Aku salah seorang penggemar berat tulisan-tulisan Kahlil Gibran. Dan apa yang dituangkan Kahlil Gibran di atas tentang persahabatan sangat aku sukai. Seperti itulah persahabatan yang aku pahami.

Memang indah memiliki sahabat. Bersama sahabat kita dapat berbagi cerita, suka dan duka. Yang lebih mengasyikan lagi..., bersama sahabat kita bisa berbuat apa saja karena sahabat mampu menerima kita apa adanya.

Aku memiliki beberapa sahabat yang aku jumpai sepanjang perjalanan hidupku. Ada yang kukenal waktu aku sekolah, kuliah dan bekerja. Salah seorang sahabat yang kini dekat denganku adalah Mbak Harum. Aku mengenalnya di tempat kerjaku kurang lebih 6 tahun yang lalu.

Awal mengenalnya..., terus terang agak ngeri juga karena keliatannya dia galak banget (ups... sorry mbak Harum. Peace... hehe). Tapi setelah mengenalnya, ternyata dia baik hati dan yang penting orangnya asyik diajak ngobrol apalagi bercanda. Kalau udah bercanda kami sering kelewatan sebenarnya, tapi untungnya karena kami sama-sama tahu kalau itu dalam konteks bercanda maka gak pernah ada yang ngerasa tersinggung atau sakit hati.

Setelah kami akrab, aku sering meledeknya karena kesan dia yang galak itu, padahal orangnya manis lho (ih... padahal ga nyambung yach?!). Dengan bercanda dia akan menanggapi ledekanku itu dengan : "Walau muka Rambo..., tapi hati Rinto lho..." Walah...!!

Yang seru, kalau kami sedang ketemu dan ngobrol..., seringkali kata-kata narsis berhamburan keluar dari mulut kami. Tapi, narsisku tidak separah narsisnya mbak Harum yang menurutku udah mencapai stadium IV !! Gimana gak dibilang parah kalau dalam mimpi pun dia masih bisa narsis. *gubraak...!* Sampai-sampai kalau aku mau cerita tentang mbak Harum, suamiku nyela duluan : "Mbak Harum yang narsis ..?" Hahaha....

Suami kami memang udah sama-sama paham dengan kedekatan kami. Kalau kami sms-an sampai jauh malam atau telpon berjam-jam ya mereka maklum saja. Herannya, kok kayaknya gak ada habis-habisnya bahan yang kami bicarakan ataupun yang kami jadikan bahan becandaan yach?

Aku ingat, kalau lagi musim mangga dan di kantor ada yang bawa mangga, pasti kami makan bareng-bareng dengan teman-teman kantor. Curangnya, aku malas ngupas mangga. Aku selalu minta mbak Harum yang mengupaskan untuk kami makan berdua. Udah begitu aku masih suka protes dengan cara mbak Harum mengupas mangga yang menurutku gak benar. Tapi aku gak mau kalau disuruh menggantikannya ngupas mangga. Kalau udah begitu mbak Harum akan ganti protes padaku : "Udah minta dikupasin, masih protes juga!" Hehehe...

Kalau mengingat satu persatu kebersamaan yang kami lalui dalam persahabatan ini memang gak ada habisnya. Memang persahabatan itu indah. Indah untuk dikenang. Indah untuk dijalani.

Berbahagialah bagi siapa saja yang memiliki banyak sahabat dalam hidupnya karena hidupnya akan semakin kaya warna.

3 komentar:

  1. persahabatan mmg snagat indah, aku mrs bersyukur dengan kehadiran sahabat2ku skrg ini... Thanks God...
    met tahun baru y mbak :)


    -sarahtidaksendiri.wordpress.com-

    BalasHapus
  2. nah itu sudah bisa .. mengatur letak fotonya. Saat upload, jangan lupa di resize, agar proses uploadnya bisa lebih cepat dan gak makan kapasitas blog. lalu pas di upload bisa pilih tata letak foto *tak satupun (paling sebelah kiri. ukuran gambar bisa kecil atau menengah. nanti setelah gambarnya muncul .. bisa di atur sendiri ke kiri atau ke kanan atau center via tool box di layar postingan.

    BalasHapus
  3. @sarah : Persahabatan memang indah so patut kita jaga. Met Tahun Baru juga. Semoga di tahun 2009 kita akan dapat meraih semua yang kita inginkan.

    @kuyus : Thank mbak utk dukungan & bantuannya selama ini. Berkat mbak juga blog aku jadi makin manis. Thanks...

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)