Dua hari yang lalu adalah hari ulang tahunnya yang ke tiga puluh sembilan. Namun, sejak dua hari sebelumnya dia telah mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari teman-temannya. Bahkan hari inipun, dua hari setelah hari ulang tahunnya, ucapan selamat ulang tahun itu masih saja dialamatkan padanya. Maklum saja, dia boleh dibilang sebagai "panutan" dalam kelompoknya. Masih muda, cantik, sukses dan kaya... So, mencari teman bukanlah persoalan sulit baginya.
Dari sekian banyak ucapan selamat ulang tahun yang diterimanya, 75 % di antaranya juga menanyakan kapan dia akan merayakan hari istimewa itu. Merayakan disini berarti adalah mengundang mereka untuk pesta (baca : makan-makan secara gratis). Sebenarnya kalau semua permintaan teman-remannya itu dituruti, bisa-bisa menguras semua uang belanja bulanannya.
Akhirnya, setelah dipertimbangkan masak-masak, dia memutuskan untuk merayakan ulang tahunnya sebanyak 3 kali. Yang pertama tentu saja dengan keluarganya (orangtua, suami dan anak-anaknya). Dan itu dilakukannya bertepatan dengan tanggal kelahirannya, yaitu dua hari yang lalu. Bersama mereka makan malam di suatu resto yang ada di hotel berbintang yang menjadi langganan keluarganya.
Dan selanjutnya, siang kemarin adalah acara perayaan yang kedua. Bersama sekelompok wanita temannya main tenis, mereka makan siang di sebuah mall yang dekat dengan kantornya. Dan seperti biasa jika berkumpul bersama dengan teman-teman tenisnya ~yang semuanya wanita~ acara jadi sangat meriah dan seru karena canda dan tawa tiada hentinya.
Nah... yang terakhir adalah kemarin malam. Kali ini dia mengajak mantan teman-teman SMA-nya untuk berkumpul bersama di sebuah coffe room di sebuah hotel yang ada di kotanya. Acaranya yang dimulai pukul 21.30 WIB itu direncanakan akan berakhir pada pukul 24.00 WIB.
Ternyata, banyak juga mantan teman-teman SMA-nya yang datang. Di antara sekian banyak yang datang, mayoritas adalah teman-temannya yang laki-laki. Sementara teman wanitanya yang bisa datang malam itu hanya 5 orang. Tapi itu tak mengurangi kebahagiaannya karena semua temannya yang hadir berusaha untuk memberikan kebahagiaan untuknya.
Canda dan tawa kembali menghiasi harinya. Bernyanyi dan berkaraoke bersama mantan teman-teman SMA-nya benar-benar membuat senyum tak beranjak dari wajahnya. Gembira dan bahagia.... hingga akhirnya waktu jualah yang menghentikan semuanya. Tepat pukul 00.30 WIB akhirnya perayaan itu selesai dan meninggalkan kesan yang mendalam bukan saja baginya, tapi bagi teman-temannya.
*****
Itulah sekelumit cerita tentang perayaan sebuah hari ulang tahun. Walaupun menyisakan kenangan indah dan kebahagiaan, tak urung sempat membuatku mengeryitkan dahi, yaitu tentang perayaan yang digelarnya dengan mantan teman-teman SMA-nya. Ada beberapa bagian yang tak aku pahami, tapi mungkin itu terjadi karena adanya perbedaan persepsi.
Aku tak paham, mengapa untuk perayaan sebuah ulang tahun harus dirayakan dengan 'kemeriahan' seperti itu. Ya... ya..., aku tahu bahwa merayakan ulang tahun memang hak masing-masing orang. Setiap orang memang berhak untuk meraih bahagia dengan caranya sendiri, apalagi dengan menggunakan uangnya pribadi. Tak akan ada yang berani protes, bukan ?
Tapi tahukah dia, bahwa saat undangan perayaan ulang tahun dibagikan, ada seorang temannya yang tak bisa datang ? Dan alasan ketidakhadirannya adalah karena pemilihan waktu yang tidak tepat. Karena pada jam-jam selarut itu seorang istri kurang pas jika pergi dari rumah dan meninggalkan keluarga hanya untuk 'berhura-hura' ?
Tahukah dia, bahwa ada seseorang lagi tak datang ? Kali ini alasannya adalah lokasi perayaan ulang tahun yang kurang tepat. Jika perayaan ulang tahun itu dirayakan di rumahnya, maka mungkin saja seseorang ini akan tetap memaksakan diri untuk hadir (bagaimanapun mereka cukup akrab sewaktu SMA dulu). Tapi karena dirayakan di sebuah coffe room sebuah hotel, maka dia merasa tak pantas untuk datang. Maklum saja, sehari-hari dia adalah pedagang kaki lima, yang untuk mencukupi makan keluarganya saja sudah kewalahan, apalagi untuk membeli sebuah baju yang pantas untuk dipakai di hotel. Baginya, bisa makan 3 kali sehari saja sudah suatu kemewahan... tapi bersenang-senang di sebuah hotel tak pernah terbayangkan olehnya.
Tahukah dia, bahwa ada seseorang yang mengelus dada ? Di saat sekian banyak orang kesulitan mempertahankan hidupnya, ada sekelompok orang yang berpesta dan bergembira ria untuk menyambut perayaan ulang tahun. Apakah mereka lupa, bahwa mungkin saja sisa-sisa makanan pesta mereka merupakan 'berkah' bagi pengemis yang mengorek-ngorek tong sampah ?
Apakah mereka lupa, ada banyak anak di luar sana yang menangis putus asa ? Mereka tak mampu melanjutkan sekolahnya, meskipun uang sekolah mereka yang hanya beberapa lembar uang ribuan saja tak mampu mereka bayarkan. Ironis sekali rasanya.
Apakah mereka lupa, bahwa mereka tengah merayakan dengan gembira berkurangnya waktu yang diberikan-NYA untuk hidup di dunia ?
Andai saja perayaan ulang tahunnya tak meninggalkan sedih dan cemburu di hati orang lain.
Andai saja dia tak mengutamakan perayaan yang berwujud pesta, mungkin akan lebih banyak orang yang ikut bahagia bersamanya.
Andai saja, dia mampu merayakan ulang tahunnya dengan lebih bijaksana. Andai saja perayaan ulang tahunnya dirayakan dengan sederhana dan tak berlebihan. Jika itu terjadi, aku akan semakin mengaguminya sebagai wanita muda yang cantik, sukses, kaya dan... berhati bidadari.
Andai saja....
Akhirnya, setelah dipertimbangkan masak-masak, dia memutuskan untuk merayakan ulang tahunnya sebanyak 3 kali. Yang pertama tentu saja dengan keluarganya (orangtua, suami dan anak-anaknya). Dan itu dilakukannya bertepatan dengan tanggal kelahirannya, yaitu dua hari yang lalu. Bersama mereka makan malam di suatu resto yang ada di hotel berbintang yang menjadi langganan keluarganya.
Dan selanjutnya, siang kemarin adalah acara perayaan yang kedua. Bersama sekelompok wanita temannya main tenis, mereka makan siang di sebuah mall yang dekat dengan kantornya. Dan seperti biasa jika berkumpul bersama dengan teman-teman tenisnya ~yang semuanya wanita~ acara jadi sangat meriah dan seru karena canda dan tawa tiada hentinya.
Nah... yang terakhir adalah kemarin malam. Kali ini dia mengajak mantan teman-teman SMA-nya untuk berkumpul bersama di sebuah coffe room di sebuah hotel yang ada di kotanya. Acaranya yang dimulai pukul 21.30 WIB itu direncanakan akan berakhir pada pukul 24.00 WIB.
Ternyata, banyak juga mantan teman-teman SMA-nya yang datang. Di antara sekian banyak yang datang, mayoritas adalah teman-temannya yang laki-laki. Sementara teman wanitanya yang bisa datang malam itu hanya 5 orang. Tapi itu tak mengurangi kebahagiaannya karena semua temannya yang hadir berusaha untuk memberikan kebahagiaan untuknya.
Canda dan tawa kembali menghiasi harinya. Bernyanyi dan berkaraoke bersama mantan teman-teman SMA-nya benar-benar membuat senyum tak beranjak dari wajahnya. Gembira dan bahagia.... hingga akhirnya waktu jualah yang menghentikan semuanya. Tepat pukul 00.30 WIB akhirnya perayaan itu selesai dan meninggalkan kesan yang mendalam bukan saja baginya, tapi bagi teman-temannya.
Itulah sekelumit cerita tentang perayaan sebuah hari ulang tahun. Walaupun menyisakan kenangan indah dan kebahagiaan, tak urung sempat membuatku mengeryitkan dahi, yaitu tentang perayaan yang digelarnya dengan mantan teman-teman SMA-nya. Ada beberapa bagian yang tak aku pahami, tapi mungkin itu terjadi karena adanya perbedaan persepsi.
Aku tak paham, mengapa untuk perayaan sebuah ulang tahun harus dirayakan dengan 'kemeriahan' seperti itu. Ya... ya..., aku tahu bahwa merayakan ulang tahun memang hak masing-masing orang. Setiap orang memang berhak untuk meraih bahagia dengan caranya sendiri, apalagi dengan menggunakan uangnya pribadi. Tak akan ada yang berani protes, bukan ?
Tapi tahukah dia, bahwa saat undangan perayaan ulang tahun dibagikan, ada seorang temannya yang tak bisa datang ? Dan alasan ketidakhadirannya adalah karena pemilihan waktu yang tidak tepat. Karena pada jam-jam selarut itu seorang istri kurang pas jika pergi dari rumah dan meninggalkan keluarga hanya untuk 'berhura-hura' ?
Tahukah dia, bahwa ada seseorang lagi tak datang ? Kali ini alasannya adalah lokasi perayaan ulang tahun yang kurang tepat. Jika perayaan ulang tahun itu dirayakan di rumahnya, maka mungkin saja seseorang ini akan tetap memaksakan diri untuk hadir (bagaimanapun mereka cukup akrab sewaktu SMA dulu). Tapi karena dirayakan di sebuah coffe room sebuah hotel, maka dia merasa tak pantas untuk datang. Maklum saja, sehari-hari dia adalah pedagang kaki lima, yang untuk mencukupi makan keluarganya saja sudah kewalahan, apalagi untuk membeli sebuah baju yang pantas untuk dipakai di hotel. Baginya, bisa makan 3 kali sehari saja sudah suatu kemewahan... tapi bersenang-senang di sebuah hotel tak pernah terbayangkan olehnya.
Tahukah dia, bahwa ada seseorang yang mengelus dada ? Di saat sekian banyak orang kesulitan mempertahankan hidupnya, ada sekelompok orang yang berpesta dan bergembira ria untuk menyambut perayaan ulang tahun. Apakah mereka lupa, bahwa mungkin saja sisa-sisa makanan pesta mereka merupakan 'berkah' bagi pengemis yang mengorek-ngorek tong sampah ?
Apakah mereka lupa, ada banyak anak di luar sana yang menangis putus asa ? Mereka tak mampu melanjutkan sekolahnya, meskipun uang sekolah mereka yang hanya beberapa lembar uang ribuan saja tak mampu mereka bayarkan. Ironis sekali rasanya.
Apakah mereka lupa, bahwa mereka tengah merayakan dengan gembira berkurangnya waktu yang diberikan-NYA untuk hidup di dunia ?
Andai saja perayaan ulang tahunnya tak meninggalkan sedih dan cemburu di hati orang lain.
Andai saja dia tak mengutamakan perayaan yang berwujud pesta, mungkin akan lebih banyak orang yang ikut bahagia bersamanya.
Andai saja, dia mampu merayakan ulang tahunnya dengan lebih bijaksana. Andai saja perayaan ulang tahunnya dirayakan dengan sederhana dan tak berlebihan. Jika itu terjadi, aku akan semakin mengaguminya sebagai wanita muda yang cantik, sukses, kaya dan... berhati bidadari.
Andai saja....
Pertama : selamat ulang tahun yang ke 39 ya mbak..
BalasHapusselisih 2 tahun sama Ibuku
Kedua : Ulang tahun kadang membuat kita merenung apa yang telah kita lakukan
mungkin ga ada salahnya kalo kita menyisihkan perayaan ulang tahun dengan membagikan sedikit rizki ke orang lain
sukses selalu buat mba Reny ya..
weleh..weleh aku yang pertama ya??
BalasHapussungguh ironis emang bu... padahal nambah usia (umur berkurung) mestinya ajang perenungan ya bu...
BalasHapus@itik
tik, emang yg ulang tahun bu reni? nah lho, ketauan kan skimming :D
aku juga bingung kenapa orang suka mengadakan pesta besar-besaran untuk ultahnya? apalagi dulu, jaman 17an, sampe nyewa hotel segala cuma buat perayaan kalo umurnya udah nambah 1.
BalasHapusselamat ulang tahun buat mbak Reni. *ngelirik Itik*
selamat ulang tahun yaaa... smg panjang umur, sehat, banyak rezekinya & smg selalu dalam lindungan serta bimbingan Allah SWT.
BalasHapusPerbanyaklah untuk instropeksi diri karena umur kita semakin hari semakin berkurang.
@itik & harto > aduh.., yg ulang tahun bukan diriku...
BalasHapus@sibaho > ya, memang sebaiknya ulang tahun diisi dengan melakukan instrospeksi dan merenung.
@clara > menurutku, memang sayang uang hanya digunakan untuk 'pesta' sesaat.
Menurutku kita jangan menilai hanya dari 1 sisi aja, mbak. Banyak cara utk mengungkapkan keprihatinan pada hidup sesama di sekitar kita, tak selalu hrs pada saat ultah. Kita toh tak bisa memenuhi keinginan banyak org. Percuma juga kalo kita merayakan sesuatu tp kita tak bisa meluapkan kegembiraan kita sendiri. Jadi menurutku, biarlah cara org merayakan itu kita kembalikan pd orangnya.
BalasHapusLagipula menurutku, ulang tahun adalah hari yang sangat istimewa bagi seseorang. Ulang tahun bukan hanya berarti usia kita berkurang 1, namun justru kedewasaan kita bertambah 1.
lho bukan mba reni yg ultah ya?!?!?!? kirain mba reni.....heheheheh gak jadi minta traktir dunk!!!!
BalasHapusbisa saja dia begitu bersyukur atas apa yang ia dapat selama ini mbak. muda, sukses :) dan kemewahan pesta ultahnya tersebut sebagai ungkapan rasa syukurnya tanpa sedikitpun tahu bahwa mungkin nggak jauh dari kemeriahan pestanya, ada anak kecil yang sedang nangis-nangis, karena ibunya nggak mampu beliin dia jajan, yang harganya cuman 500rp.
BalasHapussaya justru ga pernah mau ngerayain ultah mba, ya seperti kata mba reni, setiap kali ultah datang artinya kan usia kita malah berkurang setahun...
BalasHapusseharusnya kita nyambut ultah kita bukan dengan perayaan, melainkan perenungan... :)
Bu..ceritanya menarik, tapi aku baca comment-2nya jadi ketawa sdr, perasaan crta itu bukan crt yg pas utk seorg bu reni, knp semua ucapan tertuju ke bu reni ???? hihihi..
BalasHapusaku sih malah ga pernah dirayain kalo ultah... ngumpul bareng keluarga aja udah cukup kok,, yang penting sih bersyukur atas nikmat yang udah diperoleh...
BalasHapusSelamat Ultah yah mbak..
BalasHapusklo aku ultah tak pernah digelar besar2an. hehe.. maklum ga da dana :D
tp klopun ada dana.. pikir2 lg deh :D
mungkin jg mereka gelar pesta besar2an tuk ngesyukuri dan berbagi kebahagian dengan semua..
positif thinking ajah !
lohh jadi ceritanya spa nie mbak yang ultah ?
BalasHapusHEhehee
bner mbak
acara pesta yang meriah di hari ultah pun terkadang gak menjamin semuah orang ikut bahagiah :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswah mbak mav ya yang sebelumnya saya hapus,,hehe..ternyata salah tanggap dengan tulisan mbak..
BalasHapustapi so far..ceritanya bagus..
sukses deh buat mbk..
:D
gak pernah ngerayain ultah..
BalasHapusultahnya sellau terlupakan :D
bahkan ada yang inget ultah saya aja ngucapin met ultah aja udah seneng banget.
tapi saya suka looh klo di undang2 gitu pastinya dateng ah. wong sudah di undang kok..
merayakan hari ulang taun memang tergantung pada masing2 Mbak, mau dirayakan atau gak yg penting kita sadar bahwa jatah hidup kita di dunia telah berkurang
BalasHapusIni yang saya bilang mbak reni jago nulis chicken soup. Kalau kita menulis sekedar hura2nya saja, siapa saja bisa :) tapi, disebalik kejadian itu, ada apa, itu yang penting hehehe...
BalasHapusMiris banget yah mbak reni membacanya. Ko ada juga yang seperti itu. Tapi, yah itu tadi, pemikiran kita kadang lain2.. Semoga Allah selalu melindungi kita, dari berbuat sia2. Amin..
BalasHapusini mungkin sulit. ketika seseorang berkata, "mank ada yg salah? duitku sendiri, aku cari dengan keringat sendiri, kuhabiskan dengan caraku sendiri pula.salah kah?". sulit untuk berdebat.
BalasHapusnamun demikian tetap ada harapan, ultah tetap menitikberatkan pada makna daripada pesta.
Adalah lebih baik jika kita merayakan berkurangnya umur kita setiap tahunnya dengan bermuhazabah dan introspeksi diri.
BalasHapussalam sobat
BalasHapusmemang kalau perayaan ULTAH ,biasanya yang dirayakan besar2an anak2 ya mba,,
yang penting sehat dan selalu diberkahi umur panjang oleh ALLAH SWT.
Duh, mungkin dia sedang khilaf mbak... maklumi saja.. heheheh
BalasHapusIyah, memang idealnya Ultah ya untuk perenungan ya mbak, karena tambah umur tambah tua deket mati...
BalasHapuswao....."andai" nya banyak sekali dan menyadarkan rasa!
BalasHapusKisah pencerahan yang bagus! "Andai"nya perlu direnungkan!
* Ulang Tahun indah kalau dirayakan dengan puasa bersama seisi rumah! Karena setiap ulang tahun fisik kita semakin renta!
Untuk membuat Popular Post, script saya ambil di:
BalasHapushttp://www.hapiamesir.org/2010/01/solusi-top-post.html
Tinggal copy scriptnya, dan paling akurat!
www.hapiamesir.org ini saya link di my blog list, banyak manfaat yang kuperoleh, dan dia suka berkunjung!
seandainya semua orang kaya memiliki kepedulian seperti itu takkan ada lagi orang yang kelaparan mbak, artikel yang sangat mencerahkan
BalasHapusgimana yah kalau uang untuk pesta itu disumbangkan untk orang miskin pasti ia akan tambah cantik cantik di dalam cantik diluar
BalasHapuslet's share to the poor people
BalasHapusmendinga uangnya buat aku ya. buat beli ruko.hehhee
BalasHapussetiap orang memiliki cara yang berbeda dalam merayakan ulang tahun nya y mba ^^
BalasHapusada yg berlebihan seperti itu,menurutku berlebihan...karena pesta ulang tahun tak perlu sampai tiga sesi gt y mba hehe....
kalau aku ? hemm...cukup kumpul keluarga mba,kalo pun ada acara biasanya cuma makan bersama aja dan itu terbatas keluarga,dan tidak di hotel mewah hehe... ckp dirmh dgn suasana kekeluargaan yg hangat ^^
selamat ulang tahun ya.. wlau telat... tapi berkat2 tak pernah elat... amin
BalasHapusAndai saja yaa mbak? Kenapa mbak tidak coba untuk memberitahu dia?
BalasHapuspY b'stdy....
BalasHapusRentang waktu
BalasHapusterkadang membuat kita lupa
bahwa kita semakin dewasa
Rentang waktu
terkadang membuat kita lupa
bahwa kita telah melanggar titah Yang Kuasa
Rentang waktu
terkadang membuat kita sadar
bahwa kita hanya manusia
yang tak punya apa-apa
selain jasad yang tak berguna
Rentang waktu
terkadang membuat kita sadar
bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa
melainkan hati yang ada di dalam dada
dan amal jasad yang lata
Walau Einstein berkata bahwa rentang waktu itu berbeda
tergantung dalam keadaan apa kita berada
Namun Tuhan telah berkata,
“Hanya Akulah yang tahu umur manusia”.
Sekular barat berkata,
“Waktu adalah dollar di dalam kantung”
Namun Hasan Al-Bana berkata,
“Waktu adalah pedang, potong atau terpotong”.
Waktu…..
Alam terus menari dalam simfoninya
Waktu…..
Umur manusia didikte olehnya
Waktu….. setiap detaknya
memakukan kita di persimpangan jalan
jalan Tuhan atau jalan setan
Rentang waktu…..
semoga tak melalaikan kita
tuk terus berjalan di jalan-Nya
met ulang tahun buat yang ngrayain....
kalau Rizky mah ultah g pernah d rayain mb'..... biasa aja.... paling2 cuma temen2nya Rizky yang ngasih ucapan lewat sms, yg tahu ulatah aq....
oy u/ masalah tag.... dikerjain kapan aja kalau sempat dan kalau punya waktu luang
maaf telat Rizky ngucapinnya
BalasHapuswah saya juga telat ngucapinnya nech....,
BalasHapussalam kenal yach.....