gambar diculik dari sini
Aku kehilangan mood untuk blogging, meskipun banyak hal yang sebenarnya ingin aku tuliskan. Mood-ku melayang entah kemana semenjak Shasa sakit. Yang ada dalam pikiranku hanya tentang keadaan Shasa saja, bahkan berpikir tentang pekerjaan kantor saja rasanya malasnya bukan maen hehehe... Ohya, Shasa sampai hari ini masih dalam tahap 'observasi' untuk memastikan apakah dia terkena DB atau tidak. Jadi, aku masih rutin konsultasi pada dokter... semoga saja Shasa tak harus masuk RS karena kena DB ya...?
Ada yang ingin aku sampaikan, yaitu tentang kawanku yang baru saja melakukan syukuran karena naik pangkat (telah aku ceritakan pada postinganku sebelumnya). Sehari setelah mengadakan syukuran itu, esok harinya (Jum'at, 19 Pebruari 2010) kami menerima kabar duka bahwa kawanku itu meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun....
Betapa mudah bagiNYA membolak-balikkan kehidupan seseorang. Setelah baru saja dia berbahagia karena telah naik pangkat, tak lama kemudian Allah mengambil nyawanya. Bukan hanya keluarganya saja yang kaget dan merasa kehilangan atas kepergiannya, teman-teman kerjanya tak kalah kagetnya. Memang sebelumnya dia sudah sakit, tapi kami tak menyangka kalau dia akan pergi secepat itu. Apalagi seharusnya 4 bulan lagi dia akan memasuki masa pensiun. Ternyata SK Pensiun itu tak sempat diterimanya karena Allah telah lebih dulu memanggilnya.
Saat kami takziyah ke rumahnya, keluarganya masih sangat shock dengan kepergian orang yang mereka cintai dengan tiba-tiba. Berada dalam suasana berkabung seperti itu, kembali aku diingatkan tentang kematian. Kita tak pernah tahu kapan kita akan dipanggil menghadapNYA. Rasanya aku perlu mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi saat itu. Sepertinya aku harus berusaha lebih keras lagi untuk mempersiapkan diri karena sepertinya aku masih kurang sekali dalam mempersiapkan diri selama ini.
Peristiwa itu memberikan banyak pelajaran bagiku. Rasanya aku pun perlu mempersiapkan Shasa lebih baik lagi untuk menghadapi berbagai kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Aku hanya ingin Shasa tidak shock jika kemungkinan-kemungkinan buruk terjadi. Sedih tentu saja tak dapat dihindari, tapi aku tak ingin jika Shasa jadi terpuruk karena tak mampu menghadapi peristiwa yang tak diharapkannya.
Itu saja..., sebenarnya banyak hal yang ingin aku sampaikan, tapi moodku belum kembali... Jadi maaf aku belum bisa jalan-jalan nih....
Ada yang ingin aku sampaikan, yaitu tentang kawanku yang baru saja melakukan syukuran karena naik pangkat (telah aku ceritakan pada postinganku sebelumnya). Sehari setelah mengadakan syukuran itu, esok harinya (Jum'at, 19 Pebruari 2010) kami menerima kabar duka bahwa kawanku itu meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun....
Betapa mudah bagiNYA membolak-balikkan kehidupan seseorang. Setelah baru saja dia berbahagia karena telah naik pangkat, tak lama kemudian Allah mengambil nyawanya. Bukan hanya keluarganya saja yang kaget dan merasa kehilangan atas kepergiannya, teman-teman kerjanya tak kalah kagetnya. Memang sebelumnya dia sudah sakit, tapi kami tak menyangka kalau dia akan pergi secepat itu. Apalagi seharusnya 4 bulan lagi dia akan memasuki masa pensiun. Ternyata SK Pensiun itu tak sempat diterimanya karena Allah telah lebih dulu memanggilnya.
Saat kami takziyah ke rumahnya, keluarganya masih sangat shock dengan kepergian orang yang mereka cintai dengan tiba-tiba. Berada dalam suasana berkabung seperti itu, kembali aku diingatkan tentang kematian. Kita tak pernah tahu kapan kita akan dipanggil menghadapNYA. Rasanya aku perlu mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi saat itu. Sepertinya aku harus berusaha lebih keras lagi untuk mempersiapkan diri karena sepertinya aku masih kurang sekali dalam mempersiapkan diri selama ini.
Peristiwa itu memberikan banyak pelajaran bagiku. Rasanya aku pun perlu mempersiapkan Shasa lebih baik lagi untuk menghadapi berbagai kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Aku hanya ingin Shasa tidak shock jika kemungkinan-kemungkinan buruk terjadi. Sedih tentu saja tak dapat dihindari, tapi aku tak ingin jika Shasa jadi terpuruk karena tak mampu menghadapi peristiwa yang tak diharapkannya.
Itu saja..., sebenarnya banyak hal yang ingin aku sampaikan, tapi moodku belum kembali... Jadi maaf aku belum bisa jalan-jalan nih....
betul mba, kita tak tahu kapan akan mati, padahal mati itu begitu dekat dengan kita.
BalasHapusmoga shasa cepat sembuh ya mba.
BalasHapusbanyak pelajaran dari teman mba itu juga...moga keluarganya diberikan ketabahan.
iya mba, mood ngeblog mah naik turun, rasanya semua pernah mengalaminya.
semoga shasa cepat sembuh ya mbak..
BalasHapusdia anak yang pintar, pasti bisa berpikir positif tentang kehilangan :)
Moga Shasa cepet sembuh Mbak, memang hakikatnya kita tak punya apa apa ya Mbak... jadi hadapi saja hidup bengan norma yang ada dan tetep tersenyum... :-)
BalasHapussetiap yg hidup pasti akan mati, entah itu sekarang ataupun nanti, turut berbela sungkawa untuk temannya Mbak Reni
BalasHapusBegitulah hidup ya mbak, banyak hal yang kita tidak duga kejadiannya. Semoga Shasa lekas sembuh ya. Award Shasa sudah saya pajang kemarin. Semoga mood mba Reni muncul lagi ya.
BalasHapusSemoga Shasa cepat sembuh ya Mbak...
BalasHapusOrang yg paling genius adalah org yang sering mengingat kematian.
BalasHapusSmoga Shasa lekas smbuh, aminn
Hanya Muhammad yang mengetahui saat ia akan di panggil oleh sang Pencipta.
BalasHapusSmoga shasa cpat smbuh yaa...
aku juga suka ga mood kok mbak. gpp, nanti aja bewenya. btw semoga Shasa cepet sembuh ya dan turut berduka cita buat temen mbak yg meninggal
BalasHapusInnalillahi wa innailaihi Raji'un...Semoga arwahnya di terima di sisi Allah ya sis.Yang tabah ya.
BalasHapusDan juga special buat Shasa, semoga cepat sembuh.
Tragis banget kolega mbak Reni itu ya... Tapi itu kita lihat hanya dari sisi kita saja. Pdhal mungkin Tuhan punya rencana yg lebih baik baginya atau keluarganya. Memang mbak, persiapan hati itu tetap perlu utk menghadapi yg tak terduga.
BalasHapusBerdoa dan berdoa itu yang utama!Semoga Shasa sembuh.... Amin!
BalasHapusya ampun mbak, shasa sakit? yap, moga saja bukan DBD dan bisa segera sembuh.
BalasHapussoal temen mbak, saya turut berduka cita mbak. Kalau tuhan berkehendak, nggak ada buat kita untuk melawan...
Mudah2an Shasa cepet sembuh ya Mba...
BalasHapusPercayakan semua sama Allah SWT...
berdoa dan trus berusaha.
BalasHapusagar shaha cepat sembuh yah!
saya ikut berdoa :D
Ini hari yang keberapa ya? semoga AT or PP nya makin membaik. beberapa kasus, masa observasi demam hingga 7 hari. namun ketika dalam infus, ada jalur perlindungan untuk kebutuhan cairan. Namun di atas semuanya itu, tentunya hanya berpegang pada lindungan dari-Nya.
BalasHapuskita g pernah tahu kapan Allah akan memanggil u/ menghadapnya. selagi masih hidup ekal hars benar2 dipesiapkan
BalasHapussemoga semua amal ibadahnya diterima disisiNya, amin
Menampilkan Pesan Dibawah Judul Postingan
moga2 Shasha cepet sembuh......
BalasHapusselamat sore mbak...
BalasHapussukses selalu ea...
BalasHapusjangan berpikiran yang bukan2 deh mbak,..
BalasHapusSemua sudah digariskan oleh-Nya.
saya yakin Insya Allah, Shasa akan segera sembuh. Amin....
amin..smoga ananda cepat sembuh mbak...
BalasHapussalam kenal dr tetangga baru..
^___^v