Sabtu, 13 Agustus 2011

Dibalik kisah dan moderasi

Salah satu label yang ada di blogku ini adalah 'kisah'. Kebetulan juga akhir-akhir ini aku sudah beberapa kali membuat postingan dengan label 'kisah'. Beberapa komentar yang masuk menanyakan apakah tulisanku itu kisah nyata atau fiksi.

Sejujurnya aku katakan bahwa kisah yang aku tulis itu adalah kisah nyata. Kisah yang aku dengar langsung dari sang tokoh, maupun kisah yang aku dengar dari orang lain. Yang jelas, semuanya adalah kisah dari orang-orang yang aku kenal. Namun, untuk sedikit menyamarkan tokohnya (karena banyak temanku yang tahu blog ini juga) maka aku lakukan sedikit perubahan disana-sini.

Tapi sayangnya aku tak pandai menulis dalam gaya 'fiksi' yang memasukkan percakapan-percakapan di dalamnya. Itu sebabnya aku memilih menceritakannya dalam gaya bertutur saja. Kadang dari sudut pandang orang pertama (aku) dan kadang dari sudut pandang orang lain (dia).

Mengapa aku senang menuliskan 'kisah' di blog ini? Alasanku adalah pengalaman orang lain dapat kita pakai sebagai sarana belajar. Selain itu supaya kita bisa melihat bahwa begitu banyak hal yang bisa terjadi dalam hidup ini. Memang tak semuanya akan kita alami sendiri, tapi kita tetap dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain bukan?

Jadi, para pelaku dalam kisah yang aku tuliskan disini bukan untuk dihujat ataupun dikritik. Para pelaku dalam kisah itu telah menemukan pelajaran berharga dari kisah itu. Cukuplah kita ikut mengambil pelajaran dari kisah-kisah yang aku tuliskan disini.

Yang kedua, aku makin mantap saja memasang moderasi untuk komentar-komentar yang masuk disini. Maaf bagi yang tidak berkenan, tapi sejujurnya moderasi sangat memudahkan aku untuk menahan masuknya spammer. Dan yang kedua, aku jadi tahu kalau ada yang berkomentar untuk tulisan lamaku. Jika aku tak pasang moderasi, aku tak akan tahu jika tiba-tiba ada komentar baru pada tulisanku setahun yang. Jadi, sekali lagi aku mohon maaf bagi siapa saja yang tidak nyaman dengan terpasangnya moderasi disini ya?

27 komentar:

  1. bisa dimengerti kok, mbak..walau rada mengganggu sih. hehehe kalo inet lemot terutama

    BalasHapus
  2. bener mbak, kisah orang lain memang bisa jadi pelajaran buat kita .. mau kisah yang baik ataupun kisah yang kurang baik.

    BalasHapus
  3. menurut saya, jika seseorang mau belajar dari kisah orang lain, itu adalah sebuah langkah yang baik karena kita bisa mengukur ego kita dan keberadaan kita jika kita berada pada posisi orang lain.

    BalasHapus
  4. itu hak masing2 kok bun kalau mau dimoderasi. Oh ya bun untuk sekedar info aja. blog ku tanpa moderasi tapi aku tau semua komen yang masuk baik postingan baru maupun lama, karena smua komen masuk ke email, dan aku bisa langsung baca di hp setiap email yang masuk

    BalasHapus
  5. Saya pun lebih senang dengan cara bertutur, walaupun ketika harus menjelaskan teori. Banyak dari pembaca, termasuk saya sendiri, senang membaca teks dg gaya bertutut, seolah sedang ngobrol biasa. Yang ringan jadi terasa mudah. Soal moderasi, tidak masalah. Tapi kalau tidak salah sekarang blogspot sudah sangat jeli mengindex komentar-komentar spam. :)

    BalasHapus
  6. iya, aku juga kayak mbak Lidya Bun,..siapa pun yg komen, pasti aku tau karena masuk ke email.padahal komntar2 tdk aku moderasi lagi sejak beberapa bulan yg lalu.selain itu, dengan otomatis blogger menyisihkan spam ke kotak spam. jadi sudah tersaring gitu hehehe

    BalasHapus
  7. selamat pagi Mbak !
    saya setuju kalau pengalaman orang lain bisa dijadikan sarana belajar.
    maaf baru bisa berkunjung ke blog ini.

    BalasHapus
  8. aku kok ga pernah kemasukan spammer yo..?
    kalo yang komen ngaco apa nitip lapak gak jelas sih banyak
    untuk pantau komen lama kan bisa diliat di dashboard bu
    ga bakalan ketinggalan deh
    rss komen juga aku masukin di browser
    jadi kalo ada yang komeng bisa langsung ketauan

    BalasHapus
  9. hehe klo loadingnya lama emang paling malas, bahasa yg sangat mengalir klo mba Reny nulis:)

    BalasHapus
  10. yang penting halal gan, salam kenal gan

    BalasHapus
  11. wah.. idem banget ama mbak reni
    ya kisah nyata, ya moderasi...hehe

    BalasHapus
  12. Yep, menuis kisah asyik juga ya mbak. Soal moderasi, he, sekarang saya melakukan juga. Alasannya mungkin tidak beda jauh dengan mbak Rei, menghindari spammer yang sering asal. Selamat berakhir pekan mbak.

    BalasHapus
  13. Gpp atuh mbak, kan lagi proses pembeljaran.. ^^

    Ditunggu kunjungan balik nya ya mb, ada post baru! :P

    BalasHapus
  14. yang baik dari orang kita petik yg jelek dr kekasih kita buang

    BalasHapus
  15. ngga apa kok mbak saya juga masang moderasi....hehe banyak spammer nyebelin

    BalasHapus
  16. artikelnya menarik walopun sederhana hehe iya bener kisah atau cerita yg di alami orang lain kadang menjadi bahan pembelajaran juga buat kita yang artinya kita bsa menangkap pesan pesan positip yg muncul dlm kisah tsb.

    blog saya jg pke moderasi cuma mau lbh efesien aja kaya notification di fb... hehe salam :))

    BalasHapus
  17. berarti banyak yang menjadikan mbak reni untuk cerita dan curhat yak :D

    Mengenai moderasi kadang mikirnya emang enak seh, tapi karena jarangnya ngelihat dan gak ada waktu ya ujung2nya dibiarin aja langsung, hehehehe

    BalasHapus
  18. Nice post sob.. :)

    Ditunggu kunjungan balik dan comment nya.. :)
    Oh ya follow back ya.. :)

    Sukses selalu.. :)

    BalasHapus
  19. Cara bercerita yang bagus mba',,
    teruslah dengan gaya mba' sendiri,,.
    dengan kisah yang di ceritakan akan bisa mengubah pola pikir seseorang,, dan itu sangat bermanfaat sekali,. Hikmah yang bisa diambil dari berbagai macam kisah sangatlah bermakna,,.

    BalasHapus
  20. betul mba, dengan adanya moderasi sangat membantu dai pada spammer

    BalasHapus
  21. tapi sih spammer biasanya langsung kedetect mbak sama blogspot. di blog saya, komentar spam hampir 90 % langsung masuk kotak spam.

    BalasHapus
  22. sepakaattttt!!!
    learning by doing, also learning by experience of life.
    not only our own experience, but also other's experience

    BalasHapus
  23. oh jadi kisah itu kisah2 nyata ya mba ^^
    ak jg pasang moderasi biar kebaca semua komen yang masuk ke blogku, soalnya kadang aku jarang buka blog

    BalasHapus
  24. aku dulu ngga pake moderasi mbak
    tapi trus banyak spammer masuk
    aku moderasi, sekarang jadi kebiasaan pake moderasi
    pas diilangin kok ga enak banget ya, kalo ada komen musti liat email dulu.

    BalasHapus
  25. iya bener ya mba, dhe jd pengen bwt label sperti "kisah"nya mba reni, boleh?
    tentang moderasi komentar emang bagus yah, dhe jg mw coba, hehehe

    BalasHapus
  26. mbak, kalo pake google chrome, kok susah buka blog ini yaaa....
    mengandung konten berbahaya dari anazkia.blogspot gitu tulisannyaaa.....

    eh jangan jangan blogku juga bernasib sama?

    jadi aku harus ganti ke modzilla firefox dulu

    BalasHapus
  27. Fiksi2 saya banyak diinspirasi dari "cuplikan" kisah nyata :) Ini hanya cara yg kita pilih untuk bercerita ya Mbak Reni ^_^ Benar banget, ada pesan dan pelajaran yg seharusnya dapat dipetik dari kisah2, dan seringkali juga sebuah cara untuk berkaca. :)

    Tentang moderasi, sebetulnya kalau sekarang blogspot sudah cukup "aman" dari spam, beberapa kali komentar spam langsung masuk kolom SPAM yg skrg sudah ada di bagian comment. Tetapi dapat dipahami kalau pengisi blog merasa lebih nyaman dengan moderasi, rasanya lebih yakin saja semua front tercover ya... :D

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)