Beginilah hidup..., lengkap dengan suka dukanya serta segala lika-likunya. Terkadang hidup jadi sedemikian tidak terkontrol sebagaimana yang kita harapkan. Terkadang kita menjadi dibuat kelelahan mengikuti alurnya yang sedemikian penuh liku.
Tapi begitulah hidup, yang tak dapat kita atur untuk terus sesuai dengan keinginan kita. Kita tak dapat memaksa hidup selalu manis dan indah. Kita tak dapat memaksa semua orang bisa suka dan sayang pada kita. Kita tak dapat membuat lingkungan selalu bersahabat dengan kita.
Lantas, apakah kita harus berhenti atau berputus asa? Lupakah kita saat-saat manis dan menyenangkan yang pernah kita alami? Apakah kita tidak punya harapan bahwa segala keindahan dan kemanisan hidup itu akan kembali lagi? Bukankah ada syair lagu yang berbunyi : ... tak selamanya, mendung itu kelabu...
Memang tak selamanya mendung itu akan kelabu. Akan tiba saatnya saat langit berwarna biru cerah dan alam begitu bersahabat kepada kita. Kesabaran kita dalam menjalani kesulitan dan kepahitan hidup akan terbayarkan lunas pada akhirnya. Kita pun akan mendapat banyak pelajaran dan hikmah yang luar biasa atas segala ujian yang telah kita jalani sebelumnya.
Jadi begitulah hidup adanya... tak bisa kita berharap dia manis selamanya. Maka, saat kepahitan sedang kita rasakan, kita hanya harus bersabar agar rasa pahit itu hilang dan berganti manis yang jauh berlipat ganda. Jika rasanya sedang sangat tak tertahankan, kita punya Sang Maha Segala tempat kita mengadu dan memohon pertolongan. Dengan berserah kepadaNYA, kita dapat terhindar dari jeratan putus asa.
Ini hanya renungan atas banyaknya keluh kesah banyak orang atas beratnya hidup ini. Ini sekedar pengingat, terutama bagi diriku sendiri, agar bisa selalu optimis dan bersemangat menjalani hidup. Kalau bukan diri kita sendiri yang menyelamatkan diri kita, siapa lagi?
NB : mohon maaf bagi seluruh sahabat blogger, jika selama beberapa hari terakhir saya dengan segala keterbatasan yang ada tak bisa membalas komentar yang masuk.
Tapi begitulah hidup, yang tak dapat kita atur untuk terus sesuai dengan keinginan kita. Kita tak dapat memaksa hidup selalu manis dan indah. Kita tak dapat memaksa semua orang bisa suka dan sayang pada kita. Kita tak dapat membuat lingkungan selalu bersahabat dengan kita.
Lantas, apakah kita harus berhenti atau berputus asa? Lupakah kita saat-saat manis dan menyenangkan yang pernah kita alami? Apakah kita tidak punya harapan bahwa segala keindahan dan kemanisan hidup itu akan kembali lagi? Bukankah ada syair lagu yang berbunyi : ... tak selamanya, mendung itu kelabu...
Memang tak selamanya mendung itu akan kelabu. Akan tiba saatnya saat langit berwarna biru cerah dan alam begitu bersahabat kepada kita. Kesabaran kita dalam menjalani kesulitan dan kepahitan hidup akan terbayarkan lunas pada akhirnya. Kita pun akan mendapat banyak pelajaran dan hikmah yang luar biasa atas segala ujian yang telah kita jalani sebelumnya.
Jadi begitulah hidup adanya... tak bisa kita berharap dia manis selamanya. Maka, saat kepahitan sedang kita rasakan, kita hanya harus bersabar agar rasa pahit itu hilang dan berganti manis yang jauh berlipat ganda. Jika rasanya sedang sangat tak tertahankan, kita punya Sang Maha Segala tempat kita mengadu dan memohon pertolongan. Dengan berserah kepadaNYA, kita dapat terhindar dari jeratan putus asa.
Ini hanya renungan atas banyaknya keluh kesah banyak orang atas beratnya hidup ini. Ini sekedar pengingat, terutama bagi diriku sendiri, agar bisa selalu optimis dan bersemangat menjalani hidup. Kalau bukan diri kita sendiri yang menyelamatkan diri kita, siapa lagi?
NB : mohon maaf bagi seluruh sahabat blogger, jika selama beberapa hari terakhir saya dengan segala keterbatasan yang ada tak bisa membalas komentar yang masuk.
"Semakin berat ujian dari Allah maka semakin besar pula kemuliaan yg akan kita dapatkan kalau kita mampu melaluinya"
BalasHapusKata2 itu yg membuat saya bertahan meskipun berbagai ujian datang hehe
Semangat pokoknya
sebagai pengingat untuk aku juga mbak. Namanya manusia ya kadang semangat kadang down juga
BalasHapusnice post mbak, trus semangat ya dlm menapaki hidup, smoga Tuhan beri yg terbaik
BalasHapusBener mb...terkadang apa yang kita harapkan tak selalu berjalan dengan lancar dan baik.
BalasHapusiyah mba aku menikmati koq dinamika kehidupanku
BalasHapuskalo berat ya disyukurin
kalo ringan ya disyukurin jg hehehe
yang penting tetap semangat jalani hidup. :)
BalasHapusmaka bersabarlah
BalasHapusdalam kehidupan itu...
iya, ttp smangat yah mba^^
BalasHapusstiap qt pasti merasakan dinamika khidupan, krn itulah hidup. yang penting bersykur mash diberi kesempatan bernafas dan dberi cobaan, krn dengan adanya cobaan berarti Allah memperhatikan qt :D
Setuju Mbak Reni tidak ada manusia yg tidak luput dari masalah tapi bagaimana cara memandangnya apakah positif atau negatif. Dunia terus berputar janganlah berputus asa, kalau masih ada nafas dikandung badan selalu ada harapan.
BalasHapusbegitulah hidup ya mbak, namun tiap orang memang py kapasitasnya sendiri dalam menjalani hidup
BalasHapusjustru karena dalam hidup itu ada enak dan gag enak makanya terasa menyenangkan bukan.. tinggal mindset kitanya gimana nyikapin perubahan2 tersebut.. duuhhh* ngemeng apa nii saiia ?!?! ;(
BalasHapusIslam mengajarkan untuk optimis, di balik kesulitan pasti ada kemudahan, harus yakin itu
BalasHapusyg penting satu:
BalasHapus"jangan pernah mengenal kata 'menyerah',apalagi berputus asa."
karna sesungguhnya hidup seseorg itu udh ada yg ngatur.
hidup memang penuh dengan liku-liku,love,peace and gaul.
BalasHapusfainnama'al 'usri yusro
BalasHapusinnama'al 'usri yusro
sesungguhnya bersama dengan kesulitan ada kemudahan
bersama dengan kesulitan ada kemudahan
:-)
Mereka yang tak pernah merasakan asinnya garam, takkan mampu merasakan betapa manisnya madu
BalasHapusDemikian pula hidup ini. Mereka yang tak pernah berduka, mungkin kebahagiaan menjadi hambar dan tidak disyukurinya. Dinamika itu perlu
Salam ukhuwah
di jalanan kini banyak ditemui tulisan di sepanduk2 yang bunyinya "jangan menyerah". ya, lebih baik mati dalam pertempuran daripada menyerah dan mati juga. sip mbak!
BalasHapusMbak Reni, koq belakangan postingannya spt sedih gitu?? semua baik2 aja kan Mbak??
BalasHapussemoga kita semua bisa jadi orang yang sabar, yang bisa menghadapi dinamika hidup dengan lebih bijak :)
Salam Kenal dari Resep Masakan C-O
BalasHapusDitunggu kunjungan baliknya yah!
terima kasih :)
Mbak Reni, aku suka dengarin Quraish Shihab ramadhan ini karena banyak kalimat bijak. Islam mengajarkan agar memohon pada Allah, sabar, optimis.
BalasHapusjadi aku berdoa minta agar bisa ngumpul dengan anak-anakku, aku serahkan pada Allah. Selama menunggu itu aku ya, belajar tentang Islam dan menyenangkan diri sendiri, selama itu tidak menyimpang ajaran Islam.
Hidup memang penuh dinamika. Mungkin disitulah letak seninya sekaligus ujiannya.
BalasHapuswah judulnya dalem banget mbak... jujur ketika lagi ada masalah, biasanya sy cm coba berkata dalam hati... ya untuk inilah hidup, buat diuji, buat menjalani skenarionya, insyaallah yg bs sabar bakal disayang sama semesta hehe
BalasHapusKata orang kalau hidup itu serba teratur dan sesuai dengan keinginan kita akan membosankan juga yak :D
BalasHapusselamat beristirahat mbak, semoga tetap semangat dlm menghadapi hidup ini, krn berapapun byknya masalah pasti ada jalan keluarnya, dan setiap org termasuk saya juga punya cara tersendiri bagaimana cara terbaik utk mencari solusinya. Be strong yach :)
BalasHapusHarus selalu banyak bersyukur yah mba menjadi salah satu solusi supaya kita tetap selalu sabar dan semangat dalam mengahadapi lika liku kehidupan
BalasHapusitulah hidup
BalasHapuskita manusia hanya sebagai pemain sandiwara dari takdir yang ditentukan Tuhan.
selamat sore Mbak !
ttep semangat itu adalah kunci terpenting yang sangat bagus untuk kehidupan kita,,, :)
BalasHapusnice post..
BalasHapus