Tahu kan sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) yang kini sudah sampai jilid ke-5 dan tayang pada saat sahur di SCTV? Tahu juga kan tokoh Pak Jalal di sinetron itu? Aku memang tergelitik dengan keberadaan Keluarga Pak Jalal di sinetron itu.
Dulu, dikisahkan bahwa keluarga Pak Jalal adalah keluarga paling kaya di kampungnya. Bahkan, karena kekayaannya, dia bisa memberangkatkan beberapa orang untuk menjalankan ibadah haji. Hebat kan? Sayangnya, dia itu orang kaya yang sombong. Jadi, walaupun suka berderma tapi dia melakukannya dengan gayanya yang sombong itu hehehe.
Namun, roda kehidupan memang berputar. Akibat ditipu rekan bisnisnya, Pak Jalal jatuh miskin. Dia kini menjadi orang paling miskin di kampungnya. Bahkan, mereka harus tinggal di gubug yang sangat jelek, karena itulah satu-satunya tempat yang biaya kontraknya paling murah di kampung itu.
Lucunya, meskipun menjadi orang paling miskin di kampung, Pak Jalal tetap saja masih sombong. Yang dia sombongkan adalah walaupun dia sekarang miskin, tapi setidaknya pernah merasakan menjadi orang kaya. Hahaha.. ada-ada saja.
Yang membuatku salut, setidaknya Pak Jalal tidak menjadi putus asa dan menghujat pada Allah atas apa yang menimpanya dan keluarganya. Istrinya juga sangat luar biasa. Dia juga tetap setia mendampingi Pak Jalal, meskipun Pak Jalal tak lagi mampu memberikan kemewahan kepadanya. Bahkan, dia tak menuntut hal-hal yang di luar kemampuan Pak Jalal.
Diceritakan bahwa suatu kali pemilik kontrakan menyampaikan pada istri Pak Jalal bahwa biaya kontrakan naik 2 kali lipat. Jika tuntutan itu tak dipenuhi, maka keluarga Pak Jalal harus angkat kaki dari rumah itu. Saat itu istri Pak Jalal berkata dengan sedih, "tempat mana lagi yang lebih murah dari tempat ini ya?"
Namun kabar itu tak juga disampaikan kepada Pak Jalal. Dia tak tega menuntut Pak Jalal bekerja lebih keras lagi agar dapat membayar biaya kontrak rumah yang naik itu. Dia melihat suaminya sudah terlalu tua dan fisiknya sudah tak akan kuat jika dituntut bekerja lebih keras lagi. Satu-satunya yang bisa dilakukannya hanyalah memberikan dukungan pada apapun pekerjaan yang dilakukan Pak Jalal, meskipun penghasilannya tak memadai untuk hidup mereka. Setidaknya Pak Jalal tidak menganggur, itu prinsip yang dipegang olehnya.
Yup... semua itu memang hanya cerita. Aku sendiri mencoba menilai diriku sendiri. Andai aku berada di posisi Istrinya Pak Jalal, akankah aku sekuat dan setabah dia? Apakah aku tak akan menuntut Pak Jalal bertanggung jawab untuk mencukupi segala kebutuhanku? Apakah aku tak akan menangis meratapi nasib yang berubah menjadi sedemikian kejam? Apakah aku masih sanggup bertahan di kampung itu, setelah berubah status dari yang terkaya menjadi yang termiskin?
Tapi setidaknya... aku belajar, bahwa seharusnya aku mampu meneladani sikap istri Pak Jalal. Dia adalah istri yang sangat hormat, sayang dan setia pada suami. Dia adalah istri yang hebat karena selalu ada dalam suka dan duka. Dia adalah istri yang selalu memberikan dukungan penuh pada suaminya. Dan.., aku berandai-andai... jika setiap istri di negeri ini bisa meniru sikap istrinya Pak Jalal, maka mungkin korupsi tak merajalela dimana-mana. Benar tidak ?
Dulu, dikisahkan bahwa keluarga Pak Jalal adalah keluarga paling kaya di kampungnya. Bahkan, karena kekayaannya, dia bisa memberangkatkan beberapa orang untuk menjalankan ibadah haji. Hebat kan? Sayangnya, dia itu orang kaya yang sombong. Jadi, walaupun suka berderma tapi dia melakukannya dengan gayanya yang sombong itu hehehe.
Namun, roda kehidupan memang berputar. Akibat ditipu rekan bisnisnya, Pak Jalal jatuh miskin. Dia kini menjadi orang paling miskin di kampungnya. Bahkan, mereka harus tinggal di gubug yang sangat jelek, karena itulah satu-satunya tempat yang biaya kontraknya paling murah di kampung itu.
Lucunya, meskipun menjadi orang paling miskin di kampung, Pak Jalal tetap saja masih sombong. Yang dia sombongkan adalah walaupun dia sekarang miskin, tapi setidaknya pernah merasakan menjadi orang kaya. Hahaha.. ada-ada saja.
Yang membuatku salut, setidaknya Pak Jalal tidak menjadi putus asa dan menghujat pada Allah atas apa yang menimpanya dan keluarganya. Istrinya juga sangat luar biasa. Dia juga tetap setia mendampingi Pak Jalal, meskipun Pak Jalal tak lagi mampu memberikan kemewahan kepadanya. Bahkan, dia tak menuntut hal-hal yang di luar kemampuan Pak Jalal.
Diceritakan bahwa suatu kali pemilik kontrakan menyampaikan pada istri Pak Jalal bahwa biaya kontrakan naik 2 kali lipat. Jika tuntutan itu tak dipenuhi, maka keluarga Pak Jalal harus angkat kaki dari rumah itu. Saat itu istri Pak Jalal berkata dengan sedih, "tempat mana lagi yang lebih murah dari tempat ini ya?"
Namun kabar itu tak juga disampaikan kepada Pak Jalal. Dia tak tega menuntut Pak Jalal bekerja lebih keras lagi agar dapat membayar biaya kontrak rumah yang naik itu. Dia melihat suaminya sudah terlalu tua dan fisiknya sudah tak akan kuat jika dituntut bekerja lebih keras lagi. Satu-satunya yang bisa dilakukannya hanyalah memberikan dukungan pada apapun pekerjaan yang dilakukan Pak Jalal, meskipun penghasilannya tak memadai untuk hidup mereka. Setidaknya Pak Jalal tidak menganggur, itu prinsip yang dipegang olehnya.
Yup... semua itu memang hanya cerita. Aku sendiri mencoba menilai diriku sendiri. Andai aku berada di posisi Istrinya Pak Jalal, akankah aku sekuat dan setabah dia? Apakah aku tak akan menuntut Pak Jalal bertanggung jawab untuk mencukupi segala kebutuhanku? Apakah aku tak akan menangis meratapi nasib yang berubah menjadi sedemikian kejam? Apakah aku masih sanggup bertahan di kampung itu, setelah berubah status dari yang terkaya menjadi yang termiskin?
Tapi setidaknya... aku belajar, bahwa seharusnya aku mampu meneladani sikap istri Pak Jalal. Dia adalah istri yang sangat hormat, sayang dan setia pada suami. Dia adalah istri yang hebat karena selalu ada dalam suka dan duka. Dia adalah istri yang selalu memberikan dukungan penuh pada suaminya. Dan.., aku berandai-andai... jika setiap istri di negeri ini bisa meniru sikap istrinya Pak Jalal, maka mungkin korupsi tak merajalela dimana-mana. Benar tidak ?
Memang banyak hal yang bisa dipetik dari sinetron PPT itu. Kaya dengan tuntunan yang bisa dijadikan contoh di kehidupan sehari-hari.
BalasHapusUntuk yg ini alhmdllh saya sudah bs melewati. Disaat calon suami saya tdk punya apa2, saya lbh memilih dia untuk jadi suami saya. Dan alhmdllh dari merangkak bersama2 skrg perlahan2 kami sudah bisa berdiri meskipun masih berjalan tertatih-tatih hehe
BalasHapuspagi mbak.. aq gak pernah nonton sich film Jalal..tapi dari yang mbak ceritakan..aq setidaknya menjadi ngerti jalan ceritanya..dan ini menurut aq film yang bagus...heheh
BalasHapusini nih yang bagus...nonton tv tapi bisa mengambil hikmah...ini nih yang bagus...nonton tv tapi bisa mengambil hikmah...
BalasHapusSaya percaya bahwa hidup itu roda. Tinggal gimana kita menyikapinya :)
BalasHapusIya mb....terkadang kita hidup di atas dan tanpa kita tau tiba2 kita harus yang paling bawah.
BalasHapusTapi bila kita memulai sesuatu dari bawah mungkin gak kaget ya mb, tapi yang dimulai dari mudah tiba2 susah..pasti sulit sekali...
Moga aja kita bisa selalu bersyukur dgn apa yang kita punya mb....hilangkan sifat sombong dan merasa kalau kita paling hebat.
bener banget tw banyak banget yang bisa kita ambil buat pelajaran di film para pencari tuhan itu,,, :)
BalasHapusMenjadi orang sabar kadang tidak mudah. Jadi yang masih bisa makan seharusnya tetap mensyukuri nikmat Allah
BalasHapusDulu setiap hari nonton terus sinetron ini.. tapi tahun ini gak sempet :(
BalasHapusklo akj seh gak kebayang deh bs tiba2 hidup miskin gt.. coz klo dr miskin emang udah terbiasa yak.. tapi ini dr orang kaya.. pasti sulit banget
yup kadang istrilah yang mendorong suaminya untukk korup dengan beli ini dan itu.... :)
BalasHapushoalaaah, gak nyangka tokoh pak jalal bisa jadi bahan pelajaran, pak jalal dan keluarganya, hehe..
BalasHapushe he dapat pelajaran yang berharga lagi ni mbak
BalasHapusMemang patut juga dijadikan contoh, istri seperti itu.
BalasHapusTiba tiba jadi kepingin nyari istri *lagi* yang bisa seperti istri Pak Jalal :P
Salam.. .
Benar sekaliiii... (ngomongnya sambil teriak, hehehe..)
BalasHapusIya mbak, rupanya kita sama-sama penggemar PPT, hehe.
BalasHapusSaya juga mengikuti sjak seri pertama tayang. Ceritanya memang bagus dan menarik, penuh dengan pelajaran kehidupan yang dapat kita contoh.
BalasHapusaku juga suka keluarga pak jalal.. tapi gemes sama sikap pak jalal yg gamau ngaku abis ngejual bajunya biar dapet uang..
BalasHapusBetul mba..
BalasHapusSemoga akan bermunculan Wanita2 seperti istri pak jalal, sehingga para suami jauh dari korupsi, meski tergantung si suami juga apakah dia punya mental type yang suka korupsi atau tidak.. minimal si istri tidak menjadi faktor sebab terjadinya korupsi di negri ini..
istri yang setia baik suka maupun duka baik sedang kaya atau miskin
BalasHapusistri yg shalehah adalah harta yg sangat berharga bagi suami.
BalasHapuspak jalal tuh yg sedikit berlogat batak itu ya??
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
mohon maaf lahir bathin
wew,, hebat istrinya pak jalal. bener sekali ,, andai akupun punya istri yang lebih baik dari istrinya pak jalan itu. hmm,,, sukur alhamdulilah
BalasHapusiya .... benar banget, mbak .... smg kita bisa menjadi istri spt istri pak jalal.... kuat seorg suami ada seorg wanita hebat dibelakangnya (istri).
BalasHapusMbak .... maaf ya baru berkunjung... kangen deh ..
kalo ndak diceritani aku ya ndak bisa nonton sinetron ini mbak :)
BalasHapuswanita spt bu Jalal emang patut diacungi jempol ya mbak, krn jaman spt ini apa msh byk wanita spt istrinya pak Jalal itu ? semoga msh byk .... kalau hubungan dgn korupsi mungkin salah satu penyebabnya ya mbak disamping msh byk penyebab yg lain :)