Di kotaku ada seorang dokter spesialis THT yang sudah 'senior' (alias sudah tua), sebut saja namanya "dokter A". Bagi yang sudah mengenalnya, dia terkenal galak dan tidak ramah. Dia sering banget memarahi pasien-pasiennya, karena tak suka jika pasiennya 'banyak omong'.
Masalahnya belum semua orang tahu bahwa dia adalah dokter yang suka memarahi pasien. Alhasil, sering banget aku dengar pengalaman yang lucu sekaligus menjengkelkan setelah pertemuan mereka dengan dokter A. Dan, rata-rata setelah itu mereka tak pernah lagi mau periksa ke dokter A.
Aku pernah bertanya kepada 'korban' kegalakan dokter A, mengapa mereka memilih datang untuk periksa kepadanya. Padahal di kotaku ada juga dokter spesialis THT lain yang lebih muda, baik dan ramah, sebut saja namanya Dokter B. Jawaban mereka sama, karena dokter B kebetulan sedang tidak praktek. Karena tempat praktek kedua dokter itu berdekatan, maka mereka memilih untuk beralih ke dokter A dan mereka pun menjadi korban omelan dari dokter A itu.
Aku sendiri pernah juga menjadi korban omelan dokter A. Sama seperti yang lain, aku ke dokter A karena dokter B sedang tidak praktek. Maka, setiap kali ada yang bercerita tentang dokter A, aku jadi tertawa geli. Teringat dulu aku pernah mengalami hal yang sama seperti mereka juga. Aku juga masih teringat bagaimana ekspresi dan nada bicara dokter A.
Nah, berikut ini ada beberapa cerita dari teman-temanku tentang pengalaman mereka dengan dokter A.
Cerita I
Pasien : "Dok, kepala saya sering banget pusing. Saya juga kalau pilek tidak sembuh-sembuh. Apa saya menderita Sinusitis ya, dok?"
Dokter : "Dokternya saya apa situ sih?!"
Cerita II
Pasien : "Dok, anak saya kok batuknya gak sembuh-sembuh. Apa mungkin amandelnya kambuh lagi ya, dok?"
Dokter : "Kok bisa mengatakan amandel? Apa dasarnya?!"
Pasien : "Soalnya selama ini kalau batuk lama dan gak sembuh-sembuh, biasanya amandelnya kambuh dok"
Dokter : "Saya kan belum mengatakan begitu!"
Jadi, jika kita terpaksa harus menemui dokter A, kita tak boleh banyak omong. Kita hanya harus masuk ke kamar periksa dan diam. Baru bicara kalau ditanya, kalau tak ditanya ya harus diam saja. Kita juga tak boleh tanya macam-macam kepadanya. Padahal, kebiasaanku kalau periksa ke dokter pasti tanya macam-macam, seperti bagaimana bisa terkena sakit itu, apa pantangannya dsb. Nah, pertanyaan-pertanyaan itu pantang untuk ditanyakan ke dokter A. Lucu kan?
Selama ini aku tak pernah punya pengalaman 'buruk' dengan dokter, kecuali dengan dokter A itu. Apakah sahabat pernah punya pengalaman yang tidak menyenangkan seperti di atas?
Masalahnya belum semua orang tahu bahwa dia adalah dokter yang suka memarahi pasien. Alhasil, sering banget aku dengar pengalaman yang lucu sekaligus menjengkelkan setelah pertemuan mereka dengan dokter A. Dan, rata-rata setelah itu mereka tak pernah lagi mau periksa ke dokter A.
Aku pernah bertanya kepada 'korban' kegalakan dokter A, mengapa mereka memilih datang untuk periksa kepadanya. Padahal di kotaku ada juga dokter spesialis THT lain yang lebih muda, baik dan ramah, sebut saja namanya Dokter B. Jawaban mereka sama, karena dokter B kebetulan sedang tidak praktek. Karena tempat praktek kedua dokter itu berdekatan, maka mereka memilih untuk beralih ke dokter A dan mereka pun menjadi korban omelan dari dokter A itu.
Aku sendiri pernah juga menjadi korban omelan dokter A. Sama seperti yang lain, aku ke dokter A karena dokter B sedang tidak praktek. Maka, setiap kali ada yang bercerita tentang dokter A, aku jadi tertawa geli. Teringat dulu aku pernah mengalami hal yang sama seperti mereka juga. Aku juga masih teringat bagaimana ekspresi dan nada bicara dokter A.
Nah, berikut ini ada beberapa cerita dari teman-temanku tentang pengalaman mereka dengan dokter A.
Cerita I
Pasien : "Dok, kepala saya sering banget pusing. Saya juga kalau pilek tidak sembuh-sembuh. Apa saya menderita Sinusitis ya, dok?"
Dokter : "Dokternya saya apa situ sih?!"
Cerita II
Pasien : "Dok, anak saya kok batuknya gak sembuh-sembuh. Apa mungkin amandelnya kambuh lagi ya, dok?"
Dokter : "Kok bisa mengatakan amandel? Apa dasarnya?!"
Pasien : "Soalnya selama ini kalau batuk lama dan gak sembuh-sembuh, biasanya amandelnya kambuh dok"
Dokter : "Saya kan belum mengatakan begitu!"
Jadi, jika kita terpaksa harus menemui dokter A, kita tak boleh banyak omong. Kita hanya harus masuk ke kamar periksa dan diam. Baru bicara kalau ditanya, kalau tak ditanya ya harus diam saja. Kita juga tak boleh tanya macam-macam kepadanya. Padahal, kebiasaanku kalau periksa ke dokter pasti tanya macam-macam, seperti bagaimana bisa terkena sakit itu, apa pantangannya dsb. Nah, pertanyaan-pertanyaan itu pantang untuk ditanyakan ke dokter A. Lucu kan?
Selama ini aku tak pernah punya pengalaman 'buruk' dengan dokter, kecuali dengan dokter A itu. Apakah sahabat pernah punya pengalaman yang tidak menyenangkan seperti di atas?
wuah tuh dokter sakit jiwa yah bu? hahahha
BalasHapusHuehehehehee....
BalasHapuskok ada ya dokter seperti itu.
kasihan banget pasiennya, pasti jadi ketakutan. kalo aku, pasti akan bersumpah gak balik lagi ke dokter A. mendingan nungguin sampe praktiknya dokter B buka ya Mbak
hheeehhee
oallah dokter macam apa itu =..=!
BalasHapusKlo aku ke Dokter justru ditanya, sakit apa dek?
BalasHapusKata saya justru itu saya kesini pak dokter, mau menanyakan sakit saya apa? hehehe.. salam :)
Alhamdulillah saya ga pernah ke dokter, klo sakit paling banyak2 istirahat aja, paling suka nganter aja temen, orang tua, dan kebetulan dokternya ramah2, ga ada yang seperti dokter A itu.. saya turut prihatin bu..
BalasHapusdokter salah diagnosis tentang kanker yg diderita ibu saya, yg kemudian ibu meninggal beberapa pekan kemudian.
BalasHapusdan itu titik balik saya untuk mempelajari thib nabawy... subhanallah...saya banyak belajar tentang ilmu medis modern dan pengobatan cara Rasul...
siengatku waktu kecil aku pernah sering ke dokter galak untuk berobat, ternyata dia galak aku duga karena latar belakangnya yg militer
BalasHapusjadi tiap kesana selalu kena suntik :(
memang akan kita dapetin tuh yang namanya prilaku tiap tiap dokter yang ternyata emang beda2 :( kadang emang nyebelin banget klau sampe ketemu yang seperti mbaknya termuin ;(
BalasHapushahahhaha...parah banget itu mbak :)
BalasHapusdisini juga ada beberapa, kayaknya ga suka kalo pasiennya pada kritis2 ya?
padahal kan hak konsumen sebagai pasien, kudu tau seluk beluk penyakitnya biar bisa menyembuhkan diri sendiri dulu sebelum ke dokter. iya ga mbak??
ya... udah respon gitu kali otomatis. kan lucu, malah ditinggal pasien. jarang ke dokter mbak, lebih suka self healing
BalasHapushahahaha, parah juga...
BalasHapuspengalaman buruk dengan dokter baru saja aku alami minggu kemarin, sewaktu bikin surat bebas narkoba untuk registrasi. :(
weh...
BalasHapusdokter yang berbahaya..
untung saya belum pernah ketemu yang begitu...
qeqeqeeq.. emang dokter siapa sih mbak? kalo di mdn aq mestinya tau juga dunk.
BalasHapuspengalaman horor pas nambal gigi di klinik jalan biliton masak dokter yg mau nambal aja bilang, "walah koq susah banged yah nambalnya..." #dengan mimik serius# suer aq sbg pasien malah jadi ikut takut dan tak berkutik
Ya dokter macam begitulah yang sering bikin repot pasien, karena pasien tidak mendapatkan penjelasan yang diinginkan. Padahal orientasinya kan jasa, jadi faktor kepuasan konsumen seharusnya diperhatikan.
BalasHapusmungkin lebih tepatnya, "tegas" kali ya mbak. sebab saya jg pernah mengalami hal serupa. dibilang galak ya nggak juga, krn mungkin sdh sifat dasarnya spt itu. tp alhamdulillah apa yg disarankan selalu manjur, hehehe
BalasHapuspengalaman buruk saya dengan dokter adalah ketika bertanya padanya tidak dijawab tapi malah ditinggal pergi.
BalasHapusoooo dia itu lulusan kedokteran hewan bu
BalasHapusjadi biasa menganalisa pasien tanpa harus tanya tanya...
Kalo saya ketemu sama dokter yang bgtu mba'.. uuukh,.. pasti saya kuliti kulitnya pelan''.. lalu saya jual ke pasar loak,. gemes aku dengernya mba'.. hehehe,.
BalasHapusaku jadi teringat dengan seorang bidan kebetulan juga tante aku, dia terkenal galak banget tapi juga terkenal hebat walau galak tp bnyak yang suka melahirkan dengan jasanya.
BalasHapusaku pernah ketemu dokter mata yang galak, gara2 aku tegang mau diperiksa mata, hiks .. malah di marahin, makin teganglah ...
BalasHapuspadahal pasien kan punya hak bertanya..wah, dokter mestinya ramah dong.
BalasHapusduuuh sebenar-benar galak
BalasHapuskasi makan salak
atau kayu balak
biar ga menyalak
he3 malah lucu tu doktrnya bikin jengkel tp lucu he3..
BalasHapuswah,saya paling takut sama yang namanya jarum suntik. makanya jarang ke dokter, mbak. tapi pernah sekali ke dokte gigi, untungnya dokternya ramah.
BalasHapusgak asyik ya dokternya, kalauaku sukanya banyak tanya supaya jelas
BalasHapushihihi serem dokternya padahalkan klo ke dokter mang mau konsultasi :D
BalasHapusAku juga pernah dapet dr yang terkenal galak. Dia dr kulit di RSUD. Trs pernah jg wkt anter anak check up ke dr anak disalah satu RS swasta. Gak galak sih, cuma judes.
BalasHapus