Sabtu, 05 November 2011

Taman Sari Yogyakarta

Harusnya postingan ini aku buat awal Juli yang lalu, tapi saat itu aku sedang kehilangan semangat ngeblog. Selain karena saat itu aku bermasalah dengan koneksi internet yang membuat jengkel, aku juga sedang terkena sindrom pasca cuti hehehe.

Oleh-oleh cuti yang sudah aku bagikan antara lain Masjid Besar Yogyakarta dan Kaliurang Yogyakarta. Ada dua tempat yang belum sempat aku ceritakan yaitu Taman Sari Yogyakarta dan Kebun Binatang Gembira Loka. Nah, mumpung aku sekarang sedang good mood, aku akan berbagi cerita tentang Taman Sari Yogyakarta. Cekidot..

Jumat pagi, tanggal 1 Juli 2011 aku, suami dan Shasa meluncur ke Taman Sari Yogyakarta. Saat itu pelataran parkir Taman Sari masih lengang. Hanya ada seorang pria yang ada disana. Melihat kedatangan kami, dia segera berdiri dan menyambut kami.

Bapak itu (aku sudah lupa namanya) mengatakan bahwa akan mengantar kami lewat jalur 'belakang'. Maksudnya, masuk lewat jalur keluar dan nanti keluar lewat jalur masuk. Nah lho, bingung kang? Olala, ternyata kami datangnya kepagian tapi daripada menolak kami, dia tetap memandu kami lewat jalur yang 'tak biasa' hahaha.

Bangunan Taman Sari membuatku terkagum-kagum. Meskipun sudah banyak bagian yang rusak, tapi sisa-sisa kemegahan itu tetap terasa. Pemandu kami juga bercerita tentang jalur 'rahasia' yang biasa dilewati oleh Sultan untuk sampai ke Taman Sari. Hebat ya, ternyata dulu ada 'jalur' dari keraton ke Taman Sari yang bisa ditempuh oleh Sultan dengan menggunakan perahu.

Yang mengherankan aku adalah ternyata pihak keraton merelakan masyarakat membangun rumah di dalam komplek Taman Sari itu. Jadi, sepanjang perjalanan kami di dalam komplek Taman Sari, kami melewati begitu banyak rumah penduduk yang sangat padat dan terkesan berjejalan. Tapi ada bagian-bagian yang terkesan sangat berseni, karena dinding-dinding rumahnya penuh dengan grafiti batik. Serasa masuk kampung seni deh.

Di dekat tempat parkir dimana kendaraan kami parkir, ada sebuah bangunan yang sedang dalam tahap pembangunan. Menurut pemandu kami, itu adalah pendopo yang dibangun oleh keluarga dari mantan Presiden RI, Bapak Soeharto. Entah, keluarga dari pihak Pak Harto atau dari pihak Ibu Tien Soeharto, aku tak tahu pasti.

Saat kami itu, rupanya Taman Sari sedang dalam tahap renovasi. Bangunan yang membuatku terkesan adalah Masjid yang berada jauh di bawah tanah. Dari luar, tak ada kesan bahwa yang di dalam itu adalah sebuah Masjid. Bentuknya melingkar dan tempat jamaah wanita dan jamaah pria berbeda. Wanita di bawah, sementara pria di atas.

Bangunan kedua yang membuatku terkesan adalah tempat pemandiannya. Sejatinya Taman Sari adalah Istana Air. Ada semacam 'menara' dimana raja dapat memandang para selir yang sedang mandi di kolam air di bawahnya. Biasanya, jika raja berkenan pada seorang selir, beliau akan melemparkan bunga dari menara itu kepada selir yang dikehendakinya.

Nah, di sisi selatan, ada juga tempat pemandian yang khusus digunakan oleh raja dengan selir yang dipilihnya. Pada bangunan yang semacam menara itu juga ada tempat peraduan bagi raja juga tempat berganti busana. Jadi rupanya di Taman Sari itulah raja biasanya beristirahat bersama-sama dengan selir/permaisurinya.

Setelah sekian lama berkeliling, akhirnya sampai juga kami pada pintu masuk. Itupun kami harus menunggu beberapa saat, karena saat kami sampai pintu masuk, pintunya belum dibuka hahaha. Benar-benar terlalu pagi kami sampai kesana. Sambil menunggu pintu dibuka, kami datang ke salah satu rumah penduduk yang ada di dalam Taman Sari, yang menjual lukisan batik.

Tak lama di tempat lukisan batik itu, pemandu kami berkata bahwa pintu masuk sudah dibuka. Jadi, saat pegunjung yang lain masuk ke dalam Taman Sari, kami malah keluar. Hehehe... Begitu sampai luar, pemandu kami meminta kami membeli tiket masuk. Hadehhh.., lucu juga, sudah keluar malah baru beli tiket masuk.

Saat beli tiket itu, aku menyempatkan bertanya pada petugas tiketnya berapa biaya yang harus aku bayar untuk seorang pemandu wisata. Jawaban petugas tiket malah membuatku bingung, karena menurutnya terserah kita mau memberi berapa. Jadi seikhlasnya saja. Nah lho.., bingung kan?

Petugas tiket salah paham juga, dikira aku meminta seorang pemandu wisata. Aku kaget tiba-tiba saja ada seorang bapak-bapak yang sudah sepuh berdiri disampingku dan mengajakku mengikutinya. Tapi aku jelaskan kalau aku sebenarnya sudah punya pemandu wisata yang sudah mengantarkan aku berkeliling Taman Sari sebelum tempat itu dibuka.

Ternyata tiket masuk ke Taman Sari murah juga lho, Rp. 3.000/orang. Sedangkan bagi yang ingin membawa foto ke dalam kompleks Taman Sari hanya harus membayar Rp. 1.000 untuk mendapatkan ijin poto. Murah kan?

Nah, bagi yang ingin tahu foto-fotonya silahkan intip di bawah ini.

Lewat gapura inilah kami memulai perjalanan kami di kompleks Taman Sari.
Rumah yang tampak di belakangku itu rumah penduduk lho.

foto dulu sebelum masuk kompleks Taman Sari

serasa memasuki jalan rahasia di bawah tanah
oya, yang bersamaku itu pemandu kami

kami melewati penduduk yang sedang sibuk membuat lukisan batik

pintu yang gelap itulah jalan masuk menuju masjid

memasuki masjid yang sedang direnovasi

Beginilah bagian dalam masjidnya.
Lampu yang nempel di dinding itu baru lho.

yang di depanku itu, yang tengah itu, adalah tempat bilal

sebuah gardu dengan hiasan laba-laba yang besar
kreatif ya?

melewati rumah-rumah ini serasa masuk kampung seni

Pemandian yang persis di belakangku adalah untuk anak-anak
Bangunan yang tinggi itulah yang aku sebut 'menara' tempat raja melihat para selirnya mandi
Pemandian yang persis di bawah menara itu adalah untuk para selir

kalau yang ini adalah pemandian khusus untuk raja dan selir yang dipilihnya

ini tempat peraduan raja

foto sekalian istirahat sejenak di depan lukisan Nyi Roro Kidul

ini lho tampak depan Taman Sari dilihat dari tempat parkir 
(dan disinilah aku menggakhiri tour-ku di Taman Sari hehehe)

41 komentar:

  1. mengaku tiasp tahun pulang ke yk tp seumur-umur belum pernah ke taman sari nih mba... *whuaa..malu deh!*

    BalasHapus
  2. waaaaaaaa.... jadi tambah pengen ke Jogja hiks hiks.... kapan ya?? T___T

    bagus bagus banget spot fotonya mbak, apalagi tempat kolamnya... tangganya.. lukisan batiknya... huaaa... jadi pengen... >,<

    BalasHapus
  3. dari dulu pengen ke taman sari nggak kesampean, akhirnya liat potonya aja deh T^T

    BalasHapus
  4. @Hilsya >> mbak asli Yogya to? Kok bisa sih setiap tahun ke Yogya tapi belum sempat ke Taman Sari? :) Semoga tahun depan bisa juga ke Taman Sari ya mbak...

    @Miss 'U >> ayo buruan ke Yogya, mumpung Taman Sari sudah direnovasi tuh. Entah sekarang renovasinya udah kelar atau belum, tapi pastinya sudah lebih 'cantik' daripada waktu aku kesana Juli yang lalu.

    @Clara >> kalau gitu, diagendakan aja ke Yogya lain mbak... yang kemarin ramai2 habis Natal ya kalau gak salah?

    @PakIes >> Kayaknya PakIes ada proyek di Yogya nih... soalnya kok jadi bolak-balik ke Yogya...
    Jangan lupa mampir ke Taman Sari ya Pak.. dijamin suka deh. :)

    BalasHapus
  5. saya belum pernah ke sana walau pernah ke jogja :(

    BalasHapus
  6. sru banget niih jalan2 bu :D
    klo smpat jalan2 jga yah ke blog saya :)

    BalasHapus
  7. @Ra-kun >> kalau gitu kapan2 ke Yogya aja lagi.. dan jangan lupa mampir ke taman sari ya?

    @vegetarian >> Insya Allah akan aku sempatkan mampir nanti :)

    BalasHapus
  8. kayaknya taman sari itu cocok buat berkreasi foto -foto.

    oh ia,terimakasih sudah mau singgah di blog saya. saya follow yambak blognya.bila berkenan,di tunggu follow baliknya :D

    BalasHapus
  9. byr pemandunya brp ya, mbak? sy tinggal di yogya dr th 2004 tp blm prnh ke taman sari.

    BalasHapus
  10. :) saya blom pernah ke yogya... klo ambil photo pake kamera HP bayar gak ya mbak.., kan bisa ambil photo sambil pura-pura liat sms :D

    BalasHapus
  11. asri dan murah ya Mbak tiketnya kalau ditempat aku nggak ada lagi tempat rekreasi semurah itu hikkss

    BalasHapus
  12. He, di Taman Sari ada pungutan liar juga tho?

    Taman Sari emang bagusss apalagi pas di Sumur Gemulingnya. :)

    BalasHapus
  13. Kpn2 kesana lg ya mbak, saya ikut xixi

    BalasHapus
  14. Tahun kemarin Alhamdulillah bisa sampai Taman sari (tapi sayang para putrinya kagak ada di sana, xixixi). Kalau gembira LOka memang belum pernah, semoga lain kali bisa deh berkunjung ke GL...

    BalasHapus
  15. selamat pagi bu,
    numpang lewat, sekalian slam kenal

    pengen ke jogja.
    kapan ya?

    BalasHapus
  16. Lha saya baru tau mbak ada tempat ginian di Jogja :D
    Kemarin saat ke jogja belum pernah kesini :D
    Perhaps next time, heheh... :D

    BalasHapus
  17. kok fotonya ndak ada ya mb.. menurutku klw ada fotonya akan lebih bagus blognya

    BalasHapus
  18. waaah masih mending tuh mba udah bagusan.
    dulu aku masuk dari belakang dan pasar burung lebih parah. air kolam tak ada.

    tapi begitulah situs sejarah. semoga dapat tetap berdiri

    BalasHapus
  19. Taman Sari yang ada benteng pendem nya itu ya? jadi kangen pengen ke Jogja lagi :)

    BalasHapus
  20. ketaman sari aku baru satu kali mbak, itu juga waktu SMA :-D

    BalasHapus
  21. djogja mang bikin betah ya mba. lebaran kemaren aku juga ke sono... dah ada beberapa yg sudah diceritakan.

    BalasHapus
  22. Murah ya, untuk foto bayar 1000. :D

    Dan oh.... sial, itu laba-laba ya? Hiiiii saya benci laba-laba!

    BalasHapus
  23. kapan yah ane bisa ke jogja :( pengen bangget

    BalasHapus
  24. Yogya i miss you..
    sayang kesempatan datang kebanyakan waktu lebaran doang, dan suka bentrok ama kuliah.
    Yogya emang ngangenin dehhhh :D

    BalasHapus
  25. sedikit mirip kota tua di jakarta. tapi bagusan ini. hehe..

    BalasHapus
  26. Aku belum pernah kliling2 Jogja ih *memalukan*. Udah punya tiket PP Jakarta-Jogja untuk bulan Desember malah nggak bisa dipake karena jatah cuti udah abis. Mengenaskaaaannnn......

    BalasHapus
  27. aaah.. aku pengen banget ke tamansari sejak baca postingannya mba elsa, skrg malah makin pengen gara2 mba reni huhuhuuuu....

    BalasHapus
  28. saya dr lahir sampe kul di jogja mbak, tp blom pernah ke taman sari, ampyuuuunnn... kapan2 harus disempetin ksana aaahh...

    BalasHapus
  29. ah jadi pengen ke jogja deh, hehe
    perasaan mbak elsa juga pernah posting tentang taman sari ya mbak?

    BalasHapus
  30. untung segera sadar. kalo enggak, kan enak bu. masuknya gratis,... hehehe

    BalasHapus
  31. tempat2nya keren-keren ya kayanya. Saya belum pernah ke tempat itu.. :)

    BalasHapus
  32. Tamansari kuuueren ya Mbak...

    top banget pokoknyaaaa

    BalasHapus
  33. Rencananya sih liburan akhir tahun ini ke Yogya jg mba Ren, entah jadi atw ngga tapinya hehehe...
    Kalo jadi pastinya ke sini ga boleh terlupakan ya..

    BalasHapus
  34. taman sari udah pernah, gembira loka yang belum, hehehe

    BalasHapus
  35. saya sudah follow blog ini bu. saya tunggu ya untuk follow baliknya. :)

    BalasHapus
  36. wow .. fotonya cantik cantik mbak, thanks bgt sharingnya mbak

    nggak nyangka sebagus itu, terutama rumah2 yg dindingnya ada lukisan batik

    btw, aku juga punya beberapa lukisan batik yg kubawa ke sini

    BalasHapus
  37. @k[A]z >> Iya sih, banyak tempat2 menarik utk foto2an disana

    @Tiffa >> utk pemandu tidak ada tarif khusus kok, terserah kita aja mau kasih berapa.

    @Pri >> Kalau ambil foto dari HP sih aku gak tahu, kudu bayar apa tidak ya..? Coba aja tanya kepada petugas tiketnya.

    @Munir >> aku sendiri juga kaget kok, ternyata tiketnya semurah itu. Jadi tiket utk 3 orang plus biaya ambil foto pas Rp. 10.000

    @Una >> Pungutan liar? Gak ada kok.. mungkin kamu salah baca deh.

    @Tarry >> Kalau udah di Madiun kan gampang kalau mau ke Yogya mbak :D

    @Kinathi >> emang masih ada 'putri' yang mandi disana? hehehe... Ayo kapan2 mampir ke Gembira Loka ya? Pasti capek deh jalan2 keliling Gembira Loka :)

    @Riva'i >> salam kenal juga, makasih udah mampir ya...

    @zippy >> kamu sih gak bilang2 kalau ke Yogya, kalau kamu bilang kan aku bisa kasih tahu tuh tempat2 yg kudu dikunjungi

    @wane >> ada kok fotonya, di bawah postingan itu. Banyak lagi... :)

    @atta >> sekarang pasar burungnya udah dipindah Bang, gak di Ngasem lagi. Sekarang Pasar Ngasem khusus utk pasar tradisional

    @Kevin >> Benteng pendem..? emm, mungkin juga bangunan di dalam itu yang kau maksud dg benteng pendem ya?

    @Lidya >> udah lama banget ya mbak... pasti pas Dharmawisata ya?

    @Andes >> emang di Yogya enak banget, tapi sekarang pun Yogya macet banget... itu yg bikin bete hehehe

    @Asop >> Emang cuma bayar seribu kalau ambil foto2nya. Untung gak ikutan aku... bisa2 ketemu ama laba2 raksasa tuh hehehe

    @Agam >> Semoga suatu saat bisa ke Yogya. Amin.. :)

    @Srrriii >> ayolah, kapan2 disempetin ke Yogya dan jalan2 ke Taman Sari ya?

    @Thya >> aku belum tahu sih kota tua di Jakarta...

    BalasHapus
  38. @Ocha >> Apa? Keliling2 Yogya belum pernah tapi udah maen2 ke luar negeri berulang kali? OMG... :p

    @Mila >> ayo, habis ini ke Yogya, jangan ke luar negeri terus. Janjian ketemuan di Yogya yuk.. :D

    @Meidy >> Hahaha, parah itu sih namanya. Aku yg cuma sesekali maen ke Yogya udah sampai Taman Sari nih #sombong

    @Sarah >> Ya, mbak Elsa juga udah pernah posting tentan Taman Sari. Tapi foto2nya bagusan punya mbak Elsa :)

    @Nuel >> bener tuh.., bayar belakangan, kalau gak ingat malah dapat gratisan :p

    @Akhmal >> semoga suatu saat sempat mampir ke Yogya ya?

    @Elsa >> setuju mbak.. :)

    @Orin >> semoga jadi liburan ke Yogya, dan jangan lupa postingannya.

    @Rabest >> Kalau gitu mumpung masih di Yogya, buruan ke Gembira Loka ya?

    @Panduan >> Makasih udah mampir.. Insya Allah ntar aku mampir juga.

    @Ely >> kapan2 ke Indonesia mampir ke Yogya ya mbak..

    BalasHapus
  39. Mb , aku pernah lihat lokasi yang mb foto ini waktu nonton film FTV tapi lupa judulnya apa...dari mulai tempat masjidnya sampai masjidnya.

    Kalau di lihat kayaknya agak ngeri ya mb, lorongnya gelap trus tempat mandinya itu gak cerah....

    BalasHapus
  40. @Adini >> mungkin aja mbak, soalnya Taman Sari kan terkenal, jadi sangat mungkin dijadikan lokasi syuting biar jelas 'mencirikan' ada di Yogyakarta.

    BalasHapus
  41. Celingak-celinguk...
    Mbak Monda belum ngomen disini ya...
    Indah banget tempatnya, Mbak. Lorong2nya seperti setting film luar negri :D
    Semoga saya berkesempatan kesana :)

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)