Jumat, 05 Agustus 2011

Bahagiaku untukmu

Senyum penuh rahasia di bibirmu berhasil memancing keingintahuanku. Kupandang dirimu penuh tanya. Isyarat darimu membuatku mengalihkan pandang ke jemarimu. Dan, hai..! Kutemukan cincin emas melingkar di jari manismu.

Aku tersenyum lebar memandangmu. Ku menahan diri mengajakmu bicara banyak tentang cincin itu. Meski ku sangat ingin membicarakannya. Isyaratmu padaku membuatku paham. Kau tak ingin orang-orang yang di sekitarku tahu tentang hal itu.

Sungguh, aku sangat bahagia untukmu. Butuh waktu yang sangat panjang bagimu untuk kembali pada 'jalur'mu. Setelah sekian lama aku prihatin dengan lika-liku perjalanan cintamu. Setelah sekian lama aku terus berusaha untuk mengingatkanmu. Usaha yang tidak mudah karena orang-orang di sekitarku meragukan usaha yang kulakukan untukmu. Meski harus kuakui, aku sempat beberapa kali putus asa mengingatkanmu.

Dan kini setelah sekian waktu berlalu, akhirnya mulai muncul harapan yang membahagiakan. Cincin emas yang melingkar di jari manismu itu menumbuhkan kembali harapanku. Harapku, cincin emas itu telah merekatkan kembali keharmonisan rumah tanggamu. Dan kau tak lagi tergoda dengan senyum manis bidadari-bidadari di sekitarmu.

Semoga kini kau sadari bahwa bidadari terindah adalah istrimu. Dialah anugerah luar biasa dalam hidupmu. Dialah yang selama ini setia menunggumu. Dialah yang selama ini bersabar menghadapi segala tingkah polahmu. Dialah wanita yang membuatku kagum. Dia jualah yang membuatku tak lelah mengingatkanmu untuk kembali ke 'jalur'mu. Karena ku ingin melihat senyum selalu hadir di wajah teduhnya.

Sekali lagi kupandang dirimu dengan senyum bahagia. Aku bahagia untukmu dan untuk wanita istimewa pendamping hidupmu. Dan sekali lagi kau mengisyaratkan sesuatu padaku. Segera kusambut HP yang kau ulurkan padaku. Nyaris terpekik bahagia aku memandang foto di depanku. Kau tengah mencium mesra istrimu. Subhanallah... semoga kebahagiaan telah benar-benar kembali padamu dan dalam rumah tanggamu.

Sekali lagi.. aku sangat bahagia untukmu dan khususnya untuk wanita pendampingmu. Semoga kini tak ada lagi yang mengusik kebahagiaan itu.

20 komentar:

  1. Amiin
    Memaafkan dan memberi kesempatan pada orang yg melakukan kesalahan mungkin sulit dilakukan. Tp mempertahankan mahligai rumah tangga adalah suatu keindahan. Ceritanya menyentuh sekali hehe Amiin
    Memaafkan dan memberi kesempatan pada orang yg melakukan kesalahan mungkin sulit dilakukan. Tp mempertahankan mahligai rumah tangga adalah suatu keindahan. Ceritanya menyentuh sekali hehe

    BalasHapus
  2. sangat bangga punya kawan yang bernama sama yang mempunyai hati yang besar .. :)

    BalasHapus
  3. Curhatan ibu kepada sang ayah :)
    Dah saya follow blog'a ya bu,tolong follow back blog saya

    BalasHapus
  4. waoe ending yang menarik, semoga si suami begitu selamanya dan menjadikan istrinya sebagai bidadari dan rumahnya sebagai surga, jannati baiti

    BalasHapus
  5. Meski mungkin aku tak mengenalmu, ijinkan aku turut bahagia bersamamu. Hanya saja, tanpa bermaksud mengurangi kebahagianmu, akan lebih baik bila cincin "emas" itu kau simpan di lemarimu, karena benda bebahan itu tak boleh melekat di badanmu.

    Saya pikir ini cincin emas di jari 'saudari' yang itu...

    BalasHapus
  6. gemes ya ngeliat laki2 jadi petualang cinta... ngakunya puber kedua, yang beban kerja, yang inilah yang itulah... ending bahagia laki-laki ini meluruskan lagi hidupnya...

    BalasHapus
  7. dan semoga laki2 itu bahagia selamanya dengan sang istri dan hanya sang istri.. :)

    BalasHapus
  8. wah, apakah si suami nyaris berselingkuh?

    BalasHapus
  9. Memang seharusnya kita merasakan kebahagiaan saudara kita yang memperoleh kebahagiannya, dan merasa sedih ketika mereka melakukan tindakan diluarbatas kemudian kita mengingatkannya dan terus mengingatkannya, dan akhirnya kita bersama-sama bahagia..

    Yang saya tahu dalam islam cincin emas bagi laki2 dilarang mba..

    salam silaturahmi..

    BalasHapus
  10. Persahabatan yang indah tapi sedikit rumit..
    Antara seorang laki laki yang sudah beristri, dengan seorang perempuan.

    BalasHapus
  11. saya gak pake cincin mbak, suka gatel. tapi kalo nyium istri sering...

    BalasHapus
  12. wah.. wah.. turut bahagia saja deeeh,
    akhirnya liku-liku itu berahir sudah, hehe

    BalasHapus
  13. wlw kami ga mengenal orang yg dalam crita mba reni,kami akan mendoakan agar dia trus stia dengan 1 cinta :D.. dan pernikahannya diberkahi Allah SWT

    BalasHapus
  14. wah cerita lama mba ? pengalamn gitu ap cerpen? hehe

    BalasHapus
  15. Wah cerita fiksinya bagus mbak, terharu bacanya

    BalasHapus
  16. bu reni,,,
    sekalian mau bilang mohoon maaf lahir dan batin.

    sepertinya ga smua lelaki deh, hha. Semoga aku nanti jd lelaki yg adil, :p

    oh iya, bunga edelweis itu lebih indah aslinya loh bu, hha

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah.... Dia kembali dijalurnya bersama sang istri tercinta... wow ikut bahagia.
    Ini curhat seseorg ya. mbak ??

    BalasHapus
  18. hmm sudut pandang ceritanya keren mbak.. saya awalnya mengira kalo ini cerita mbak.. semoga langgeng sampir akhir hayat :)

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)