Senin, 26 April 2010

Kok tidak pamit..?

Jauh sebelum kasus Gayus dan Markus Pajak jadi pembicaraan, sosok Tono ~sebut saja begitu~ sudah jadi bahan pembicaraan oleh lingkungannya. Maklum saja, dalam waktu relatif singkat kehidupan Tono dan keluarganya berubah drastis, meskipun tak sedrastis kehidupan Gayus.

Tono dan keluarganya masuk ke dalam lingkungan itu dalam kondisi yang serba terbatas. Maklum saja, sebagai pegawai baru di suatu instansi pemerintah dengan hanya bermodalkan ijazah SMA maka penghasilannya pun tak seberapa. Apalagi istrinya yang lulusan SD hanya mampu membantu menopang kebutuhan keluarga dengan menjual jajanan pasar, tapi seringkali terpaksa terhenti kalau sakitnya sedang kambuh.


Dalam waktu relatif singkat, Tono berhasil meraih gelar sarjana bersamaan dengan kesibukannya merenovasi rumah RSS yang ditempatinya. Bahkan tak lama kemudian, sepeda motor baru dan kendaraan roda empat berhasil mereka miliki. Diikuti dengan aneka macam barang elektronik dan barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya.

Semenjak itu, Tono, istrinya dan kedua anaknya seolah menjaga jarak dengan lingkungannya. Mungkin karena mereka mendengar bisik-bisik tetangga yang mengatakan bahwa mereka adalah "Orang Kaya Baru". Banyak yang mempertanyakan asal-usul harta yang dikumpulkan Tono dan keluarganya, mengingat status Tono sebagai staf biasa dan asal usul Tono dan istrinya yang bukan dari keluarga yang mampu. Entah apa penyebabnya, yang jelas Tono dan keluarganya tak lagi nyaman tinggal di lingkungan itu.

Selanjutnya terdengar kabar bahwa Tono dan istrinya telah membeli sebidang tanah di tempat lain bahkan kemudian membangun rumah berlantai dua di tanah itu. Semenjak itu, Tono dan keluarganya lebih sering menginap di rumah barunya meskipun masih sesekali kembali ke rumah lamanya. Namun tak lama setelah kasus Gayus mencuat, ternyata keluarga Tono memutuskan untuk keluar dari lingkungan lama dan menetap di rumah barunya.

Sayangnya.., ketika pada akhirnya Tono dan keluarganya benar-benar pindah dari lingkungan itu mereka sama sekali tidak berpamitan kepada semua tetangganya. Mengetahui rumah mereka sudah kosong, tetangganya hanya bisa heran dan berkata : "Kok tidak pamit...?"

25 komentar:

  1. Mestinya Pamit ya, siapa tahu ada teman dan keluarga yang belum tahu kepindahannya datang, tetangga lamanya bisa kasih tahu! Contoh yang tidak baik!

    BalasHapus
  2. @nuansa penaOke... aku ijinkan.. Hati2 di jalan ya... ^_^

    BalasHapus
  3. saya pamit yah mbak? udah baca kok, bener! suer! :)

    BalasHapus
  4. Si Tono..... Pindah kok ga bilang-bilang?! Dasar Gayus! eh...dasar Tono! hehe

    BalasHapus
  5. nah nanya lg ni bu, gmn cr buat "kolom komentar" biar ga punjaaaaang. yg seperti punya ibu. hehe. Maaf kebanyakan nanya resep!

    terimakasih, tips yg ibu kasih sudah manjur.

    BalasHapus
  6. gara-gara kasus gayus,,,masyarakat jadi infil sama dinas pajak ni....gayus emang TIKUS KANTOR e e good post bunda

    BalasHapus
  7. sepertinya kedua belah pihak memberikan contoh yang tidak baik... para tetangga yang mulai berprasangka buruk dan keluarga Tono yang tidak mau menjernihkan masalah tetapi justru lari menghindar...

    BalasHapus
  8. ga pengen kalah heboh ama anaknya mungkin mbak, jadi biar ada berita juga heheh

    BalasHapus
  9. walah... kok ada orang yang kayak gitu.. datang ngak dijemput pulang ngak pamitan.. kekayaan adalah kekuatan besar, yang dibaliknya ada tanggung jawab besar.. pandi mah ngak mau kaya mendadak yang ngak membawa berkah, yang ad fitnah dari mana-mana.. na'udzibillahimindzalik..

    BalasHapus
  10. jadi ketauan deh boroknya...

    BalasHapus
  11. Santai aja mba, biasanya yang kayak gitu juga ga tahu juntrungan hartanya...seringnya lenyap dan berbekas penyakit...hehehe...

    salam sehat,
    tfd

    BalasHapus
  12. Duh, belum memahami maksud ceritanya neh mbak, mungkin hanya nebak ajah neh saya... ehm, di buwel ajah wes... hihihi

    BalasHapus
  13. mungkin pelajaran yang bisa di ambil jangan mudah terlau berprasangka buruk tuk tetangganya tono, dan ehm lebih baik transparan ama tetangganya tuk tono, kalo emang tononya gak salah.. hiiih
    gituh ea... hehe

    BalasHapus
  14. gimana mau pamit mbak,wong lingkungannya kyk gitu. .

    BalasHapus
  15. Pindah yang tidak pamitan sama tetangga ya mbak. Ya, kita tidak bisa menebak-nebak. Semoga kita semua, termasuk tetangga yang pindah tanpa pamit itu diberi petunjuk dan perlindunganNya.

    BalasHapus
  16. Tono: "maaf bu, lupa... assalamu'alaikum..." hehe :P

    BalasHapus
  17. sama aku juga udah kecanduan ngeblog soalnya rame..hehehe
    kunjungi balik

    BalasHapus
  18. yang jelas pasti ada yang nggak beres deh Mbak..

    BalasHapus
  19. Aku pamit datang *loh koq* hehehe
    keluarga yang tertutup yah mereka

    BalasHapus
  20. soooob kalo di adsense pa z kerjanya?

    BalasHapus
  21. Mengajak Anda untuk peduli terhadap bangsa ini. Mari bergabung memberantas korupsi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
    http://gakindo.com

    BalasHapus
  22. Mungkin mengingat apa yang sudah dilakukan tetangga (yah namanya juga tetangga ..) dengan rasa penasarannya ingin tahu. Belum lagi kalau pamit, akan di sodorin dengan berbagai pertanyaan lagi yang merumitkan Pak Tono untuk menjawabnya.

    So .. mungkin pak Tono, ingin juga beramah tamah, tapi apa daya, dia tak sanggup menghadapi publik neighbour .. he he he

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)