Kawan, ijinkan aku bercerita tentang hidupku. Hidup yang aku jalani selama 2 bulan terakhir memang terasa 'istimewa'. Allah telah memberiku banyak sekali dalam 2 bulan terakhir ini. Aneka peristiwa dan aneka perasaan campur aduk jadi satu. Senang, bahagia, sedih dan kecewa campur aduk jadi satu. Semua perasaan yang campur aduk itu membuatku serasa naik roller coaster.
Apa yang terjadi padaku dalam 2 bulan terakhir memberiku pandangan baru tentang hidupku. Hidupku jadi terasa tak mudah, tapi tak bisa kukatakan hidupku tak indah. Sejujurnya kukatakan bahwa hidupku indah tapi keindahan itu aku dapatkan bersama-sama dengan segala macam kesulitan yang menyertainya. Ah, semoga aku tak menyulitkanmu memahami apa maksudku, kawan. Sungguh, aku tak bermaksud mengajakmu berteka-teki.
Aku tak bermaksud mengadu atau berkeluh kesah. Tidak, sama sekali tidak, kawan. Aku hanya ingin berbagi tentang apa yang ada dalam pikiranku saat ini. Tentang rasa yang ada dalam dadaku kini. Kuharap, apa yang aku sampaikan ini tak membuatmu risau ataupun risih. Tapi bila itu yang terjadi, maafkan saja aku.
Jangan.., jangan musuhi aku. Jangan tambah dulu bebanku. Belum usai masaku memahami segala yang terjadi padaku dalam 2 bulan terakhir ini. Mungkin aku yang selama ini terlalu naif. Mungkin juga aku selama ini tak mau mengerti dan memahami tentang apa yang terjadi. Atau aku yang terlalu takut untuk percaya bahwa semua bisa terjadi di dunia ini. Mungkin inilah saatnya aku memandang hitam putihnya dunia secara nyata dan terbuka. Walau mungkin menurutmu, aku sedikit terlambat (atau terlalu terlambat?) melakukannya.
Usah kau bingung dengan apa yang aku bicarakan ini, kawan. Ini semua hanyalah tentang rasa yang berkecamuk di dada. Ini juga hanya tentang pikiran-pikiran yang berjejalan di dalam kepalaku. Maafkan aku, jika selama beberapa hari ke depan aku masih sibuk untuk memahami dan mengerti apa yang terjadi dalam 2 bulan terakhir dalam hidupku ini. Setidaknya, (menurutku) aku kini jauh lebih kuat dan dewasa, juga aku makin merasakan cinta dan perhatian dari orang-orang yang memang tulus menyayangiku.
Dua bulan terakhir dalam hidupku... adalah bukti cintaNYA kepadaku. Alhamdulillah...
Apa yang terjadi padaku dalam 2 bulan terakhir memberiku pandangan baru tentang hidupku. Hidupku jadi terasa tak mudah, tapi tak bisa kukatakan hidupku tak indah. Sejujurnya kukatakan bahwa hidupku indah tapi keindahan itu aku dapatkan bersama-sama dengan segala macam kesulitan yang menyertainya. Ah, semoga aku tak menyulitkanmu memahami apa maksudku, kawan. Sungguh, aku tak bermaksud mengajakmu berteka-teki.
Aku tak bermaksud mengadu atau berkeluh kesah. Tidak, sama sekali tidak, kawan. Aku hanya ingin berbagi tentang apa yang ada dalam pikiranku saat ini. Tentang rasa yang ada dalam dadaku kini. Kuharap, apa yang aku sampaikan ini tak membuatmu risau ataupun risih. Tapi bila itu yang terjadi, maafkan saja aku.
Jangan.., jangan musuhi aku. Jangan tambah dulu bebanku. Belum usai masaku memahami segala yang terjadi padaku dalam 2 bulan terakhir ini. Mungkin aku yang selama ini terlalu naif. Mungkin juga aku selama ini tak mau mengerti dan memahami tentang apa yang terjadi. Atau aku yang terlalu takut untuk percaya bahwa semua bisa terjadi di dunia ini. Mungkin inilah saatnya aku memandang hitam putihnya dunia secara nyata dan terbuka. Walau mungkin menurutmu, aku sedikit terlambat (atau terlalu terlambat?) melakukannya.
Usah kau bingung dengan apa yang aku bicarakan ini, kawan. Ini semua hanyalah tentang rasa yang berkecamuk di dada. Ini juga hanya tentang pikiran-pikiran yang berjejalan di dalam kepalaku. Maafkan aku, jika selama beberapa hari ke depan aku masih sibuk untuk memahami dan mengerti apa yang terjadi dalam 2 bulan terakhir dalam hidupku ini. Setidaknya, (menurutku) aku kini jauh lebih kuat dan dewasa, juga aku makin merasakan cinta dan perhatian dari orang-orang yang memang tulus menyayangiku.
Dua bulan terakhir dalam hidupku... adalah bukti cintaNYA kepadaku. Alhamdulillah...
semangaaaat buuu..!!!!!!!!!!!!
BalasHapusSemoga semuanya bisa dilaksanakan dengan baik, Mbak. Insya Allah pada setiap lembaran yang berserak ada hikmah yang bisa kita pelajari.
BalasHapusapapun itu sabar ya bun
BalasHapusbegitulah mi, ternyata hidup bukan hanya hitam putih ya, bahkan jauh lebih berpelangi dari yang kita duga...hanya saja selama ini kita sengaja menolak membuka mata pada hal-hal yang bersebrangan dengan paham nurani kita. iya to mi? dan disini kita sekarang...di tempat yang kita hanya mampu bungkam, sebab bersuara sama saja seperti menikam diri. Maka mari bergandengan tangan mi, kita tidaklah seorang diri :-D
BalasHapuskita sama-sama kuat ya bu Reni.
BalasHapusapapun cobaan yg diberikan tuhan,sebagai manusia n mahluk ciptaanNya,kt hrus senantiasa slalu bersyukur.semoga kuat mbak...:)
BalasHapusMb gimaba kabarnya, aku kanget sekali dengan mb Reni lah...semoga mb dalam keadaan sehat walafiat sekeluarga ya.
BalasHapusAda apakah gerangan...tetapi tetap semangta ya Mb, apapun itu semoga kita diberi jalan yang terbaik dan kemudahan.
Salam buat Shasa mb.
Aku ganti template karna beberapa hari kemarin ada masalah blognya mb, gak bisa terima komentar apalagi balas komentar setelah ganti template semua bisa berjalan dgn baik.
Salam hangat dan sehat selalu mb
Mbak yang sabar ya...apapun yang mbak rasakan, aku yakin mbak pasti mampu menjalaninya..dan aku yakin mbak adalah makhluk kuat yang diciptakan Allah SWT.....
BalasHapusmari yuk bergandeng tangan....bu rens sama pipitz...
BalasHapussemoga hal2 selama 2 bulan ini cepat teratasi mbak.. semangaaat yaaa
BalasHapusSemangat mbak...... saya sangat merindukan mbak & tak pernah sedikitpun saya lupa sama mbak...... semoga ALlah memberikan segala kemudahan bujat mbak.......amien.......:)
BalasHapusada apa dengan Mbak, semoga semuanya baik2 saja yaa Mbak, dan Mbak Reni bisa kembali semangat seperti dulu lagiii ;)
BalasHapussabar aja tan,, berkah Allah menyertai tante....
BalasHapusbarangkali memang itulah indahnya hidup penuh dengan nuansa dan dinamika
BalasHapuskalo gak beraneka warna, bukan hidup namanya...biarkan hidup tetap pada siklusnya... kita, tetap ceria donk pastinya....
BalasHapussemangat mbak!!!*sembari menyemangati diriku juga:D
BalasHapusMakin ku baca sampe abis makin aku bingung sebenernya apa yg terjadi selama 2 bulan di diklat itu Mbak? haha... pokoknya, semangat lah.... hidup kan emank perjuangan ya Mbak :D
BalasHapusMet Blogging lagi :D
mungkin mbak Reni baru ngerasakan kelelahan yg numpuk2 setelah diklat kali ya, mbak ...
BalasHapusAku do'akan semoga kembali pulih seperti semula, aku yakin mbak Reni bisa mengatasinya.
Ayo mbak Reni ... SEMANGAT ...SEMANGAT...^_^
semangatt mba reni kami semua juga menyayangi mba reni dan mendukung mba reni ^^ jadi tetep kuat dan semangat yaaa
BalasHapuswahhhhh......2 bulan terakhir yang padat ya mba heheheheheh.........
BalasHapus2 bulan saya yang terakhir....?!?!? hm cuma sedikit naik golongan dikantor ....HOREEEEEEE!!!! wkwkwkwkwk
moga ada banyak hikmahnya ya mbak :)
BalasHapusnikmati saja, dan ambil hikmahnya.
BalasHapussaya sih 2 bulan terakhir sibuk2 gak jelas. hehehe :D
semangat bu...
BalasHapusbanyakin nulis biar otak sedikit plong
waaah, sudah lama nih saya gak silaturahim ke tempatnya mbak reni..
BalasHapushmm, selalu ada makna dari Allah walau dari partikel debu sekalipun..
tetap semangat mbak..!