Mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah mendengar tentang tokoh perwayangan yang bernama Sengkuni. Dia dikenal dengan berbagai nama seperti : Sangkuni, Haryo/Arya Sengkuni, Haryo/Arya Suman, Suwalaputra dan Trigantalpati. Sengkuni adalah salah satu tokoh perwayangan yang dapat dikatakan 'istimewa'. Namun keistimewaan ini bukan dalam arti positif, namun justru negatif.
Sengkuni adalah lambang manusia yang penuh kelicikan, kebusukan dan kejahatan. Dia merupakan penggambaran seorang tokoh antagonis sejati. Walau sebenarnya dia sangat tangkas, pandai bicara dan banyak akal, namun kelebihannya itu dimanfaatkannya untuk memfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain. Karena dalam diri Sengkuni sarat dengan keburukan, maka semua orang akan menolak jika dianggap memiliki watak atau sifat seperti Sengkuni.
Kita pun pasti tidak terima jika kita dikatakan sebagai Sengkuni. Aku yakin itu. Tapi tunggu dulu, marilah kita melihat ke dalam diri kita terlebih dahulu. Apakah kita benar-benar yakin bahwa diri kita benar-benar bebas dari sifat maupun watak buruk Sengkuni? Mari kita melihat dalam diri kita masing-masing.
Apakah kita termasuk orang-orang yang munafik dan suka menjilat di hadapan para penguasa? Apakah kita suka merasa dengki dan iri hati atas keberhasilan dan kebahagiaan orang lain? Apakah kita akan melakukan segala cara demi keuntungan diri kita pribadi meskipun untuk itu kita harus mengorbankan orang lain? Apakah kita suka mencari-cari keburukan dan kelemahan orang lain dan menyebarkannya? Jika ternyata jawaban pertanyaan-pertanyaan itu adalah "ya" berarti sifat dan watak Sengkuni ada juga dalam diri kita juga. Jika ternyata jawabannya adalah "tidak" maka kita patut berlega hati karena kita terbebas dari sifat dan watak buruk Sengkuni.
Coba kita lihat orang-orang di sekitar kita. Ternyata, watak dan sifat Sengkuni tersebar pada beberapa orang yang kita temui. Tapi tentu saja orang-orang itu hanya mempunyai sedikit dari sedemikian banyak watak dan sifat buruk Sengkuni. Mungkin hanya Sengkuni saja yang mempunyai watak dan sifat buruk yang demikian sempurna karena terkumpul pada satu sosok saja. Sementara kita dan orang-orang di sekitar kita, hanya kebagian sepersekian persennya saja.
Sudah menjadi hal biasa jika kita melihat orang-orang yang serakah dan suka mengorbankan orang lain. Sudah sering kita mendengar fitnah disebarkan untuk menjatuhkan orang lain. Sudah sering terjadi hasutan yang pada akhirnya membuat kehidupan orang lain sengsara. Sudah banyak terjadi orang-orang yang karena sedemikian dengkinya menjadi tega 'menghabisi' orang lain. Sudah menjadi hal biasa ketika seseorang begitu penuh ambisi dan menyingkirkan orang-orang yang merintanginya.
Jadi, dalam hidup ini memang selalu ada orang-orang yang berwatak Sengkuni. Dengan adanya kesadaran seperti itu, setidaknya kita dapat lebih waspada dan hati-hati. Jangan sampai kita termakan fitnah dan hasutan yang disebarkannya. Jangan sampai kita ikut arus dalam gelombang kebencian yang dibawanya.
Dengan tetap berpegang pada ketulusan dan kebenaran, Allah pasti akan membantu kita menghadapi 'virus' yang disebarkan oleh Sengkuni-Sengkuni masa kini. Insya Allah.
Sengkuni adalah lambang manusia yang penuh kelicikan, kebusukan dan kejahatan. Dia merupakan penggambaran seorang tokoh antagonis sejati. Walau sebenarnya dia sangat tangkas, pandai bicara dan banyak akal, namun kelebihannya itu dimanfaatkannya untuk memfitnah, menghasut dan mencelakakan orang lain. Karena dalam diri Sengkuni sarat dengan keburukan, maka semua orang akan menolak jika dianggap memiliki watak atau sifat seperti Sengkuni.
Kita pun pasti tidak terima jika kita dikatakan sebagai Sengkuni. Aku yakin itu. Tapi tunggu dulu, marilah kita melihat ke dalam diri kita terlebih dahulu. Apakah kita benar-benar yakin bahwa diri kita benar-benar bebas dari sifat maupun watak buruk Sengkuni? Mari kita melihat dalam diri kita masing-masing.
Apakah kita termasuk orang-orang yang munafik dan suka menjilat di hadapan para penguasa? Apakah kita suka merasa dengki dan iri hati atas keberhasilan dan kebahagiaan orang lain? Apakah kita akan melakukan segala cara demi keuntungan diri kita pribadi meskipun untuk itu kita harus mengorbankan orang lain? Apakah kita suka mencari-cari keburukan dan kelemahan orang lain dan menyebarkannya? Jika ternyata jawaban pertanyaan-pertanyaan itu adalah "ya" berarti sifat dan watak Sengkuni ada juga dalam diri kita juga. Jika ternyata jawabannya adalah "tidak" maka kita patut berlega hati karena kita terbebas dari sifat dan watak buruk Sengkuni.
Coba kita lihat orang-orang di sekitar kita. Ternyata, watak dan sifat Sengkuni tersebar pada beberapa orang yang kita temui. Tapi tentu saja orang-orang itu hanya mempunyai sedikit dari sedemikian banyak watak dan sifat buruk Sengkuni. Mungkin hanya Sengkuni saja yang mempunyai watak dan sifat buruk yang demikian sempurna karena terkumpul pada satu sosok saja. Sementara kita dan orang-orang di sekitar kita, hanya kebagian sepersekian persennya saja.
Sudah menjadi hal biasa jika kita melihat orang-orang yang serakah dan suka mengorbankan orang lain. Sudah sering kita mendengar fitnah disebarkan untuk menjatuhkan orang lain. Sudah sering terjadi hasutan yang pada akhirnya membuat kehidupan orang lain sengsara. Sudah banyak terjadi orang-orang yang karena sedemikian dengkinya menjadi tega 'menghabisi' orang lain. Sudah menjadi hal biasa ketika seseorang begitu penuh ambisi dan menyingkirkan orang-orang yang merintanginya.
Jadi, dalam hidup ini memang selalu ada orang-orang yang berwatak Sengkuni. Dengan adanya kesadaran seperti itu, setidaknya kita dapat lebih waspada dan hati-hati. Jangan sampai kita termakan fitnah dan hasutan yang disebarkannya. Jangan sampai kita ikut arus dalam gelombang kebencian yang dibawanya.
Dengan tetap berpegang pada ketulusan dan kebenaran, Allah pasti akan membantu kita menghadapi 'virus' yang disebarkan oleh Sengkuni-Sengkuni masa kini. Insya Allah.
*gambar diculik dari New PurwaCarita*
hmm...sepertinya benih-benih sengkuni yang kadang ada padaku harus segera dibasmi...Astaghfirullah T__T..Makasih ya artikelnya mbak,walopun aku nggak tahu riwayat pewayangan...
BalasHapusHahahaaaaa sengkuni.sifat licik culas curang akan tetap perang dgn yg nmanya kebenaran.sampai hari kiamat.antra benar dan batil.kebenaran dan kebatilan.
HapusNaudzubillah...semoga kita terhindar dari penyakit hati itu ya mi :-)
BalasHapusSengkuni masa kini lebih bahaya lagi tapi saya berharap semoga saja kita semua terhindar mbak dari kejahatan Sengkuni masa kini............. Artikelnya bagus banget mbak, sebagai bahan renungan & motivasi
BalasHapussemoga kita bukan termasuk orang yang seperti itu ya. buang jauh-jauh rasa iri dengki
BalasHapusmungkin hal terbaik ya menjaga kerendahan hati..
BalasHapussalam kenal...
nino - pojokankertas
Assalamu'alaikm...
BalasHapuswah jaditahu gambar Sengkuni yang sebenarnya....
Mba boleh nanya ga...?
bukankah dengan semakin banyak para Sengkuni yang ada ladang amal kita jadi bertambah, atau sebaliknya ya..?
iya bu...bukan dari yg dirasakan saja tapi juga melihat dari pengalaman diluar....masih tetap top kok watak sengkuni itu dipakai banyak orang...menghadapi orang seperti sengkuni, rada sulit...seperti musuh dalam selimut....didepan baik dibelakang menikam....weks ^_^
BalasHapussebagaimana pada cerita film/sinetron dalam kehidupan juga sering ditemukan karakter antagonis ya
BalasHapusaku paling gak suka sama penjilat >,<
BalasHapussaya baru tau nih tentang 'sengkuni' :)
BalasHapussengkuni?......memang culas sih..tapi ira pernah membaca ada juga kebaikan-kebaikan dari Sengkuni tapi ira lupa bukunya hahahahahahahah nice artikel!
BalasHapusApakah kita termasuk orang-orang yang munafik dan suka menjilat di hadapan para penguasa? Apakah kita suka merasa dengki dan iri hati atas keberhasilan dan kebahagiaan orang lain? Apakah kita akan melakukan segala cara demi keuntungan diri kita pribadi meskipun untuk itu kita harus mengorbankan orang lain? Apakah kita suka mencari-cari keburukan dan kelemahan orang lain dan menyebarkannya?
BalasHapusJAWABAN SAYA JELAS TIDAKKKKKKKKKK...hehhehehehe
lha kirain sengkuni tadi tokoh cewe, gak tau nama depannya haryo/aryo. Asli baru tau.
BalasHapusAmin. Pemberantasan bibit2 sifat dan watak buruk sengkuni sejak dini. Semoga kita berhasil. Yeah.
kaya lagune broery ya bu...
BalasHapusjangan ada sengkuni di antara kita...
saya dikelilingi orang begini nggak abis abisnya mbak, biasanya saya diam saja di depan orang begini, maksudnya biar dia tahu saya gak suka dengan lakunya, tapi orang begini gak punya perasaan kayaknya.
BalasHapustokoh perwayangan ini sejak sd sudah kukenal,kayaknya anak sekarang jarang yang mau mempelajari tokoh-tokoh wayang apa lagi kenal wayang yang dikenal itu supermen,satriya baja hitam dll,padahal kalau kita mau mempelajari banyak manfaat yang kita ambil untuk kehidupan sehari-hari
BalasHapusaduh baru tahu nih...maklum aku gak ngerti tokoh perwayangan sih...tapi semoga saja kita semua tidak termasuk yg menjadi tokoh sprt sengkuni...
BalasHapusWalah, jangan-jangan saya termasuk jenis Sengkuni nih mbak, hehehe....
BalasHapusGood post... Jadi tersindir nih
semoga kita dijauhkan dari watak2 Sengkuni....
BalasHapusbaru tau soal Sengkuni, tadinya saya kira bunga.Mirip Seruni gitu, hahaha. Ternyata watak toh:)
BalasHapusItulah kekejaman dari fitnah, ia bisa membuat dua saudara dari darah yang sama bertempur hingga salah satunya musnah. Mudah2an kita terhindar dari sifat2 sengkuni dalam diri kita.
BalasHapuspadahal kalo cumn sekilas diliat namanya, trsu liat itu adalah tokoh wayang, konotasinya selalu postif.. tapi nggak nyangka tenyata busuk juga.. yaah, orang seperti sengkuni emang ada dimana-mana, kudu waspada sih.. dan paling penting harus bisa jadi diri sendiri, jangan kepengaruh sama orang itu..
BalasHapusPS : maaf mbak baru mampir, baru bisa koneksi internet mulus sekarang :P
Rasanya sipat seperti sengkuni ada pada tiap orang, semoga kita bisa mengecilkan dan kalo bisa membuang sipat itu jauh jauh.
BalasHapusSalam.. .
hehehehe sengkuni si licik dan culas dari Kurawa......
BalasHapuskadang ada juga "penjilat" seperti sengkuni disekitar kita....dan itu sangat menyebalkan untk saya!!!!....moga saya bisa selalu menjaga hati agar td jadi salah satu sengkuni ntu yamba......
pagi mba.......main kemari subuh-subuh heheheheheh
Naudzubillah...semoga kita terhindar dari penyakit hati itu,dan smg dihati kita tetap terpatri ketulusan dan selalu berempati pd sesama
BalasHapusNgeriii ya ada sengkuni di negara banyolan spt di negeri tercinta INDONESIA.
BalasHapusMantap...
BalasHapusAku pernah ada yg bilang seperti itu.sangkuni.ternyata tokoh antagonis .astagpirallah hal azim.naudzubillah minzalik. ga pernah menjelek2 kan.teman2. malah aku yg dipitnah.hati bersih dan allah tolong saya.alhamdulilah.
BalasHapusEntah bagaimana menyikapi sengkuni.. hanya menghindar dan bersabar ... semakin lama semakin berat ... hanya kuasa Allah yg memberi pertolongan.
BalasHapus