Akhirnya tiba juga saat itu... ketika Ayah mulai jadi 'rebutan'. Dan yang memperebutkan adalah sang ibu dengan anaknya yang mulai beranjak remaja. Itulah yang terjadi beberapa minggu belakangan ini, antara aku, suamiku dan Shasa. Lucu, seru dan terkadang menyebalkan juga.... hahaha.
Shasa mulai menampakkan rasa 'cemburu' jika Ayahnya bersikap mesra padaku. Seperti jika Ayahnya menyapaku : "Selamat pagi, cantik....", maka Shasa akan cemberut. Jika dulu dia tak menunjukkan reaksi jika Ayahnya menyapaku seperti itu, sekarang dia akan protes mengapa hanya Ibunya yang disapa Ayahnya. Sehingga suamiku harus mengganti sapaannya dengan : "Selamat pagi, cantik-cantikku". Jika sudah begitu, Shasa akan tersenyum senang.
Demikian juga jika kami jalan bertiga, dan Ayahnya menggandengku, maka Shasa akan cemberut dan protes. Lucu sekali. Shasa akan kelihatan senang jika Ayahnya bersikap 'cuek' padaku dan perhatian padanya. Banyak sekali kejadian sehari-hari yang membuatku dan Ayahnya tersenyum jika Shasa mulai menunjukkan sikap protesnya jika aku dan Ayahnya sedang berdua.
Di saat-saat aku sedang ingin dekat dengan suami dan ingin ngobrol berdua saja, tapi diganggu Shasa rasanya jengkel juga. Tapi jika tak diberi perhatian, Shasa pasti akan cemberut. Beginilah resiko mempunyai anak gadis, dan Ayah menjadi satu-satunya laki-laki di rumah. Itu berarti Ayah berada di posisi yang sangat 'menguntungkan' karena menjadi 'rebutan' antara istri dan anaknya. Andai saja anakku cowok, pasti Ibunya (dan itu aku) yang akan jadi 'rebutan'. Sayang sekali... keadaan berpihak pada suamiku saat ini.
Walau dulu aku sudah mempersiapkan diri untuk suatu saat 'bersaing' dengannya dalam merebut perhatian Ayahnya, tak kusangka saat itu datang secepat ini. (^_^) Ternyata Shasa-ku sudah mulai memasuki masa remajanya. Jadi aku harus mulai mempersiapkan diri jika suatu saat Shasa tiba-tiba bercerita mendapat surat cinta dari teman laki-lakinya... hahaha.
Meskipun aku dan Shasa menjadi 'seteru' dalam mencari perhatian Ayahnya, namun di sisi lain kami sangat dekat. Shasa lebih suka curhat dan menceritakan kejadian-kejadian yang dialaminya kepadaku daripada Ayahnya. Bahkan seringkali Shasa memintaku agar apa yang diceritakannya itu jangan aku teruskan kepada Ayahnya.
Yang jelas, untuk urusan lain-lain yang tak terkait dengan Ayahnya, saat ini kami masih sangat kompak. Entah sampai kapan 'persaingan' Ibu dan Anak ini akan berlangsung. Jika masa ini sudah terlampaui, aku dan Ayahnya pasti akan merindukan saat-saat ini... karena pada saat itu Shasa sudah lebih asyik dengan teman-temannya dan sedikit 'melupakan' kami.
Jadi, walau saat ini terkadang jengkel juga saat Shasa menuntut perhatian Ayahnya lebih banyak untuknya daripada untuk ibunya, ya dinikmati saja. Mumpung kami masih bisa dekat satu sama lain dan melewati hari-hari dalam kebersamaan. Lagipula ini adalah salah satu fase perkembangan yang sedang dijalani Shasaku.
Shasa mulai menampakkan rasa 'cemburu' jika Ayahnya bersikap mesra padaku. Seperti jika Ayahnya menyapaku : "Selamat pagi, cantik....", maka Shasa akan cemberut. Jika dulu dia tak menunjukkan reaksi jika Ayahnya menyapaku seperti itu, sekarang dia akan protes mengapa hanya Ibunya yang disapa Ayahnya. Sehingga suamiku harus mengganti sapaannya dengan : "Selamat pagi, cantik-cantikku". Jika sudah begitu, Shasa akan tersenyum senang.
Demikian juga jika kami jalan bertiga, dan Ayahnya menggandengku, maka Shasa akan cemberut dan protes. Lucu sekali. Shasa akan kelihatan senang jika Ayahnya bersikap 'cuek' padaku dan perhatian padanya. Banyak sekali kejadian sehari-hari yang membuatku dan Ayahnya tersenyum jika Shasa mulai menunjukkan sikap protesnya jika aku dan Ayahnya sedang berdua.
Di saat-saat aku sedang ingin dekat dengan suami dan ingin ngobrol berdua saja, tapi diganggu Shasa rasanya jengkel juga. Tapi jika tak diberi perhatian, Shasa pasti akan cemberut. Beginilah resiko mempunyai anak gadis, dan Ayah menjadi satu-satunya laki-laki di rumah. Itu berarti Ayah berada di posisi yang sangat 'menguntungkan' karena menjadi 'rebutan' antara istri dan anaknya. Andai saja anakku cowok, pasti Ibunya (dan itu aku) yang akan jadi 'rebutan'. Sayang sekali... keadaan berpihak pada suamiku saat ini.
Walau dulu aku sudah mempersiapkan diri untuk suatu saat 'bersaing' dengannya dalam merebut perhatian Ayahnya, tak kusangka saat itu datang secepat ini. (^_^) Ternyata Shasa-ku sudah mulai memasuki masa remajanya. Jadi aku harus mulai mempersiapkan diri jika suatu saat Shasa tiba-tiba bercerita mendapat surat cinta dari teman laki-lakinya... hahaha.
Meskipun aku dan Shasa menjadi 'seteru' dalam mencari perhatian Ayahnya, namun di sisi lain kami sangat dekat. Shasa lebih suka curhat dan menceritakan kejadian-kejadian yang dialaminya kepadaku daripada Ayahnya. Bahkan seringkali Shasa memintaku agar apa yang diceritakannya itu jangan aku teruskan kepada Ayahnya.
Yang jelas, untuk urusan lain-lain yang tak terkait dengan Ayahnya, saat ini kami masih sangat kompak. Entah sampai kapan 'persaingan' Ibu dan Anak ini akan berlangsung. Jika masa ini sudah terlampaui, aku dan Ayahnya pasti akan merindukan saat-saat ini... karena pada saat itu Shasa sudah lebih asyik dengan teman-temannya dan sedikit 'melupakan' kami.
Jadi, walau saat ini terkadang jengkel juga saat Shasa menuntut perhatian Ayahnya lebih banyak untuknya daripada untuk ibunya, ya dinikmati saja. Mumpung kami masih bisa dekat satu sama lain dan melewati hari-hari dalam kebersamaan. Lagipula ini adalah salah satu fase perkembangan yang sedang dijalani Shasaku.
wah fikirku sampai melayang membayangkan gimana serunya "persaingan" antara ibu dan anak. Kapan aku bisa seperti itu. Jadi pengin cepet2 merit and punya anak.
BalasHapusmalam maaf baru berkunjung,lalu bagaimana yan dengan anak laki laki ^_^" ,anak laki laki hanya sibuk dengan mainannay saja,sangat berbeda dengan ketika mempunyai anak perempuan...
BalasHapusdan saya juga harus bersiap apa yang dialami suami mba harus pinter2 jaga perasaan dong kalo jadi rebutan hihihi ...
Aku tau aku tau jawabannya.....
BalasHapusmusti kasih shasha adek cowo tuuuhhh, pasti ngga berebutan perhatian lagi nanti.
tambahan bu, ini juga fase perkembangan untuk ibu juga. ghehehe. :p
BalasHapushaha,, rebUtan..
BalasHapusSepertinya Shasa butuh seoarang adik :D
BalasHapusBerkunjung siang mba reni.Lam knl ya,aq follow blog ini mba
BalasHapusBener bgt Bu, krn anakku laki-laki jadi saya yang dperebutkan...he...he...
BalasHapuslucu sekali ya..... kalau dirumah saya beda sekali bu... soalnya anaknya kan sebelas... mau rebutan gimana? ntar malah hancur
BalasHapushmmmm..... ternyata cemburuan ya ibu ini, kalau anaknya laki-laki apa ibunya dibuat rebutan juga ya?
BalasHapuswah sepertinya harus bergiliran ya...
BalasHapuswah, bisa ada persaingan gitu ya merebut perhatian ayah. hehehe..gimana kalo anak ceweknya lebih dari 1? bisa heboh dong.
BalasHapuspersaingan yang sehat
BalasHapussemua harus saling dekat
Kalau anak Mbak Reni laki-laki keadaannya justru enak buat orang tua saat mau berdua, soalnya anak laki-laki kalo sudah remaja nggak betah di rumah. :)
BalasHapuswah, seru juga tuh persaingan memperbutkan perhatian ayah, hehe,,
BalasHapusseru tuh pastinya,Shaha anak yg keberapa ya???
BalasHapusWahh keluarga yang harmonis nih.. selamat ya.. justru kadang sulit juga membuat anak2 kita begitu dekat dengan sang bapak.. apalagi kalau dah remaja
BalasHapusWah ayahnya Sasha pandai menyenangkan hati keluarga ya. Romantis sekali ^^. Ikut bahagia ya mbak, smg selalu demikian seterusnya amiin. Salam manis buat Sasha di rmh ya mbak :)
BalasHapusKebersamaan apapun bentuknya memang harus dinikmati dan disyukuri ya mbak, jgn sampai ditelan waktu hingga hy jadi tinggal kenangan...
BalasHapusSatu hal yg bisa aku simpulkan: mba Reni sudah memberikan pendidikan yg baik buat Shsha. jarang lho saya lihat ada anak gadis yg mau dekat, terutama sama ayahnya. Biasanya minta dekat, ya sama Ibu.
BalasHapusHemh...
Kalau nanti Ibu Reni punya adik baru buat Shasha, haduh bisa cemberut setiap hari nih Shasha. Karena bukan cuma kasih dari ayahnya yang aka terbagi lagi, tapi mba reni juga.
BalasHapusHehehehehe...
^__^
Persaingan yang membahagiakan.Semoga bahagia selalu,sist amin.
BalasHapushihihi, lucu ya mbak
BalasHapusemang anak cewek suka cari perhatian bapaknya sih
aku juga suka gitu >_<
wow ... persaingan seru tuch mbak Reni .... pasti yang memenangkan Shasa ....
BalasHapusKudu punya strategi jitu tuch untuk merebut "si ayah". Shasa umur berapa sich mbak ..??
Dulu waktu jagoanku masih SD terjadi persaingan dengan ayahnya krn terjadi perebutan "bunda", tapi skrg sdh SMP kita mulai dicuekin, skrg lebih senang gabung sama teman2nya ... mungkin merasa udah remaja kali ya mbak....?
Adik Shasa umur berapa Bu? sudah punya adik belom adik Shasanya? :)
BalasHapus@Sientrue > ayo buruan nikah kalau gitu biar ngerasain serunya persaingan ortu dan anak... hehehe
BalasHapus@azzaynal > anak laki2 dari adikku lengket sekali dg ibunya. :)
@M.Ocha > hahaha... pinter banget sih mbak ocha ini... Ngakak aku bacanya.
@Raja > Oh.., begitu ya? Mungkin memang benar hehehe
@Zanck > hehehe, iya nih. Seru lho.
@Anggi > Mungkin begitu ya...? ^_~
@Dedek > salam kenak kembali ya. Makasih dah mampir kesini.
@Ibunyachusaeri > wah enaknya, yg jadi bahan rebutan... hehehe *irimodeon*
@Khoirul > sebelas ? Walah... pasti seru banget tuh.
@Andi > cemburu itu perlu lho... hehehe *ngeles*
@Joe > bergiliran apanya nih mas..? hehehe
@M.Fanny > kalau anaknya lebih dari 1, berarti ibunya gak kebagian ayahnya mbak.... Hikss...
@Bang Atta > betul... betul... betul... *upin-ipin style*
@M.A vip > anak cewek kalau udah remaja juga sibuk dg 'geng'-nya lho... sama aja kok. :D
@Abdul Malyk > Seru banget emang.. Mau jadi wasitnya..? hehehe
@Arall > Sampai saat ini Shasa adalah satu2nya buah hati kami... ^_~
@Saung Web > Shasa dekat kok dg Ayahnya, tapi kalau lagi berantem dg Ayahnya ya seru juga.. :)
@M.Winny > Amin... makasih doanya mbak. Salamnya akan aku sampaikan Shasa nanti.
@M.Aulawi > bener, mumpung kebersamaan ini masih ada jadi patut disyukuri ya mas.
@common cyber > Alhamdulillah... so far Shasa bisa dekat dengan kami berdua.
@Bumi Al Fattah > mungkin juga akan spt itu ya jika nanti Shasa punya adik. Wah, bakalan lebih seru nih... hehehe
@Rian > thanks utk kunjungannya...
@M.Aisha > Amin... makasih doanya Sist.
@M.Clara > tuh kan, kasusnya sama spt mbak Clara.. hehehe
@M.Sukma > Shasa umur 11 tahun mbak, kelas 5 SD. Ternyata dulu putranya begitu juga ya ? Aku juga harus siap2 jika tak lama lagi kami dicuekin ama shasa... hehehe
@mahabbahtedja > Shasa belum punya adik di usianya yg ke-11 ini... :((
Huahaha, kebayang Mba, wong segede Zahia ajah kalo liat Ayahnya pegang2 emaknya langsung dia berada di tengah2 AyBun, terus ngelepasin tangan Ayahnya. Hihihihi lucu banget!!
BalasHapus