Setiap orang memang melakukan berbagai cara untuk mengamankan rumah dan harta bendanya dengan cara-cara mereka sendiri. Yang paling banyak dilakukan adalah memberi pengaman ekstra pada pagar. Ada yang melilitkan kawat berduri di atas pagar. Ada yang memilih pagar yang modelnya runcing-runcing.
Namun, aku pribadi sangat tidak suka dengan pagar yang diatasnya diberi 'pengaman' seperti itu. Baik itu pagar yang dililit kawat berduri atau pagar yang modelnya runcing-runcing. Aku selalu merasa ngeri setiap melihat pagar yang diberi 'pengaman' seperti itu. Oleh karena itu aku tak akan pernah memilih pagar yang runcing atau melilitkan kawat berduri pada pagarku.
Alasanku mengapa tidak suka dengan pagar yang 'berpengaman' seperti itu hanya pada faktor keselamatan. Aku selalu saja khawatir jika ada orang yang terluka karena kawat berduri atau runcingnya pagar-pagar itu. Memang maksudnya agar pagar itu dapat mengamankan rumah beserta isinya, tapi menurut pendapatku pribadi tak harus se-ekstrim itu.
Jika pagar itu melukai orang-orang yang berniat jahat sih tidak mengapa, tapi jika ternyata melukai orang lain atau bahkan pemilik rumah kan gawat juga. Yang aku tahu, anak-anak sangat suka memanjat pagar untuk bermain-main. Kan nggak lucu jika anak-anak itu terluka saat bermain di pagar rumah mereka sendiri.
Atau seperti kejadian naas yang menimpa tetanggaku. Suatu kali dia berniat mengganti lampu teras rumahnya. Namun malang, dia terpeleset dan pahanya tertancap pada pagar rumahnya yang runcing. Akibat kejadian itu, dia sampai harus menginap di rumah sakit selama bebera lama. Untung saja, dia tak sampai mengalami luka serius akibat kejadian itu.
Semua itu membuatku memutuskan tak akan memasang 'pengaman' yang bisa melukai orang lain. Menurutku itu lebih aman dan tak membuatku khawatir terus menerus. Sekali lagi, ini hanya pendapatku pribadi... Mungkin saja bagi sobat-sobat yang berada di kota besar dan merasa keamanan sangat penting punya pikiran yang berbeda denganku.
Namun, aku pribadi sangat tidak suka dengan pagar yang diatasnya diberi 'pengaman' seperti itu. Baik itu pagar yang dililit kawat berduri atau pagar yang modelnya runcing-runcing. Aku selalu merasa ngeri setiap melihat pagar yang diberi 'pengaman' seperti itu. Oleh karena itu aku tak akan pernah memilih pagar yang runcing atau melilitkan kawat berduri pada pagarku.
Alasanku mengapa tidak suka dengan pagar yang 'berpengaman' seperti itu hanya pada faktor keselamatan. Aku selalu saja khawatir jika ada orang yang terluka karena kawat berduri atau runcingnya pagar-pagar itu. Memang maksudnya agar pagar itu dapat mengamankan rumah beserta isinya, tapi menurut pendapatku pribadi tak harus se-ekstrim itu.
Jika pagar itu melukai orang-orang yang berniat jahat sih tidak mengapa, tapi jika ternyata melukai orang lain atau bahkan pemilik rumah kan gawat juga. Yang aku tahu, anak-anak sangat suka memanjat pagar untuk bermain-main. Kan nggak lucu jika anak-anak itu terluka saat bermain di pagar rumah mereka sendiri.
Atau seperti kejadian naas yang menimpa tetanggaku. Suatu kali dia berniat mengganti lampu teras rumahnya. Namun malang, dia terpeleset dan pahanya tertancap pada pagar rumahnya yang runcing. Akibat kejadian itu, dia sampai harus menginap di rumah sakit selama bebera lama. Untung saja, dia tak sampai mengalami luka serius akibat kejadian itu.
Semua itu membuatku memutuskan tak akan memasang 'pengaman' yang bisa melukai orang lain. Menurutku itu lebih aman dan tak membuatku khawatir terus menerus. Sekali lagi, ini hanya pendapatku pribadi... Mungkin saja bagi sobat-sobat yang berada di kota besar dan merasa keamanan sangat penting punya pikiran yang berbeda denganku.
*gambar diculik dari sini*
ngeri sekali ya tetangganya bu, malah kena sendiri...
BalasHapusmemang sih tujuan pagar yang runcing itu agar aman dari kejahatan, tapi kalo sampai kena diri sendiri namanya senjata makan tuan
setuju mbak .............
BalasHapusKenapa tak dipasangin setrum aja sekalian. :D
BalasHapusRumahku yang sekarang di Jogja bahkan tanpa pagar, Mbak. Hanya ada satu pagar di pintu masuk perumahan saja. Alhamdulillah itu sudah cukup aman. Kesan saya kalau melihat rumah yang pagarnya tinggi dan diberi beling, kawat berduri, kurang welcome aja terhadap tamu. Tapi kalau rumah di pinggir jalan besar pagar sangat perlu disamping pasang tralis di jendela.
rumah saya ngga ada pagarnya koq mbak hehe
BalasHapusmenurut saya pagar tidak bisa dijadikan sebagai pengaman. kecuali pagarnya tingginya 5 meter kali ya. hehehe.
BalasHapusjadi pagar hanya sebagai hiasan rumah saja. soalnya ga perlu skill maling, saya bisa manjatnya. apa jangan-jangan saya ada skill maling ya? :p
Rumah sya ada pagarnya, rencana mau saya bongkar saja... sesungguhnya pagar rumah kita itu ya tetangga kita,
BalasHapusSetuju dengan pendapat mbak. Jangan sampai terkena 'senjata makan tuan' :)
BalasHapussilakan memilih, udah tersedia bermacam model di toko2 pagar terdekat,, wuahahahaha...
BalasHapusmet siang mbak... :)
Saya malah tersinggung dengan adanya pagar-pagar itu, seperti dituduh sebagai orang jahat saja sebagai tetangga. Macam tampang kami yang miskin ini tampang penjahat saja harus dibatasi dengan pagar tinggi segala.
BalasHapus@Khoirul Huda > memang sih.., kalau sudah terjadi seperti itu kan menyesal juga akhirnya.
BalasHapus@Reri > terima kasih dah mampir...
@Joko > kebetulan rumahku juga tak berpagar... yg merepotkan adalah debu dan kotoran mudah masuk ke terasku... Hiks.. tapi it's oke, masih lebih mudah membuat teras bersih kembali daripada menyembuhkan orang yang terluka oleh pagar kita
@simply shoes > sama dong... hehehe
@ReBorn > ternyata jago manjat pagar ya..? ati2 lho, jangan sampai terluka kena pagar yg runcing2 itu... :p
@M.Odjie > kalau pagarnya tak membahayakan dan tidak 'menutup' rumah sih menurutku masih 'bersahabat' kok...
@Zico > sebelum terjadi senjata makan tuan, lebih baik gak usah pasang pagar yg membahayakan. Betul tidak..?
@Siroel > lho, malah promosi disini... wkwkwk...
@Matavip > aku gak pasang pagar lho.., kok marah2nya disini sih... hehehe
pagar rumahku memang ada runcing2nya tapi bukan kawat, cuma sejauh ini tak ada yg terluka akibatnya. toh tujuannya bukan untuk pengaman, hehehe. memang modelnya spt itu ^^
BalasHapussepertinya situasinya cocok banget dengan rumah saya saat ini. Ayah saya selalu menginginkan jika pagar samping rumah kami dililiti pagar kawat duri supaya tidak ada yang manjat rumah lewat pagar tsb.. tapi kalo menurut saya, itu jadi mengganggu estetika dan sama sekali tidak indah dilihat...
BalasHapushhmmmm... kami benar2 harus antara fungsi dan estetika...
saya juga ga suka tuh kalo ada pagar yg ujungnya tajam seperti itu....takut kena sendiri. mgkn bagi yg punya selain untuk seni pgr, jg untuk pertahanan agar jimat maling bisa nyangkut....he..he..
BalasHapusaku juga sama mbak gak suka sama pager yg runcing atau dikasih kawat gitu.. makanya rumahku lurus2 aja.. malah bahaya buat yg punya....
BalasHapusmaaf lama gak kesini mbak.. lagi libur dlu hhe..
happy blogging n semangat :P
Betul mbak Reni, pagarku jg cukup melengkung aja, yg penting kl malam terkunci. :)
BalasHapussalam sobat
BalasHapuspagar rumah saya yg diYogya,
alhamdulillah tidak melukai orang lain.
apa kabar mba Reni?
aduhh....serem banget sih...
BalasHapusgak bisa bayangin deh kalo kena...hiiii
iya sih, kalo ngeliat pager yang kayak gitu jadi ngerasa kalo yang punya rumah sok eksklusif gitu ^^
@m.Clara > ya semoga saja tak akan ada yang terluka ya..? aku sendiri cenderung memilih model yang tak ada runcing2nya, mbak.
BalasHapus@alamatur > emang masih mending pagar runcing2 daripada pagar yang dililit kawat berduri... kesannya spt di kamp saja.. hehehe
@achmad taher > emang jimat maling tuh modelnya spt apa sih, kok bisa nyangkut ? :p
@Ferdinand > rumahnya yang lurus apa pagernya mas...? hehehe
@m.Winny > model yg biasa saja sudah cukup aman kan, mbak..?
@m.Nura > Alhamdulillah... lega mengetahui hal itu mbak.
@Nadiaa > memang kesan eksklusif bisa muncul dari pagar yg tinggi dan penuh dengan 'pengaman' ya..?
Hiiiyyy...serem juga ya mba akibat dari pagar kayak gitu. Malah akus sering liat ada pager yg bagian atasnya ditempelin pecahan beling. Horor ya. Aku sendiri pelihara kucing di rumah, ngga kebayang deh kalo kucing aku yang doyan loncat-loncat itu nancep di pager kaya sate (horor lagi). Untuuung papa pasang pagernya yang 'bersahabat', ngga terlalu tinggi dan datar alias tanpa 'bagian runcing'.
BalasHapussaya sebetulnya suka sama rumah yg tanpa pagar mbak. plong gitu ngeliatnya. dan kesannya lebih terbuka dan bisa akrab dgn tetangga.
BalasHapuskalau di kompleks2 yang tingkat pengamanannya bagus, rumah2 tanpa pagar begini pasti aman.
tapi kalau tidak, jangan coba2 deh..yang ada jadi inceran maling..hehe
Pagar itu tidak perlu harus runcing/berbahaya, yang penting asal bisa menghindarkan orang yg iseng masuk aja. coz klo emang ada orang yg berniat jahat, pagar setinggi/seruncing apa pun ga akan membuatnya takut!
BalasHapuspagar yg biasa aja ya mbak yg penting ada cctv n alarm rumah kalau perlu plus satpamnya hehehe
BalasHapus@Ocha > kalau kucing sih setahuku 'ahli' dalam melewati pagar yang dipasang ranjau pecahan kaca hehehe. Untung aja papanya mb.Ocha pasang pagar yang 'aman' ^_^
BalasHapus@bang Budi > memang sih Bang, saat ini kondisi keamanan benar2 mengkhawatirkan karena banyak orang gelap mata akibat beratnya beban hidup.
@Fir'aun > menurutku juga begitu mas... buat apa pasang pagar yang 'berbahaya' dan bisa melukai orang lain ?
@m.Aulawi > nah itu dia.., aku pengen juga pasang alarm dan CCTV di rumah... hehehe
mantaff,....thank, infonya
BalasHapusmalahan sering banget melihat pagarnya berupa tembok yang tinggi dan ddi atasnya dipasangi pecahan beling
BalasHapusduuuh pagar runcing itu yang kutakutkan.
BalasHapussatu lagi adalah "pagar makan tanaman"
kejadian di tempat kawanku, seorang satpol pp yang seharusnya menjaga aset, malah menjadi pencuri. dia juga sering mengutil (ngambil barang kecil2).
sekarang dalam sel polisi.
@kartu kredit > terima kasih kembali...
BalasHapus@Joe > wah, itu lebih eksklusif lagi ya kesannya.. atau terkesan sangat tidak bersahabat ?
@Bang Atta > jadi kesimpulannya Bang Atta takut dg pagar runcing dan pagar makan tanaman kan..? Oke, aku catat... hehehe
Iya sih pagar yg ada kawat berduri gitu merusak pemandangan sekali. Wkt masih di Jkt, suatu hari aku dan hubby jalan2 di perumahan kita, tiba2 seorang ibu yg sedang berjalan dengan anak balita, dengan cueknya memanjat pagar satu rumah yg kita lewati dan dengan bebas merdeka memetik buah2 mangga. Hubby sampe melotot tidak percaya melihat kejadian tersebut. From that time on, dia ngerti kenapa rumah2 di Indo kebanyakan tertutup banget, krn sebagian orang sama sekali gga menghargai other people's property and ownership. They think if others have something, they are entitle to have it too, no matter what.
BalasHapus