Bencana tak hentinya terjadi di negeri kita tercinta. Mulai dari banjir, tanah longsor, tsunami sampai letusan gunung berapi. Sangat menyedihkan menyaksikan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana itu. Kehilangan sanak keluarga dan harta benda... bahkan anak-anak mungkin akan banyak yang mengalami trauma. Sungguh, keadaan yang sangat memprihatinkan kita semua.
Kita yang tidak sedang mengalami bencana, sepatutnya bersyukur. Andai kita berada dalam posisi mereka... apakah yang akan terjadi pada kita ? Kita pastinya akan sedih, bingung, bahkan mungkin putus asa dalam menghadapi bencana tersebut. So, sudah sepatutnya kita yang diberi kesehatan, kemudahan dan kelapangan memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Untuk memberikan bantuan tak perlu menunggu kita kaya. Kita bisa membantu dengan apa yang kita punya. Bantuan itu bisa berupa apa saja. Bantuan berupa uang, materi (bahan makanan, baju dll), doa atau bahkan tenaga. Kemarin ada 'pengumuman' di jejaring sosial, bahwa di suatu pos pengungsian membutuhkan bantuan tenaga untuk dapur umum. Seorang teman SMS mengatakan bahwa banyak pengungsi yang membutuhkan selimut dan baju hangat untuk anak-anak. Sementara seorang teman mengabarkan bahwa susu bayi sangat dibutuhkan.
Dompet dibuka dimana-mana untuk menerima sumbangan dari siapa saja yang berminat. Himbauan untuk menghimpun bantuan diserukan kepada siapa saja. Senang rasanya mengetahui anak-anak sekolah (mulai dari SD sampai PTN) peduli dan memberikan bantuan semampu mereka.
Seorang teman bercerita bahwa dia dan beberapa teman sekantornya menghimpun sumbangan yang kemudian dibelikan pembalut wanita, pampers untuk balita dan lansia. Selanjutnya barang itu dipaketkan kepada saudara salah satu dari mereka yang kebetulan tinggal di Yogya. Sementara itu, bersama teman-teman alumni SMA-ku, kami mengumpulkan uang dan dibelikan baju dan selimut bayi yang selanjutnya akan dikirim ke Yogya.
Teman-teman kuliahku dulu juga tak mau tinggal diam, berita disebar (via FB dan milis) ke seluruh rekan-rekan alumni untuk menghimpun dana. Kebetulan salah satu alumni kami sampai sekarang masih menetap di Yogya dan bersedia mengurus pendistribusian bantuan kepada para korban Merapi. Alhamdulillah, banyak yang tergerak untung memberikan bantuannya.
Awal bulan November kemarin aku memutuskan mengirimkan donasi dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening salah satu stasiun televisi. Andai saja aku tahu suamiku akan berangkat ke Yogya hari ini, aku tak akan melakukan transfer ke stasiun televisi itu. Pasti lebih enak jika uang itu dibawa sendiri oleh suamiku karena bisa langsung sampai kepada mereka yang membutuhkan. Tapi memang keberangkatan suamiku ke Yogya ini mendadak dan tidak direncanakan sebelumnya, jadi tak ada yang perlu disesali apalagi tujuannya sama-sama memberikan bantuan kepada korban bencana.
Inilah saatnya kita membantu saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air. Insya Allah segala bentuk bantuan kita pasti akan sangat berarti bagi para korban bencana. Selagi kita mampu... lakukanlah, sebelum niknat itu diambilNYA dari kita.
Kita yang tidak sedang mengalami bencana, sepatutnya bersyukur. Andai kita berada dalam posisi mereka... apakah yang akan terjadi pada kita ? Kita pastinya akan sedih, bingung, bahkan mungkin putus asa dalam menghadapi bencana tersebut. So, sudah sepatutnya kita yang diberi kesehatan, kemudahan dan kelapangan memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Untuk memberikan bantuan tak perlu menunggu kita kaya. Kita bisa membantu dengan apa yang kita punya. Bantuan itu bisa berupa apa saja. Bantuan berupa uang, materi (bahan makanan, baju dll), doa atau bahkan tenaga. Kemarin ada 'pengumuman' di jejaring sosial, bahwa di suatu pos pengungsian membutuhkan bantuan tenaga untuk dapur umum. Seorang teman SMS mengatakan bahwa banyak pengungsi yang membutuhkan selimut dan baju hangat untuk anak-anak. Sementara seorang teman mengabarkan bahwa susu bayi sangat dibutuhkan.
Dompet dibuka dimana-mana untuk menerima sumbangan dari siapa saja yang berminat. Himbauan untuk menghimpun bantuan diserukan kepada siapa saja. Senang rasanya mengetahui anak-anak sekolah (mulai dari SD sampai PTN) peduli dan memberikan bantuan semampu mereka.
Seorang teman bercerita bahwa dia dan beberapa teman sekantornya menghimpun sumbangan yang kemudian dibelikan pembalut wanita, pampers untuk balita dan lansia. Selanjutnya barang itu dipaketkan kepada saudara salah satu dari mereka yang kebetulan tinggal di Yogya. Sementara itu, bersama teman-teman alumni SMA-ku, kami mengumpulkan uang dan dibelikan baju dan selimut bayi yang selanjutnya akan dikirim ke Yogya.
Teman-teman kuliahku dulu juga tak mau tinggal diam, berita disebar (via FB dan milis) ke seluruh rekan-rekan alumni untuk menghimpun dana. Kebetulan salah satu alumni kami sampai sekarang masih menetap di Yogya dan bersedia mengurus pendistribusian bantuan kepada para korban Merapi. Alhamdulillah, banyak yang tergerak untung memberikan bantuannya.
Awal bulan November kemarin aku memutuskan mengirimkan donasi dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening salah satu stasiun televisi. Andai saja aku tahu suamiku akan berangkat ke Yogya hari ini, aku tak akan melakukan transfer ke stasiun televisi itu. Pasti lebih enak jika uang itu dibawa sendiri oleh suamiku karena bisa langsung sampai kepada mereka yang membutuhkan. Tapi memang keberangkatan suamiku ke Yogya ini mendadak dan tidak direncanakan sebelumnya, jadi tak ada yang perlu disesali apalagi tujuannya sama-sama memberikan bantuan kepada korban bencana.
Inilah saatnya kita membantu saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air. Insya Allah segala bentuk bantuan kita pasti akan sangat berarti bagi para korban bencana. Selagi kita mampu... lakukanlah, sebelum niknat itu diambilNYA dari kita.
Setuju, inilah saatnya membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Nice share mbak.
BalasHapusmembantu dengan apa saj ayang bermanfaat untuk korban bencana....
BalasHapussemoga amalnya diterima oleh Allah SWT
semoga bantuan kita dalam bentuk apapun bisa bermanfaat bagi saudara kita yg disana ya mbak...amin
BalasHapusbagus mbak, memang sudah seharusnya kita2 saling membantu dan meringankan beban saudara2 kita. karna bukan tidak mungkin musibah itu akan datang menimpa kpd kita
BalasHapusmemberi bantuan walau sekecil apapun
BalasHapuspasti bermanfaat buat mereka.
hmm lama banget ga kesini
maklum.. sibuk.. haalaahhhh
Ya ... naas Bnget Nasibnya Ea.. Untuk Saat Ni Saya HanYa Bisa BErdo a ..>.
BalasHapuskunjungan akhir pekan ^^
BalasHapusSiap mbak, ayo bantu saudara2 kita yg sdg tertimpa bencana. Bantuan kita sekecil apapun tentu sangat berarti buta mereka
BalasHapusBetul Mba, inilah saatnya untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap sodara2 kita yang sedang menerima cobaan
BalasHapusmudah2n ini bisa meringankan mereka mbak...
BalasHapusini saatnya kita membantu saudara kita yang tertimpa musibah....dengan doa saja sudah cukup....
BalasHapusSaya sependapat dengan Mbak. Membantu sesama nggak harus menunggu kaya dulu...
BalasHapuspray for indonesia.....do it for them all...
BalasHapus"maaf belum sempat membundel kolaborasinya" masih dalam suasana berkabung,,,,
yuk mbak ren..pray for indonesia
BalasHapussedih, banyak sekali bencana menimpa negeri ini.. ditengah2 banyaknya permasalahan negeri ini mungkin inilah saatnya kita bersatu untuk membantu negeri ini..
BalasHapus