Minggu, 14 November 2010

Amanah dan kepercayaan

Sebelumnya aku mau minta maaf nih... karena lagi-lagi aku masih akan membahas tentang bantuan kepada korban bencana letusan Gunung Merapi. Semoga saja tidak bosan membacanya... tapi kali ini aku bukan hendak bicara tentang jenis sumbangan atau bantuan kepada mereka. Kali ini aku akan berbicara tentang hal-hal di balik sumbangan itu.

Beberapa hari terakhir ini aku tergelitik membaca status beberapa kenalan yang terbaca olehku di Facebook. Dua diantara status itu bunyinya kurang lebih seperti ini :

  • Mohon bantuan dari teman-teman semua untuk tetap menggalang bantuan bencana karena masih banyak yang memerlukan. Dan jangan lupa, berilah kepercayaan pada para relawan untuk mendistribusikannya. Kita mesti memberikan dukungan kepada mereka dengan selalu berbaik sangka...
  • Saat seperti ini, semua televisi berlomba membuat 'dompet' peduli. Total dana yang terkumpul jumlahnya sampai Milyaran. Sayangnya belum ada pemberitaan tentang penyaluran dana tersebut. Apakah pengumpulan dana itu ada audit yg transparan ? Seringkali 'dompet' peduli tersebut terlupakan (atau belum disalurkan) tapi sudah berganti dengan 'dompet' yang baru lagi karena adanya bencana baru lagi.....

Dua status yang bertolak belakang. Seseorang meminta agar sumbangan yang kita serahkan kita percayakan sepenuhnya dalam pendistribusiannya dan kita harus berbaik sangka untuk itu. Sementara yang satunya justru mempertanyakan kemana larinya sumbangan yang telah terkumpul oleh beberapa stasiun televisi. Aku tak akan menyalahkan salah satunya, karena mereka punya sudut pandang sendiri-sendiri dalam hal ini.

Namun menurutku, memang sebaiknya kita menyerahkan amanah kepada orang yang kita percayai. Jangan sampai kita menyerahkan amanah pada sembarang orang, tapi kemudian kita malah sibuk mencurigainya. Menurutku pula, orang yang mendapatkan amanah harusnya dapat mempertanggungjawabkan dan menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya.

Amanah dan kepercayaan... dua hal itulah yang beberapa hari terakhir ini aku rasakan. Sewaktu aku (dan suami beserta teman-temannya) menggalang bantuan untuk korban Merapi, aku terharu luar biasa. Mengapa ? Karena ternyata banyak sekali orang yang menitipkan bantuan itu kepadaku. Aku merasa sangat tersanjung mendapatkan kepercayaan dari mereka untuk menyalurkan bantuan yang mereka titipkan padaku.

Memang tak semua bantuan yang dititipkan padaku dalam jumlah besar. Tapi ada juga yang langsung menitipkan sumbangan berupa uang 3 juta yang kemudian kami belanjakan. Bahkan, yang lebih mengharukan adalah... seorang sahabat blogger yang ada di luar negeri, tiba-tiba mengirimkan uang sebesar 1 juta untuk disumbangkan juga. Padahal, kami belum pernah saling bertemu dan hanya mengenal lewat blog saja. Namun begitu, dia telah mempercayakan bantuan uang sebesar itu kepadaku dan yakin aku akan menyerahkannya kepada yang berhak. Ya Allah..., aku tersanjung sekali dengan kepercayaan yang diberikannya kepadaku.

Beberapa teman mengatakan terima kasih kepadaku karena telah 'dibukakan jalan' untuk berbagi. Tapi sejujurnya, dalam kegiatan pengumpulan bantuan ini... akulah yang merasa sangat beruntung. Aku terharu karena ternyata banyak pihak yang percaya kepadaku (bahkan yang belum mengenalku sekalipun). Aku merasa terhormat karena mereka memilihku  untuk mendapatkan titipan amanah dari mereka semua. Aku bersyukur karena bisa menjadi jembatan bagi teman-teman yang ingin berbagi tapi tak tahu harus kemana menyalurkan bantuannya.

Itu sebabnya aku melakukan kegiatan pengumpulan bantuan itu dengan sepenuh hati. Aku berusaha untuk menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya. Aku pun berusaha untuk menjaga kepercayaan yang telah mereka berikan kepadaku. Aku tak ingin menodai kepercayaan yang telah mereka berikan kepadaku. Setidaknya aku ingin mewujudkan harapan orang-orang yang memberi sumbangan seperti yang terwakili dalam status kedua kenalanku di atas.

Setelah semua amanah tersebut tersampaikan kepada sukarelawan, aku pun memberikan 'laporan' kepada para penyumbang. Semoga saja mereka semua lega karena amanah yang telah dipercayakan kepadaku telah tersalurkan.

25 komentar:

  1. memang diperlukan kepercayaan...
    dan juga pendistribusian bantuan yg transparan....
    sehingga bantuan benar2 sampai kepada yg membutuhkan...

    BalasHapus
  2. Saya pernah juga baca status serupa, tapi yang no.2.
    Yah, mungkin agak wajar juga ya bu, sampai ada yang berpikir seperti itu.
    Yah, mengjaka kita supaya lebih teliti saja.

    Wah, ada yang menyumbang 3 juta. Semoga ALLAH meridhoi dan melindunginya dalam kasih ALLAH.

    BalasHapus
  3. Mba Reni kan orangnya baik. Jadi siapapun orangnya pasti percaya sama mba Reni.

    :D

    BalasHapus
  4. mudah mudahan sumbangan yang sudah ikhlas kita serahkan tidak sia sia.. salam kenal mbak lanjutkan kepedulian kita terhadap para korban bencana, oya saya dah follow, dituggu sebaliknya..

    BalasHapus
  5. ya mestinya kita percaya saja sumbangan sudah disalurkan. karena itu, sebaiknya salurkan sumbangan kepada lembaga yg bener2 bisa dipercaya spt DKK Dana Kemanusiaankompas.

    BalasHapus
  6. ya lebih baik kita berbaik sangka dulu...
    mudah2an semua "dompet peduli" yang ada itu benar2 disalurkan sebagaimana mestinya..

    buat mbak Reni, saya ucapkan terima kasih sudah menjalankan amanah yang sudah diberikan oleh teman2...

    BalasHapus
  7. saya percaya pada semua relawan, sepenuhnya!

    BalasHapus
  8. selamat bu sudah dapat mengembang amanah sebuah hal yang jarang orang bisa

    BalasHapus
  9. waduh, ternyata ada juga blogger yang sangat besar perhatiannya pada bencana di negeri ini. salut buat usahanya...

    BalasHapus
  10. Subhanallah, merinding say bacanya mbak. Masih banyak orang yang ikhlas ya. Termasuk mb.Reni dan keluarga.
    Semoga segala amal shaleh ini mendapatkan keridha'anNYA, amiin *Peluk mb. Reni*

    BalasHapus
  11. memank, sepatutnya kita tidak sembarang dalam menitipkan amanat.
    ketika dititipi amanat, maka terbentuklah sebuah kepercayaan.

    BalasHapus
  12. Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal

    BalasHapus
  13. amanah dan kepercayaan itu sesuatu yg tak ternilai ya mbak :) moga amal mbak Reni diberkahi oleh Allah SWT..amin

    BalasHapus
  14. semoga saja semua bantuan yang telah terkumpul bisa sampai kepada yang membutuhkan

    BalasHapus
  15. semoga yang diberi amanah untuk menyalurkan bantuan, paham dan percaya bahwasannya Allah maha melihat.

    BalasHapus
  16. Amanah adalah sesuatu yang memang kadang berat tanggung jawabnya. Tapi, dengan kepercayaan yang diberikan kepada kita, maka kita harus berbuat yang semaksimal mungkin. Insya Allah, akan dimudahkan jalan menuju kesana

    BalasHapus
  17. mudah2an si pemegang amanah mendapatkan imbalan pahala yang tidak kurang dari si pemberi amanah itu sendiri, Amin :D

    BalasHapus
  18. Slamat mbak ya ... sukses mengalang bantuan untuk saudara2 kita yang kena musibah .... smg dapat mengurangi beban mereka. Kalo mbak Reni aku percaya dach ...
    Oh iya dilingkunganku ( Yayasan Patra Dharma Mandiri )ada penggalangan dana juga, Alhamdullilah terkumpul Rp 62.000.000, dan kita bagi untuk 3 daerah ( Irian, Yogja, Mentawai).

    BTW ... tq ya mbak udah coment blogku yg sangat sederhana itu, aku ganti dgn nama SUKMA ambil nama belakangku , krn teman2 dekat lebih suka panggil SUKMA, ah kupikir2 cocok juga utk nama blogku yang ke2 ini. Ok aku tunggu loh mbak kritikan2 nya.

    BalasHapus
  19. ini pekerjaan yang berat, salah-salah niat baik jadi bencana karena ceroboh. semoga Mbak yang berupaya sungguh2 diselamatkan dari ketidakbaikan.

    BalasHapus
  20. temen blogger kita juga lagi ngumpulin dana untuk pembuatan masker yaitu Trimatra dari jogja
    Anazkia juga sedang di jogja sekarang

    BalasHapus
  21. smoga aja hikmah dari kejadian ini menyadarkan kita....

    BalasHapus
  22. @M.Riesta > setuju banget mbak.
    @Common cyber > memang sih, dg makin banyaknya uang, bisa membuat orang jadi makin 'ingin tahu' bagaimana pendistribusiannya.
    @Bumi Al Fattah > Amin... terima kasih. Jadi tersipu nih.
    @Rahmat > terima kasih utk kunjungannya
    @van > terimakasih dah mampir kesini dan salam kenal kembali.
    @M.Fanny > kita memang berhak memilih akan kemana sumbangan itu kita titipkan ya mbak
    @Batu > masalahnya tak semua orang dapat dg mudah 'berbaik sangka' ya..? :D
    @Indra > sama.. aku juga begitu kok.
    @Bang Munir > Insya allah semua orang bisa, asalkan mereka punya niat utk menjalankan amanah dg benar.
    @BangNgangan > wah, banyak kok blogger yg peduli bencana.. malah ada beberapa yg jadi relawan lho.
    @m.Winny > Amin... terimakasih doanya mbak. *peluk mbak Winny juga*
    @Zanck > amanah akan diberikan kepada orang2 yg dipercaya. Begitu kan ?
    @Luqmnul > Amin.. terima kasih doanya.
    @M.Aulawi > Amin... terima kasih juga atas doanya.
    @Joe > Ya mas, semoga saja begitu ya.
    @Mahabbahtedja > nah, itu yg harus diingat selalu.
    @M.Ifan > memegang amanah dan kepercayaan memang tak mudah, tapi Insya Allah semua dapat menjalaninya
    @Fir'aun > Amin.. semoga saja begitu.
    @M.Sukma > wah, besar juga dana yg telah mbak Sukma kumpulkan. Yayasannya bergerak dalam bidang apa ya mbak ?
    @M.A vip > Amin.. terima kasih doanya.
    @Bang Atta > Oya, mas Tri dan Mbak Anaz memang 'terjun langsung' dlm bencana ini.
    @Rezky > semoga saja begitu

    BalasHapus
  23. Amanah.......?
    Masya Allah memang berat melebihi gunung dan seisinya.
    Kalau tidak, malaikat sudah menerina amanah itu jauh-jauh hari.
    Prinsip saya
    Ahamah = harga diri
    Kalau tidak becus melaksanakan amanah....
    maka, harga diri.....?

    BalasHapus
  24. rsannya lega setelah menyampaikan suatu amanah, tp kalo blum eh kpikiran trus apalagi kalo lupa bsa ngerasa bersalah bgt.hehe,,,

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)