Jumat, 14 Oktober 2011

Tak kuasa menolak

Rabu malam telepon genggamku berdering. Selalu saja aku merasa cemas setiap teleponku berdering malam-malam begitu. Aku selalu cemas mendengar berita yang tidak menyenangkan malam hari begini. Ternyata mertuaku yang menelepon. Dengan hati berdebar dan tanda tanya di hati aku menerima telepon dari mertuaku itu.

Benar saja, mertuaku menyampaikan berita duka. Adik sepupu bapak (bulik Ti namanya) yang tinggal di Jombang meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun... Sebenarnya minggu lalu bapak mengabarkan bahwa Bulik Ti masuk ke rumah sakit dan sudah tidak sadar. Namun karena suamiku sedang repot dan bapak mertua sedang tidak sehat, maka kami tak bisa pergi ke Jombang. Sayang sekali, sampai Bulik Ti meninggal, kami tak sempat membezuknya.

Kamis pagi, akhirnya aku, suami dan ibu mertua berangkat takziyah ke Jombang. Bapak Mertua yang sedang sakit terpaksa kami tinggal sendiri di rumah, sementara Shasa aku titipkan pada kedua orang tuaku (beginilah enaknya tinggal satu kota dengan mertua dan orang tua. Alhamdulillah ya...). Sepanjang perjalanan, pikiran dan pembicaraan kami masih berkutat dengan rasa tidak percaya atas meninggalnya adik sepupu Bapak Mertuaku itu.

Bulik Ti terakhir kami temui saat lebaran kemarin. Saat itu beliau masih sangat sehat, bahkan beliau masih sempat mengantarkan kami mengunjungi makam para sesepuh kami. Tentu saja kepergian Bulik Ti untuk selama-lamanya mengejutkan kami semua. Bulik Ti yang selama ini aktif dan sehat-sehat saja, telah pergi dengan tiba-tiba.

Rupanya, seminggu yang lalu Bulik Ti mengeluh lemas dan tiba-tiba pingsan. Beliau segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah 2 hari tak sadarkan diri dan melalui berbagai pemeriksaan, beliau harus menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan di otaknya. Walau dokter sudah mengatakan bahwa kemungkinan beliau sembuh fifty-fifty, tapi keluarga memutuskan agar Bulik Ti menjalani operasi itu.

Setelah menjalani operasi, kondisi beliau membaik, meski tetap belum sadar dan berada di dalam ruangan ICU. Sayang, setelah 5 hari berada di rumah sakit dan menjalani perawatan secara optimal, Bulik Ti dipanggil juga menghadapNYA. Semoga arwah beliau mendapatkan tempat yang layak disisiNYA, diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya selama ini. Dan semora keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Amin.

19 komentar:

  1. yang tabah ya,,
    semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya,

    BalasHapus
  2. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun...

    semoga ALLAH menerima amal ibadah beliau, menempatkan di tempat yg terbaik, diampuni dosa-dosanya... dan ALLAH memberi ketabahan bagi semua keluarga yg ditinggalkan.. Aamin ya Rabb

    BalasHapus
  3. Hal itu merupakan salah satu rahasiaNya dan tak seorang pun yang mengetahui. Semoga bulik mendapatkan tempat yang terbaik di sisiNya.

    BalasHapus
  4. Innalillah. . . Smg amal ibadah bulik Ti diterima Allah swt, dan diberi ketabahan untuk keluarga yg ditinggalkan amin.

    BalasHapus
  5. Ikut berduka mba, semoga almarhumah sudah berbahagia di sana. Dan betul ya, kita tak akan kuasa menolak semua ketentuanNYA..

    BalasHapus
  6. Turut berduka cita ya, Mbak Reni...
    Smg arwah beliau diterima di sisiNya...
    Memang ya, ajal tidak bisa ditebak...

    BalasHapus
  7. Innalillahi ,turut beduka cita mbak

    BalasHapus
  8. Innalillahi wa Innailahi Rojiun, turut berduka ya Mbak, moga Almh diampuni dosanya dan dimudahkan jalannya, Amin

    BalasHapus
  9. Innalillahi... turut belasungkawa mbak...semoga ini memang yang terbaik..

    BalasHapus
  10. Dear.

    Innalillahi Wa Inailaihi Rojiun..... sesungguhnya hal tersebut tak dapat di cegah even 1 detik pun...... Semoga Allah SWT menempatkan beliau di posisi tertinggi di Surga-Nya.... amien...


    Regards.
    ... Ayah Double Zee ...

    BalasHapus
  11. yang tabah ya..
    moga2 amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya..

    BalasHapus
  12. Masa itu pasti datang, tidak ada satupun manusia bisa menolaknya, yang sabar aja dan pasti ada hikmah dibalik musibah

    BalasHapus
  13. Aamiin. Turut berduka cinta ya, Mbak.

    Dan, salam kenal.

    BalasHapus
  14. innalillahi wa inna ilaihi rojiun
    Semoga almarhumah berpulang dalam keadaan husnul khotimah. Amin,insha Allah.

    Dan kepada keluarga besar yang ditinggalkan, sabar dan ikhlaslah. sesungguhnya kematian adalah sesuatu yang 'dirahasiakan', kapan, dimana dan dalam keadaan bagaimana tiada yang tahu, hanya yang pasti ia akan menjumpai setiap yang bernyawa. Ambillah ibrah dari kejadian ini. Tetap samangat karena kehidupan akan terus berjalan.

    BalasHapus
  15. @All >> terima kasih banyak atas doanya.

    BalasHapus
  16. innalilahi.....
    semoga arwahnya damai disisiNya...
    :)

    BalasHapus
  17. innaalilahi wainnailaihi raaajiun,,sabar ya mbak,..

    BalasHapus
  18. Innalillahi wainnalillah rojiun.. mudah2an almarhumah diterima di sisi allah swt ya mbak :)

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)