Maaf, aku salah. Itu hanyalah sepotong kalimat yang sangat singkat dan sederhana. Tak butuh waktu lama untuk mengucapkannya. Tapi mengapa seringkali kita berat sekali melakukannya? Rasanya kalimat sederhana itu tiba-tiba berubah menjadi kalimat yang sangat sulit diucapkan.
Tak jarang, untuk membebaskan diri dari kalimat itu kita akan mencari beribu alasan untuk membela diri. Atau kita tak segan mencari kambing hitam untuk menghindarkan kita dari kalimat itu. Seolah-olah dengan mengucapkan kalimat sederhana itu, hancurlah harga diri kita.
Mungkin dulu aku pun pernah begitu, ketakutan dengan kalimat sederhana itu. Itu dulu, saat aku takut menerima konsekuensi dari tindakanku sendiri. Saat aku belum cukup dewasa mengakui kekurangan dan kesalahan diri. Saat aku egois karena mencari keselamatan diri dengan mengorbankan orang lain. Tapi, itu dulu.
Sekarang aku mampu mengatakannya. Maaf, aku salah. Aku tak hendak melarikan diri dari kesalahan itu. Karna kutahu, kemanapun aku berlari atau bersembunyi kesalahan itu kan tetap jadi milikku. Bukan milikmu, miliknya atau milik mereka. Dan aku harus mengakui itu, jika memang aku ingin memperbaiki diri.
Aku pun tak hendak mencari alasan untuk membela diri. Meskipun aku akan berhasil mendapatkan beribu alasan, tapi aku tak kan bisa membohongi hatiku sendiri. Dan meskipun aku berhasil mencari beribu alasan tak akan dapat menghapus kesalahan yang pernah aku lakukan.
Aku pun tak hendak mencari kambing hitam dalam hal ini. Aku pasti juga tak mau jadi orang yang 'dikorbankan' atas kesalahan orang lain. Sudah saatnya aku mempertanggungjawabkan sendiri segala perbuatanku, tanpa perlu berkelit lagi. Semoga dengan begini aku bisa semakin dewasa lagi.
Maaf, aku salah dan kini ijinkan aku untuk memperbaikinya. Dan.., hem aku lega telah bisa mengatakannya. (^_^)
Tak jarang, untuk membebaskan diri dari kalimat itu kita akan mencari beribu alasan untuk membela diri. Atau kita tak segan mencari kambing hitam untuk menghindarkan kita dari kalimat itu. Seolah-olah dengan mengucapkan kalimat sederhana itu, hancurlah harga diri kita.
Mungkin dulu aku pun pernah begitu, ketakutan dengan kalimat sederhana itu. Itu dulu, saat aku takut menerima konsekuensi dari tindakanku sendiri. Saat aku belum cukup dewasa mengakui kekurangan dan kesalahan diri. Saat aku egois karena mencari keselamatan diri dengan mengorbankan orang lain. Tapi, itu dulu.
Sekarang aku mampu mengatakannya. Maaf, aku salah. Aku tak hendak melarikan diri dari kesalahan itu. Karna kutahu, kemanapun aku berlari atau bersembunyi kesalahan itu kan tetap jadi milikku. Bukan milikmu, miliknya atau milik mereka. Dan aku harus mengakui itu, jika memang aku ingin memperbaiki diri.
Aku pun tak hendak mencari alasan untuk membela diri. Meskipun aku akan berhasil mendapatkan beribu alasan, tapi aku tak kan bisa membohongi hatiku sendiri. Dan meskipun aku berhasil mencari beribu alasan tak akan dapat menghapus kesalahan yang pernah aku lakukan.
Aku pun tak hendak mencari kambing hitam dalam hal ini. Aku pasti juga tak mau jadi orang yang 'dikorbankan' atas kesalahan orang lain. Sudah saatnya aku mempertanggungjawabkan sendiri segala perbuatanku, tanpa perlu berkelit lagi. Semoga dengan begini aku bisa semakin dewasa lagi.
Maaf, aku salah dan kini ijinkan aku untuk memperbaikinya. Dan.., hem aku lega telah bisa mengatakannya. (^_^)
sabar ya bu. saya percaya sama kesempatan ke dua. :)
BalasHapuswah memang untuk mengucapkan segelintir kata itu kadang susah banget, takut gengsi lah, jaga image lah...hehehhe tapi kalau kita udah mampu ucapin rasanya seperti ada kepuasan berarti dalam diri... selamat pagi mbak
BalasHapusMaaf, aku salah dan kini ijinkan aku untuk memperbaikinya.
BalasHapusKalimat bijak yang tak semua orang mampu mengucapkannya, terlebih dengan hati yang tulus ...
Memohon maaf dan mengucapkan kata maaf itu memang berat sekali, meskipun kita sadar bahwa perbuatan itu salah. Apalagi kalo udah terlanjur termakan dengan kebencian dan keegoisan..
BalasHapusmaaf, aku salah ....
BalasHapusjika kita bisa berdamai dgn diri kita kalimat itu akan terasa mudah diucapkan dgn setulus2nya
Yup Mbak terkadang ngomong 'maaf aku salah' memang berat mbak..
BalasHapusMungkin ada faktor lain bilakah itu sebuah kesalahan namun disisi lain orang menganggap sebagai kebenaran, misal Ahmadiyah misalnya. WALAH. Malah ngelantur. Mav ya jika salah. He
hehee mba sama kayak chika dulu
BalasHapussusah banget mengakui kesalahan
rasa-rasanya kita masih punya alasan untuk tidak mengatakan itu
tapi sekarang dah belajar untuk mengakui, dan ternyata efeknya luar biasa, hanya dengan kata itu, masalah perlhan bisa diselesaikan^^
saya juga masih payah dalam hal ini. makasih sudah memotifasi saya mbak.
BalasHapusAkan lebih berat mengataknnya jika kita tahu, bahwa kata maaf kita tak akan pernah dimaafkan. Karena memaafkan mungkin mudah, tapi tidak mudah melupakan kesalahan orang thd kita.
BalasHapussetuju...sama bu reni ah....
BalasHapusbener mbak, kadang ego terlalu tinggi jd untuk meminta maaf aja susah. mudah2an kita selalu jd pribadi yg lebih baik ya mbak:)
BalasHapuskata orang meminta maaf lebih mudah daripada memaafkan, tapi klo sudah menyangkut harga diri yang ditafsirkan salah yang menganggap kalau dirinya tidak pernah salah maka keduanya akan terasa berat dan sulitnya. Untuk meminta maaf, memang butuh kelapangan hati, saya pun masih dalam proses belajar mba, untuk bisa berkata maaf atas segala kesalahan yang selama ini saya perbuat.
BalasHapusbutuh banyak keberanian untuk meminta maaf, butuh banyak kebesaran hati untuk memaafkan...
BalasHapussama halnya dengan terima kasih kali ya konteksnya..:)
BalasHapusbutuh jiwa besar biar mampu mengakui kesalahan. apalagi menanggung resiko atas kesalahan.
Mbak Reni, menurutku maaf tetap ada tempatnya. Kalo kita digebugin orang tapi kita tetap merasa bersalah terus minta maaf itu gak pas. Saling memaafkan itu perlu, tapi hindari orang yang jahatin kita. Kalo berteman dengan penjual minyak wangi, akan ketularan wangi, berteman dengan pandai besi baju kita bisa tebakar...
BalasHapuskadang emang sulit banget bilang maaf, lebih sulit lagi memaafkan kesalahan orang yang menyakiti kita... semoga kita termasuk orang2 berjiwa besar ya...
BalasHapusBenar mb...meskipun kata singkat tapi tak semua orang dewasa dapat melakukannya.
BalasHapusMemohon maaf itu sesuatu yang seharusnya mudah. Tapi seringkali menjadi begitu sulit, hehe..
BalasHapusUntung aja mbak, ada hari lebaran, nyoba kalau nggak ada lebaran, numpuk permintaan maaf yang kita pendam,hehehehe
BalasHapusKata maaf yang diucapkan dengan lisan mantab banget mbak.
BalasHapussalam hangat :)
padahal meminta dan memberi maaf itu tidak sesulit memindahkan samudra..
BalasHapusadalah hati, dimana pada dasarnya hati itu bersih, mulai kotor seiring waktu karena nafsu, egois, dan kesombongan..
iya,walaupun sering mengungkapkan kata maaf,pasti ada seribu pembelaan dibelakangnya.makasih ya atas postingannya...
BalasHapussaya juga, tipe orang yang selalu kesulitan mengucapkan maaf dan memaafkan.
BalasHapusyah, semoga kita semua bisa belajar untuk jadi lebih baik.
Berat tapi harus dilakukan. saya pernah mengakui kesalahan
BalasHapusJadi ingat tulisan seorang teman yang mengatakan bahwa Maaf itu Gratis, tapi kenapa kok masih begitu sulit ya
BalasHapusngomong maafnya sih gampang. yang susah tuh ngomong dengan hatinya bu..
BalasHapusbuat cowok, bilang maaf tuh kadang susah mbak..soalnya berkaitan sama gengsi. KAdang harus sampe disuruh-suruh dulu cuman buat bilang maaf.
BalasHapusyaa kalo menurut saya sih, kalo emang dasarnya salah..sudah seharusnya meminta maaf kan..
#belajar satu dari tiga magic words : maaf, terima kasih, dan tolong
Lebi sulit lagi kalo maaf disertai kelapangan hati untuk menerima semua
BalasHapuskunjungan pagi minta di follow
BalasHapusAlhamdulillah, sebaiknya memang diakui kalau memang salah :)
BalasHapussetuju mba...meskipun berhasil mencari beribu alasan tak akan dapat menghapus kesalahan yang pernah dilakukan...
BalasHapusmemang sulit untuk minta maaf dan mengorbankan keegoisan, tapi dgn itu qt bisa jadi lebih dewasa :)
makasih tulisannya yang mengingatkanku :)
nice post mb ren..=)
BalasHapus'maaf' kata yang sangaaattt suliiiit skali keluarnya kalo udah ketauan belangnya...
karna yang namanya gengsi lah, ego lah, empet lah, iri lah ato apapun itu makanya jadi makin susah keluar dari mulut ini...
padahal, sering kali...tanpa kita sadari dan kita mau pahami...di luar sana...ada orang yang telah tersakiti...ada hati yang sudah dilukai...
yang mungkin ga akan minta harta kita, jiwa kita atau pun dunia kita...tapi mereka terkadang cuma butuh sebuah permintaan maaf yang tulus dari kita...agar bisa sama2 tenang hatinya..bisa sama2 lega...dan plong.
yah kan?
best regards =)