Malam ini, kami sekeluarga dan juga kedua orang tuaku berencana untuk menghadiri resepsi pernikahan. Yang punya hajat adalah kenalan dari orang tuaku dan juga suamiku, makanya kami berencana berangkat bersama-sama. Jam 7 malam, meluncurlah kami ke lokasi resepsi pernikahan itu.
Kebetulan, resepsi pernikahan itu tidak diselenggarakan di gedung, namun cukup di rumah saja. Dengan memasang terop sepanjang separo jalan dan memanfaatkan rumah tetangga sebelah, pesta pernikahan itu dapat berlangsung dengan cukup meriah.
Saat kami datang, undangan yang hadir sudah cukup banyak. Setelah mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan diajak berfoto bersama mempelai, kami pun dipersilahkan untuk menikmati hidangan. Memasuki rumah yang dipakai untuk tempat makanan, hawa panas terasa. Maklum saja, banyak orang berjubel disana.
Meskipun panas dan berjubel, tapi ibuku sangat enjoy karena bertemu dengan teman-teman kerjanya dulu. Serasa reuni saja suasananya bagi ibuku, sehingga ibu pun asyik ngobrol dengan teman-temannya itu. Tapi semua itu dilakukan ibu tentu saja sambil menikmati hidangan yang ada.. :D
Saat aku dan Shasa menikmati hidangan itu, tiba-tiba tragedi terjadi. Hak sendalku yang sebelah kiri tiba-tiba saja lepas. OMG... what must I do..? Aku sempat melirik ke kanan ke kiri apakah ada yang memperhatikan tragedi itu. Sepertinya aman... karena semua tampaknya sedang menikmati hidangan yang ada. Segera aku beringsut menuju ruangan yang dipergunakan sebagai dapur di belakang ruang makan itu (untung saja tempatnya tak jauh).
Kehadiranku di dapur tentu saja mengundang perhatian orang-orang yang sedang sibuk menyiapkan hidangan. Segera saja aku minta ijin untuk melepas hak sandalku yang satu lagi. Mereka tersenyum maklum. Tapi ternyata... melepas hak sandal yang masih 'sehat' sulit juga.. karena masih melekat erat di sandal yang kupakai. Akhirnya, setelah mengerahkan segenap tenaga, hak sandalku yang kanan terlepas juga.
Lega sekali rasanya karena kedua kakiku sudah sama 'tinggi'nya. Tapi... dimana aku harus menyimpan kedua hak sandalku yang lepas itu ? Tas yang aku bawa adalah tas kecil, jadi tak akan muat untuk dimasuki hal sandal itu. Untung saja, baju Shasa ada 2 buah saku, di kanan dan di kiri. Segera saja hak sandal itu aku masukkan di saku baju Shasa. Beres sudah.
Kebetulan, resepsi pernikahan itu tidak diselenggarakan di gedung, namun cukup di rumah saja. Dengan memasang terop sepanjang separo jalan dan memanfaatkan rumah tetangga sebelah, pesta pernikahan itu dapat berlangsung dengan cukup meriah.
Saat kami datang, undangan yang hadir sudah cukup banyak. Setelah mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan diajak berfoto bersama mempelai, kami pun dipersilahkan untuk menikmati hidangan. Memasuki rumah yang dipakai untuk tempat makanan, hawa panas terasa. Maklum saja, banyak orang berjubel disana.
Meskipun panas dan berjubel, tapi ibuku sangat enjoy karena bertemu dengan teman-teman kerjanya dulu. Serasa reuni saja suasananya bagi ibuku, sehingga ibu pun asyik ngobrol dengan teman-temannya itu. Tapi semua itu dilakukan ibu tentu saja sambil menikmati hidangan yang ada.. :D
Saat aku dan Shasa menikmati hidangan itu, tiba-tiba tragedi terjadi. Hak sendalku yang sebelah kiri tiba-tiba saja lepas. OMG... what must I do..? Aku sempat melirik ke kanan ke kiri apakah ada yang memperhatikan tragedi itu. Sepertinya aman... karena semua tampaknya sedang menikmati hidangan yang ada. Segera aku beringsut menuju ruangan yang dipergunakan sebagai dapur di belakang ruang makan itu (untung saja tempatnya tak jauh).
Kehadiranku di dapur tentu saja mengundang perhatian orang-orang yang sedang sibuk menyiapkan hidangan. Segera saja aku minta ijin untuk melepas hak sandalku yang satu lagi. Mereka tersenyum maklum. Tapi ternyata... melepas hak sandal yang masih 'sehat' sulit juga.. karena masih melekat erat di sandal yang kupakai. Akhirnya, setelah mengerahkan segenap tenaga, hak sandalku yang kanan terlepas juga.
Lega sekali rasanya karena kedua kakiku sudah sama 'tinggi'nya. Tapi... dimana aku harus menyimpan kedua hak sandalku yang lepas itu ? Tas yang aku bawa adalah tas kecil, jadi tak akan muat untuk dimasuki hal sandal itu. Untung saja, baju Shasa ada 2 buah saku, di kanan dan di kiri. Segera saja hak sandal itu aku masukkan di saku baju Shasa. Beres sudah.
Aku pun segera keluar dari dapur.. dan menunggu orang tuaku menyelesaikan acara makannya. Tapi ya ampun... ternyata Ibu sangat menikmati bertemu dengan teman-temannya sehingga tak jua beranjak dari ruangan itu. Sementara aku tak berani duduk, karena kalau aku duduk maka sandalku yang tanpa hak itu akan langsung terlihat. Padahal berdiri dengan sandal tanpa hak ternyata capek juga... karena posisi sandal yang di depan lebih tinggi dari sandal bagian belakang... *sigh*
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya ibu mau juga keluar dari ruangan itu. Lega banget... Setelah kami keluar dari tempat resepsi itu dan aku bercerita apa yang terjadi... meledaklah tawa suamiku dan kedua orang tuaku..... :(
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya ibu mau juga keluar dari ruangan itu. Lega banget... Setelah kami keluar dari tempat resepsi itu dan aku bercerita apa yang terjadi... meledaklah tawa suamiku dan kedua orang tuaku..... :(
hahahaha....kebayang gimana mbak reni jalan dengan sepatu yg sebelah ber-hak yg sebelah ngga....
BalasHapusHahaha.... Jadi mirip iklan mentos mbak. Gak kebayang kalo tamu-tamu pada tahu pasti jadi bahan perhatian
BalasHapusuntung nggak kesleo mbak....
BalasHapusWekekekeke... jadi inget iklan mentos :)) =))
BalasHapushehe.. nyeker aja ateuuh !
BalasHapuswah ...cerita yg bagus loh...
BalasHapusoh iya aku sudah jadi follower yg ke 230 ..back follow yah
kayak iklan mentos...
BalasHapushehehehe gak kebayang mbak,btw coba ini jadiin puisi kocak mbak :)
BalasHapusHahaha....kebayang mbaak pegelnya hihi,
BalasHapusmoga kejadian itu tidak terulang lg ya mbak...
BalasHapussalam kenal :-) mohon masukannya
BalasHapuswww.hafidzcollection.blogdetik.com
mbak kayak iklan mentos ya..hihihi
BalasHapusrugi patah hak sendanya ga seberapa ya mbak.. tappi maluunya itu.
Lain kali bawa sendal cadangan mbak..biar aman.
very interesting post
BalasHapustragedi dari yunani neh,
BalasHapussama ke cerita ciderella dengan sepatu kacanya, hehehe
met istirahat,
wah kaya di pilem2 itu noh, haknya di patahin sendiri. yang penting kan makan2 :)
BalasHapusHihihi kaya iklan permen yah Mba.
BalasHapusKalo gw mah bisa diitung jari Mba pake high heels. ga kuat boooo. Waktu wisuda ajah keluar dari gedung wisuda jalan ke fakultas gw lepas high heelsnya trus nyeker deh. Hihihi preman
jiahahahahahahaha........
BalasHapusuntung ga diganti pake sepatu olahraga aja
sepatu olahraga gabung ma kebaya keknya oke banget deh mba
hehehe...
BalasHapusjadi membayangkan nih bu..
lucu..n pasti geli kalo mengenang saat2 sprti ini,,
met wiken mbak reni...
BalasHapus:) :) :)
ga kapok pake high heels kan mbak?
BalasHapusmaksudnya sekali tidur 8 jam lamanya
BalasHapusmaaf cuma itu yang bisa saya jelaskan
Pengalaman 'lucu' yang tak terlupakan. Beruntung semuanya berakhir dengan 'happy'. Kami yang membaca kisahnya hanya bisa tersenyum simpul.
BalasHapusyahh, lemnya yg sebelah kiri itu emng udah rusak kali mbak, terpaksa beli baru deh...hihihihi
BalasHapuskaya iklan mentos yak ceritanya? xixixixi...
BalasHapuswaduh payah tuh sepatu, lem nya kurang kuat kali ya
BalasHapushahahhahaha....
BalasHapusternyata kejadian hak lepas ada beneran ya, kirain cuma di iklan,
wah, kakinya g pegel2 ta mb pake sanddal tinggian yang depan, hohohoh..
kenapa nggak cari permen sugus mbak pasti pede, wk wk , nggak kebayang deh mbak kalau ngalami seperti itu di pesta lagi
BalasHapushuaaaaaaa
BalasHapuskayak di iklan aja mbak !!
ngakak.com !!
haduh syg bgt sampe lepas y mba ren T_T
BalasHapuskalo aq paling gbs pke high heels mba, prnh sekali nyoba aja udah kapok gmw lagi krn capenya ^^
mksh mba udh mmpir,aq follow y mba blgnya ^_^
With Love,
|
|
V
Miss Rinda - Personal Blog
hahahaha me vs high hells wkwkwkwk. kasian shasha,bajunya dijadikan korban penyimpana hak sandalnya hehe
BalasHapusdatang bercokol disini...apa kabar sahabat..
BalasHapushahaha..
BalasHapusuntung pada nggak merhatiin ya mbak..
hahhahahhaha...ups....duh..duh....ibu satu ini ada aja...ehmm gak bisa bayangkan bu reny berdiri tinggi depannya...drpd belakang...qiqiqiqiqq...
BalasHapus