Sobat.., aku adalah orang awam yang kurang paham tentang hiruk pikuk politik di negeri yang sedang belajar demokrasi ini. Aku tak punya tokoh politik dan partai politik favorit. Aku bahkan tak hafal dengan nama-nama partai politik yang ada di Indonesia dewasa ini. Semua itu terus terang menjadi kendala terbesarku saat Pilpres beberapa tahun yang lalu.... :D
Satu hal yang membuatku kurang suka dengan politik karena dalam gambaranku politik itu ruwet bin njlimet. Apalagi ditambah dengan berita-berita tentang perebutan kekuasaan yang melibatkan politik uang. Atau munculnya kebijakan-kebijakan politis yang seringkali tak berpihak pada rakyat kecil. Dan... masih banyak lagi contoh-contoh yang membuatku tak nyaman bersinggungan dengan politik.
Namun, Minggu kemarin ada sesuatu yang baru. Dalam Kongres II Partai Demokrat di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat telah dilakukan pemilihan ketua umum baru Partai Demokrat periode 2010-2015. Hasil dari pemilihan itu, Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat lewat pemilihan suara terbanyak (voting) dua putaran, setelah mengalahkan dua calon lainnya, yaitu : Marzuki Ali dan Andi Mallarangeng.
Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, partai pemenang Pemilu 2009, untuk menggantikan Ketua Umum sebelumnya yang dipegang oleh Hadi Utomo. Dalam usia yang relatif muda (41 tahun), Anas telah sukses mencapai posisi tertinggi di partai terbesar di negeri ini.
Dari berbagai sumber aku dapatkan bahwa pemilihan ketua partai terbesar di Indonesia itu berjalan dengan demokratis. Tak terdengar ada politik uang di balik kemenangan Anas Urbaningrum. Kemenangan Anas telah membawa Partai Demokrat mendapatkan 'tokoh baru' selain SBY. Tak ada kabar tentang pertikaian di dalam tubuh partai atas kemenangan Anas. Pihak2 yang bersaing meraih jabatan Ketua Umum partai tersebut bisa legowo atas hasil pemilihan . Mereka bisa saling berangkulan setelah ketua umum terpilih diumumkan. Bahkan Anas pun tak lantas jumawa atas kemenangannya, dan dia meminta dukungan seluruh kader Partai Demokrat untuk bersama-sama membangun Partai Demokrat menjadi lebih baik dan lebih besar.
Pemilihan ketua partai terbesar di Indonesia yang dapat berjalan dengan demokratis tanpa ada keributan itu mau tak mau sedikit menghapus rasa getir yang aku rasakan atas berita-berita perebutan kekuasaan dengan cara-cara yang tidak sehat. Setidaknya, kali ini aku dapat belajar tentang arti demokrasi sekaligus belajar [tentang tokoh] politik.
*dari berbagai sumber*
To : Bang Iwan dan Kang Enes... aku tak jadi menuliskan biografi AU... malah jadinya seperti ini :D
Satu hal yang membuatku kurang suka dengan politik karena dalam gambaranku politik itu ruwet bin njlimet. Apalagi ditambah dengan berita-berita tentang perebutan kekuasaan yang melibatkan politik uang. Atau munculnya kebijakan-kebijakan politis yang seringkali tak berpihak pada rakyat kecil. Dan... masih banyak lagi contoh-contoh yang membuatku tak nyaman bersinggungan dengan politik.
Namun, Minggu kemarin ada sesuatu yang baru. Dalam Kongres II Partai Demokrat di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat telah dilakukan pemilihan ketua umum baru Partai Demokrat periode 2010-2015. Hasil dari pemilihan itu, Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat lewat pemilihan suara terbanyak (voting) dua putaran, setelah mengalahkan dua calon lainnya, yaitu : Marzuki Ali dan Andi Mallarangeng.
Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, partai pemenang Pemilu 2009, untuk menggantikan Ketua Umum sebelumnya yang dipegang oleh Hadi Utomo. Dalam usia yang relatif muda (41 tahun), Anas telah sukses mencapai posisi tertinggi di partai terbesar di negeri ini.
foto diculik dari sini
Dari berbagai sumber aku dapatkan bahwa pemilihan ketua partai terbesar di Indonesia itu berjalan dengan demokratis. Tak terdengar ada politik uang di balik kemenangan Anas Urbaningrum. Kemenangan Anas telah membawa Partai Demokrat mendapatkan 'tokoh baru' selain SBY. Tak ada kabar tentang pertikaian di dalam tubuh partai atas kemenangan Anas. Pihak2 yang bersaing meraih jabatan Ketua Umum partai tersebut bisa legowo atas hasil pemilihan . Mereka bisa saling berangkulan setelah ketua umum terpilih diumumkan. Bahkan Anas pun tak lantas jumawa atas kemenangannya, dan dia meminta dukungan seluruh kader Partai Demokrat untuk bersama-sama membangun Partai Demokrat menjadi lebih baik dan lebih besar.
Pemilihan ketua partai terbesar di Indonesia yang dapat berjalan dengan demokratis tanpa ada keributan itu mau tak mau sedikit menghapus rasa getir yang aku rasakan atas berita-berita perebutan kekuasaan dengan cara-cara yang tidak sehat. Setidaknya, kali ini aku dapat belajar tentang arti demokrasi sekaligus belajar [tentang tokoh] politik.
*dari berbagai sumber*
To : Bang Iwan dan Kang Enes... aku tak jadi menuliskan biografi AU... malah jadinya seperti ini :D
Aku gak begitu mudeng, tapi setahuku yang gencar berkampanye bukannya Andi Malarangeng? Wah keren juga ya Bung Anas ini^^
BalasHapusPertama-pertama kita ucapkan selamat kepada Anas Urbaningrum yang telah terpilih menjadi Ketua Umum partai democrat periode 2010 – 1015. Anas terpilih setelah menggalah dua kandidat lainnya yaitu Andi Malarangeng dan Marzukie Alie.
BalasHapusPostingannya mantap koq Mbak..
Saya pikir cara Bung Anas berpolitik memang layak ditiru oleh politikus generasi sekarang atau generasi yang akan datang. Sebab rakyat telah sangat bosan melihat mereka yang mengaku politisi yang cenderung memperkeruh air di dalam kolam bukan menyelesaikan masalah.
BalasHapusAnas telah memperlihatkan citra yang sebenarnya ketika pada detik-detik kemenangan dirinya merangkul kedua pesaingnya. Ini menandakan bahwa Anas tidak ingin ada perselisihan setelah dia terpilih menjadi ketua umum partai democrat.
Pemandangan yang kita saksikan selama ini adalah para lawan politik meskipun dalam satu partai memperlihatkan rasa “ketidaksenangan” kalau tidak boleh disebut rasa “permusuhan” dengan saingannya.
Mudah-mudahan apa yang diperlihatkan Anas bukan hanya sekedar pencitraan. Sehingga para politikus lain dan yang terpenting generasi muda dapat merenungi makna yang terkandung di dalamnya.
selamat buat anaz eh bukan anaz deng tapi anas
BalasHapussaya gk mau kenal akh ama yang namanya polotik...
BalasHapus@ Alice : Kalo kata pengamat sih, Andi Mallarangeng keliru berkampanye. Sistem kampanye ala pilpres tidak efektif untuk pemilih sekelas partai yang notabene lebih sedikit, lebih efektif kampanye antar personal, makanya Mas Anas yang menang.
BalasHapusMbak, kita patut berlega hati melihat pemilihan partai pemenang pemilu kali ini, ya. Selain seperti yang mbak bilang di atas, peristiwa itu juga membuat generasi muda mulai diberi kepercayaan. Semoga ke depan lebih baik lagi negeri kita, ya, mbak.
Amiiin
eh, panjang amat hehe ...
Salut pada Partai Demokrat, ditengah bebagai issue yg dilontarkan lawan2 politiknya dpt memberi contoh yg baik proses demokrasi dlm pemilihan Ketumnya.
BalasHapusMbak Reni akun FBnya atas nama siapa mbak, biar kita bs temenan jg disana :)
selamat buat pak Anas :)lanjutkan! hehehe
BalasHapuswah aku gak mengikuti hiruk pikuk politik
BalasHapusjd baru tau udah ada ketua baru buat partai demokrat yah
semoga Om Anas *ih koq jd kaya' sok kenal yah* dpt melakukan tugasnya dng yahud *halah ngomong opo toh aku ik*
BalasHapusaku sih agak heran yaa
BalasHapusAnas yang dulunya PKB sejati... hehehehe...
diterima dengan sangat baik oleh Demokrat.
emang yang paling utama adalah "kepentingan" dan bagaimana bisa saling menguntungkan yaa
Politik memang berliku mbak...ada yg menang ada juga yg kalah..
BalasHapusyah, semoga demokrat lbh baik dari sekarang dan perpolitikan indonesia jg lbh jujur...
BalasHapusKalau bicara politik hmmm suka mumet sendiri, tapi yang pasti orang2 seperti inilah yang perlu.
BalasHapusBisa menerima kekalahan..dan gak jadi ribut.
masih lom paham apa itu demokrasi atau politik.... riweuh liatnya....
BalasHapussalam sobat
BalasHapusapalagi saya mba,blas ngga tahu politik,hanya namaku saja yg dipakai partai politik.
bisa tahu Anas yg jadi ketua umum partai demokrat nich,, karena membaca artikel mba Reni.
wah iya mba, aku jg gak terlalu ngikutin soal politik... pusing, politik skrg ribuuuuut mulu...
BalasHapuspolitik membuat saya bingung ,,,
BalasHapussaya lebih suka seni mbak ,,
tapi banyak juga ya anak seni yg terjun ke politik ,,
tau dech ,,
kayaknya politik itu ribet ,,
selamat aja buat anas !!
kemarin2 pas denger+baca berita ini rada kaget, prediksiku semula bukan Anas yg bakalan menang, tp Andi Malarangeng, ternyata justru AM udah kalah duluan di putaran pertama, hohoho..
BalasHapussiapapun itu, semoga dia g hanya menggunakan politik pencitraan,:D *lanjutkan*
jarang nontong tipi ni mbak,jadi nggak ngerti info2 kayak gini.apalagi soal politik,hehe
BalasHapusselamat buat yang terpilih, tetap dibutuhkan dukungan dari bawahannya untuk maju demi kepentingan bersama.
BalasHapusjadi ngerti berita politik nih mba...
BalasHapusmakasih artikelnya.
sama mba say juga gak terlalu tertarik dengan dunia politik dan kekuasaan........ruwet banget kayaknya hehehehehe
BalasHapusmaaf baru bisa mampir!!!
Selamat kepada yang terpilih. Sama , Mbak saya juga nggak ngerti hiruk pikuk politik hehehe...
BalasHapus*masih malaskah, Mbak?*
politik itu kotor.Bnyk mafia di dalam nya
BalasHapuskalau saya benar2 ga seneng tuh tentang politik, bukan antipati yah, he he tapi ga suka saja.
BalasHapusaku baru tau AU pas kemaren lagi sering2nya berita soal demokrat, setauku biasane andi makanklereng eh malarangeng
BalasHapuspartai demokrat adalah salah satu contoh partai modern ^^
BalasHapussayah suka sekali sama pemilihan mereka..so cooll...dan seneng banget cak anas bisa menaangg *huraaa* hidup bapak ituu hehehhe
Tuh khan jadi bagus tulisan politiknya, Ini khan yang kemarin katanya Males Ya
BalasHapusSaya lagi gencar2nya ngkutin berita, terutama politik gitu. Bukan untuk apa2 sih, cuma ngga mau ketinggalan berita tentang negara ini aja. Rasanya aneh jadi orang asing di negara sendiri. Dan saya netral, ngga memihak mana pun, walau kadang cape juga melihat wajah perpolitikan Indonesia.
BalasHapusIa mbak, kemarin pada saat pemilihan ketum Demokrat yang baru, semuanya bener2 berjalan dengan aman.
BalasHapusAzas demokrasi bener2 terjadi.
Salut :)
Sekalipun saya bukan pendukung PD, tapi dengan terpilihnya Anas, ada harapan baru dengan munculnya pemimpin-pemimpin muda yang energik, visioner, dan tangguh.
BalasHapusSesuai sama nama partainya mbak.
BalasHapusDemokrat = Demokrasi, wkakakakkaak...
Selamat buat pak Anas Urbaningrum :)
selamat ya menang ya...
BalasHapusDulu waktu saya lulusan smu dia udah aktif di bem kalo nggak salah ya...
BalasHapusdi bem ui kalo nggak salah, si Anas yang bukan Anaz... hehehee
BalasHapushehe..
BalasHapusnggak faham soal politik..
tapi itulah demokrasi..
kalau bicara masalah politik aku ga tau, lagian pusing mba' kalau ikut2an he..he.. tapi ga ada salahnya nyimak berita politik di sini... terimakasih
BalasHapustapi gag harus kok demokrasi diawali dari politik dulu..:)
BalasHapusamankan posisi 40 deh,,,sebagai tokoh politik terbesar,kami berharap banyak akan kiprah AU membangun negeri ini secepat-cepatnya dan dalam tempo yang sesingkat-singatnya.
BalasHapusAnas memang hebat dan pintar. Dulu, suami gw pernah datang ke Pidato Politiknya di Pontianak (waktu itu suami masih kuliah tingkat 1, Bang Anas lagi S2). Kata suami Bang Anas tuh memang pintar, berpikiran sangat2 luas, cool, ga banyak omong, dan sholeh.
BalasHapusSemoga Bang Anas bisa jadi pemimpin yang baik, ga mata duitan, dan bisa memajukan Partai Demokrat serta rakyat Indonesia
NB: Waktu pemilihan itu cuma Bang Anas loh yang ga bikin iklan (sedangkan AM dan MA iklannya bertaburan di TV)
selamat buat yang menang ditunggu karya baktinya buat negeri tercinya ini
BalasHapuswadduh, pandangan politiknya mba,
BalasHapusmembuat saya yakin, mbak ini seorang polisi yg berbakat..
ayo mbak,, lanjutkan kampanye nyah...!!!!
loh..!!????
aku ga ngerti mas pol dan mba itik
BalasHapussaya juga gak suka politik. bikin bingung
BalasHapuskalau urusan politik gini aq g ikutan aja deh
BalasHapussaya pribadi malah lebih setuju kalo anas aja yg terpilih, orangnya gak banyak bicara tapi juga tegas
BalasHapusKalo andi itu orangnya banyak cakap, saya ndak suka, kurang bijaksana jug kayaknya
BalasHapus