Kemarin sore pulang kantor, saat aku dan suami menjemput Shasa di rumah eyangnya, kami melihat bahwa salah satu mata Shasa bengkak dan berwarna merah. Pikir kami..., Shasa pasti kena sakit mata : "belek". Awalnya dengan kondisi mata seperti itu, Shasa nekad mau berangkat les Inggris. Maklum saja, Shasa merasa dia 'baik-baik saja' dan ini pengalaman pertamanya terkena "belek".
Aku dan suami mencoba menjelaskan padanya bahwa "belek" itu penyakit menular juga. Mungkin saja dia tertular oleh teman sekolahnya karena sekarang emang sedang ada wabah "belek". Biasanya, orang yang sakit "belek" pasti akan dihindari oleh siapa saja, karena takut ketularan. Kuceritakan padanya bahwa aku pernah kena "belek" kurang lebih 5 tahun yang lalu. Saat itu aku pun nekad masuk ke kantor.., dan ternyata semua teman kantor lebih senang jika aku tak memaksakan diri ke kantor dan lebih baik istirahat di rumah saja. Akhirnya aku pun pulang, karena tak nyaman di kantor.... *sigh*
Untungnya Shasa mengerti dan mau untuk tidak berangkat les kemarin sore. Saat akan tidur malam aku jelaskan padanya, bahwa mungkin saat dia bangun esok pagi, dia tak dapat membuka mata karena matanya lengket oleh banyaknya kotoran yang keluar dari sakit beleknya itu. Jika itu terjadi, aku minta padanya untuk tidak panik dan cukup memanggilku atau ayahnya agar kami bisa membersihkan kotoran itu supaya dia bisa membuka mata lagi.
Benar saja, tadi pagi hal itu terjadi dan karena dia sudah tahu kemungkinan itu jadi dia tak panik. Kondisi matanya itu membuat Shasa terpaksa tidak masuk sekolah. Namun.., aku dan ayahnya rupanya sudah mulai tertular "belek" itu juga. Jika mataku yang kiri sudah terasa berat dan perih, mata suami malah sudah bengkak dan memerah. Tak ingin sakit "belek" itu semakin menjadi, aku dan suami segera mengobatinya.
Hari ini, aku dan suami tetap berangkat ke kantor. Jika aku nekad karena mataku belum memerah (dan berharap tak jadi belek setelah diobati). Sementara suami tetap berangkat ke kantor karena dia diundang menghadiri rapat. Alhasil, selama rapat suami memakai kaca mata hitam..! Hehehe... Aku sendiri... makin siang mataku semakin terasa sakit dan mulai memerah. Setelah suami selesai rapat, aku dan suami sama-sama ijin dari kantor masing-masing dan pulang bersama untuk menjemput Shasa yang ada di rumah eyangnya.
Jadilah, bertiga kami bersama menderita sakit "belek". Hal ini mengingatkan aku saat tahun 2007 yang lalu saat wabah cacar menghampiriku. Awalnya aku yang tertular cacar dari teman kantorku, saat aku hampir sembuh ganti suamiku yang tertular. Dan terakhir..., Shasa yang terkena. Akibatnya.., saat Idul Fitri 2007 kemarin, kami sekeluarga tampil dengan wajah penuh bekas cacar. Benar-benar kompak, seperti saat ini....hehehehe
Aku dan suami mencoba menjelaskan padanya bahwa "belek" itu penyakit menular juga. Mungkin saja dia tertular oleh teman sekolahnya karena sekarang emang sedang ada wabah "belek". Biasanya, orang yang sakit "belek" pasti akan dihindari oleh siapa saja, karena takut ketularan. Kuceritakan padanya bahwa aku pernah kena "belek" kurang lebih 5 tahun yang lalu. Saat itu aku pun nekad masuk ke kantor.., dan ternyata semua teman kantor lebih senang jika aku tak memaksakan diri ke kantor dan lebih baik istirahat di rumah saja. Akhirnya aku pun pulang, karena tak nyaman di kantor.... *sigh*
Untungnya Shasa mengerti dan mau untuk tidak berangkat les kemarin sore. Saat akan tidur malam aku jelaskan padanya, bahwa mungkin saat dia bangun esok pagi, dia tak dapat membuka mata karena matanya lengket oleh banyaknya kotoran yang keluar dari sakit beleknya itu. Jika itu terjadi, aku minta padanya untuk tidak panik dan cukup memanggilku atau ayahnya agar kami bisa membersihkan kotoran itu supaya dia bisa membuka mata lagi.
Benar saja, tadi pagi hal itu terjadi dan karena dia sudah tahu kemungkinan itu jadi dia tak panik. Kondisi matanya itu membuat Shasa terpaksa tidak masuk sekolah. Namun.., aku dan ayahnya rupanya sudah mulai tertular "belek" itu juga. Jika mataku yang kiri sudah terasa berat dan perih, mata suami malah sudah bengkak dan memerah. Tak ingin sakit "belek" itu semakin menjadi, aku dan suami segera mengobatinya.
Hari ini, aku dan suami tetap berangkat ke kantor. Jika aku nekad karena mataku belum memerah (dan berharap tak jadi belek setelah diobati). Sementara suami tetap berangkat ke kantor karena dia diundang menghadiri rapat. Alhasil, selama rapat suami memakai kaca mata hitam..! Hehehe... Aku sendiri... makin siang mataku semakin terasa sakit dan mulai memerah. Setelah suami selesai rapat, aku dan suami sama-sama ijin dari kantor masing-masing dan pulang bersama untuk menjemput Shasa yang ada di rumah eyangnya.
Jadilah, bertiga kami bersama menderita sakit "belek". Hal ini mengingatkan aku saat tahun 2007 yang lalu saat wabah cacar menghampiriku. Awalnya aku yang tertular cacar dari teman kantorku, saat aku hampir sembuh ganti suamiku yang tertular. Dan terakhir..., Shasa yang terkena. Akibatnya.., saat Idul Fitri 2007 kemarin, kami sekeluarga tampil dengan wajah penuh bekas cacar. Benar-benar kompak, seperti saat ini....hehehehe
*NB : Maaf karena mata yang sakit aku belum bisa berkunjung ke rumah sahabat semua*
Alhamdulillah,walaupun "kompa" sakitnya, tapi masih bisa up date postingan. Berarti akan baik-baik saja. Semoga lekas sembuh ya mbak,semuanya. (",)
BalasHapusKompak maksudnya hehehe
BalasHapusWaduuh..konjungtivitis! Cepet sembuh ya, Mbak Reni..
BalasHapusHahaha... Kejadian ini menimpa saya dan istri saya sebulan lalu mbak. Eh, kakak saya yang dari Bogor juga ikutan kena sewaktu berkunjung ke rumah. Jadilah keluarga belekan, hehehe....
BalasHapusbener-bener keluarga sehati dan kompak samapi sakitpun turut dibagi bersama, eh iya mbak kalau di tempat aku ada obat yang bisa ngobati sakit mata langsung nggak parah dan berhenti tapi ya cuma satu toko obat yang tahu resepnya
BalasHapushari ini aq juga agak kurang enak badan mb' apa mungkin karena saku semakin menipis yah he... he....
BalasHapuswaduh, perlu segera ditanganin itu, semoga cepet sembuh aja ya mbak....
BalasHapuswah kompak banget tante.. kita ambil sisi positifnya yuk, kekompakkan dalam keluarga hahah~
BalasHapusGak pa2, Mbak. Nanti nularin sayah hahahaha... *gurau aje...*
BalasHapuswalah mba sakit kok rombongan satu kluaraga,bener-bener kompak
BalasHapushahaha,, memang keluarga yang kompak
BalasHapus:)
wah kebetulan,, di sini juga lag da yang sakit mata,, untungnya gak sampe kompakkan kaya gitu . .hahaha. .aya2 wae . .
BalasHapusbelek?penyakit mata yang bagaimana tuh sis?Btw,semoga cepat sembuh ya...kalian.
BalasHapusudah sembuh mba? kalo saya, kalo udah mulai belekan, langsung minta dibikinin bubur wortel. wortelnya yang banyaaaaaaakk. trus minum jus wortel, pokoknya semuanya tentang wortel. biasanya sih besokannya langsung sembuh tanpa ke dokter
BalasHapusUntung Shasha bisa mengerti ya mbak. Semoga sakitnya segera sembuh. Begitulah sebuah keluarga ya, selalu kompak, he.
BalasHapuswaduh itu memang betul
BalasHapussakit satu kalau kena belek semua kena yang di rumah kawkakwa
Memang benar sakit satu dalam keluarga bisa kena semua dan melebar kelingkungan kerja. Lebih bijaksana kita segera kedokter sebelum melebar kemana-mana! Semoga lekas sembuh dan dapat berkarya kembali! Amin!
BalasHapussaya jg prnh kena cacar dulu, trus menular ke adek saya... *penting gitu??* hehe...
BalasHapussalam kenal mb' d tunggu coment dan follow baliknya jika berkenan
BalasHapusxixixixixi..... lhawong sakit koq diborong satu keluarga, hahahaha....
BalasHapusbenar-benar sau keluarga yg sangat kompak sampai-sampai sakipun musti satu keluarga yg nanggung, hahahaha....
BalasHapus