Alhamdulillah, sampai saat ini Shasa masih bisa mengenal dan mempunyai buyut, walau hanya seorang. Buyut putri ini adalah eyang putri dari suamiku dan ibu dari bapak mertuaku. Saat ini usianya sudah 90 tahun, walau sudah lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur, tapi buyut putri sama sekali tidak pikun. Buyut masih punya semangat hidup yang besar, masih mau makan dengan lahap. Hanya saja penglihatan dan pendengarannya sudah jauh berkurang.
Buyut putrinya Shasa ini tinggal di Jombang, tepatnya di Ploso dan selama ini ayah mertuaku rajin mengunjungi buyut putri di Jombang tiap bulannya. Dalam usianya sekarang ini, buyut putri yang dulunya adalah sulung dari 5 bersaudara, kini tinggal mempunyai seorang adik lelaki yang berusia kurang lebih 85 tahun karena Jumat malam kemarin, satu-satunya adik perempuan dari buyut putri meninggal di usia 88 tahun.
Itu sebabnya, Sabtu kemarin kami sekeluarga beserta mertuaku berangkat ke Jombang. Rumah buyut yang meninggal ini berada di Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Berbeda dari rumah buyut putri yang berada di jalan besar (arah menuju Babat Lamongan), semua adik buyut putri (termasuk yang meninggal Jumat kemarin) tinggalnya di desa, tepatnya di Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Dan sebagaimana rumah di desa pada umumnya, rumah adik-adik buyut putri ini berjajar bersebelahan dan hanya buyut putri saja yang tinggal terpisah di 'kota'.
Begitu berbelok dari jalan besar memasuki jalan masuk menuju desa Tanjung Wadung, langsung terasa perubahan suasana dari suasana 'kota' ke suasana 'desa'. Jalan menuju ke Desa Tanjung Wadung tak semuanya mulus, bahkan lebih banyak jalan-jalan yang sudah rusak dan berlubang-lubang. Sehingga bagi yang tak terbiasa melewati jalan itu, jika tak hati-hati bisa jatuh terperosok lubang yang besar dan dalam. Di kanan-kiri jalan masih berdiri rumah-rumah kayu, bahkan pohon bambu banyak berjajar sepanjang jalan.
Sesampainya di rumah buyut, ternyata jenazah sudah dikebumikan. Dari pihak keluarga kami dapat berita bahwa beberapa hari sebelum meninggal, buyut sempat masuk rumah sakit. Dan dari hasil rongent diketahui hal yang mengejutkan, bahwa ternyata selama 88 tahun itu buyut hanya hidup dengan 1 ginjal saja, karena 1 ginjal ternyata tidak berkembang. Alhamdulillah..., dengan hanya 1 ginjal, buyut bisa hidup sehat selama 88 tahun lamanya.
Semula, tak ada yang berani menyampaikan kabar duka itu pada buyut putri, karena takut buyut putri sedih. Namun, akhirnya diputuskan bahwa buyut putri harus tahu berita itu, karena kalau tidak diberitahu pasti buyut putri akan terus menerus menanyakan kabar adik perempuan satu-satunya itu. Alhamdulillah, meskipun sempat sedih atas kematian adiknya, buyut putri bisa menerimanya dengan ikhlas.
Semoga saja Buyut Putri masih diberi kesehatan dan menjalani hari tuanya dengan bahagia diantara anak, cucu dan buyutnya. Amin.....
Buyut putrinya Shasa ini tinggal di Jombang, tepatnya di Ploso dan selama ini ayah mertuaku rajin mengunjungi buyut putri di Jombang tiap bulannya. Dalam usianya sekarang ini, buyut putri yang dulunya adalah sulung dari 5 bersaudara, kini tinggal mempunyai seorang adik lelaki yang berusia kurang lebih 85 tahun karena Jumat malam kemarin, satu-satunya adik perempuan dari buyut putri meninggal di usia 88 tahun.
Itu sebabnya, Sabtu kemarin kami sekeluarga beserta mertuaku berangkat ke Jombang. Rumah buyut yang meninggal ini berada di Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Berbeda dari rumah buyut putri yang berada di jalan besar (arah menuju Babat Lamongan), semua adik buyut putri (termasuk yang meninggal Jumat kemarin) tinggalnya di desa, tepatnya di Desa Tanjung Wadung, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Dan sebagaimana rumah di desa pada umumnya, rumah adik-adik buyut putri ini berjajar bersebelahan dan hanya buyut putri saja yang tinggal terpisah di 'kota'.
Begitu berbelok dari jalan besar memasuki jalan masuk menuju desa Tanjung Wadung, langsung terasa perubahan suasana dari suasana 'kota' ke suasana 'desa'. Jalan menuju ke Desa Tanjung Wadung tak semuanya mulus, bahkan lebih banyak jalan-jalan yang sudah rusak dan berlubang-lubang. Sehingga bagi yang tak terbiasa melewati jalan itu, jika tak hati-hati bisa jatuh terperosok lubang yang besar dan dalam. Di kanan-kiri jalan masih berdiri rumah-rumah kayu, bahkan pohon bambu banyak berjajar sepanjang jalan.
Sesampainya di rumah buyut, ternyata jenazah sudah dikebumikan. Dari pihak keluarga kami dapat berita bahwa beberapa hari sebelum meninggal, buyut sempat masuk rumah sakit. Dan dari hasil rongent diketahui hal yang mengejutkan, bahwa ternyata selama 88 tahun itu buyut hanya hidup dengan 1 ginjal saja, karena 1 ginjal ternyata tidak berkembang. Alhamdulillah..., dengan hanya 1 ginjal, buyut bisa hidup sehat selama 88 tahun lamanya.
Semula, tak ada yang berani menyampaikan kabar duka itu pada buyut putri, karena takut buyut putri sedih. Namun, akhirnya diputuskan bahwa buyut putri harus tahu berita itu, karena kalau tidak diberitahu pasti buyut putri akan terus menerus menanyakan kabar adik perempuan satu-satunya itu. Alhamdulillah, meskipun sempat sedih atas kematian adiknya, buyut putri bisa menerimanya dengan ikhlas.
Semoga saja Buyut Putri masih diberi kesehatan dan menjalani hari tuanya dengan bahagia diantara anak, cucu dan buyutnya. Amin.....
Pertamax nih kayaknya.... Amankan dulu ah...
BalasHapusInnalillahi wa inna ilaihi raaji'uun... Semoga adi buyut putrinya Shasa mendapatkan maghfirah dan semua amal baiknya diterima Allah SWT. Amien...
BalasHapusturut mengaminkan komentar di atas..
BalasHapusAlhamdulillah...semoga buyut Shasa tetap sehat.amin
BalasHapusDah bisa di buka sis blog ini.Tadi error di saya.
semoga buyut putri shasa bisa sehat terus Amin
BalasHapussemoga eyang buyut selalu dikasi kesehatan dan kesegaran ya mbak..:)
BalasHapusInalillahi wa inna'ilaihi rojiun. Semoga amal ibadah Beliau diterima oleh Allah SWT yah Mba. Amien.
BalasHapusBtw buyut gw juga idup ampe 100 taun lebih, tapi udah meninggal taun 2003. Alhamdulillah walopun umurnya seratus lebih teteup seha. Masak, belanja ke pasar, jualan bensin (Beliau punya kios bensin sendiri di depan rumah). luarrrrr biasaaa!!
Innalillahi wa'innailaihi raaji'uun, turut berduka cita ya mbak atas meninggalnya adik perempuan buyut putri.
BalasHapusTapi turut bahagia, jika mbah putrinya masih sehat wal'afiat, apalagi tinggal di desa yg sangaaat indah (duh liat foto2nya aku pingin banget main ke desa2 di Jawa, alamnya msh murni, rumah2nya msh tradisionil, tentu org2nya pun msh santun dan banyak kebaikan lainnya ya mbak)
*meng Amin-kan semua do'a yang dipanjatkan semua komentar....
BalasHapusAmin
BalasHapusAku udah gak punya mbah buyut >,<
tp aku masih menyimpan foto aku masih bayi yg digendong ma mbah buyut :(
yang tua yang sehat :)
BalasHapusAmin, semoga mbah buyt dterima disisinya,
BalasHapusIkut berduka! Semoga Allah menerima amalannya! Amin!
BalasHapusturut berduka cita
BalasHapusturut berduka cita mbak...
BalasHapusdan semoga buyut putri tetap sehat wal afiat...
kok tulisannya berlawanan dgn blog yg satunya mba?
BalasHapusdiblog yg satunya ada semangat, tp disini terasa sedih...
smoga semua keluarga mba diberi kesehatan, dan baik2 aja. amin..
Semoga saja Buyut Putri masih diberi kesehatan dan menjalani hari tuanya dengan bahagia diantara anak, cucu dan buyutnya. Amin.....
BalasHapusTurut amin juga...
mba..aku salut, saudara2 buyut putri pada awet2 ya...seneng dengernya..
BalasHapustapi turut berduka cita juga atas kepulangan adik buyut putri..mudah2an diberi tempat yang baik... amiinn..
semoga semua amal ibadahnya di terima disisi Allah SWT, amin
BalasHapusinnalilahiwainna ilaihi rojiun.
BalasHapussemoga amal ibadah adik buyut putri di terima sisi Allah
diberi tempat yang sebaik-baiknya. amin... Allohumma amin
Turut berduka cita mbak. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah. Selamat malam mbak Reni, salam buat Shasa ya.
BalasHapusInnaillahi wainnailahi Rojium... Turut Berduka cita ya mbak atas berpulangnya buyut nya shasa..
BalasHapusSemoga beliau mendapatkan tempat yang baik disisi Allah.. AMin
semoga amal ibdah adik buyut putri diterima oleh Nya ya mbak
BalasHapus