Suamiku bukan orang yang banyak bicara, beda banget dengan aku yang super duper cerewet *tersipu malu*. Aku kalau cerita bisa tak ada habisnya, sementara suamiku lebih banyak diam dan mendengarkan. Yah, mungkin Allah memang menjodohkan kami karena sifat kami yang bertolak belakang itu agar kami saling melengkapi. Coba saja seandainya aku dan suamiku sama-sama cerewet, pasti kami akan berebut bicara dan tak ada yang mendengarkan hehehe...
Selain pendiam, suamiku cenderung lebih santai sementara aku cenderung serius dan ngotot. Aku kurang suka melakukan hal-hal yang menurutku tak perlu, sementara suamiku enjoy aja melakukan hal-hal sepele yang menyenangkan hatinya, salah satunya adalah bersikap usil bin jahil. Yang menjadi korban keusilannya bukan hanya aku (dan Shasa) saja, tapi di kalangan teman-temannya suamiku terkenal sebagai "si usil" hehehe.
Aku ingat sekali suatu peristiwa yang tak akan pernah aku lupakan gara-gara keusilannya. Ceritanya, beberapa tahun yang lalu saat aku masih kuliah, kami mengadakan study tour ke Bandung. Acara itu tentu saja aku sambut dengan suka cita, karena kebetulan suamiku (saat itu dia masih berstatus pacar) kuliah di Bandung. Kesempatan untuk bertemu itu membuatku semangat mengikuti study tour, apalagi dia sudah berjanji untuk menyempatkan diri mengunjungiku di penginapan.
Selama kami berhubungan, tak banyak yang tahu bahwa aku sudah mempunyai pacar. Maklum saja, karena kami menjalani Hubungan Jarak Jauh, jadi teman-teman kuliahku di Yogya tahunya aku masih sendiri. Kalaupun ada yang tahu aku punya pacar, tapi tak ada yang tahu bagaimana dan siapa pacarku itu. Namun bagi beberapa orang sahabat dekatku, sosok pacarku sudah sangat mereka kenal karena beberapa kali dia sudah mengunjungiku di Yogya.
Nah, malam itu (sayang aku lupa tanggalnya) adalah waktu yang kami rencanakan untuk bertemu. Setelah menunggu dengan gelisah, akhirnya dia datang juga ke penginapan ditemani seorang teman lelakinya. Aku terus terang grogi sekali, dan untuk mengurangi rasa grogi aku mengajak salah seorang sahabatku untuk menemani aku menemuinya.
Pertemuan yang tak lama itu mengesankan dan mampu menghapus kerinduanku *ehm*. Saat dia hendak pulang, aku wanti-wanti dia agar sebisa mungkin tak mengundang perhatian teman-teman kuliahku yang lain. Kebetulan, saat dia hendak pulang, pas teman-teman kuliahku mulai berkumpul semua karena mau makan malam. Mauku sih, tak banyak yang memperhatikan kehadirannya karena aku masih malu jika menjadi perhatian teman-teman yang lain karena dikunjungi pacar.
Sayangnya, saat itu keusilannya sedang muncul. Tiba-tiba saja dia berjalan terpincang-pincang dengan menyeret sebelah kakinya. Otomatis, gerakannya itu menarik perhatian semua teman-temanku. Semua mata memandangnya ingin tahu. OMG, aku bisa bayangkan mukaku merah sekali saat itu. Setelah sampai di luar dan dia naik ke motornya, aku menghujaninya dengan cubitan gemas. Sementara temannya hanya bisa tertawa ngakak melihat semua kejadian malam itu.
Benar saja, begitu aku masuk ke dalam penginapan, semua temanku sibuk bertanya tentang lelaki yang baru saja mengunjungiku itu. Saat aku jelaskan kalau dia pacarku, ada beberapa teman yang bertanya mengapa kaki pacarku terpincang-pincang. Aku dongkol dalam hati membayangkan selama di perjalanan pulang dia dan temannya sibuk tertawa karena telah berhasil mengusili aku. *sigh*
Sampai kini, aku masih saja senyum-senyum sendiri setiap mengingat kejadian itu. Selama kami menikah, entah sudah berapa kali aku (dan juga Shasa) menjadi korban keusilannya. Namun, beberapa kali aku berhasil membalas keusilannya. Walaupun aku jarang berbuat usil, tapi selama ini aku hampir selalu berhasil membalas keusilannya.
Banyak orang yang mengatakan bahwa suaraku mirip dengan suara ibuku. Suatu ketika, aku sengaja menelponnya dan mengusilinya dengan menggunakan telepon Ibuku. Aku berpura-pura menjadi Ibuku. Aku memanggilnya dengan nama panggilan dari Ibuku untuknya dan suamiku pun menjawab semuanya dengan menggunakan Bahasa Jawa Halus. Karena tak terbiasa berbuat usil, belum lama aku 'bersandiwara' aku sudah tak kuat menahan tawa. Aku tak kuat menahan geli saat membayangkan suamiku yang berbicara denganku dengan sikap bak 'seorang menantu yang baik'.
Lain waktu, jika suamiku pulang malam dari warung kopi yang ada di komplek perumahan kami aku suka sekali mengusilinya. Biasanya, saat mengetahui dia pulang, aku sengaja bersembunyi di balik korden. Sehingga ketika dia membelakangi korden untuk menutup pintu, dia tak menyadari kehadiranku. Nah, ketika dia berbalik dan melangkah masuk ke ruang tengah aku dengan tiba-tiba akan menjulurkan kepalaku dari balik korden. Kemunculan kepala yang tiba-tiba dari balik korden di malam yang sepi mau tak mau membuatnya kaget setengah mati. Melihatnya kaget setengah mati dan pucat pasi mau tak mau membuatku tertawa kegirangan. *joget-joget*
Lain waktu, jika suamiku pulang malam dari warung kopi yang ada di komplek perumahan kami aku suka sekali mengusilinya. Biasanya, saat mengetahui dia pulang, aku sengaja bersembunyi di balik korden. Sehingga ketika dia membelakangi korden untuk menutup pintu, dia tak menyadari kehadiranku. Nah, ketika dia berbalik dan melangkah masuk ke ruang tengah aku dengan tiba-tiba akan menjulurkan kepalaku dari balik korden. Kemunculan kepala yang tiba-tiba dari balik korden di malam yang sepi mau tak mau membuatnya kaget setengah mati. Melihatnya kaget setengah mati dan pucat pasi mau tak mau membuatku tertawa kegirangan. *joget-joget*
Kalau dipikir-pikir, sepertinya aku sekarang sudah keracunan usil dari suamiku. Sebenarnya aku sebel sekali jika penyakit usilnya kambuh, tapi jika dia tak usil... kok aku kangen ya..? Huh, repotnya.... hehehe
Ternyata masih suka usil juga ya mbak, tapi gpp Justru itu Manisnya sebuah rumah tangga...
BalasHapusJadi kepingin pnya istri, ahahahhaha
heheu, mesra banget euy kayaknya...
BalasHapusseru ndak mbak punya suami usil? heheu..
Wah, justru yang begini ini bikin rumah tangga penuh harmoni dan langgeng, Mbak. Bayangkan kalau semua pada kaku dan serius pasti suasana di rumah akan diem-dieman tidak banyak tawa. He...He....
BalasHapusaduuh mesra niaan . .jadi "kabita" kata orang bandung mah bilangnya . .hehehehe
BalasHapusaq juga seneng usil lho mbak hahaha moga ndak bikin jengkel ya hehehe
BalasHapuscerewet + pendiam = mantaf.. hhe
BalasHapusbahaya tuh mbak yang suka sembunyi dibalik gorden, untung nggak jantungan suaminya mbak kalau aku bisa langsung pingsan deh
BalasHapusmet subuh,,,
BalasHapusyaaa, kita emang ga nyagka kalo jodoh ya,,
itulah saling melengkapi dlm hidup,,,
si usil dan si super cerewet, (mode:on)
Sebuah cerita manis dan romantis.
BalasHapus"tapi jika dia tak usil... kok aku kangen ya..?" duh ga nahan bacanya! hehe
Semoga akan tetap bahagia bu.
kan saling melengkapi toh yaa bak reni hehe
BalasHapusHihihi justru usil itulah Mba yang jadi bumbu cinta dalam rumah tangga :-)
BalasHapusHehehe... Kalo usilnya bisa bikin senyum kan gak apa-apa mbak, malah bisa jadi romantis
BalasHapussebelumnya slm kenal ya mbak
BalasHapusmemang kalau yg namanya istri itu harus lebih cerewt, karna suami kalau ga di cereweti suka bandel hhehehhehe
hi hi jadi kayak pacaran
BalasHapusWah...menyenagkan, kalau bisa jangan sampai kehilangan usilnya mb..pasti akan sangat rindu...
BalasHapususil itu bikin jadi kangen mba hehehe
BalasHapus^^
Suit...suit...nostalgia ni ye. Usil tapi membuai ya mbak.
BalasHapuscuit..cuit.. so sweet mbak ren..
BalasHapusPATUT DITIRU NICH.... hehehe....
BalasHapuskalau dah punya istri(gubrak,<<padahal masih 17 tahun), mau jadi suami yang usil ah... ^_^
usil mengusil yang asik
BalasHapustapi awas jantungan lho
jiahahahahaha
hmmm baru tau ternyata mba reni tuh cerewet super duper
huaaaaaaaaaaa
kaboooorrrrrrrrrr
daripada kena omel karena ngomen sembarangan
jiaahahahahaha
halo izin singgah mo baca-baca
BalasHapusterima kasih
wah sepertinya mbak reni ini udah ketularan sifat usil suaminya, hehehe
BalasHapussalam hangat untuk keluarga ya mbak..
kwkwkw... mesra mbak. usil
BalasHapusorang usil memang ngangenin ya, wkwkwkwkwk....
BalasHapusbalik mbak, alhamdulillah sehat...
BalasHapus:)
wah, aku banget tuh..
BalasHapusA great couple! yg satu pendiam tapi usil yg satunya lagi agak bawel dan menyenangkan. Ditambah Shasa. ouiih... pasti sru.
BalasHapusSalam sobat :)
romantiisnya :) btw aku dulu sering ngusilin mantan2ku tapi kok gak ada yg kangen ya mbak wkwkwkwkwkw
BalasHapusSikap Usil itu terkadang diperlukan loh Mbak... cuman tidak boleh kelewatan juga.
BalasHapushoho...tuh yang bikin mesra mb,,
BalasHapuskeluarga yang rukun nih..:)
BalasHapuswahhh..pelajaran usilnya bener2 berhasil mba..hihihi...
BalasHapusINI ADALAH TRIK YANG MENURUT SAYA DAPAT MENCIPTAKAN SUASANA YANG HARMONIS DALAM SUATU RUMAH TANGGA,,,,
BalasHapusmenurut aq justru itu yg bagus bisa nambah kemesraan keluarga gt
BalasHapuskeluarga bahagia.... semoga awet terus mba ampe punya cucu..... lam kenaldi kunjungan dan komen pertama dari seorang sahabt muda yg bru
BalasHapusasli ngakak aku bu baca cerita ini....ternyata....hahaha...gak bisa bayangkan wajahnya mz ari ketika kaget pucat pasi....xixixi...kayakna boleh dicontoh buat bales ngusilin suamiku yg suka usil itu juga ya.....xixixixi....
BalasHapus