Ternyata masalah di sekolah Shasa yang menyangkut guru-gurunya tak kunjung usai. Aku benar-benar heran mengapa bisa begitu. Padahal, komite sekolah sudah menyampaikan keluhan langsung kepada Kepala Sekolah. Bahkan, Dinas P&K juga sudah memanggil Kepala Sekolah beserta guru-guru yang 'bermasalah' itu.
Kalau menurut penjelasan Shasa, sebenarnya dari ketiga guru yang bermasalah itu sebenarnya seorang guru sudah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Namun sayangnya, dua guru yang lain masih tetap saja tak ada perubahan.
Masalah kembali 'memanas' saat Shasa menjalani UTS minggu ini. Ada satu buku LKS yang masih dibawa oleh guru yang bersangkutan. Pada saat murid-murid menagih, jawabannya berbeda-beda. Pada seorang murid dia menjawab bahwa LKS akan dibagikan nanti sebelum pulang sekolah. Pada murid yang lain dia mengatakan bahwa untuk persiapan UTS ini tak perlu LKS, karena soal-soalnya diambilkan dari buku paket.
Alhasil, untuk persiapan UTS pelajaran tersebut, Shasa dan teman-teman sekelasnya terpaksa tak bisa mempersiapkan diri dengan mempelajari LKS. Salah seorang wali murid kemudian berinisiatif untuk memberitahukan hal tersebut pada guru wali kelas. Mendengar laporan itu, ternyata guru wali kelas sangat terkejut karena dia tak menyangka jika LKS murid-murid masih ada yang dibawa oleh gurunya.
Berbagai masalah yang ada membuat beberapa wali murid mulai merasa kecewa. Lebih kecewa lagi setelah ternyata beberapa laporan yang masuk ternyata tidak ditindaklanjuti, sehingga masalah jadi berlarut-larut. Para orang tua juga merasa kecewa karena mereka (termasuk aku dan suami) mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah itu karena dianggap mempunyai mutu yang bagus. Tapi ternyata... setelah beberapa kali pergantian kepala sekolah dan guru-guru, kualitasnya dinilai jauh menurun.
Akumulasi dari kekecewaan itu membuatku dan beberapa wali murid berniat menghadap langsung kepada Kepala Sekolah untuk menyampaikan keluhan kami. Aku dan empat orang wali murid yang lain pun kemudian sepakat untuk menghadap Kepala Sekolah hari Sabtu kemarin. Sebelumnya kami memberitahukan terlebih dahulu niat kami kepada wali kelas. Alhamdulillah, wali kelas pun mendukung niat kami.
Akhirnya, Sabtu kemarin aku dan 3 orang wali murid yang lain (yang seorang berhalangan hadir) berhasil juga menghadap Kepala Sekolah. Kami secara bergantian menyampaikan keluhan kami, khususnya yang menyangkut kinerja 2 orang guru. Kami ingin agar pihak sekolah memperhatikan keluhan kami dan agar guru-guru memperbaiki kinerjanya agar tidak merugikan murid-muridnya (yang juga anak-anak kami).
Saat itu sih tanggapan dari Kepala Sekolah sangat baik. Tapi jika ternyata tak ada tindak lanjut, maka kami sudah berencana untuk membuat pengaduan secara tertulis. Duh, kapan ya masalah di sekolah Shasa dapat tuntas? #sigh
Kalau menurut penjelasan Shasa, sebenarnya dari ketiga guru yang bermasalah itu sebenarnya seorang guru sudah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik. Namun sayangnya, dua guru yang lain masih tetap saja tak ada perubahan.
Masalah kembali 'memanas' saat Shasa menjalani UTS minggu ini. Ada satu buku LKS yang masih dibawa oleh guru yang bersangkutan. Pada saat murid-murid menagih, jawabannya berbeda-beda. Pada seorang murid dia menjawab bahwa LKS akan dibagikan nanti sebelum pulang sekolah. Pada murid yang lain dia mengatakan bahwa untuk persiapan UTS ini tak perlu LKS, karena soal-soalnya diambilkan dari buku paket.
Alhasil, untuk persiapan UTS pelajaran tersebut, Shasa dan teman-teman sekelasnya terpaksa tak bisa mempersiapkan diri dengan mempelajari LKS. Salah seorang wali murid kemudian berinisiatif untuk memberitahukan hal tersebut pada guru wali kelas. Mendengar laporan itu, ternyata guru wali kelas sangat terkejut karena dia tak menyangka jika LKS murid-murid masih ada yang dibawa oleh gurunya.
Berbagai masalah yang ada membuat beberapa wali murid mulai merasa kecewa. Lebih kecewa lagi setelah ternyata beberapa laporan yang masuk ternyata tidak ditindaklanjuti, sehingga masalah jadi berlarut-larut. Para orang tua juga merasa kecewa karena mereka (termasuk aku dan suami) mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah itu karena dianggap mempunyai mutu yang bagus. Tapi ternyata... setelah beberapa kali pergantian kepala sekolah dan guru-guru, kualitasnya dinilai jauh menurun.
Akumulasi dari kekecewaan itu membuatku dan beberapa wali murid berniat menghadap langsung kepada Kepala Sekolah untuk menyampaikan keluhan kami. Aku dan empat orang wali murid yang lain pun kemudian sepakat untuk menghadap Kepala Sekolah hari Sabtu kemarin. Sebelumnya kami memberitahukan terlebih dahulu niat kami kepada wali kelas. Alhamdulillah, wali kelas pun mendukung niat kami.
Akhirnya, Sabtu kemarin aku dan 3 orang wali murid yang lain (yang seorang berhalangan hadir) berhasil juga menghadap Kepala Sekolah. Kami secara bergantian menyampaikan keluhan kami, khususnya yang menyangkut kinerja 2 orang guru. Kami ingin agar pihak sekolah memperhatikan keluhan kami dan agar guru-guru memperbaiki kinerjanya agar tidak merugikan murid-muridnya (yang juga anak-anak kami).
Saat itu sih tanggapan dari Kepala Sekolah sangat baik. Tapi jika ternyata tak ada tindak lanjut, maka kami sudah berencana untuk membuat pengaduan secara tertulis. Duh, kapan ya masalah di sekolah Shasa dapat tuntas? #sigh
Rupanya Kepala Sekolahnya kurang tegas!
BalasHapusduh, ada-ada aja ya Mbak masalah di sekolahnya Sasha.. semoga cepet beres. Mungkin ada konflik antar guru, atau antara guru sama murid (pribadi) yang belom kelar sampe sekarang?.. entahlah.. semoga ini semua tidak mengorbankan pendidikan siswanya.
BalasHapuskayaknya dengan ditulis disini sudah merupakan pengaduan tertulis...yg bisa dibaca semua orang bu guluuu...
BalasHapussemoga niat baiknyA TERWUJUD, AMIN
Astagfirullah .... aku sedih dach ... masih ada aja guru yang mempersulit siswa2nya, duh ... gak zaman nya lagi guru yg otoriter/ sok galak gitu, mbak....
BalasHapusAku heran loh, mbak... masa' guru SD begitu..????
mestinya dia lebih lembut dan sabar menghadapi siswa2nya yg masih anak2.... ah ..ikut2an geram juga nih mbak akunya..... karena aku aja dengan siswa2 ku yg SMA aja gak pernah begitu.
wah, lama juga ya mbak masalah ini ditelantarkan,, padahal klo ada niat pasti bisa segera ditangani deh permasalahannya..
BalasHapusmudah2an kepseknya bisa lebih tegas deh sama gurunya., soalnya banyak juga kepsek2 yang takut dengan para guru..
waduh lha kok ada-ada saja mbak tu kepala seklah semoga cepet kelar mbak masalahnya shasa biar enjoy belajarnya....amin... maaf baru bisa bewe mbak
BalasHapusjika gurunya mbencekno, lebih baik ke kepala sekolah.
BalasHapusjika kepsek mbencekno, lapor ke dinas tembusan ke bupati.
pendidikan bukan untuk dijadikan mainan oleh para guru.
wah harus di pantau terus nih ma dinas pdndidikan...
BalasHapussemoga smua masalah dpt diselesaikan ya...
BalasHapusoya, ada award utk mba, spesial dr Penghuni60, kalo gak keberatan diambil ya mba
duh... kalo berlarut2 kasihan muridnya donk gak bisa belajar dengan nyaman...
BalasHapusduh guru yg 2 itu bikin gemes ya mbak,, apa sih maunya, kok ya anak2 di persulit begitu ..
BalasHapussmoga cepat kelar y mbak ..
salam :)
jaman berubah banget ya. guru sudah tidak sepenuhnya bisa digugu lan ditiru. beda banget dengan jaman aku sd dulu. yang namanya gur, waaah... tiada lawan pokoknya
BalasHapusbersabar aja dulu mbak, mungkin kepala sekolah sedang memikirkan cara yang tepat untuk menanggulangi masalah ini. kalau memang nanti masih tidak ada kelanjutan, sepertinya perlu diangkat ke media, supaya guru yang bersangkutan malu
BalasHapussabar lah mbak, ku yakin tuhan pasti memberiakan balasan yang tidak sia-sia terhadap masalah yang menimpa mbak... amien
BalasHapussemoga cepet selesai ya bu :))
BalasHapuskasian anak murid dong kalo kaya gitu, piye tu kepseknya..
BalasHapusItu gurunya bermasalah kenapa bu? Kasian musrid-muridnya..
BalasHapusharus dituntaskan bunda :D anyway bunda komentar ini jangan dipublish. ata mau minta alamat rumah sama contact bunda ya. ada paket tulisan anak-anak untuk shasa dari ata dan wortel ♥
BalasHapussend ke email ata aja nonanoto@yahoo.com terima kasih bunda ☺
BalasHapusWah, sayang ya Mba. Padahal sekolahnya terkenal bagus tapi beberapa oknum gurunya mengecewakan.
BalasHapusSemoga cepet selesai deh masalahnya...
wah.. ribet banget tuh ya kepseknya.. moga cepet selesai ya mba masalahnya"
BalasHapusSaya ikut prihatin mbak, moga permasalahannya cpt selesai ya mbak
BalasHapusYa Allah mb..kirain yang kemarin itu sudah selesai, kalau begini caranya bagaimana para murid akan tenang untuk belajar dan menghadapi ujian jika ada guru yang seperti ini ya mb.
BalasHapusSemoga cepat selesai ya mb...ditunggu perkembangan selanjutnya.
pelajaran nih, buat para calon guru. ndak boleh mengecewakan gitu.
BalasHapus