Entah sudah berapa kali dia mengambil nafas panjang seperti itu. Seakan dia ingin menghempaskan sesak yang menghimpit dadanya. Pandang matanya redup, tertutup kabut. Senyum yang biasanya menghias wajahnya pun kini tak tampak lagi. Hanya kesuraman yang tercermin dalam raut mukanya.
Sepertinya dunia sedang tak bersahabat dengannya. Seolah-olah apapun yang dilakukannya tak ada yang benar. Sumpek, butheg, ampeg. Ingin rasanya dia berteriak sekeras-kerasnya atau bahkan memaki mereka semua. Tapi semuanya hanya tertelan di dalam lidahnya. Menyesaki dadanya.
Kedudukan. Kekuasaan. Kedudukan menjadi pujaan. Kekuasaan berubah menjadi Tuhan. Semuanya berebut menjadi pemenang. Saling sikut. Saling jegal. Apapun akan jadi sah-sah saja dilakukan. Tak peduli lagi apa itu kawan ataupun saudara. Semuanya kalau perlu disingkirkan.
Muak. Itulah yang membuatnya kian sesak dan terdesak. Andai dia bisa memuntahkan segala rasa. Sayang, lagi-lagi semuanya hanya tersimpan. Lagi-lagi menyesaki dadanya. Membara.
Sepertinya dunia sedang tak bersahabat dengannya. Seolah-olah apapun yang dilakukannya tak ada yang benar. Sumpek, butheg, ampeg. Ingin rasanya dia berteriak sekeras-kerasnya atau bahkan memaki mereka semua. Tapi semuanya hanya tertelan di dalam lidahnya. Menyesaki dadanya.
Kedudukan. Kekuasaan. Kedudukan menjadi pujaan. Kekuasaan berubah menjadi Tuhan. Semuanya berebut menjadi pemenang. Saling sikut. Saling jegal. Apapun akan jadi sah-sah saja dilakukan. Tak peduli lagi apa itu kawan ataupun saudara. Semuanya kalau perlu disingkirkan.
Muak. Itulah yang membuatnya kian sesak dan terdesak. Andai dia bisa memuntahkan segala rasa. Sayang, lagi-lagi semuanya hanya tersimpan. Lagi-lagi menyesaki dadanya. Membara.
daripada menyesaki dada ada yang bilang muntahin saja...tapi kalo senang dada sesak kenapa musti dimuntahin juga ya?
BalasHapussaya juga sedang muak mba...akh....
BalasHapusmaka dia perlu disirami kesejukan rohani.
BalasHapusmbak... aku kadang2 ngalami hal seperti itu juga.... tapi gak pengen maki2 orang sich.
BalasHapuskerasa lonely aja ... kerasa org gak peduli dgn kita....
Begitulah kalau sudah ingin mengejar kekuasaan mb...selalu ada yang menjadi korban
BalasHapusjangan dipendam nanti meledak...
BalasHapusWah ini curhat apa ungkapan kesal untuk orang-orang yang berkecimpung dalam suatu jabatan yang diperebutkan..... semoga tetap semangat mbak diklatnya.......:)
BalasHapusjudulnya...makan hati dong yaaaa....habis gak bisa ditumpahkan gitu....cuma bisa disimpan saja menyesaki dada.... heheee..
BalasHapusbagus bu tulisannya....
salam :)
Wohooo aku bacanya dengan semangat membara bu :)
BalasHapusTulisannya bagus mbak,,
BalasHapustapi ini nyata atau cuma sekedar fiksi?
Kalau nyata mudah2an yang bersangkutan dapat menenangkan diri yak >.<
lepaskan, bebaskan.. setidaknya curahan itu kepada orang lain supaya mengurangi beban
BalasHapus#bingungMauKomenApa
sesak.... cape.... mungkin ia ngerasa kalah karena dunia sekarang udah kebolak balik.....
BalasHapuskalau sesak tempatnya diperluas biar lega
BalasHapusehm...pasti ada something nieh....tenang...bu rens...aku juga sama membaranya koq...hehehe....tp beda tempat lho ya....bs ngebayangin...sikon disana...deh....
BalasHapus"kedudukan" akan menghancurkan dunia
BalasHapusberhati-hatilah
semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT
saya kalo kesel pernah jujur ungkapin nama di blog, heheh... tapi udah tak hapus sih...
BalasHapusdikeluarkan tapi hati2 tkut meledak :)
BalasHapusingin berteriak sekencang-kencangnya,
BalasHapussama bro ane juga
BalasHapustapi sekarang kekuasaan dijadikan rebutan dan menghalalkan segala cara
BalasHapusIya ya, demi kekuasaan apa pun dihalalkan, astagfirullah.. >.<
BalasHapuskekuasaan udah bikin buta mata yah Mba. Banyak orang memperoleh kekuasaan dengan cara2 tidak halal. Padahal idup di dunia ini cuma sementara doang. Astagfirullah :-(
BalasHapus