Senin, 10 Mei 2010

Pidato seorang anak

Aku kembali mendapat email dari seorang teman yang diperolehnya dari The Collage Foundation. Email itu berisi tentang seorang anak (Severn Suzuki) yang pada usia 12 tahun berpidato (tanpa teks) di Forum PBB. Berbeda dengan anak-anak seusianya, pada usia 9 tahun Severn Suzuki telah mendirikan Enviromental Children's Organization (ECO), yaitu sebuah kelompok anak-anak yang mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak-anak lain mengenai masalah lingkungan. Hebat ya..?

Suatu kali (entah tepatnya kapan aku tak tahu, karena tak disebutkan di email itu), ECO diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan Hidup PBB. Severn yang pada saat itu sudah berusia 12 tahun berkesempatan menyampaikan sebuah pidato dalam forum PBB. Ternyata pidato yang disampaikannya (meskipun tanpa teks) telah memberikan pengaruh besar (dan membungkam) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Sedemikian hebatkah pidato yang disampaikan Severn ? Jika penasaran untuk mengetahuinya, inilah isi pidato Severn itu :

Halo, nama saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yang terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang berusaha untuk membuat perbedaan, yaitu : Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini, dari tempat yang jauhnya 6000 mil, untuk memberitahukan pada anda sekalian, orang-orang dewasa, bahwa anda harus mengubah cara anda. Hari ini, di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada di sini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya di seluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada di bawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan ozon. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang dibawa oleh udara. Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya, hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya. Hilang selamanya. Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama seperti saya sekarang? Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap seolah-olah kita masih memiliki banyak waktu dan memiliki semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya, tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita.
Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya.
Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.
Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya yang sekarang hanya berupa padang pasir...
Jika anda tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya, tolong berhenti merusaknya...

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda : pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi, tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama. Perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan, kami membeli sesuatu dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita. Kita takut untuk berbagi. Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan. Kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami : "Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, serta cinta dan kasih sayang."

Jika seorang anak yang berada di jalanan yang tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar. Bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio. Saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia, seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemisikinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan pada kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan, tidak menyakiti makhluk hidup lain, berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri Konfrensi ini. Mengapa anda melakukan hal ini ? Kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan : "Semuanya akan baik-baik saja", "Kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan" dan "Ini bukanlah akhir dari segalanya."

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata ' kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu bukan oleh kata-katamu.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari ? Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang anda semua, cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
Servern Suzuki telah membungkam 1 ruang sidang Konfrensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai, serempak seluruh orang yang hadir di ruang tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah kepadanya.

Dan setelah itu ketua PBB mengatakan dalam pidatonya. "Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya lingkungan di sekitar kita beserta isinya, oleh anak yang baru berusia 12 tahun. Seorang anak yang maju berdiri di mimbar ini tanpa selembar pun naskah untuk berpidato, sedang kan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh assisten saya kemarin? Saya ... tidak.... kita semua dikalahkan oleh anak yang berusia 12 tahun."

Bagaimana dengan sobat semua? Apakah sobat semua juga merasakan kekaguman seperti yang aku rasakan? Apakah sobat semua juga merasa malu seperti yang aku rasakan? Jika begitu, kita dan para delegasi negara-negara yang ada di Forum PBB telah disadarkan oleh seorang anak yang berusia 12 tahun.

Semoga postingan ini membuat kita mau merubah sikap....

20 komentar:

  1. luar biasa, hebat bgt suzuki, pidatonya keren lagi...
    beda bgt sama saya, hihihi...

    BalasHapus
  2. saya pernah baca pidatonya mbak reni dan saya benar2 terkagum-kagum dengan apa yang dikatakan severn

    BalasHapus
  3. Hehehe..saya sendiri ketika melihat ini di Youtube juga terdiam kok mbak. Mengena..

    BalasHapus
  4. hmmmm... hebat..!

    I can't say anything 'bout this...

    kira2 makanan dia apa ya sampai punya kemampuan lebih seperti itu?

    BalasHapus
  5. aku udah liat pidatonya yang keren itu
    anak kecil aja peduli lingkungan
    masa perusahaan besar malah tutup mata dan menghancurkan seperti di Semenanjung Kampar itu

    BalasHapus
  6. Saya pernah membaca beritanya Mbak... tapi isi pidatonya baru baca sekarang.

    Tidak menyangka Severn Suzuki bisa pidato yang berbobot seperti itu.

    Makasih banyak mbak.
    Izin copas pidatonya.

    BalasHapus
  7. aq merasakan seperti yg Reni rasakan. My best salute for the kid.

    Nice to be here again, Salam peace :)

    BalasHapus
  8. itu dah lama bgt yah, dulu aq sudah pernah bikin postingan, mang hebat tuh anak

    BalasHapus
  9. hebat,,,anak2 kita kapan ya begitu..tapi kira2, pertumbuhannya sesuai umur ga ya?

    BalasHapus
  10. waduh, pastinya anak 12 tahun tersebut sangat berpengaruh sekali dalam sidang konferensi PBB... pidatonya bisa mengubah dunia menjadi lebih baik

    BalasHapus
  11. Subhanallah... Saya juga malu mbak. Begitu menyentuhnya isi pidati Suzuki. Jika saja anak-anak kita (Indonesia) dan kita berpikiran sama dg Suzuki. Insya Allah dunia ini menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.

    Postingan bagus mbak. Izin Kopi isi pidatonya buat anak-anak

    BalasHapus
  12. aku merinding bacanya mbak, gak tau mau bilang apa :) yg jelas semoga para pemimpin bangsa terbuka mata hatinya...dan untuk masalah lingkungan tidak cukup hanya satu suara harus ada kerjasama yg sungguh dari semua bangsa di dunia ini. btw tq dah berbagi :)

    BalasHapus
  13. sebenernya kita bisa belajar dari siapa saja, termasuk ke anak 12 tahun tersebut. ya kan mba?

    BalasHapus
  14. iya mbak.. saya pernah lihat video pidatonya sudah agak lama...generasi masa depan harus ungguh dan sadar...bukan hanya menjadi komunitas pengekor...

    BalasHapus
  15. salam sobat
    benar mba saya juga kagum dengan anak seusia 12 th tersebut.
    seandainya saya ada di forum itu ,pasti malu dan merasa disadarkan juga untuk merubah sikap.

    BalasHapus
  16. wow! anak yang luar biasa!
    sungguh inspiratif ^^!
    makasih udah sharing, salam kenal.

    BalasHapus
  17. wuih kecil2 udah pinter pidato..
    ckckckckck

    BalasHapus
  18. Hebat sekali anak itu. Di usianya yang 12 selain cerdas dia juga berpikir sangat jauh mengenai lingkungan. Hebat tenan!!!

    BalasHapus
  19. @all > thanks.., smg pidato Severn Suzuki benar-2 dapat merubah gaya hidup kita utk masa depan yg jauh lebih baik.

    BalasHapus
  20. pidatonya itu sudah terkenal banget
    hebat bener ya bisa bikin pidato kayak gitu
    gedhenya nanti kerja jadi pembuat pridato presiden
    atau malah jadi presidennya

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)