Gara-gara pelupa

Sobat..., pernah tidak mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan karena sifat pelupa ? Aku yang entah sejak kapan mempunyai sifat pelupa sudah sangat sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan gara-gara pelupa. Mulai dari hal yang menegangkan, mendebarkan sampai memalukan.

Sudah sangat sering aku tidak nyaman saat bepergian karena tiba-tiba saja aku kepikiran dengan kompor di rumah sudah aku matikan atau belum. Atau tiba-tiba saja aku kepikiran tadi pintu depan rumah sudah aku kunci belum atau hanya aku tutup saja..? Masya Allah..., sungguh sangat menyiksa dihinggapi pikiran-pikiran itu hanya gara-gara sifat pelupaku yang tampaknya sudah akut ini. Hikss..

Membuat nasi sampai hangus, menghangatkan sayur sampai gosong pancinya, merebus air sampai habis airnya... sepertinya sudah sangat terjadi karena sifat pelupaku (jangan ditiru ya...? Berbahaya !). Setiap aku melepas kacamata untuk mandi atau wudhu, aku selalu saja kebingungan mencarinya lagi setelah aku keluar dari kamar mandi. Menyimpan berkas-berkas berharga dengan sangat baik, tapi tak berhasil menemukannya lagi karena lupa dimana aku menyimpannya. Kalau mau dilanjutkan... daftar itu sepertinya masih bisa lebih panjang lagi. *terlalu*

Yang terakhir adalah kejadian kemarin. Ceritanya aku mengajak Shasa belanja ke warung di RT sebelah, untuk beli telur dan air mineral dalam botol. warung itu tak jauh tempatnya dari rumah kami, hanya menyeberang jalan besar saja, kurang lebih berjarak 20 meter dari rumah. Aku dan Shasa berjalan kaki ke warung itu. Di warung pertama aku hanya membeli telur dan di warung kedua aku berencana membeli air mineral. Kebetulan jenis barang dagangan di kedua warung itu berbeda, jadi aku tak bisa membeli kedua barang itu di satu tempat saja.

Saat aku sampai di warung kedua, aku membeli 3 air mineral dalam kemasan. Setelah penjualnya memasukkan air mineral itu ke dalam kantong plastik, aku dan Shasa segera berlalu. Baru dua langkah aku keluar dari warung itu kudengar pelayan warung itu berteriak memanggilku. Aku segera berhenti dan menoleh padanya.

"Uangnya belum bu," katanya dengan sopan.

*Gubrraakkkkk*

Ampun malu banget aku... masak belanja lupa bayar sih...? Padahal yang sering aku lakukan adalah setelah membayar aku malah lupa membawa apa yang aku beli. Lah ini... aku lupa membayar...? Jangan-jangan dikiranya aku sengaja berlagak lupa agar tidak membayar..?! OMG.., pasti mukaku sudah merah seperti kepiting rebus saking malunya. Pengen banget menyembunyikan diri di perut bumi saking malunya.

Buru-buru aku menyerahkan uang dan setelah dapat uang kembalinya aku pun buru-buru berlalu dari warung itu. Duh malunya.... gara-gara sifat pelupa aku harus menanggung malu deh. *sigh* Semoga ini pengalaman memalukan terakhir yang aku alami deh.

Sobat.., bagaimana sih agar sifa pelupa ini segera pergi meninggalkan aku..?!