Aku selalu saja merasa sangat geram jika mendengar tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang-orang yang tak bermoral (ups.. maaf. Emosi_dot_com). Aku heran, mengapa makin hari makin sering terdengar berita tentang terjadinya pelecehan seksual. Sungguh sangat memprihatinkan.
Berita terakhir yang aku dengar dan baca, adalah kasus pelecehan seksual yang dialami oleh anggota Paskibra DKI Jakarta. Anggota Paskibra itu mendapat pelecehan seksual saat mengikuti Orientasi Pelatihan Paskibraka di Cibubur, 2-6 Juni 2010. Konon kabarnya, anggota Paskibraka putri diperintahkan berlari hanya dengan mengenakan handuk dari barak (kamar tidur) ke kamar mandi yang berjarak sekitar 10 meter. Perintah itu juga dilakukan saat mereka keluar dari kamar mandi dan kembali ke kamar tidur.
Kini kasus itu telah ditangani oleh Polda Metro Jaya dan dalam waktu dekat pihak-pihak yang terkait akan dimintai keterangannya. Semoga saja kasus serupa tak akan pernah terjadi lagi. Sungguh sangat disayangkan kejadian seperti itu terjadi dan dilakukan mantan-mantan anggota Paskibra. Sebagaimana kita ketahui, bahwa seleksi penerimaan anggota Paskibra sangat ketat dan yang terpilih adalah putra-putri terbaik bangsa. Sayang sekali... ternyata di antara mereka masih ada memiliki moral yang kurang bagus sehingga tega melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap yunior mereka.
Kita sebagai orang tua harus semakin waspada dalam menjaga anak-anak kita, karena bisa terjadi pada semua usia dan tempat, bisa dilakukan siapa pun, kepada siapa pun, dan di manapun yang memungkinkan terjadinya pelecehan seksual. Kita harus memberikan bekal pengetahuan kepada anak-anak kita, sehingga mereka dapat menolak jika ada pihak-pihak yang berniat melakukan pelecehan kepada mereka.
Selama ini banyak orang menganggap pelecehan seksual hanyalah berupa tindakan yang langsung bersinggungan dengan tubuh seseorang. Padahal sebenarnya rentang pelecehan seksual ini sangat luas, meliputi : kedipan mata, siulan nakal, komentar yang 'menjurus' pada seks, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual sampai perkosaan. Bahkan, pelecehan juga dapat berupa komentar/perlakuan negatif yang berdasar pada gender, sebab pada dasarnya pelecehan seksual merupakan pelecehan gender, yaitu pelecehan yang didasarkan atas gender seseorang, dalam hal ini karena seseorang tersebut adalah perempuan.
Dari rentang pelecehan seksual di atas, sangat mungkin hampir semua di antara kita pernah mengalaminya datau melakukannya. Hanya saja karena kita tak menyadari bahwa hal itu bukanlah termasuk pelecehan seksual, maka tak ada yang merasa tersinggung dan terlecehkan. Coba diingat-ingat, pernahkah kita lewat di jalan tiba-tiba ada orang yang bersiul nakal atau berkomentar nakal terhadap kita ? Atau pernahkah seseorang berkata "Tugas perempuan kan dibelakang..". Ataukah kita pernah dengan sengaja mengedipkan mata (menggoda) pada lawan jenis atau melempar humor-humor porno kepada lawan jenis ? Aku yakin... hampir semuanya akan menjawab : pernah..!
Biasanya, pelecehan seksual terjadi ketika pelaku mempunyai kekuasaan yang lebih dari pada korban. Kekuasaan dapat berupa posisi pekerjaan yang lebih tinggi, kekuasaan ekonomi, "kekuasaan" jenis kelamin yang satu terhadap jenis kelamin yang lain, jumlah personal yang lebih banyak, posisi tempat yang 'menguntungkan' salah satu pihak, dsb.
Selama ini pelecehan seksual terjadi pada perempuan dan anak-anak yang kondisinya lemah, tidak memiliki kemampuan atau keberanian untuk melawan, dan tidak bisa bertindak secara asertif. Oleh karena itulah, mulai sekarang kita harus membentengi diri dan anak-anak kita, agar tidak menjadi korban pelecehan seksual berikutnya. Dan yang terpenting.., kita harus berani bertindak untuk melawan orang-orang yang melakukan pelecehan kepada kita dan anak-anak kita, meskipun itu termasuk pelecehan yang 'ringan' sekalipun.
Berita terakhir yang aku dengar dan baca, adalah kasus pelecehan seksual yang dialami oleh anggota Paskibra DKI Jakarta. Anggota Paskibra itu mendapat pelecehan seksual saat mengikuti Orientasi Pelatihan Paskibraka di Cibubur, 2-6 Juni 2010. Konon kabarnya, anggota Paskibraka putri diperintahkan berlari hanya dengan mengenakan handuk dari barak (kamar tidur) ke kamar mandi yang berjarak sekitar 10 meter. Perintah itu juga dilakukan saat mereka keluar dari kamar mandi dan kembali ke kamar tidur.
Kini kasus itu telah ditangani oleh Polda Metro Jaya dan dalam waktu dekat pihak-pihak yang terkait akan dimintai keterangannya. Semoga saja kasus serupa tak akan pernah terjadi lagi. Sungguh sangat disayangkan kejadian seperti itu terjadi dan dilakukan mantan-mantan anggota Paskibra. Sebagaimana kita ketahui, bahwa seleksi penerimaan anggota Paskibra sangat ketat dan yang terpilih adalah putra-putri terbaik bangsa. Sayang sekali... ternyata di antara mereka masih ada memiliki moral yang kurang bagus sehingga tega melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap yunior mereka.
Kita sebagai orang tua harus semakin waspada dalam menjaga anak-anak kita, karena bisa terjadi pada semua usia dan tempat, bisa dilakukan siapa pun, kepada siapa pun, dan di manapun yang memungkinkan terjadinya pelecehan seksual. Kita harus memberikan bekal pengetahuan kepada anak-anak kita, sehingga mereka dapat menolak jika ada pihak-pihak yang berniat melakukan pelecehan kepada mereka.
Selama ini banyak orang menganggap pelecehan seksual hanyalah berupa tindakan yang langsung bersinggungan dengan tubuh seseorang. Padahal sebenarnya rentang pelecehan seksual ini sangat luas, meliputi : kedipan mata, siulan nakal, komentar yang 'menjurus' pada seks, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual sampai perkosaan. Bahkan, pelecehan juga dapat berupa komentar/perlakuan negatif yang berdasar pada gender, sebab pada dasarnya pelecehan seksual merupakan pelecehan gender, yaitu pelecehan yang didasarkan atas gender seseorang, dalam hal ini karena seseorang tersebut adalah perempuan.
Dari rentang pelecehan seksual di atas, sangat mungkin hampir semua di antara kita pernah mengalaminya datau melakukannya. Hanya saja karena kita tak menyadari bahwa hal itu bukanlah termasuk pelecehan seksual, maka tak ada yang merasa tersinggung dan terlecehkan. Coba diingat-ingat, pernahkah kita lewat di jalan tiba-tiba ada orang yang bersiul nakal atau berkomentar nakal terhadap kita ? Atau pernahkah seseorang berkata "Tugas perempuan kan dibelakang..". Ataukah kita pernah dengan sengaja mengedipkan mata (menggoda) pada lawan jenis atau melempar humor-humor porno kepada lawan jenis ? Aku yakin... hampir semuanya akan menjawab : pernah..!
Biasanya, pelecehan seksual terjadi ketika pelaku mempunyai kekuasaan yang lebih dari pada korban. Kekuasaan dapat berupa posisi pekerjaan yang lebih tinggi, kekuasaan ekonomi, "kekuasaan" jenis kelamin yang satu terhadap jenis kelamin yang lain, jumlah personal yang lebih banyak, posisi tempat yang 'menguntungkan' salah satu pihak, dsb.
Selama ini pelecehan seksual terjadi pada perempuan dan anak-anak yang kondisinya lemah, tidak memiliki kemampuan atau keberanian untuk melawan, dan tidak bisa bertindak secara asertif. Oleh karena itulah, mulai sekarang kita harus membentengi diri dan anak-anak kita, agar tidak menjadi korban pelecehan seksual berikutnya. Dan yang terpenting.., kita harus berani bertindak untuk melawan orang-orang yang melakukan pelecehan kepada kita dan anak-anak kita, meskipun itu termasuk pelecehan yang 'ringan' sekalipun.
Yupz saya sangat setuju mba,pelecehan seksual hrs di brantas apalagi korban nya para remaja
BalasHapussemua harus mawas diri juga menahan diri deh ...
BalasHapusmungkin latar blkng pendidikan agama mereka masih kurang sehingga dng bgt gampangnya melakukan tindakao asusila kyk gitu, orang2 kyk gitu musti dikasih pelajaran lbh yg setimpal
BalasHapusadwu pdhla aku suka iseng kedip-kedipan mata ma siul - siulan, jadi maulu hehehehe
BalasHapushhmmm......sepakat mbak! makna pelecahan seksual yang masih dipahami masyarakat masih sangat sempit!
BalasHapusdan disni peempuan selalu jadi korban.
Pokonya harus girl power dech
haa? lari cuma pake handuk?? O.o cewee pulaa.. jah.. aku aja d rumah tu kalo abis mandi, pake baju mandi, trus bagian leher aku lilitin handuk gede.. xixixixi..
BalasHapusaku denger berita, katanya ada kereta api udah ada gerbong khusus wanita, eeeh tapi masih ada laki-laki masuk gerbong situ.. jangan-jangan dia bukan laki-laki? xixixixi
Fakta yang ada di lapangan seperti itu. Sampai dibuatkan gerbong kereta api khusus yang isinya perempuan. Hal yang beginian harus terus dibenahi sehingga kondisinya semakin baik, sehingga tidak ada lagi pelecehan seksual.
BalasHapussering bgt sih sekarang. apalagi di busway tuh.. maen toel2 sana sini. dasar orang2 ga bertanggung jawab.
BalasHapusKyaaa....
BalasHapussenangnya ada tulisan yang juga membahas masalah gender. bener banget mba, pelecehan gender itu ngga cuma dalam bentuk fisik, tapi bisa dalam bentuk perkataan maupun sikap mental.
makanya aku sering ngamuk kalo ada cowo nyuit2in ato godain, kata temen2 sih itu wajar, tapi aku ngga mau terima gitu aja. Enak aja
Disini juga banyak deh kasus pelecehan seksual. Yg menyedihkan, para penguasa hukum yg liberal berpendapat orang2 yg melakukan pelecehan seksual perlu diberikan second chance, jd bbrp bulan di penjara mereka dibebaskan, pdhal gga lama mereka melalukan pelecehan lagi; atau bahkan mrk itu tidak dijatuhkan hukuman dengan alasan mrk sakit mental akibat saat mereka kecil mereka menjadi korban pelecehan. Sebel deh kalau dengar pendekatan kemanusiaan yg liberal kayak gitu, bagaimana dengan si korban? Kan gga adil dan tidak berkemanusiaan juga.
BalasHapusklo hanya berniat bercanda dan yang diisengin pun mengerti bahwa itu bercanda, termasuk pelecehan ga bu?
BalasHapustapi terkadang ada batasan berbeda pada setiap orang ttg rentang pelecehan seksual itu sendiri. misal komentar berdasarkan gender. kadang ada yang melihatnya sebagai ancaman, ada juga yang melihatnya sebagai pemberitaan saja. apakah sudah ada bu batasan baku untuk pelecehan seksual ini?
melihat makna pelecehan seksual sebanyak itu, kok saya jadi takut sendiri. takut salah ngomong. hehehe.
yup, jgn beri kesempatan orangmelakukan pelecehan kepda kita ya.
BalasHapussaatnya waspada
BalasHapusperempuan dan anak-anak memang paling sering kena pelecehan seksual
BalasHapusiya nih mbak,,harus dierantas nih yg kayak beginian,,, masa lari cuma pake handuk,,ada maunyatuh instrukturnya,,tambah hari tambah banyak aj org2 yg gak bermoral,,, semoga kita semua dalam jalan-MU ya Allah,,amiiinn:)
BalasHapusjagalah sahwat yang bukan tempatnya sob..thnks informasinya
BalasHapusada pepatah yang bilang ; alah bisa karena biasa.. mungkin juga itu yang berlaku karena beberapa perilaku yang tak senonoh dilakukan itu sudah jadi kebiasaan, makanya dianggap wajar. Malah yang lebih parah kalo kita ngomong itu pelecehan, eh kitanya yang diketawain.. sok suci lah, sok apa lah..
BalasHapus*sebel, pukul-pukul meja*
harus lebih jaga hati dan mawas diri, supaya terhindar dari hal tersebut :D
BalasHapusaduh aduh itu beneran mba koq Paskibra seperti itu mendidiknya
BalasHapusparah bgt sih seniornya Ck ck ck