Bagi mayoritas anak-anak, sayuran bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk dimakan. Banyak orang tua yang mengeluh betapa sulitnya mengajari anak-anak mereka makan sayur. Ada saja alasan yang dipakai anak-anak itu untuk menolak makan sayuran dan alasan yang paling banyak dipakai adalah... sayur (hijau) itu pahit
Shasa-ku tak jauh beda dengan anak-anak itu. Sayuran yang dengan suka rela dimakannya adalah wortel, sementara sayuran hijau seringkali ditolaknya. Eyangnya yang selalu menemani Shasa setiap pulang sekolah (karena setiap pulang sekolah Shasa selalu pulang ke rumah Eyangnya) seringkali tak berdaya jika Shasa menolak makan sayur. Dan biasanya, supaya Shasa tetap mau makan maka Eyangnya seringkali mengalah jika Shasa meminta menu lain selain sayuran.
Namun hal itu tidak berlaku jika Shasa makan bersamaku di rumah. Setiap kali aku memasak sayur dan Shasa menolak makan, maka aku tetap akan membujuknya supaya mau makan sayur. Untuk memancing minatnya seringkali untuk menemani sayur itu aku sediakan lauk pauk yang digemarinya. Namun jika ternyata bujukan atau rayuanku tak berhasil membuat Shasa mau makan sayur maka aku akan ambil tindakan terakhir. Aku akan menyuapi Shasa makan dan memaksanya makan sayur.
Apakah aku keterlaluan ? Rasanya tidak.., karena semua itu demi kebaikannya juga. Selama ini cara itu terbukti berhasil membuat Shasa makan sayur. Mengingat Eyangnya tak bisa membujuk Shasa untuk makan sayur, maka jika aku sedang di rumah dan tidak capek, maka aku akan memasak sayur untuknya. Dengan cara seperti ini Shasa akhirnya bisa makan sayur bobor, sayur lodeh, tumis sayur ataupun ca aneka sayur. Dan setiap kali Shasa mau makan sayur itu, aku akan memujinya.
Sekarang sih Shasa tak perlu terlalu dipaksa untuk makan sayur. Tapi tetap saja jika ada 'pilihan' menu lain, Shasa pasti akan memilih menu non sayur. Biarlah... sesekali selingan tak mengapa yang pasti dia kini tak lagi terlalu susah jika kuminta makan sayur. Semoga makin lama Shasa akan makin menyukai makan sayur.
Bagaimana pengalamanmu sendiri, Sobat ?
Shasa-ku tak jauh beda dengan anak-anak itu. Sayuran yang dengan suka rela dimakannya adalah wortel, sementara sayuran hijau seringkali ditolaknya. Eyangnya yang selalu menemani Shasa setiap pulang sekolah (karena setiap pulang sekolah Shasa selalu pulang ke rumah Eyangnya) seringkali tak berdaya jika Shasa menolak makan sayur. Dan biasanya, supaya Shasa tetap mau makan maka Eyangnya seringkali mengalah jika Shasa meminta menu lain selain sayuran.
Namun hal itu tidak berlaku jika Shasa makan bersamaku di rumah. Setiap kali aku memasak sayur dan Shasa menolak makan, maka aku tetap akan membujuknya supaya mau makan sayur. Untuk memancing minatnya seringkali untuk menemani sayur itu aku sediakan lauk pauk yang digemarinya. Namun jika ternyata bujukan atau rayuanku tak berhasil membuat Shasa mau makan sayur maka aku akan ambil tindakan terakhir. Aku akan menyuapi Shasa makan dan memaksanya makan sayur.
Apakah aku keterlaluan ? Rasanya tidak.., karena semua itu demi kebaikannya juga. Selama ini cara itu terbukti berhasil membuat Shasa makan sayur. Mengingat Eyangnya tak bisa membujuk Shasa untuk makan sayur, maka jika aku sedang di rumah dan tidak capek, maka aku akan memasak sayur untuknya. Dengan cara seperti ini Shasa akhirnya bisa makan sayur bobor, sayur lodeh, tumis sayur ataupun ca aneka sayur. Dan setiap kali Shasa mau makan sayur itu, aku akan memujinya.
Sekarang sih Shasa tak perlu terlalu dipaksa untuk makan sayur. Tapi tetap saja jika ada 'pilihan' menu lain, Shasa pasti akan memilih menu non sayur. Biarlah... sesekali selingan tak mengapa yang pasti dia kini tak lagi terlalu susah jika kuminta makan sayur. Semoga makin lama Shasa akan makin menyukai makan sayur.
Bagaimana pengalamanmu sendiri, Sobat ?
waah sama tuuh saat anak2 saya juga gitu susah makan sayur gak suka lodeh
BalasHapuscuma suka sup karena ada wortelnya..
saat udah SMA yaa gak lagi laah, udah mulai ngerti makan apa yang ada, sayau apa yg di masak yaa mesti di makan.
Alhamdullilah Dini sangat suka dengan sayur...apalagi bayam, kangkung dan bunga koll..
BalasHapusbrokoli Dini bilang sayur pohon...biar pintar banyak makan sayur katanya..
saya dipaksa sama bapak. eh, pas udah gede gini kalo makan ga lengkap rasanya klo ga ada sayur... :)
BalasHapuswah sama tuch mbak dengan fajar...susahnya minta ampun kalau diminta makan sayur..paling ya itu tadi wortel, pepaya...kalao pepaya di bikin oseng...selain sayur fajar..babar blas ndak suka buah-buahan..diakali apapun juga ndak bisa je...
BalasHapuskalau aku.....
BalasHapusadanya aja sayur, sambel, jadinya ya g ada pilihan lain selain itu
teman-teman saya tuh masak g mau sayur gara-gara katanya kambing makannya juga hijau-hijauan..
sayur asem seger banget, siang-siang makan sama sop seger tenan....
BalasHapuskok ya ada ya yang g suka?
dari kecil aku suka makan sayur mbak, makanya sampe skrg gak bisa gemuk (lhoo) hehe
BalasHapusIni catatan buat saya kalau nanti jadi Ayah, hehe.. Tengkyu Mbak.
BalasHapusKeponakan saya yg cewek suka sekali dengan sayur, sementara yg cowok harus pandai-pandai merayu untuk membuatnya mau makan sayur mbak.. Mungkin pada dasarnya memang cewek 'lebih perduli' kesehatan ya mbak, hehehe..
BalasHapus@m.Yusnita > ternyata mayoritas anak2 tidak suka sayur yang bersantan ya mbak..?
BalasHapus@M.Mul > shasa suka brokoli kalau aku masak ca bersama tofu mbak..
@Raja > wah bagus tuh bapaknya mampu membuat Raja suka sayur... :D
@Fajar > untungnya Shasa masih suka makan buah.. Apalagi kalau aku buat salad buah, wah Shasa seneng banget tuh.
@choirul > aduh itu temanmu kok aneh to ? Emangnya yg doyan hijau2an kambing aja..? hahaha
@khoirul > namanya aja selera, jadi pasti ada yg suka ataupun gak suka kan..? :p
@N.Aulawi > jadi kalau suka makan sayur gak bakalan bisa gemuk..?! hehehe
@Masbro > moga2 catatannya nanti gak hilang saat kamu udah jadi ayah ya..? hehehe
@M.Ajeng > gak juga sih mbak sebenarnya, tergantung anaknya juga. Shasa sendiri juga sulit makan sayur kok, tapi Alhamdulillah sekarang sudah lebih gampang makan sayur.
BalasHapusjangankan shasa mba >.<
BalasHapuschika sendiri sukanya cuma wortel ama sayur katu aja :(
terbalik sama aku. sejak kecil aku suka makan sayur. malah lebih suka sayur ketimbang daging. tapi anak2 sekarang memang gak suka sayur. ponakanku juga begitu.
BalasHapusAnak kecil emang susah makan sayur, Mbak. Kayaknya biasa banget tuh...
BalasHapus@Chika > waduh..., semoga Shasa gak baca komentar Chika deh... hahaha
BalasHapus@M.Fanny > bener mbak.., anak2 sekarang susah makan sayur.
@M.Anaz > begitulah mbak, shg banyak ortu yg khawatir karena anak2nya gak doyan sayur.
Zahia alhamdulillah suka sayur. Wortel, bayem, sawi, brokoli, terong, dll. Tapi ga tau deh tar kalo dah gede, moga2 teteup suka dengan sayuran :-)
BalasHapusAlhamdullilah ... Yoga ku sangat suka sayur sejak balita.... dan sayur favoritnya cah kangkung, kalo udah ketemu sayur itu ayah bunda harus ngalah kalo jumlahnya terbatas.
BalasHapusKenapa dia suka sayur ...? waktu umur 6 bln makanan padat yg pertama ku kenalkan adalah sayur yg di blender halus jadi bukan biskuit atau pisang. Waktu itu aku bereksperimen, ternyata membawa hasil juga.
@m.Susan > Wah, Zahia pinter... kecil2 sudah suka sayur... Salam utk Zahia ya mbak....
BalasHapus@M.Sukma > Untung Yoga punya ibu yg hebat shg Yoga sejak kecil sudah terbiasa dg sayuran. Salam juga utk Yoga.
Wah rame ya..ikutan yaw....mampir dunk di www.balimediaweb.com
BalasHapusSama deh Jake dan Matt juga susah kalau makan sayur. Untungnya mrk demen ama carrots jd biasa aku kasih aya carrot mentah, either baby carrots atau carrots biasa. Tp sayuran lainnya susah deh. Makanya kalau aku buat pizza, mushroom, bell peppers dan onionsnya aku chopped kecil2 biar mrk capek ngangkatinnya dari pizzas.
BalasHapus@bali media web > terima kasih atas kunjungannya
BalasHapus@BabyBeluga > sbg ibu kita emang kudu pinter2 mencari siasat ya agar anak2 mau makan sayur... ^_^