Minggu, 26 Desember 2010

Tragedi tiket

Aku memang bukan penggemar sepak bola. Aku bahkan nyaris tak pernah nonton pertandingan sepak bola yang sering sekali ditayangkan di televisi. Namun...., semenjak Timnas ramai dibicarakan dimana-mana, maka perhatianku pun mau tak mau mengarah pada Timnas juga.

Prestasi yang ditorehkan oleh Timnas di ajang AFF 2010 ini memang luar biasa. Setelah sekian lama Bangsa Indonesia kehausan akan prestasi yang ditorehkan persepakbolaan tanah air, kini dahaga itu seakan terobati oleh Timnas. Dan... semua itu kemudian berujung pada euforia.

Euforia yang sekarang dialami oleh sebagian besar masyarakat kita memang dapat dimaklumi. Siapapun tak dapat menyalahkan munculnya kebahagiaan yang luar biasa setelah harapan yang tersimpan sekian lama mulai menunjukkan tanda-tanda terwujud. Bangsa ini sudah sangat lama merindukan kebanggaan akan prestasi dari dunia persepakbolaan.

Namun euforia yang muncul kini membuat hati miris juga. Demi memuaskan rasa gembira yang meluap-luap banyak yang (dengan kalap) ingin memberikan dukungannya. Demi bisa menonton langsung pertandingan final AFF di GBK, banyak penonton yang jauh-jauh datang dari luar kota untuk bisa membeli tiket. Sayangnya, semua itu tak ditunjang dengan kesiapan tim penyelenggara pertandingan.

Setiap hari kita disuguhi oleh bagaimana carut marutnya penjualan tiket final AFF 2010 yang akan digelar di GBK tanggal 29 Desember nanti. Bukan saja tiket yang katanya bisa dibeli secara online, tapi juga tiket yang harus dibeli di loket. Semuanya bermasalah dan akhirnya... (seperti biasa) berujung pada kerusuhan.

Akibat dari kerusuhan pembelian tiket di Senayan itu, pihak Federasi Sepakbola ASEAN atau ASEAN Football Federation (AFF) memberikan reaksi. Mereka memberi teguran keras dan jika keadaan itu tidak bisa ditangani, suporter tidak tertib, dan stadion sampai rusak, pertandingan bisa dipindahkan ke tempat netral.

Kalau sudah seperti ini... apa kata dunia ?

20 komentar:

  1. aku liat berita tentang itu mbak. cuma bisa geleng-geleng kepala.
    entah kenapa semua yang berhubungan sama bola di indonesia pasti ujung-ujungnya ribut...

    BalasHapus
  2. miris memang mbak ...
    sptnya perlu pendewasaan diri nich bagi suporter tim garuda.
    Jadi malu dach saya melihat tingkah laku suporter tim garuda.

    btw ... aku juga ndak suka nonton bola tdk spt ibu2 yg lain .

    BalasHapus
  3. @Yunna > soalnya selama ini kita sudah 'terbiasa' disuguhi dg keributan dan kerusuhan dalam pertandingan sepak bola ya..?

    @M.Sukma > Ternyata penonton Malaysia juga tidak tertib dalam memberikan dukungan. Semoga saja saat pertandingan di GBK nanti penonton Indonesia dapat memberikan 'contoh' bagaimana menjadi suporter yg baik...

    BalasHapus
  4. ah kiciwa... 2 rekan koe tak dafad menakluken sang Harimau Malaya.. dan tamfak'y mreka dendam, terbukti dengan mereka ingin menyambangi markas kami di Glora'y om Karno

    BalasHapus
  5. saya sedih mbak, indonesia harus menelan kekalahan malam ini..

    BalasHapus
  6. Iya nih.. harus segera ditertibkan, supaya kemenangan ini tidak ternoda..

    BalasHapus
  7. final besok pasti sepi yg nonton krn udah kalah 3-0...TT

    BalasHapus
  8. Moga2 laga home tanggal 29 nanti, kita bisa sportif dan keadaan aman terkendali. Dan tentang penjualan tiket, saya juga geleng2 Mbak;

    BalasHapus
  9. berkunjung.. main juga ke blog http://mijoe99.blogspot.com/

    BalasHapus
  10. @Wateper > sayang sekali 2 rekanmu (Gonzales & Irfan) tak dapat menunjukkan performa terbaiknya ya.

    @Bang Dino > perasaan yg sama dirasakan seluruh rakyat Indonesia Bang.

    @Pandi > betul sekali... setuju.

    @Sanman > mungkin juga tidak, karena tiketnya sudah banyak yg terjual kok.

    @Masbro > antusiasme yg ingin mendapat tiket tidak diimbangi oleh tim penyelenggara dalam menyediakan tiket ya ?

    @Mijoe99 > Terima kasih utk kunjungannya.

    BalasHapus
  11. Bener mb..saya juga bukan pengila bola, nonton bola juga baru2 ini karna hampir semua invotaimen membicarakan tim nas kita.
    Saya baru 2 kali nonton udah disuguhin dgn kekecewaan pertandingan mala tadi mb...sedih lah mb meskipun harus lapang dada tapi sedikit sulit.
    Ditambah lagi GBK yang sudah hampir memperihatinkan gara Tiket.

    BalasHapus
  12. itulah indonesia, giliran suporter damai eh malah PSSIny bikin ulah n main api ma suporter ya udah hasilny ky gitu

    BalasHapus
  13. yah, kayaknya indonesia juga belum pantas buat menang, belum menang aja udah gembar gembor unggul dengan bangga, tapi jual tiket aja gak bisa, dan akhirnya kalah 3-o di Malaysia

    BalasHapus
  14. wah. kasihan sekali ya yang udah berkorban banyak.
    Wah.. semoga saja nanti di GBK pertandinannya tidak mengecewakan rakyat indonesia ya, seperti yang terjadi tadi malam.
    Bali Villas Bali Villa

    BalasHapus
  15. hu'um.. aku denger berita, tiketnya disediakan 5200, tapi yg dijual di loket itu cuma 2200, dooh yg 3000 nya kemana tuh.. ya jelas aja sih pada ngamuk

    BalasHapus
  16. liat berita di tipi aja udah kayak gitu, saya enggak ngebayangin entar jadinya final kayak apa.. harusnya panitia bikin sistem terpadu penjualan tiket, biar nggak kayak gini

    BalasHapus
  17. @M.Mul > sayangnya kita kalah tadi malam, ya mbak. Semoga saja di GBK nanti (kalau tak jadi dialihkan ke tempat lain) kita dapat tampil lebih baik. Setidaknya dapat memperkecil kekalahan.

    @Rahman > Ya... itulah Indonesia *mengeluh dalam hati*

    @phra > menurutku juga begitu, kita belum pantas menang sepertinya *ditimpuk bola oleh para suporter fanatik*

    @Ibunyachusaeri > padahal tiket yg dijual di Indonesia jauh lebih mahal lho dibandingkan Malaysia. Antusiasme rakyat Indonesia jg jauh lebih besar dibandingkan rakyat Malaysia. Buktinya, tiket di Malaysia yg jauh lebih murah saja kemarin masih tersisa sebanyak 3000-an, padahal di Indonesia tiket yg mahal saja jadi rebutan.. :(

    @Baliproperty > euforia yg berlebihan berakibat spt itu....

    @Takuya > entahlah, heran sekali kenapa masalah tiket aja di tempat kita bermasalah spt itu.

    BalasHapus
  18. @Dian > walau akhirnya kalah dari Malaysia tapi aku bangga dg TimNas...!

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)