Sahabat, aku kembali mendapatkan sebuah email yang sangat inspiratif dari seorang sahabat. Seperti biasa aku posting disini dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi orang lain juga, dan tak hanya kepadaku. Dan, jika ada yang ingin mengirimkannya kembali kepada orang-orang terdekat sahabat semua, aku tak keberatan kok.
Nah, daripada berpanjang kata, lebih baik kita langsung membaca saja bagaimana bunyi email itu. Setuju kan...? Oya, aku lupa memberi tahu bahwa inti dari email itu adalah tentang kita dan permintaan kita kepada Allah. Penasaran...? Langsung aja baca di bawah ini.
Terkadang kita berpikir bahwa Allah tidak adil. Kita telah bersusah payah pagi-siang-malam untuk berdoa dan juga berusaha, tapi tetap saja tidak ada hasilnya. ~~ sementara orang lain yang tampaknya tidak perlu bekerja keras tapi bisa sukses dalam hidupnya ~~
Atau terkadang kita berharap mendapat pekerjaan. Telah puluhan atau bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan, tapi tidak ada jawaban sama sekali. ~~ sementara orang lain bisa dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan ~~
Atau terkadang kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan karena kita sangat mengharapkan jabatan, tapi ternyata jabatan itu tak juga kita dapatkan. ~~ sementara orang lain justru bisa mendapatkannya.... tanpa susah payah ~~
Atau terkadang kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai dengan harapan kita. Sayangnya hubungan itu berakhir dengan penolakan dan kegagalan. ~~ sementara orang lain dengan mudah berganti pasangan ~~
Atau terkadang kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun tak pernah berhasil kita cukupi, karena kebutuhan kitalah yang terus meningkat
Nah, apakah kondisi di atas ada yang perbah kita alami? Bagaimana kalau kondisi di atas kita analogikan dengan perumpamaan di bawah ini.
Marilah kita mencoba untuk membayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek. Saat melihat seorang penjual es, kita sangat ingin makan es itu. Kita yang sedang dalam kondisi demam merasa/menganggap bahwa dengan minum es dapat mengobati rasa demam itu.
Terdorong oleh keinginan makan es itu, kita lalu meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Sayangnya orangtua kita menolak membelikan es dengan aneka macam dalih, karena orang tua kita tentu lebih tahu bahwa es dapat memperparah penyakit kita.Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.
Begitu pula dengan Allah. Allah tidak memenuhi semua keinginan kita, karena Allah tahu apa yang paling baik bagi kita untuk saat ini. Allah pasti akan mengabulkan permintaan kita, hanya saja mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Kita hanya perlu bersabar dan percaya bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita.
Allah tahu yang terbaik bagi kita dan itu yang tidak kita ketahui. Maka, sebelum kita meminta, lebih baik kita menyembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam". Maka teruslah berdoa dan terus berusaha! Insya Allah suatu saat permintaan kita akan terpenuhi.
Nah, daripada berpanjang kata, lebih baik kita langsung membaca saja bagaimana bunyi email itu. Setuju kan...? Oya, aku lupa memberi tahu bahwa inti dari email itu adalah tentang kita dan permintaan kita kepada Allah. Penasaran...? Langsung aja baca di bawah ini.
Terkadang kita berpikir bahwa Allah tidak adil. Kita telah bersusah payah pagi-siang-malam untuk berdoa dan juga berusaha, tapi tetap saja tidak ada hasilnya. ~~ sementara orang lain yang tampaknya tidak perlu bekerja keras tapi bisa sukses dalam hidupnya ~~
Atau terkadang kita berharap mendapat pekerjaan. Telah puluhan atau bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan, tapi tidak ada jawaban sama sekali. ~~ sementara orang lain bisa dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan ~~
Atau terkadang kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan karena kita sangat mengharapkan jabatan, tapi ternyata jabatan itu tak juga kita dapatkan. ~~ sementara orang lain justru bisa mendapatkannya.... tanpa susah payah ~~
Atau terkadang kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai dengan harapan kita. Sayangnya hubungan itu berakhir dengan penolakan dan kegagalan. ~~ sementara orang lain dengan mudah berganti pasangan ~~
Atau terkadang kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun tak pernah berhasil kita cukupi, karena kebutuhan kitalah yang terus meningkat
Nah, apakah kondisi di atas ada yang perbah kita alami? Bagaimana kalau kondisi di atas kita analogikan dengan perumpamaan di bawah ini.
Marilah kita mencoba untuk membayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek. Saat melihat seorang penjual es, kita sangat ingin makan es itu. Kita yang sedang dalam kondisi demam merasa/menganggap bahwa dengan minum es dapat mengobati rasa demam itu.
Terdorong oleh keinginan makan es itu, kita lalu meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Sayangnya orangtua kita menolak membelikan es dengan aneka macam dalih, karena orang tua kita tentu lebih tahu bahwa es dapat memperparah penyakit kita.Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.
Begitu pula dengan Allah. Allah tidak memenuhi semua keinginan kita, karena Allah tahu apa yang paling baik bagi kita untuk saat ini. Allah pasti akan mengabulkan permintaan kita, hanya saja mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Kita hanya perlu bersabar dan percaya bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita.
Allah tahu yang terbaik bagi kita dan itu yang tidak kita ketahui. Maka, sebelum kita meminta, lebih baik kita menyembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam". Maka teruslah berdoa dan terus berusaha! Insya Allah suatu saat permintaan kita akan terpenuhi.
yup, bener banget mba'...
BalasHapusALLAH selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, karena terkadang yang kita inginkan bukanlah apa yang kita butuhkan dan lebih lagi yang kita inginkan belum tentu baik untuk kita ^^
sebuah inspirasi yang indah mbak... memang apa yang direncanakanNya adalah selalu yang terbaik untuk kita... met tahun baru ya mbak...
BalasHapusEmailnya inspiratif ya Mbak.
BalasHapusKadang2, saat kita meminta pada Yang Di Atas, yang terjadi malah sebaliknya. Itu semua adalah yang terbaik buat kita. Saya jadi ingat kalimat, "kita hanya bisa merencanakan, Tuhan penentunya"
Benar sekali Mbak, jangan pernah berhenti berdoa dan berusaha.
Salam buat adek Shasa..
hmmmm... moga aja yang pertama :)
BalasHapusyap saya setuju sekali mbak. tuhan memberikan sesuatu yang terbaik untuk kita pada saat yang terbaik pula.... selamat tahun baru 2011 ya mbak...
benar sekali kalau Allah tidak memberi semua yang kita inginkan, karena yang namanya manusia kalo dikasih satu bakal minta dua, begitu juga dengan segala pemberian Allah, kalau kita dipenuhi segala permintaan kita, otomatis kita tidak akan berusaha dan kerja keras (karena cukup minta aja ma Allah udah pasti dikabulkan, gitu pikirnya)
BalasHapusAllah yang paling mengerti apa yang sebenarnya kita butuhkan dan apa yang sudah tidak kita butuhkan lagi... terkadang, jika kita kehilangan, itu berarti Allah sudah menyiapkan gantinya untuk kita..
BalasHapusAllah yang paling tahu mana yang terbaik bagi kita..
Allah Maha Tau, Allah tau yang terbaik buat hambanya.. :D
BalasHapusBenar mbak..
BalasHapusALLAH SWT tahu yg terbaik buat kita
@Inge > sip, begitulah yang aku maksudkan... ^_^
BalasHapus@M.Goen > Selamat Tahun Baru juga, Mas Goen
@MasBro > seringnya kita menyesal mengapa yg kita inginkan tak terjadi, hanya waktu yg bisa menunjukkan pada kita bahwa ternyata itulah yg terbaik bagi kita.
@Jimox > Yups.. segalanya akan indah tepat pada waktunya kan ?
@Kholil > doa dan usaha keduanya harus kita lakukan, jangan salah satu saja.
@apikecil > bener sekali, saat kita kehilangan maka Allah telah memberikan hal lain sbg gantinya.
@Takuya > betulll... ^_^
@Bang Dino > memang begitulah adanya, Bang.
kadang manusia (aku) suka ga sabar... pengennya smua permintaan segera dikabulkan...
BalasHapussebelum meminta, lebih baik memberi
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb.
BalasHapusPertama kali berkunjung,,,
Salam kenal ya mbak,,,
Dan juga sekalian izin follow,,,,
subhanallah.... kita sudh ad dalam lingkaran tuhan, dan itu harus kita jaga baik2.
BalasHapusmenyembuhkan dulu diri kita dari pilek atau berupaya sembuh dari pilek Mba? hehe
BalasHapusjustru karena ga dikasih, tuhan jadi lebh sayang sama kita. oh, so sweet. :p
BalasHapusIman tanpa perbuatan adalah mati. Yang jelas Allah pasti tahu kebutuhan kita, tetapi kalo tidak diusahakan maka nggak akan terpenuhi.Nice banget artikelnya bu. salam kenal ya. ditunggu kunjungan baliknya.
BalasHapusterus berdoa dan berusaha, karena sesungguhnya Allah tak pernah tidur. Allah Maha Melihat usaha kita, Allah Maha Mendengar doa kita, Allah Maha Kaya untuk memenuhi permintaak kita dan Allah Maha Bijak dalam memberi yang kita minta.
BalasHapusQonaah, ikhlas dalam menerima apapun hasil usaha dan doa kita, insya Allah membuat hidup lebih nikmat dan indah.
Makasih, Mbak :)
BalasHapusIh, jadi kagen deh ama suasana dulu :(
@ibunyachusaeri > aku juga masih spt itu kok mbak.. masih dalam tahap belajar utk menjadi sabar.
BalasHapus@Bang Atta > tangan di atas lebih baik dari tangan dibawah, ya Bang...
@Mimi Taria > terima kasih utk kunjungannya.. dan salam kenal kembali.
@Rahman > yups.. semoga kita tak melupakannya
@A Vip > berusaha sembuh dari sakit yang jelas... hehehe
@Raja > karena Allah tahu apa yang terbaik bagi kita dan apa yang lebih berguna bagi kita.
@Thomas > Salam kenal kembali.. terima kasih utk kunjungannya.
@Abi Sabila > ya Abi, kita harus terus berdoa dan berusaha.
@M.Anaz > suasana mana yang dikangenin mbak...
Sadarkanlah hamba selalu Gusti..bukalah mata hati hamba selalu amin makasih motivasinya
BalasHapus