Selasa, 11 Januari 2011

Malapraktek

Kembali aku akan bercerita tentang sebuah buku yang baru saja selesai aku baca. Sebuah buku karya Tess Gerritsen yang berjudul Malapraktek. Menilik dari judulnya dan gambar sampulnya, kita dapat langsung meraba bahwa buku ini bercerita tentang kesalahan yang terjadi dalam menjalankan profesi di bidang kesehatan.

Dr. Kate Chesne, seorang dokter anestesi yang mempunyai riwayat mengesankan dan benar-benar dokter yang kompeten. Dengan riwayat seperti itu mudah untuk memprediksikan bahwa karirnya akan cemerlang. Namun akibat terjadinya kesalahan di ruang operasi yang menyebabkan kematian pasien yang bernama Ellen (yang kebetulan perawat rumah sakit tersebut), menyebabkan dunianya seolah runtuh dalam sekejap.

Dia terancam dipidanakan dan harus berhadapan dengan pengacara keluarga korban yang terkenal sangat dingin, David Ransom. David sangat berambisi untuk menghancurkan Kate, dokter yang dianggapnya tidak kompeten dan lalai itu. Selain itu dia juga terancam mendapatkan skorsing dari rumah sakit tempatnya bekerja. Bahkan dia terancam dipecat karena tak mau mengikuti saran direktur rumah sakit untuk mengambil 'jalan damai'.

Keadaan semakin memburuk saat terjadi serangkaian pembunuhan terhadap beberapa tenaga medis dari rumah sakit itu. Suatu hari, Ann seorang perawat rumah sakit yang hendak memberitahu dr. Kate tentang misteri di balik peristiwa nahas di kamar operasi yang menyeret dr. Kate sebagai tersangka, terbunuh dengan sadis. Kebetulan, dr. Kate yang hendak menemui Ann sempat melihat sang pelaku. Sejak itu, hidup dr. Kate seolah-olah harus berkejaran dengan maut yang seolah terus mengintainya.

Saat sang tersangka pembunuhan akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal, ternyata masalah belum tuntas. Masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Apakah benar yang telah meninggal itu pembunuh yang sebenarnya? Apakah motif di balik pembunuhan terhadap beberapa tenaga medis di rumah sakit itu? Bagaimana seorang dokter yang kompeten seperti dr. Kate bisa salah mengambil tindakan di meja operasi? Apakah ada kaitan antara meninggalnya Ellen dengan serangkaian pembunuhan sadis itu?

Sebuah buku yang menarik untuk dibaca. Meskipun bercerita tentang pembunuhan yang sadis, tapi sang penulis mampu menampilkannya dengan cukup halus. Hanya ada beberapa yang mengganjal hatiku saat membaca buku tersebut. Yang pertama adalah banyaknya istilah medis yang tidak dijelaskan, jadi bagi orang awam yang benar-benar buta tentang bahasa medis pasti akan kesulitan memahami maksud dari istilah-istilah itu.

Kedua, ada beberapa fakta yang diungkapkan sebelumnya tapi tidak mendapatkan penjelasan (secara tegas) di akhir cerita. Sepertinya sang penulis cukup puas membiarkan kita meyakini tebakan-tebakan kita sendiri atas beberapa fakta yang telah diungkapkan sebelumnya. Walau sebenarnya, menurutku fakta-fakta yang diungkapkan itu sama sekali tak mengganggu jalannya cerita, sehingga kalaupun bagian itu dihapus pun tak ada perbedaannya.

Bagaimanapun, aku suka membaca buku itu. Dari kisah yang disampaikan sang penulis, aku bisa mengambil hikmah darinya antara lain :
  • Jangan pernah menyerah jika kita yakin bahwa kita benar
  • Membuktikan kebenaran itu sangat tidak mudah dan butuh pengorbanan yang luar biasa
  • Cinta akan berubah menjadi bencana jika kita terlalu kuat menggenggamnya dan takut kehilangan cinta itu

Penulis : Tess Gerritsen< Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tebal : 336 halaman Cover : Soft Cover Terbit : Pebruari 2007 Kategori : Fiksi

.

20 komentar:

  1. Hem.. bukunya koQ kaya cerita detective ya Mbak.. seru haha... tapi klo boleh tau ini termasuk Fiksi apa True Story Mbak???? hem.. pinjem donk haha...

    BalasHapus
  2. Pinjem, Mbak hehehe...
    Udah lama banget nggak review buku :(

    BalasHapus
  3. pinjem dong mbak...
    penge beli nggak ada duit....

    BalasHapus
  4. Kalau melihat tahun terbitnya yang sudah tiga tahun lalu, apakah buku ini masih mudah ditemukan di pasaran? Saat ini saya lagi senang 'berburu' buku-buku memoar, entahlah buku ini termasuk dalam kategori ini atau bukan, tapi membaca reviewnya jadi tertarik juga. Terima kasih Bu.

    BalasHapus
  5. Aku udah baca juga buku ini. Bagus memang. Dan tentang endingnya, memang banyak pengarang yg hanya mengungkap fakta2 dan membiarkan kita sendiri mengambil kesimpulan. Kadang ini jd lebih asyik karena dengan begitu kita akan berpikir meski setelah menutup buku. kesan buku itu jd menempel lbh lama daripada kalo kesimpulannya udah jelas dan kita cuma baca aja. hehehe...itu menurutku sih..

    BalasHapus
  6. Jadi malu...aku jarang sekali mb baca2 buku seperti ini..paling cuma bolak balik majalah aja..

    Kapan2 kepinang mau juga nyoba nyari...

    BalasHapus
  7. mba kalo malpraktik di indonesia dibukukan bisa lebih heboh lagi kali ya..??

    BalasHapus
  8. Bikin saya tertarik tuk membacanya,,,,!!

    BalasHapus
  9. buku kelas berat nih kayaknya.

    BalasHapus
  10. salam sobat
    buku karya Tess Gerritsen ini menarik untuk disimak kisahnya mba,
    saya sudah kagum dengan judulnya malapraktik ini.

    BalasHapus
  11. keren reviewnya mbak :) pinjem dong hehehe

    BalasHapus
  12. boleh tuch..dipinjam..mbak..he.he..he..urut antrian no..5 nih..kayaknya...

    BalasHapus
  13. Saya ni orangnya paling malas kalo disuruh baca buku, terutama cerita2 yang fiktif, mungkin beda lagi kalo realita.
    Tapi.. kalo baca review seneng sekali. Apalagi reviewnya seperti yang mbak tulis..

    Bagus mbak..

    BalasHapus
  14. Jangan pernah menyerah jika kita yakin bahwa kita benar
    Membuktikan kebenaran itu sangat tidak mudah dan butuh pengorbanan yang luar biasa
    Cinta akan berubah menjadi bencana jika kita terlalu kuat menggenggamnya dan takut kehilangan cinta itu

    Tiga pelajaran diatas benar-benar membuka pikiran Saya.. :) Di lain waktu bolehkan Saya curhat?

    BalasHapus
  15. kayaknya rumit banget yah ceritanya.. pake mikir nggak mbak Ren?. soalnya kalo buku mikir saya enggak terlalu suka.

    emang benar kalo kita yakin benar jangan menyerah!

    BalasHapus
  16. Wah menarik nih buku.. kira2 masih ada di toko buku nggak mbak Reni... kebetulan saya senang membaca... kalau boleh tahu berapa harganya ya? biar bisa periksa isi dompet dulu heheh

    Salam

    BalasHapus
  17. Suka sama hikmahnya yang nomer tiga Mbak;

    BalasHapus
  18. wach,keren nich bukunya..
    makasih atas infonya ya ka...
    lamz knal..

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)