Rabu, 12 Januari 2011

Tentang kita

Seseorang yang hadirnya tak membawa bahagia, namun justru menebar derita kemana-mana.
Seseorang yang hadirnya tak membawa damai, namun justru membagi resah ke segala penjuru.
Seseorang yang hadirnya tak membawa pertolongan, namun justru menciptakan masalah baru.
Seseorang yang hadirnya tak membawa manfaat, namun justru membagikan keburukan.

Adakah orang yang seperti yang terurai di atas? Jawabnya tentu saja... ada! Bukankah tak ada yang mustahil di bumi ini? Bukankah tak ada yang sempurna di dunia fana ini?

Lantas, siapakah 'seseorang' yang sanggup melakukan hal-hal itu? Tak usah kita mencarinya terlalu jauh... karena bisa jadi kita pun bisa melakukannya. Ya... kita, dan bukan orang lain!

Percayalah... bisa jadi itu semua tentang kita, manusia yang tak pernah terbebas dari kesalahan dan kekurangan. Kita tak mungkin selamanya bisa menjadi orang yang sabar, menyenangkan, murah hati, pemaaf dan riang gembira. Ada kalanya kita menjadi orang yang sangat sensitif, emosional, pemuruh, pemarah dan sangat menyebalkan.

Bisa jadi, suatu ketika orang takut melihat kehadiran kita. Mungkin juga tiba-tiba ada orang yang menjadi resah dengan perkataan kita ataupun perbuatan kita. Ada yang menjadi sangat sakit hati atas perbuatan kita. Atau ada yang merasa serba salah di dekat kita, karena takut membuat kita tersinggung ataupun marah.

Aku, kamu, mereka atau kita semua mungkin pernah menjadi seseorang seperti di atas itu. Tanpa kita sadari, kita pernah juga menjadi seseorang yang sangat tidak menyenangkan bagi orang lain. Masalahnya, sadarkah kita saat kita sedang menjadi seseorang yang sangat tidak menyenangkan seperti itu?

Lantas, kalau kita sudah menyadarinya... apakah kita punya keberanian untuk mengakui bahwa kita pun bisa menjadi orang yang begitu tidak menyenangkan? Mampukah kita menyesalinya dan berusaha untuk menjadi orang yang jauh lebih baik dan menyenangkan bagi orang lain?

Sayangnya, kita seringkali lebih mudah membenci orang yang tidak kita sukai.
Lebih mudah mencemooh orang yang kita anggap buruk.
Lebih mudah menghakimi orang lain yang dianggap bersalah.
Lebih mudah menghancurkan orang yang sudah tidak berdaya.
Lebih mudah menghasut orang untuk ikut menjauhi segala sesuatu yang kita benci.

Seandainya berbuat baik dan terpuji jauh lebih mudah daripada berbuat buruk dan nista, maka akan sangat damai hidup ini. Tapi bukan berarti kedamaian itu tak bisa kita ciptakan bukan?

NB : maaf, ini hanyalah pikiran yang muncul tiba-tiba

22 komentar:

  1. renungan yang menarik, membuat kita berpikir, sudah kita menjadi pribadi yang baik?

    BalasHapus
  2. makasih renungan paginya mba...
    koreksi diriku dulu, tapi biasanya yg bisa menilai kita itu orang lain ya?

    BalasHapus
  3. yuk kita ciptakan kedamaian itu...
    meski sulit, bukan berarti tidak bisa
    tentu semua atas ijin-Nya.

    BalasHapus
  4. Iya mbak, manusia tercipta dari beragam karakter dan sikap, tinggal kita saja yang harus pintar2 dalam mensikapinya

    BalasHapus
  5. mungkin saya sebagian orang yang tanpa sadar ebrbuat buruk kepada orang lain, namun setidaknya saya selalu meluangkan waktu untuk melupakan kebencian setiap hendak tidur.

    apakah ini lebih baik bu?

    BalasHapus
  6. Siang mbak....

    Memang, kalau kita mau kita pasti bisa melalukan semua hal...

    BalasHapus
  7. ya, kadang kita memang egois, merasa yg paling benar.. kita berbuat apa saja tanpa peduli dengan orang lain..

    BalasHapus
  8. berbuat baik itu seperti mendaki gunung mbak

    BalasHapus
  9. budaya manusia seh lebih mudah melihat kesalahan orang lain yang seiprit ketimbang kesalahannya sendiri yang segede gunung

    intinya menyadari kesalahan sendiri itulah yang terbaik

    BalasHapus
  10. tp kalo aku susah mba untuk benci ma orang hehehe :p

    BalasHapus
  11. itulah pentingnya berbaik sangka kepada setiap orang.. karena kita tidak pernah tahu, lewat media apa Tuhan menjawab doa-doa kita kan..

    BalasHapus
  12. Renungan yang indah.. Mari kembali merenung dan jangan melamun. :D

    BalasHapus
  13. semoga kita bisa koreksi diri

    BalasHapus
  14. kemampuan kita memiliki kelemahan adalah salah satu hal tersuit yg bisa kita utarakan.. namun ketika itu bisa keluar, maka dengan demikian kita telah mampu berdamai dengan diri kita sendiri :)

    BalasHapus
  15. Idea yang mantab ku temukan di malam hari.Apa kabar nih,sist?Moga sehat selalu ya?

    BalasHapus
  16. ya pasti ada lah, mbak. konon, Tuhan sendiri menciptakan sesuatu selalu berpasang-pasangan. kalau ada orang baik, ada pula orang yang tdk baik.

    BalasHapus
  17. bener banget lho bu itu....

    saya benci banget sama orang yang sudah ketahuan jeleknya, padahal sebelumnya salut sekali

    mungkin bisa jadi ini terjadi sama saya kan?

    BalasHapus
  18. aku juga pernah menjadi orang yang paling di benci di sekolah mbak padahal aku sudah berusaha berbuat semaksimal mungkin untuk kebaikan bersama

    BalasHapus
  19. selamat pagi ... renungannya bagus banget mbak .... smg kita selalu menjadi lebih baik dari hari kehari....

    BalasHapus
  20. wah banyak banget mba orang2 seperti itu.. tapi kehadiran mereka membuat hidup ini menjadi lebih menarik :)

    BalasHapus
  21. makasih buat infonya,,, kan ku renungkan dulu,,,,

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)