Rabu, 19 Januari 2011

Perjuangan hidup

Yohana seorang warga dari sebuah desa di Bantul Yogyakarta adalah penambang batu putih. Pekerjaan itu sudah dijalaninya bertahun-tahun lamanya. Mengayunkan alat pemecah batu yang berat untuk memecah batu putih memang bukan pekerjaan yang ringan bagi seorang wanita, apalagi yang cacat sepertinya. Pekerjaan itulah satu-satunya jalan baginya untuk mendapatkan penghasilan.

Dalam bekerja Yohana dibantu oleh adik lelakinya yang mengalami keterbelakangan mental. Mereka berdua bahu membahu mencari uang demi hidup mereka dan ibu mereka yang sudah tua dan sakit-sakitan. Walaupun dengan berjalan terseok-seok karena kakinya yang cacat dan tenaga yang sangat terbatas, tapi Yohana tak kenal menyerah menjalani hidupnya.

Perjuangan hidup seperti yang dijalani Yohana banyak dijalani juga oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Masih banyak rakyat Indonesia yang menjalani kehidupan yang mungkin lebih berat dari Yohana, karena tak punya mata pencaharian. Masih banyak rakyat Indonesia yang menjalani hidup yang sedemikian berat dan nyaris tanpa masa depan.

Bukan berita baru lagi jika kita mendengar dan melihat berita tentang orang-orang yang putus asa dalam menjalani kerasnya hidup ini. Sudah berulang kali kita ketahui banyak orang yang tak mampu lagi berjuang untuk hidup dan memilih mati secara tragis. Makin banyak saja orang yang kehilangan nyali dalam memikul beratnya beban hidup ini.

Untuk itu, aku salut luar biasa kepada seorang Yohana, seorang gadis desa yang cacat tapi berani menjalani hidup. Mengurusi ibu yang tua dan sakit-sakitan serta seorang adik yang keterbelakangan mental tak membuatnya menyerah dan kalah. Pekerjaan laki-laki pun dijalaninya karena dia tak mau menyerah pada nasibnya.

Sungguh, melihat kondisi Yohana yang seperti itu aku jadi sangat malu. Aku yang masih sehat dan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik darinya, seringkali dengan mudah mengeluh. Aku masih sering merasa terbebani oleh hal-hal sepele dalam hidup ini. Aku masih sering lupa bahwa apa yang aku jalani masih terasa jauh lebih 'ringan daripada sebagian besar rakyat Indonesia lainnya.

Terima kasih Yohana... dengan segala keterbatasanmu, kau telah mengajarkan padaku bahwa hidup ini harus dijalani dengan penuh semangat. Bahwa kita harus optimis terhadap apapun yang terjadi. Bahwa hidup ini harus diperjuangkan.

25 komentar:

  1. selamat pagi mbak.......
    cerita yang bagus untuk membangun semangat di hari ini,,

    BalasHapus
  2. Dan terimakasih Mba Reni, telah membagi cerita ini kepada kami.. :)
    Jadi malu sendiri, mengingat diri sering mengeluh hanya karena kesusahan yang tak seberapa.. :'(

    BalasHapus
  3. kadang kita terlalu banyak mengeluh yah mbak, padahal masih banyak orang yg mungkin hidupnya jauh lbh susah...makasih udah diingatkan yah mbak :)

    BalasHapus
  4. Yohana...aku ikut berdoa untuk anda. Mbak, awardnya dipajang di matavip

    BalasHapus
  5. Pagi Mb...gimana kabarnya hari ini..

    iya mb..aku jadi sadar, sering kali mengeluh hanya pada hal kecil...

    BalasHapus
  6. semangat hidup yang luar biasa, jadi malu sama diri sendiri yang dikit2 selalu ngeluh...padahal yang kita alami belum seberapa di banding mereka yang di luar sana

    BalasHapus
  7. Jadi lebih semangat lagi menjalani hari.. yohana bener2 luarbiasa.. pejuang sejati..

    BalasHapus
  8. wah bagus mba sharingnya.......saya jadi mikir, dengan kondisi saya yang sekarang ini saya seharusnya lebih banyak bersyukur ya?!?!?!

    BalasHapus
  9. makasih mba...
    kita yang lebih beruntung, kadang masih mengeluh...

    BalasHapus
  10. artikelnya buat instrospeksi diriku sendiri mba :)

    BalasHapus
  11. mbak Reni, makasih ya renungannya, agar aku tidak mudah mengeluh.

    BalasHapus
  12. Nice story.....hidup memang penuh perjuangan....dan akan lebih bermakna jika perjuangan tersebut dilakukan dengan sepenuh hati.

    salam

    BalasHapus
  13. Dari orang-orang yang memiliki keterbatasan sesungguhnya terdapat banyak pelajaran berharga ya mbak. Saya terharu membaca kisah Yohana ini.

    BalasHapus
  14. Saya juga sering menemui sosok seperti Yohana, dan menemukan banyak petikan moral disana..

    BalasHapus
  15. Salam kenal mbak :)
    Dari cerita Yohana ini mengingatkan kita untuk lebih bersyukur dengan apa yg kita punya skg.
    makasi telah diingatkan mbak :)

    BalasHapus
  16. wanita hebat ^____^
    cerita mba reni skarang menginspirasi aku bgt :)

    BalasHapus
  17. Rasanya memang kita mesti banyak belajar dari Yohana itu, segala sesuatunya harus diperjuangkan dengan penuh semangat walau dalam situasi dan kondisi apapun...

    BalasHapus
  18. Hi Mba Reni, ayam kaming! Akhirnya boo setelah ampir 3 minggu inet di rumah diblokir ekye bisa kembali berseluncur di dunia maya :-)

    Btw Yohana neh kisah nyata yah Mba? Salut kepada Yohana yang tak kenal menyerah dalam mencari penghasilan meski kondisi fisiknya terbatas

    BalasHapus
  19. aku juga jadi ikutan malu.. aku juga banyak mengeluh, padahal kebutuhanku sudah dipenuhi ortu.. Yohana, semoga tabah..

    BalasHapus
  20. wah kok postingan kita hampir sama ya bu?
    hehehe kebetulan yang betul inih.......

    sulet senja itu menggambarkan seorang bapak penjaja makanan yang tak lengkap

    BalasHapus
  21. wah, malem-malem mampir membaca tetangga sendiri dari Jogja ada yang hebat seperti itu..
    ah, saya jadi malu terkadang masih saja kurang bersyukur dengan apa yang sudah saya dapatkan..

    memang benar bahwa hidup harus terus dijalani dengan semangat, dan harus terus diperjuangkan!

    BalasHapus
  22. yah memang hidup butuh perjuangan mbak, walau kadang kita sering melihat juga org lain "terlihat" begitu mudahnya menjalani hidup :) namun yg pasti setiap org punya "masalah" dan "cobaan" tersendiri dalam hidupnya.

    BalasHapus
  23. Kita harus mensyukuri apapun yang kita miliki sekarang. Semuanya berkat dari Tuhan. Masih banyak yang lebih susah daripada kita yang tetap kuat menjalani kehidupan ini.

    BalasHapus
  24. wah saya salut bener gan kepada dia
    terimak sih gan buat seringnya
    terimaksih banyak gan

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)