Sobat, kali ini aku akan bercerita tentang perjalanan dinasku ke Makasar. Berhubung ceritanya panjang (karena aku doyan cerita hehehe), maka sengaja ceritanya aku bagi menjadi 2. Satu untuk hari ini dan akan bersambung esok hari. Soalnya, aku tak ingin yang membaca ceritaku (yang panjang banget itu) akan menjadi bosan... hehehe.
OK deh... ceritanya aku mulai dari saat pemberangkatan ya..? Aku dan bosku ke Makasar dengan menggunakan pesawat Lion Air yang berangkat dari Bandara Juanda jam 09.00 WIB. Tapi, bosku mengajak untuk berangkat ke Surabaya pukul 02.30 WIB. Itu sebabnya aku dengan terpaksa mandi jam 01.30 WIB (kondisi pertama yang tidak menguntungkan aku). Untung suamiku menyediakan air hangat untukku mandi di pagi itu (thanks honey..).
Kami (aku dan bosku) berangkat ke Surabaya dengan diantar kendaraan dinas lengkap dengan pengemudinya. Dalam perjalanan ke Surabaya, aku berusaha untuk melanjutkan tidurku. Namun aku sulit untuk melanjutkan tidurku. Meskipun AC mobil tak dihidupkan semua, tapi ternyata masih terlalu dingin untukku (kondisi kedua yang tidak menguntungkan aku), meskipun aku sudah mengenakan jaket.
Kurang lebih jam 07.00 WIB kami sampai juga di Bandara Juanda, setelah sebelumnya sempat mampir di Jombang untuk Sholat Subuh dan sarapan pada pukul 04.30 WIB ! Menunggu lama itu memang tidak menyenangkan.., apalagi ternyata pesawat delay selama 1 jam. Untung saja aku membawa novel (The Girls of Riyadh), sehingga bisa membantuku membuang jenuh.
Akhirnya, pesawat berangkat juga dan mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanudin kurang lebih pukul 12.15 WITA. Dengan menggunakan taksi (catatan : taksi di Makasar mahal sekali) kami menuju ke hotel tempat kami menginap dan tempat diselenggarakannya sosialisasi. Sayangnya, sesampai di hotel ternyata kamar yang akan kami tempati belum siap, sehingga kami dipersilahkan untuk makan dulu.
Setelah ditunggu sampai pukul 14.00 WITA ternyata kamar yang akan kami tempati belum juga siap, akhirnya panitia memutuskan untuk membuka acara sosialisasi tersebut. Beberapa peserta, termasuk aku dan bosku, terpaksa hadir di acara sosialisasi itu dengan penampilan seadanya (karena belum sempat ganti baju) sambil menenteng koper..!
Sebenarnya dresscode selama acara sosialisasi itu (dari mulai pembukaan sampai penutupan) adalah : batik. Namun, karena keadaan darurat, beberapa peserta tampil seadanya. Ada yang masih mengenakan kaos dan celana jeans. Sementara aku sendiri mengenakan blus lengan pendek, jeans dan jaket. Yups.., jaket..! Terpaksa jaket tak aku lepaskan karena ruangan tempat sosialisasi sangat dingin (kondisi ketiga yang tidak menguntungkan aku). AC ada di sebelah kiri, kanan, belakang dan dari atas-ku.
Acara sesi pertama baru selesai pada pukul 17.40 WITA, dan para peserta diharap berkumpul untuk melanjutkan acara sosialisasi pada pukul 19.00 WITA. Dalam waktu sesingkat itu, kami harus sudah mandi, ganti baju, sholat dan makan malam... plus cari kamar..! Jadi, begitu kami dapat kamar, kami belum bisa memanfaatkannya untuk istirahat. Oya, aku kebagian sekamar dengan seorang ibu, peserta dari Sidoarjo.
Untuk sesi selanjutnya aku sudah berganti batik. Namun, karena sudah pakai batik aku tak berani mengenakan jaket lagi (kondisi keempat yang tidak menguntungkan aku), meskipun ruangannya tetap saja dini. Begitulah..., acara sosialisasi itu terus berlanjut malam itu dan baru berakhir pada pukul 21.35 WITA, sementara aku kedinginan. Secara keseluruhan, aku bersyukur telah hadir di acara itu, karena materi yang disampaikan sangat bagus sekaligus telah membuka wawasan peserta. Pembicaranya pun sangat pandai menyampaikan materi-materinya, sehingga kami dapat mudah menangkap apa yang disampaikannya.
Selesai acara aku langsung kembali ke kamar. Belum lama sampai di kamar, bosku menelpon dan menawariku untuk melihat Pantai Losari. Ternyata... Pantai Losari tepat berada di seberang hotel tempat kami menginap. Malam itu, Pantai Losari ramai sekali, meskipun angin bertiup cukup kencang (kondisi kelima yang tidak menguntungkan aku), tapi rupanya pengunjung pantai tak terpengaruh sama sekali.
OK deh... ceritanya aku mulai dari saat pemberangkatan ya..? Aku dan bosku ke Makasar dengan menggunakan pesawat Lion Air yang berangkat dari Bandara Juanda jam 09.00 WIB. Tapi, bosku mengajak untuk berangkat ke Surabaya pukul 02.30 WIB. Itu sebabnya aku dengan terpaksa mandi jam 01.30 WIB (kondisi pertama yang tidak menguntungkan aku). Untung suamiku menyediakan air hangat untukku mandi di pagi itu (thanks honey..).
Kami (aku dan bosku) berangkat ke Surabaya dengan diantar kendaraan dinas lengkap dengan pengemudinya. Dalam perjalanan ke Surabaya, aku berusaha untuk melanjutkan tidurku. Namun aku sulit untuk melanjutkan tidurku. Meskipun AC mobil tak dihidupkan semua, tapi ternyata masih terlalu dingin untukku (kondisi kedua yang tidak menguntungkan aku), meskipun aku sudah mengenakan jaket.
Kurang lebih jam 07.00 WIB kami sampai juga di Bandara Juanda, setelah sebelumnya sempat mampir di Jombang untuk Sholat Subuh dan sarapan pada pukul 04.30 WIB ! Menunggu lama itu memang tidak menyenangkan.., apalagi ternyata pesawat delay selama 1 jam. Untung saja aku membawa novel (The Girls of Riyadh), sehingga bisa membantuku membuang jenuh.
Akhirnya, pesawat berangkat juga dan mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanudin kurang lebih pukul 12.15 WITA. Dengan menggunakan taksi (catatan : taksi di Makasar mahal sekali) kami menuju ke hotel tempat kami menginap dan tempat diselenggarakannya sosialisasi. Sayangnya, sesampai di hotel ternyata kamar yang akan kami tempati belum siap, sehingga kami dipersilahkan untuk makan dulu.
Setelah ditunggu sampai pukul 14.00 WITA ternyata kamar yang akan kami tempati belum juga siap, akhirnya panitia memutuskan untuk membuka acara sosialisasi tersebut. Beberapa peserta, termasuk aku dan bosku, terpaksa hadir di acara sosialisasi itu dengan penampilan seadanya (karena belum sempat ganti baju) sambil menenteng koper..!
Sebenarnya dresscode selama acara sosialisasi itu (dari mulai pembukaan sampai penutupan) adalah : batik. Namun, karena keadaan darurat, beberapa peserta tampil seadanya. Ada yang masih mengenakan kaos dan celana jeans. Sementara aku sendiri mengenakan blus lengan pendek, jeans dan jaket. Yups.., jaket..! Terpaksa jaket tak aku lepaskan karena ruangan tempat sosialisasi sangat dingin (kondisi ketiga yang tidak menguntungkan aku). AC ada di sebelah kiri, kanan, belakang dan dari atas-ku.
Acara sesi pertama baru selesai pada pukul 17.40 WITA, dan para peserta diharap berkumpul untuk melanjutkan acara sosialisasi pada pukul 19.00 WITA. Dalam waktu sesingkat itu, kami harus sudah mandi, ganti baju, sholat dan makan malam... plus cari kamar..! Jadi, begitu kami dapat kamar, kami belum bisa memanfaatkannya untuk istirahat. Oya, aku kebagian sekamar dengan seorang ibu, peserta dari Sidoarjo.
Untuk sesi selanjutnya aku sudah berganti batik. Namun, karena sudah pakai batik aku tak berani mengenakan jaket lagi (kondisi keempat yang tidak menguntungkan aku), meskipun ruangannya tetap saja dini. Begitulah..., acara sosialisasi itu terus berlanjut malam itu dan baru berakhir pada pukul 21.35 WITA, sementara aku kedinginan. Secara keseluruhan, aku bersyukur telah hadir di acara itu, karena materi yang disampaikan sangat bagus sekaligus telah membuka wawasan peserta. Pembicaranya pun sangat pandai menyampaikan materi-materinya, sehingga kami dapat mudah menangkap apa yang disampaikannya.
Selesai acara aku langsung kembali ke kamar. Belum lama sampai di kamar, bosku menelpon dan menawariku untuk melihat Pantai Losari. Ternyata... Pantai Losari tepat berada di seberang hotel tempat kami menginap. Malam itu, Pantai Losari ramai sekali, meskipun angin bertiup cukup kencang (kondisi kelima yang tidak menguntungkan aku), tapi rupanya pengunjung pantai tak terpengaruh sama sekali.
Selanjutnya, aku dan bosku mencoba jalan-jalan di sekitar tempat itu. Sayang sekali, karena memang sudah malam, toko-toko sudah tutup. Sehingga kami tak bisa belanja malam itu. So, kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk tidur. Tetapi sampai kamar, malah aku asyik ngerumpi sampai malam (kondisi keenam yang tidak menguntungkan aku) dengan teman sekamarku yang berasal dari Sidoarjo itu.
Pertamaxx ah :)
BalasHapuspantai losari, sering denger tp blm pernah kesana
BalasHapuswah.... pengen banget ke Makassar, sudah banyak yang cerita betapa menariknya Makasar
BalasHapusduh.... kapan ya bisa ke sana... ^^
BalasHapusditunggu lanjutannya... ^^
emang kalo udah di kamar bawaannya gak ngantuk lagi kalo ada temen..hhe
BalasHapusselamat menjalani aktivitas mbak!
Hehe, pengalaman sosialisasi yang lumayan untuk dikenang. Panitianya bisa molor gak siapnya sampe begitu ya mbak.
BalasHapusPertama mohon maaf nggak sempat ke Makassar.
BalasHapus(Ini kondisi yang tidak menguntungkan saya)
Emang Taksi Makassar mahal amat Mbak....
BalasHapusApalagi dari Bandara Ke Hotel Quality.
Wah seru juga perjalanan dinasnya. Usul mbak,cerita yg ditanda kurungnya kondisi yg menguntungkan aja mbak, seperti
BalasHapusdsediakan air hangat oleh suami, diantar ke bandara naik mobil dinas lengkap dg supirnya, sampai ke Makasar dg selamat, bisa naik pesawat terbang bukan kapal laut, bisa melihat pantai dan ngerumpi sama teman....ahhh buatku yg itu kondisi yg menguntungkan banget mbak...hehehe sok tahu ya :D
Wah, asyiknya bisa berkunjung ke Makassar.. kapan ya bisa kesana... :)
BalasHapusoleh2nya dong mbak....
BalasHapus@m.Anazkia > selamat dah jadi yg pertamax... :D
BalasHapus@julianus > kalau bukan karena dinas, mungkin aku tak sempat kesana... hehehe
@debhoy > memang menarik berkunjung ke kota yg belum pernah kita kunjungi sebelumnya
@arif > besok ya lanjutannya..
@saidi > betul sekali... ngerumpi sampai malam..
@newsoul > ya itulah, jadi acaranya sempat tertunda..
@Bang Iwan > gak apa2 Bang.., kan juga sedang repot. Lagipula Makasar masih jauh kan dari tempat tinggal Bang Iwan.
@m.Winny > sengaja ditulis yang tidak menguntungkan mbak.. karena lanjutannya ada di cerita besok.. :D
@ajeng > semoga suatu saat bisa kesana ya...
huaaaaaaaaaa jadi pengen ke losari lagi
BalasHapustahun lalu pas nginep di ujung pantai loasari itu.
cari pisang epe, dll
nb :
aku ga suka AC yg terlalu dingin
hm..yang aku tidak paham..yang namanya hotel itu memang menyediakan kamar bagi orang yang butuh tempat berteduh karena jauh dari rumah.
BalasHapuskok malah hotelnya sendiri belum siap ya?
ibuuuuuuuuuuu....para d'blogger lagi pada jalan2 neh hihihihi
BalasHapusasik neeh..jangan lupa ole2 kacang disconya dan markisa ;)
gag ke manado?? :">
ya begitulah Mbak suka dukanya dinas luar kota diklat/pelatihan kadang-kadang ada hal-hal "yg tidak menguntungkan" tapi menyenangkannya juga banyak seperti menambah wawasan, pengetahuan dan juga teman, oh iya memang kebiasaan kurang baik, tapi yg namanya diklat/pelatihan apalagi sampai nginep, waktu tidur suka dipake ngobrol...kadang keasyikan bablas sampai tengah malam padahal baru kenal kayak udah temenan lamaaa...lucunya kalo udah pada kangen-kangenan anak kalo nelpon ke rumah pada nangis-nangis bareng...he...he...
BalasHapusjadi pengen ke Losari lagi de4h..
BalasHapuswah makasar..pingin bnaget ke sana..
BalasHapusSore Mb, wahh pantai losari..sepertiya enak ya..
BalasHapusTernyata belum ada hal yang menguntungkan ya..
enak ya tugas ke luar kota mbak
BalasHapusskalian jalan" ahakakaka
kisah perjalanan yang sungguh asyik mbak... jadi nggak sabar pengen segera baca lanjutannya...
BalasHapusTerimakasih oleh2nya Bu, walaupun cuma sebentuk cerita..hehe..
BalasHapuskunjungan malam friends....please kunjung balik ya
BalasHapustapi sayang di losari nggak ada pasirnya ya mbak....
BalasHapusaku dulu juga nginep deket losari...(gak deket2 banget siy..hehehhee)
wah suaminya baik banget mba, jam 01.30 lhoo .. :)
BalasHapusPantai Losari emang bagus yah Mba. Hihihi, gw seh belom pernah nyambangin langsung, liat dari poto temen gw yang PTT disono ajah :-)
BalasHapussaya pernah dengar,katanya makasar rawan akan tindak kejahatan,tetapi keindahan alam di makasar juga tidak bisa diremehkan.hehe
BalasHapuswah asiknya ke jalan2 ya mba ^^
BalasHapusbos aku udah nyerah kalo nyuruh aku ke customer yang diluar pulau
karena aku pasti menolak hehe takut naek pesawat
yaaah kirain dlm rangka liburan.. pantesan di poto gak ada Shasa
BalasHapusSaya simak ceritanya yah bu. hihi hihi maklum dateng telat udah di komen semua tuh..hi hi
BalasHapusWah..kayaknya enak nih, dinas sambil jalan2...hehe. Duh...suaminya baik banget ya mba, sampai2 menyiapkan air panas. Eh..waktu ngerumpi sama ibu2 dari Sidoarjo ngga ngomongin masalh lumpur khan..? hehehe.
BalasHapusApa kabar juga mba..! maaf baru sempet mampir, lagi sok sibuk nih...jadi banyak yang dikerjain...hehe
Salam hangat buat misua & Sasha, semoga sehat2 selalu...
udah ke Makasar nih mba
BalasHapushuaaa... mupeng liat foto2 LOSARI, pengen narsis2n disitu :D
BalasHapusanyway, knapa gk pake mobil rental saja mbak dari airport nya?? klo gk salah ada mobil rental yg ready di airport, yg harganya itu bisa lebih murah ketimbang taxi :D
waduh...kondisinya kok ga menguntungkan semua nih mbak? Tapi mb Reni kayak aku deh, ga tahan dingin. tahu gak, di pegunungan aja aku harus pake sweater, kaos kaki, sepatu kets, sarung tangan (persis kayak orang di tempat bersalju aja ya...)
BalasHapus