Pada saat ini, makin banyak orang yang mencoba peruntungan mereka dalam dunia usaha. Bahkan dengan makin berkembangnya dunia ini, jenis usaha pun kian beragam. Kalau dulu orang-orang cenderung mencoba usaha di bidang makanan dan busana, kini tidak lagi. Ada yang mencoba usaha yang menyangkut buku, kerajinan tangan dll. Apalagi internet sangat mendukung dilakukannya toko online.
Yang saat ini sedang menjamur di kotaku adalah usaha laundry. Jika dulu pengusaha laundry hanya ada 1 dan itupun menarik biaya yang mahal, kini keadaan sudah berubah. Sudah banyak laundry di setiap pelosok kota, mulai dari sistem kiloan ataupun bijian. Kebetulan, aku punya beberapa pengalaman dengan beberapa laundry di kotaku. Karena aku tak punya asisten rumah tangga, maka terkadang aku membutuhkan jasa laundry untuk membantuku ketika waktuku sedang sangat sempit.
Semula aku mencoba laundry "D" yang memberikan fasilitas antar jemput dan sehari jadi. Selama ini aku cukup puas dengan pelayanannya karena tak pernah mengecewakan. Hanya saja, laundry "D" itu terhitung sedikit lebih mahal dibandingkan dengan laundry kiloan, karena laundry "D" menerapkan biaya untuk tiap potong baju. Namun untuk baju-baju itu penanganan khusus, seperti jas, kebaya atau baju yang berpayet-payet, aku lebih percaya kepada laundry "D".
Yang saat ini sedang menjamur di kotaku adalah usaha laundry. Jika dulu pengusaha laundry hanya ada 1 dan itupun menarik biaya yang mahal, kini keadaan sudah berubah. Sudah banyak laundry di setiap pelosok kota, mulai dari sistem kiloan ataupun bijian. Kebetulan, aku punya beberapa pengalaman dengan beberapa laundry di kotaku. Karena aku tak punya asisten rumah tangga, maka terkadang aku membutuhkan jasa laundry untuk membantuku ketika waktuku sedang sangat sempit.
Semula aku mencoba laundry "D" yang memberikan fasilitas antar jemput dan sehari jadi. Selama ini aku cukup puas dengan pelayanannya karena tak pernah mengecewakan. Hanya saja, laundry "D" itu terhitung sedikit lebih mahal dibandingkan dengan laundry kiloan, karena laundry "D" menerapkan biaya untuk tiap potong baju. Namun untuk baju-baju itu penanganan khusus, seperti jas, kebaya atau baju yang berpayet-payet, aku lebih percaya kepada laundry "D".
gambar diculik dari sini
Aku pernah juga mencoba laundry "H" yang menerapkan sistem kiloan. Saat itu aku sedang sangat repot dan hendak bepergian, sehingga aku mencoba menggunakan jasa laundry "H". Kalau tidak salah, selama 3 kali aku menggunakan jasanya, aku selalu saja kecewa. Penyebabnya adalah waktu yang dijanjikan untuk selalu saja molor. Bahkan yang terakhir, janji 3 hari jadinya malah 6 hari...!
Kejadian itu membuatku kapok menggunakan jasa laundry "H" dan aku beralih ke laundry "K". Untuk urusan antar jemput cucian laundry "K" tak mengalami masalah dan selalu tepat waktu. Tapi, setelah 2 kali menggunakan jasanya, aku melihat bahwa hasil setrikaannya kurang rapi. Bahkan ada baju kerjaku yang 'rusak' karena setrikanya terlalu panas. Jadi, kuputus kerjasamaku dengan laundry "K".
Lama tak menggunakan jasa laundry, kembali aku mencari laundry baru setelah aku pulang dari Makasar. Maklum saja, sepulangnya dari Makasar aku malah masuk angin dan batuk-batuk. Sehingga untuk cucian yang besar-besar seperti jeans, sprei dll aku kembali mencari jasa laundry. Kali ini pilihan jatuh pada laundry "Q". Alhamdulillah..., setelah 3 kali menggunakan jasa laundry "Q" aku cukup puas dengan pelayanannya. Cucian yang dijanjikannya selesai dalam 2 hari selalu tepat waktu dan setrikaannya pun lumayan rapi.
Dari kejadian itu aku berpikir bahwa memanjakan pelanggan memang sulit dan membutuhkan kesungguhan hati. Jika seseorang menjalankan usaha tapi lupa mengutamakan kepentingan/kepuasan pelanggan, aku yakin usahanya akan dengan mudah gulung tikar. Seperti laundry "H" yang tergolong pelopor dalam bisnis laundry kiloan, setelah usahanya laris manis kini malah keteteran mengurus pelanggannya sehingga janji 3 hari jadi selalu saja mundur.
Padahal, kini banyak sekali laundry baru bermunculan di kotaku. Laundry "K" termasuk yang baru dan masalah janji masih bisa ditepati, mungkin karena pelanggannya belum banyak. Hanya sayangnya dia tak menjaga kerapian setrikaannya, sehingga pelanggan sepertiku yang merasa kesal karena bajunya jadi rusak karena seterika yang terlalu panas memilih mundur.
Ternyata... jika ada kemauan disitu ada jalan. Begitu banyak peluang usaha yang bisa dimanfaatkan karena mengingat makin sempitnya waktu para orang tua yang bekerja. Hanya saja, usaha tak hanya membutuhkan modal semata, tapi juga kemauan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggannya. Tanpa itu semua.., rasanya tinggal menunggu tutup saja.
Kejadian itu membuatku kapok menggunakan jasa laundry "H" dan aku beralih ke laundry "K". Untuk urusan antar jemput cucian laundry "K" tak mengalami masalah dan selalu tepat waktu. Tapi, setelah 2 kali menggunakan jasanya, aku melihat bahwa hasil setrikaannya kurang rapi. Bahkan ada baju kerjaku yang 'rusak' karena setrikanya terlalu panas. Jadi, kuputus kerjasamaku dengan laundry "K".
Lama tak menggunakan jasa laundry, kembali aku mencari laundry baru setelah aku pulang dari Makasar. Maklum saja, sepulangnya dari Makasar aku malah masuk angin dan batuk-batuk. Sehingga untuk cucian yang besar-besar seperti jeans, sprei dll aku kembali mencari jasa laundry. Kali ini pilihan jatuh pada laundry "Q". Alhamdulillah..., setelah 3 kali menggunakan jasa laundry "Q" aku cukup puas dengan pelayanannya. Cucian yang dijanjikannya selesai dalam 2 hari selalu tepat waktu dan setrikaannya pun lumayan rapi.
Dari kejadian itu aku berpikir bahwa memanjakan pelanggan memang sulit dan membutuhkan kesungguhan hati. Jika seseorang menjalankan usaha tapi lupa mengutamakan kepentingan/kepuasan pelanggan, aku yakin usahanya akan dengan mudah gulung tikar. Seperti laundry "H" yang tergolong pelopor dalam bisnis laundry kiloan, setelah usahanya laris manis kini malah keteteran mengurus pelanggannya sehingga janji 3 hari jadi selalu saja mundur.
Padahal, kini banyak sekali laundry baru bermunculan di kotaku. Laundry "K" termasuk yang baru dan masalah janji masih bisa ditepati, mungkin karena pelanggannya belum banyak. Hanya sayangnya dia tak menjaga kerapian setrikaannya, sehingga pelanggan sepertiku yang merasa kesal karena bajunya jadi rusak karena seterika yang terlalu panas memilih mundur.
Ternyata... jika ada kemauan disitu ada jalan. Begitu banyak peluang usaha yang bisa dimanfaatkan karena mengingat makin sempitnya waktu para orang tua yang bekerja. Hanya saja, usaha tak hanya membutuhkan modal semata, tapi juga kemauan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggannya. Tanpa itu semua.., rasanya tinggal menunggu tutup saja.
iya mba mang kadang ada laundry yg asal aja yg penting cuciannya beres
BalasHapusKalau aku make jasa laundry cuma buat cuci sprei
kalo baju2 dan semuanya laundry sendir alias cuci sendiri dengan tangan hehehe :p
Untunglah saya cuma baju tertentu yang dilaundry mbak. Selamat pagi mbak Reni.
BalasHapusWah,,,di pku aku blum pernah nge laundry,,,
BalasHapusLebih puas nyuci sendiri...hehe
ditempat saya belum ada laundry Mbak....
BalasHapusterpaksa seperti saya yang kebetulan suami isteri kerja harus menggaji tukang cuci yang terkadang hasilnya tidak memuaskan.
wah... untunglah selama ini saya nyuci sendiri....
BalasHapus*nyuci.. nyuci sendiri.... makan.. makan sediri... hehe..
wah,..thanks mbak reni masukanny,rencanany aq mau buka laudry utk pnambahan lahan usaha, kelu kesah mbak reni td bs jd masukan buat saya,...
BalasHapuskadang malah ada pakaian yang tertukar dengan pakaian orang lain juga mbak..
BalasHapuskalau nggak kepepet mnding nyuci sndri aja deh..
pagiiii mbak reni.. :D
kebanyakan usaha laundry ada di kota-kota buk, di tempatku yang desa makmur, gak ada yang seperti itu.... :D
BalasHapussaya juga pernah mikir buat usaha laundry gitu... soalnya ada kakak kelas yang buat.. :D
BalasHapushihihi
BalasHapuswalaupun saya mahasiswa, saya jaraaaaaang bange lho, bu, make jasa londri
lha ada pembantu sih:p
Waduh jadi masing2 Laundry ada kelebihan dan kekurangan ya Mbak hhe...mungkin itu knp masing2 laundry masih tetep diminati hhe...
BalasHapuskayanya emank bener tuh.. Di Jakarta juga tiap Blok ada laundry hhe..
Semangat Mbak...
Siang Mb Reni, bener Mb ..jika kita mempunyai kemauan dan kemampuan lakukan saja..isyaallah dengan doa dan usaha sungguh2 pasti bisa lancar. Dan yang paling penting kepuasan pelanggan karna itu penting agar usaha lancar dan pelangan tidak berpindah hati.
BalasHapusMengawali bisnis itu mudah, yang sulit itu mengelola bisnis agar tetap sukses dan survive.
BalasHapus"Hanya saja, usaha tak hanya membutuhkan modal semata, tapi juga kemauan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggannya. Tanpa itu semua.., rasanya tinggal menunggu tutup saja"
BalasHapuskayaknya itu modal utama menurutku, krn uang sbg modal jg bs berputar dg sendirinya kl usaha itu kontinyu yg bs didpt dr kedisiplinan bercustomer yg selamanya bs diterapkan dg baik..
terbukti bahwa ibu2 sekarang udah mulai menurun minat cuci baju sendiri ya Buk hehehe :D
BalasHapususaha cukup menjanjikan juga tu
BalasHapussebagai usaha jasa, mereka harus sangat memperhatikan layanan
BalasHapusaku juga pake jasa londri mba
hehehe
Susahnya punya usaha itu, menjaga kesetiaan pelanggan supaya tetap loyal menjadi pelanggan kita.
BalasHapuswaah,,kalo ane jarang bgt loundry,,kecuali waktu sakit aja,,
BalasHapuspelanggan itu nomor satu service harus memuaskan dan janji harus ditepati kayaknya itu kunci sukses perlaundryan kalo bisa sih jangan mahal-mahal...he...he..
BalasHapusKarena tempat tinggal saya berdekatan dengan satu kampus ...
BalasHapusMaka bisa dimengerti jika usaha Laundry kecil-kecilan ... (terutama yang kiloan) menjadi laris manis ...
apa lagi jika musim hujan tiba ...
Salam saya Ibu ...
Kalau loundy kiloan nggak, deh Mbak. Beberapa kali saya pernah nyoba sewaktu masih kost di Malang, pakaian saya malah jadi rusak.
BalasHapusKalau jas saya milih loundry yang bijian. Rada mahal sedikit tapi memang memuaskan. Karena makainya juga jarang-jarang jadi nggak pa2
saya belum pernah coba namanya laundry mbak jujur
BalasHapusKalo ane buat cuci sprai selimut bru ke laundry...klo baju n celana pake mesin cuci d rmah aja mba..
BalasHapuswah pas banget
BalasHapusaku baru kena marah gara-gara terlambat ke londry
huffff
mb reni cermat dalam menilai, dari segala sisi. di sini juga mb, bahkan ada dalam 1 ruas jalan, ada 3 laundry, jarak hanya sekian meter. pernah, 1 kali ada pakaian lain yang terikut, waktu aku buka plastik pembungkus pakaian. yah, kukembalikan.
BalasHapusjika kuingat2 sering juga aku membanding2kan t4 ketika akan mencucikan pakaian. tapi tidak semua, dan tidak selalu aku ke laundry.
inyong belum pernah itu apa nyuci di laundry, cuci sendiri aja
BalasHapusbener tuh..ak korban juga..baju kesayanganku ilang huhuhu
BalasHapusbetul sist.kepuasan pelanggan memang yang pertama.Saya juga sering kecewa,dan sering pindah-pindah menggunakan laundry.
BalasHapusthnks ilmunya sob bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi saya sendiri..
BalasHapusteruslah membuat artikle yang bermanfaat semangat happy blogging..
bila berkenan kita tukeran link yahh..kalau mau comment di bloggku yah.. thnks sebelumnya
Saya juga pernah kecewa krn jasa laundry waktu ke Yogya, masa masih ada bekas noda di gamis saya gt. Salam kenal mbk ^^
BalasHapusmilihnya laundry-nya dengan bikin proses tender aja Mbak Reni qe3 kayak proyek pengadaan di dinas-dinas ;)
BalasHapusharga kompetitif dan kualitas terjaga *haiyaaa...* Btw sebulan lalu keluarga kami juga make laundry kiloan. Di Jakarta mahal nian mbak, Rp 6000-7000/kg. Jogja aja cuma Rp 2500/kg.
Di-itung itung, sebulan bisa total Rp 125 ribu lebih, wuadhuh. 10 bulan setara 1 unit mesin cuci qe3 Akhirnya pake/beli mesin cuci sendiri :)
emang kondisi ekonomi kita sedang susah mbak jadi kita ditutut untuk lebih kreatif.
BalasHapusJasa laundry kiloan memang usaha yg gak butuh modal banyak dan skill khusus. Lagipula prospeknya akan makin bagus karena makin banyak rumah tangga yg gak sempat nyuci sendiri ya? Mbak Reni gak mau coba juga nih? Hehehe...
BalasHapusdi yogya ada satu loundry yang bagus bgt manajennya, walaupun loundry kiloan tapi pakaian kita dihitung dan diteliti per item, hasil strikaannya liciin bgt aku sih bersyukur akhirnya nemu juga laundry yang amanah, he he
BalasHapus