Sobat, ini cerita terakhirku (janji !) tentang oleh-oleh perjalananku ke Makasar. Semoga belum bosen membacanya ya...? Jika ingin tahu cerita kelanjutannya, segera aja baca cerita penutupnya. Mariii....
Nah, setelah acara belanja dan mengunjungi (lagi) Pantai Losari, aku buru-buru kembali ke hotel. Setelah semua urusan di kamar selesai, akhirnya aku turun kembali ke lobby pada pukul 12.35 WITA. Walau sebenarnya jadwal pesawatku baru akan terbang pada pukul 17.15 WITA tapi kami tetap harus check-out siang itu. Sementara pihak panitia juga sudah menyiapkan bus untuk mengangkut peserta menuju Bandara Sultan Hasanudin pada pukul 13.00 WITA.
Sebenarnya sih maunya masih pengen belanja lagi, tapi mana mungkin aku belanja dengan membawa koper kesana kemari. Pihak hotel sendiri juga tak mau repot-repot dititipi koper-koper kami, apalagi kami sudah check-out dari hotel. Jadi (terpaksa) aku simpan hasrat untuk belanja dan ikut rombongan ke Bandara pukul 13.10 WITA (molor dari jadwal) siang itu.
So, aku dan peserta lain harus menunggu berjam-jam di bandara. Untung saja aku membawa novel (The Girls of Riyadh), jadi lumayan juga untuk membuang jenuh. Meskipun sudah membaca buku, tapi karena menunggu terlalu lama mau tak mau aku tetap saja merasa jenuh. Saat jam menunjukkan pukul 15.30 WITA aku dan peserta sosialisasi lainnya (yang ternyata kebanyakan naik pesawat yang sama denganku) memutuskan untuk check-in. Begitu sampai di dalam bandara, aku tak lupa untuk foto dulu *narsisbangetdotcom*
Nah, setelah acara belanja dan mengunjungi (lagi) Pantai Losari, aku buru-buru kembali ke hotel. Setelah semua urusan di kamar selesai, akhirnya aku turun kembali ke lobby pada pukul 12.35 WITA. Walau sebenarnya jadwal pesawatku baru akan terbang pada pukul 17.15 WITA tapi kami tetap harus check-out siang itu. Sementara pihak panitia juga sudah menyiapkan bus untuk mengangkut peserta menuju Bandara Sultan Hasanudin pada pukul 13.00 WITA.
Sebenarnya sih maunya masih pengen belanja lagi, tapi mana mungkin aku belanja dengan membawa koper kesana kemari. Pihak hotel sendiri juga tak mau repot-repot dititipi koper-koper kami, apalagi kami sudah check-out dari hotel. Jadi (terpaksa) aku simpan hasrat untuk belanja dan ikut rombongan ke Bandara pukul 13.10 WITA (molor dari jadwal) siang itu.
So, aku dan peserta lain harus menunggu berjam-jam di bandara. Untung saja aku membawa novel (The Girls of Riyadh), jadi lumayan juga untuk membuang jenuh. Meskipun sudah membaca buku, tapi karena menunggu terlalu lama mau tak mau aku tetap saja merasa jenuh. Saat jam menunjukkan pukul 15.30 WITA aku dan peserta sosialisasi lainnya (yang ternyata kebanyakan naik pesawat yang sama denganku) memutuskan untuk check-in. Begitu sampai di dalam bandara, aku tak lupa untuk foto dulu *narsisbangetdotcom*
Berjalan di bandara yang besar membuatku kerepotan juga, apalagi kondisi fisik sedang meriang. Meskipun bawaanku tak banyak (1 tas polo kecil, tas jinjing isi oleh-oleh dan 1 tas yang tersampir di bahu) ternyata merepotkan juga dibawa jalan-jalan kesana-kemari. Sesuai dengan tiket di tangan, kami akan berangkat melalui Gate 5. Jam 16.20 WITA, kami semua sudah duduk manis di ruang tunggu Gate 5. Namun, menjelang pukul 17.00 WITA terdengar pengumuman bahwa penumpang Lion Air yang akan berangkat ke Surabaya pada pukul 17.15 WITA dialihkan pemberangkatan dari Gate 5 ke Gate 2.
Berduyun-duyunlah penumpang Lion Air pindah dari Gate 5 ke Gate 2. Aku kembali menyeret tas Polo-ku berjalan cukup jauh. Astaga... kenapa bandara harus seluas itu ya..? Untuk pindah gate saja kami harus berjalan lumayan jauh dan akibatnya... kakiku lecet..! Hehehe.... Sesampainya di Gate 2, ada pengumuman bahwa pesawat ditunda pemberangkatannya. ^_^
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam, akhirnya kami dipersilahkan masuk ke dalam pesawat. Berhubung nomor dudukku dan bosku di belakang sendiri (kursi nomor 37), maka kami sampai di kursi kami paling akhir. Akibatnya, kami sudah tak kebagian tempat untuk menyimpan tas Polo kecil kami. Rupanya para penumpang Lion Air siang itu banyak yang kalap belanja oleh-oleh, sehingga kabin penuh. Aku dan bosku terpaksa merelakan tas Polo kami dibawa ke bagasi... meskipun itu berarti kami memerlukan waktu tambahan untuk mengambilnya kembali saat kami sampai di Bandara Juanda nantinya.
Tak lama setelah pesawat berangkat, aku pun mulai merasakan pusing yang luar biasa. Padahal AC pesawat sudah dikecilkan, tapi rupanya kondisi tidak menguntungkan bagiku di hari pertama itu sangat mempengaruhi fisikku. Akhirnya, begitu kami sampai Bandara Juanda dengan selamat aku segera berpesan pada Bosku agar begitu keluar dari bandara kami harus mencari makan terlebih dahulu. Alhamdulillah, bosku langsung setuju.
Ohya, aku lupa bercerita ya bahwa peserta sosialisasi di Makasar itu mayoritas pria ? Sementara peserta wanitanya hanya ada 6 orang, yaitu : 1 orang dari Kota Madiun (that's me!), 2 orang dari Kota Surabaya, 2 orang dari Propinsi Jawa Timur dan 1 orang dari Kabupaten Sidoarjo. Dan... sepertinya dari keenam peserta wanita itu (atau mungkin dari keseluruhan peserta)... ternyata aku yang paling muda... Ehm..! *nyengir* Ohya, satu lagi... selama aku di Makasar, aku tak berkesempatan untuk kopdar dengan satu pun blogger dari Sulawesi Selatan *pada kemana sih semuanya?*
Nah.., itulah suka duka perjalanan dinasku ke Makasar selama 2 hari. Semoga ceritaku ini bisa menjawab rasa penasaran sobat-sobat semua. Walau sempat drop karena masuk angin, tapi pada dasarnya aku sangat menikmati perjalanan dinasku ke Makasar. Jika bukan karena urusan dinas, pasti aku tak akan pernah sampai ke Makasar. Alhamdulillah.., semua itu sangat aku syukuri dan benar-benar aku nikmati. Apalah artinya masuk angin dan badan meriang, jika imbalannya adalah pengalaman berharga yang tak mungkin terlupakan.
Benar tidak..? *Aa' Gym style*
aku juga poto2 di situ mbak...
BalasHapushehehe
klik! (klik tombol back dulu, ketinggalan cerita ke 2)..... ^^
BalasHapusJadi kangen ke Makassar lagi, lumayan bisa 3 hari tapi di kota mulu qe3 ndak sempet ke luar kota seperti mbak Reni yang sampe Bantimurung qe3
BalasHapussayang sekali ya nggak ada blogger makassar yang datang ketemu ibu
BalasHapusenakan bekerja tuh kayak pak bondan itu lho mam, acara kuliner di salah satu televisi swasta, udah keliling indonesia bahkan negara lain, makan-makan enak, puih ajib bener kalau saya jadi pak bondan...
BalasHapuswahhhhh........
BalasHapusseruuu, pengen segera lulus trus kerja, ahahahah
q kelewatan satu cerita mb, back dulu ah,, k TKP..
hikhik..seru..seru, apalagi saat gimana Mb Reni dan lainnya pindah dari Gate 5 ke Gate 2..pasti rame tuch..
BalasHapusAku suka kata ini Mb :Apalah artinya masuk angin dan badan meriang, jika imbalannya adalah pengalaman berharga yang tak mungkin terlupakan
Perjalanan dinas yang amat mengesankan sekali. Seiring dengan era otonomi daerah, wajah Indonesia Bagian Timur telah berbenah maju menyusul saudaranya dari wilayah Indonesia Bagian Barat. Pengalaman yang menarik untuk dipetik hasilnya bagi kemajuan pembangunan di daerah.
BalasHapusmaknyoss banget nih jalan2 ke makasar
BalasHapuschika belum sempat cerita perjalanan melancong ke jawa nih heheee
Dinas luar yang melelahkan tapi mengasyikkan ya, Bu?
BalasHapussenangnya bisa jalan2 ke makasar ya mba,walau pun perjalanan dinas.
BalasHapusdan syg bgt gak bisa kopdar dgn bloger makasar ^^
mba reni selamat siang....maaf baru bisa berkunjung,sdg dicicil nih BW...padahal byk bgt blog yg aku kangenin.
syukurlah sampai kembali ke kota tercinta dalam keadaan selamat dan bisa kumpul sm shasa lg ya ^^
wah,asyiknya yang bisa jalan2.... jadi pengen juga ...
BalasHapusasyiknyaaa... perjalanan dinas sekalian buat melancong jugaa...
BalasHapushehee.. :D
ternyata udh lama gak kesini, si mba pergi ke makasar ya?
BalasHapusenaknya naek pesawat..
seruu memang ya...padahal dah sering tapi cuma singgah doang di makassar..hhee
BalasHapuswah, masuk angin kali ya, mbak? sampai pusing begitu
BalasHapusgak narsis kok,mbak. kan buat kenang2an. aku juga suka foto2 gitu. hehehe
BalasHapusselamat sore Mbak Renny..
BalasHapusWah..mantap perjalanannya ya mbak..penuh cerita yg indah
BalasHapuspengalaman yang sangat indah mbak... dan berharga tentunya... selamat ya untuk perjalanan dan segala pengalamannya... thanks sudah membaginya di sini... salam kasih...
BalasHapusenak bgt yah ke makassar.. aku belom pernah kesana.. insya Allah suatu hari kesana..
BalasHapusasik sepertinya.... bandara di penerbangan perintis sana bu' pasti agak sempitan.... LOL :)
BalasHapuskata2 terakhir setuju sekali..... walopun sakit rasanya tapi bermakna.. :D
Walau sampai harus nyeret2 tas polonya yang penting dapat pengalaman berharga, benar tidak ? hehe
BalasHapusMet malam juga mba...
Salam hangat & sehat selalu buat keluarga
wah asyik nih jalan2 nya, kumplit ceritanya, bikin blog wisata aja nih, ga kehabisan cerita lho bu, hi hi hi
BalasHapussaya belum pernah ksana, pantai losari berkali2 disorot TV. jadi pingin juga saya hehe.
BalasHapussalam kenal bu :)
waduh..kalimat penutupnya aku suka..
BalasHapuskapan ya aku bisa ke sana?^^
BalasHapussenang ya mbak bisa joka2 (jalan2) di makasar :)
BalasHapuspenuh kesan perjaLanan dinasnya, bersyukur ibu teLah kembaLi dengan keadaan seLamat tanpa kekurangan sesuatunya.
BalasHapusterima kasih teLah berbagi kisah kebahagiaan.
Wah,masih sempat narsis,meski kakinya lecet ya sis hehehe.
BalasHapusAlhamdulillah...selamat di perjalanan.
nice story bro. . .thx ya
BalasHapusNarsis emang ga boleh ketinggalan Mba. WAJIB hukumnya! :-)
BalasHapus