Jumat, 23 Juli 2010

Sayangi anak-anak kita

Ingatkah kita
pada sesosok kecil yang tak berdaya saat baru saja dilahirkan
pada sorot mata bening yang memandang kita dengan penuh tanya
pada senyum manisnya yang membuat kita bahagia luar biasa
pada celoteh riangnya yang membuat kita tersenyum bangga
pada jari-jari mungilnya yang mengharapkan bimbingan kita
pada setapak demi setapak langkahnya tertatih-tatih menuju masa depan

Apakah ingatan kita akan semua itu mampu menumbuhkan kembali rasa sayang kita pada anak-anak kita ? Apakah kenangan akan anak-anak kita mampu menggetarkan sanubari kita ? Jika jawabannya adalah YA, mengapa masih saja ada anak-anak yang terlantar dan teraniaya ?

Anak-anak itu adalah makhluk yang 'lemah'. Mereka belum memiliki kekuatan sebesar kita. Mereka belum memiliki keberanian sekuat kita. Mereka belum memiliki pengetahuan sebanyak kita. Mereka belum memiliki pengalaman sekaya kita. Dan, tanpa memiliki semua itu... anak-anak tak memiliki senjata apapun untuk melawan kita, orang-orang dewasa. Satu-satunya yang mereka miliki (dan sudah tak kita miliki lagi) adalah kepolosan mereka. Sayangnya, tak banyak lagi orang dewasa yang tergetar oleh kepolosan anak-anak itu hingga akhirnya banyak anak-anak yang menjadi korban kekejaman dan kesewenang-wenangan.

Apakah kita sebagai orang tua sering (tanpa sengaja) menggunakan otoritas kita sebagai orang tua dalam 'menekan' anak ? Dan apakah yang kita dapatkan dari hal tersebut ? Tak lain dari anak-anak yang keras kepala dan suka memberontak di masa remajanya. Mengapa tak kita gunakan saja senjata kasih sayang, perhatian dan kepedulian pada anak-anak itu ? Dengan demikian kita akan mendapatkan anak-anak yang penuh kasih dan peduli pada sesama.

Sayangnya..., pada saat ini banyak sekali orang tua yang menderita stress akibat beratnya beban kehidupan di pundak mereka. Dan, yang lebih disayangkan lagi adalah... anak-anak yang seringkali menjadi korban dan pelampiasan rasa stress itu. Anak-anak yang masih lemah itu memang merupakan sasaran empuk untuk menerima semua kekesalan dan kekecewaan kita, karena mereka tak mampu mengelak. Bisakah kita membayangkan, akan jadi apa anak-anak yang bertahun-tahun dalam hidupnya hanya menjadi tumpuan kekesalan dan kekecewaan semata ?

Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka adalah harapan kita di masa yang akan datang. Itu sebabnya sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan masa depan yang indah bagi kita dan anak-anak kita. Kita perlu mempersiapkan anak-anak menjadi pribadi-pribadi yang pandai, peduli, penuh kasih, beriman dan tangguh dalam menghadapi segala halangan yang menghadang di depan mata. Untuk mewujudkan itu semua, cukup kita melimpahi anak-anak kita dengan kasih sayang dan kesempatan untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan sebanyak-banyaknya.

Ingatkah kita pada syair Khahlil Gibran yang bicara tentang anak ? Syair itu menurutku indah sekali dan sangat bagus jika kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Inilah syair itu.....

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

Tepat pada Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2010 ini..., marilah kita memperbaiki sikap dan perlakuan kita terhadap anak-anak. Sayangi anak-anak kita, agar hidup ini pun mencintai anak-anak kita. Sehingga anak-anak kita akan mampu memberikan lebih banyak cinta pada sesama.

Pada Hari Anak Nasional (HAN) 2010 ini, Indonesia mengambil tema “Anak Indonesia Belajar untuk Masa Depan.” Dan, dalam rangka memperingati HAN 2010 ini, para narablog kembali ingin berpartisipasi dengan membuat postingan kolaborasi yang kali ini diprakarsai oleh Bang Iwan. Postingan ini pun dibuat untuk berpartisipasi dalam postingan kolaborasi itu. Semoga bermanfaat.



gambar diculik dari sini

46 komentar:

  1. Mari bersama kita berusaha memberikan sesuatu yang lebih bermakna dalam hidup anak-anak kita. Tidak hanya anak-anak kita sendiri, tapi juga anak-anak yang lain.

    BalasHapus
  2. Sebuah kehormatan Mbak Reni bisa ikutan,… terima kasih banyak.
    Mudah2han sumbang saran, opini, atau uneg-uneg yang kita tulis nantinya bisa menjadi sumber referensi dan instropeksi untuk lebih mendorong kepedulian kita terhadap Anak Indonesia sebagai pewaris dan penerus cita-cita bangsa.

    BalasHapus
  3. Hiks, lihat gambarnya sedih, Mbak. yah, anak adalah masa depan bangsa. Selamat hari anak ansional. Salam untuk Shasa... :) Anaz ikutan posting, tapi nggak nyambung deh, hehehe.. susah nulisnya, menjiwainya kurang :D

    BalasHapus
  4. wah.. tulisannya penuh arti bu Reni, salam kenal

    BalasHapus
  5. Mantab!
    Mengharukan...sist Reni.Kenyataan dalam dunia..Banyak anak yang rela berkorban untuk orangtuanya,hingga mengorbankan masa depannya!!!Semoga kita bukan orang tua semacam mereka.lagi-lagi nyengir,kalau bicara masalah anak...

    BalasHapus
  6. jadi keinget Sasha, loh itu khan anaknya ibuk reni :D

    BalasHapus
  7. selamat hari anak nasional....
    semoga masa depan anak indonesia semakin cerah...

    nice post mbak....

    BalasHapus
  8. mari sayangi anak-anak kita anak negeri dan anak-anak lainnya biarkan mereka hidup damai dan menikmati masa kecil yang indah

    BalasHapus
  9. Saya tidak tahu kalau hari ini adalah hari anak nasional. Sebagai orang tua sudah semestinya kita menyayangi anak-anak kita, memikirkan masa depannya dan jangan sampai melantarkannya.

    BalasHapus
  10. Saya terharu, maju terus pOsting Kolaborasi, saya juga mau post nih . . . .

    salam kenal nih sebelumnya, kunjungan perdana nih, biar bisa update postingan terus, blognya saya follow yah.

    Jika berkenan silahkan mampir dan follow juga, sekalian tukeran link yuk^

    Thx

    BalasHapus
  11. aku udah janji dalam diri sendiri
    kelak ak jadi seorang ibu, mau menjadi orang tua yang baik ^____^ kayak mba reni
    Hidup anak indonesia

    BalasHapus
  12. Selamat hari anak Nasional ! Anak adalah titipan Allah yg tetap akan berhubungan dg org tuanya saat di Akherat kelak.
    Salam sobat :)

    BalasHapus
  13. Setuju sekali mba...
    Muali hari ini 23 Juli..ayo kita jadikan anak sbg benar-benar tulang penerus bangsa,,bukan tulang punggung manusia-mansuia..


    Oh ya terimakasih sudah mampir..
    Mohon bimbingannya..
    Mba orang yg hebat,,spt ilmu padi...wah tyernyata ini pemilik sama dg blog yg satunya ya..

    hehehehehe

    BalasHapus
  14. Numpang Ngucapi Selamat Hari anak nasional....

    BalasHapus
  15. yah.... apakah saya masih disebut anak???? (lho?)

    BalasHapus
  16. Ya mari sayangi anak=anak kita. Semoga kondisi anak-anak Indonesia jadi makin baik. Selamat pagi mbak Reni

    BalasHapus
  17. selamat hari anak nasional, semoga kedepannya tambah cerah aj msa depan ank2... amin......

    BalasHapus
  18. setujuu.. harapan semua anak bangsa :
    gak ada lagi anak anak ngemis dijalan
    anak bangsa sadar dengan potensi negara sendiri dan memakainya. bukan membiarkannya dipake orang lain
    Kembalikan lagu anak2 !!!!

    BalasHapus
  19. puisi khahlil gibran yang itu pernah chika bacain juga mba waktu peringatan hari anak
    miris yah liat nasib anak-anak indonesia >.<

    BalasHapus
  20. Saya merinding mbak bacanya.
    Beneran....
    Sungguh ironis memang. :(
    Moga aja di hari anak nasional ini, bisa menjadi momen bangkitnya kembali anak2 bangsa ini dalam meraih prestasi dan mengenyang pendidikan.

    BalasHapus
  21. hiks,,hiks,, :( :( bener-bener nangis mbak baca tulisan ini,,, semoga kita dapat menjadi orang tua yang menghargai anak2 ya mbak, mampu me'manusia'kan mereka dan memberi kasih sayang yang sesungguh2nya...

    salam kenal mbak,, tulisannya bagus2 deh.. :)

    BalasHapus
  22. sesibuk apapun, cobalang luangkan waktu untuk melihat anak kita yang sedang tertidur lelap. tanyakan pada hati kita, apakah benar kita sudah menjadi orang tua yang baik baginya. tataplah wajah polos itu, dan dengarkan apa kata hati kita.

    BalasHapus
  23. Memang sebagai orang tua, kita hanya bisa membimbingnya agar menjadi orang yang berguna. Sementara akan menjadi apa dia nanti, tentunya pilihan itu ada ditangannya.
    Selamat Hari Anak Nasional

    BalasHapus
  24. momentum Hari Anak Nasional pas juga buat merenungkan apa yang telah saya perbuat, paling tidak ditingkat kecil semacam keluarga besar. Syukurlah, belum pernah saya mengkasari ponakan dan membantu mengasuh mereka dengan kesabaran. Semoga selalu begitu senantiasa :)

    Salam Hari Anak Nasional, mbak Reni :)

    BalasHapus
  25. selamat hari anak nasional..
    semoga nasib anak2 lebih diperhatikan
    terutama dalam hal pendidikan

    BalasHapus
  26. seluruh anak-anak berhak mendapatkan kasih sayang dan kepedulian dari kita semua....

    selamat hari anak nasional..

    salam buat shasa ya mbak.. :D

    BalasHapus
  27. Selamat hari anak nasional.... :-)

    BalasHapus
  28. kunjungan malam tman............

    BalasHapus
  29. wah, terima kasih postingannya, mbak reni. semoga melalui momen hari anak nasional, bangsa dan negeri ini makin peduli terhadap nasib sebagian besar anak yang belum beruntung. dirgahayu anak indonesia!

    BalasHapus
  30. hari anak nasional, selamat untuk semua anak di Indonesia..........hari ini milik kalian!!!!

    hm kebetulan saya baru mendapat karunia juga.......puisi dari Kahlil Gibran bagus banget!!!!!!

    BalasHapus
  31. selamat hari anak nasional mbak
    aku bangga jadi anak indonesia :D

    BalasHapus
  32. Tulisan yang sangat menginspirasi. Saya berlindung kpd Allah smg tdk mnjadikan anak2 tumpuan kekesalan. Mereka makhluk lemah yg tak punya dosa utk menanggung masalah kita.
    Terimakasih mbak :)

    BalasHapus
  33. semoga kedepannya generasi penerus bangsa ini jadi lebih baik....
    baca post gw jg dunk mbk... :D
    ------
    pa kabar?? kangen nih... :D

    BalasHapus
  34. Sip selamat hari anak Nasional, semoga nggak sekedar jadi moment tahunana

    BalasHapus
  35. semoga generasi berikutnya akan jadi lebih baik :)

    BalasHapus
  36. salam sobat
    benar mba sayangi anak-anak kita, karena mereka aset bangsa yang paling berharga untuk masa depan negara.
    SELAMAT HARI ANAK NASIONAL
    saya ikut mendukung GERAKAN NASIONAL SAYANG ANAK.

    BalasHapus
  37. benar mbak... yang mereka butuhkan hanyalah perhatian dan kasih sayang kita... btw... makasih doa buat istriku ya mbak... salam kasih...

    BalasHapus
  38. Selamat Hari Anak Nasionl 23 juli 2010.
    Semoga hari anak tahun ini tdk hanya sekedar seremonial saja seperti yg sudah2.
    Semoga ada tindakan yg nyata bagi generasi penerus bangsa ini,amin
    salam

    BalasHapus
  39. wah saya jadi malu saya suka siksa ade saya

    BalasHapus
  40. iy mb reni mnyayangi anak2 it wjib sm sj dgn mnyayangi Allah SWT, mb reni bravo :)

    knjungi blog kmi di bajuqueen.blogspot.com

    BalasHapus
  41. bikin terharu,selamat hari anak hiks...ak sebagai remaja yg peduli pada kehidupan anak2 merasa sangat prihatin,hiks kasihan mereka

    BalasHapus
  42. tulisan khahlil begitu mendalam
    semoga kita semua menjadi anak Indonesia yang baik dan benar

    BalasHapus
  43. Ibu, salam kenal ya...
    Mohon ijin bergabung di blog ibu. Saya new comer di dunia blogging ini. Jika berkenan, mampir di blog saya bu. Terima kasih

    BalasHapus

Maaf ya, komentarnya dimoderasi dulu. Semoga tak menyurutkan niat untuk berkomentar disini. Terima kasih (^_^)