Sobat, aku akan menepati janji untuk melanjutkan acara bagi-bagi oleh-oleh, berupa cerita perjalananku ke Makasar. OK, kita lanjut yuuk...
Di hari kedua, aku dan teman sekamarku ternyata bangun kesiangan ! Kami terbangun pada pukul 06.30 WITA. Masya Allah... Rupanya kami sama-sama 'teler'. Teman sekamarku sebelum tidur memang sempat minum obat flu, sehingga itu yang membuatnya tidur nyenyak. Sementara aku... sewaktu bangun tidur, badan sudah terasa meriang semua. Rupanya, aku masuk angin karena keenam kondisi tidak menguntungkan yang aku alami sehari sebelumnya.
Mengetahui bahwa kami sama-sama terlambat bangun. membuat kami pontang-panting. Maklum saja, jadwal hari kedua itu akan diawali dengan acara sarapan pagi pada pukul 07.00 WITA. Setelah siap, aku buru-buru turun untuk sarapan. Sementara teman sekamarku memintaku untuk turun duluan karena kalau aku menunggunya, beliau khawatir aku akan makin terlambat. Setelah sampai di bawah (oya, aku dapat kamar di lantai 5) aku ketemu dengan bos-ku yang sudah selesai sarapan di lobby *blushing*.
Sewaktu beliau bertanya mengapa aku baru turun, dengan malu-malu kujawab bahwa aku bangun kesiangan. Mendengar jawabanku itu, bosku berkata bahwa lebih baik aku karena masih bisa tidur, sementara beliau tak bisa tidur karena semalaman (maaf) muntah-muntah terus. Rupanya, tak hanya aku saja yang mengalami masuk angin, tapi ternyata bos-ku juga. Kami sama-sama mengalami enam kondisi yang tidak menguntungkan itu dan ternyata kami sama-sama gak kuat... ^_^
Setelah acara sarapan dan penutupan acara sebentar, kami peserta sosialisasi diajak jalan-jalan ke Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Panitia telah menyediakan 2 buah bus untuk mengangkut seluruh peserta sosialisasi, lengkap dengan panitianya. Bantimurung sendiri berjarak hanya sekitar 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Maros, atau sekitar 45 kilometer dari pusat kota Makassar. Bantimurung dijuluki sebagai kerajaan kupu-kupu, tapi sayang ternyata kupu-kupu mulai punah di sana. Kepunahan itu disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah banyaknya kupu-kupu yang ditangkap dan dijadikan souvenir (gantungan kunci, hiasan dinding dll).
Saat kami sampai di sana, ternyata benar... tak satupun kupu-kupu kami jumpai. Meski sempat kecewa, tapi terobati oleh keindahan alam Bantimurung. Apalagi setelah kami melihat air terjun yang cantik banget... rasanya tak sia-sia kami datang kesana. Kubayangkan, seandainya saat itu banyak kupu-kupu, pasti Bantimurung akan terlihat sangat menarik. Rasa meriang di badan jadi terlupakan... hehehe.
Kami tak bisa berlama-lama di sana, karena kami harus segera kembali dan mengejar waktu sholat Jum'at untuk bapak-bapak. Sebelum kembali ke hotel, kami masih sempat menyicipi Coto Makasar..! (sayang aku tak ingat nama jalannya, hanya seingatku dekat dengan peti kemas). Heemm.., enak juga ternyata. Sayang sekali, tempatnya ramai dan penuh pengunjung, jadi kami tak leluasa makan. Selesai makan Coto Makasar, kami segera mengantarkan bapak-bapak ke masjid, sementara ibu-ibu melanjutkan acara belanja... ^_^
Meski badang meriang, tapi untuk urusan belanja tetap semangat. Namun, aku tak bisa membeli banyak oleh-oleh, karena aku ogah ribet membawanya. Akhirnya, aku hanya beli kaos untuk Shasa, suami dan keponakan-keponakan, serta tas untuk ibu dan mertua. Sementara teman-teman sekantor aku bawakan gantungan kunci saja (yang mudah membawanya).
Urusan belanja selesai, aku harus buru-buru kembali ke hotel karena jadwal check-out jam 12.00 WITA. Meski sudah lewat sedikit dari jadwal check-out, aku menyempatkan untuk kembali mengunjungi Pantai Losari. Aku masih penasaran ingin melihat Pantai Losari dengan jelas. Maklum saja, malam sebelumnya aku tak bisa menikmati karena penerangan yang terbatas.
Kembali aku berfoto-foto di Pantai Losari. Aku juga sempat meminta tolong pada 2 orang remaja (cowok) untuk mengambilkan fotoku. Kebetulan mereka berdua juga sedang asyik berfoto di Pantai Losari. Saat aku meminta tolong mereka untuk mengambil gambar, mereka mau. Salah satu dari mereka menerima kamera dariku, dan salah satu dari mereka berjalan ke arah belakangku. Sewaktu aku tanya pada yang memegang kamera, apakah latar belakang (tulisan Pantai Losari) terlihat di kamera, dia jawab iya. Setelah diambil gambar 2 kali olehnya, kuucapkan terima kasih. Namun... saat aku melihat hasilnya... Masya Allah, ternyata yang difoto oleh remaja itu bukan diriku tapi lantai..! Aku sudah berhasil dikerjain oleh remaja Makasar nih..! Pantas saja, sikap mereka agak aneh tadi. Sebel dan gondok juga aku... :(
Wah, kok sudah panjang banget ya..? Terpaksa aku putus sampai disini dulu ceritanya, takut yang baca jenuh sih. Insya Allah... besok aku sambung lagi.
Di hari kedua, aku dan teman sekamarku ternyata bangun kesiangan ! Kami terbangun pada pukul 06.30 WITA. Masya Allah... Rupanya kami sama-sama 'teler'. Teman sekamarku sebelum tidur memang sempat minum obat flu, sehingga itu yang membuatnya tidur nyenyak. Sementara aku... sewaktu bangun tidur, badan sudah terasa meriang semua. Rupanya, aku masuk angin karena keenam kondisi tidak menguntungkan yang aku alami sehari sebelumnya.
Mengetahui bahwa kami sama-sama terlambat bangun. membuat kami pontang-panting. Maklum saja, jadwal hari kedua itu akan diawali dengan acara sarapan pagi pada pukul 07.00 WITA. Setelah siap, aku buru-buru turun untuk sarapan. Sementara teman sekamarku memintaku untuk turun duluan karena kalau aku menunggunya, beliau khawatir aku akan makin terlambat. Setelah sampai di bawah (oya, aku dapat kamar di lantai 5) aku ketemu dengan bos-ku yang sudah selesai sarapan di lobby *blushing*.
Sewaktu beliau bertanya mengapa aku baru turun, dengan malu-malu kujawab bahwa aku bangun kesiangan. Mendengar jawabanku itu, bosku berkata bahwa lebih baik aku karena masih bisa tidur, sementara beliau tak bisa tidur karena semalaman (maaf) muntah-muntah terus. Rupanya, tak hanya aku saja yang mengalami masuk angin, tapi ternyata bos-ku juga. Kami sama-sama mengalami enam kondisi yang tidak menguntungkan itu dan ternyata kami sama-sama gak kuat... ^_^
Setelah acara sarapan dan penutupan acara sebentar, kami peserta sosialisasi diajak jalan-jalan ke Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Panitia telah menyediakan 2 buah bus untuk mengangkut seluruh peserta sosialisasi, lengkap dengan panitianya. Bantimurung sendiri berjarak hanya sekitar 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Maros, atau sekitar 45 kilometer dari pusat kota Makassar. Bantimurung dijuluki sebagai kerajaan kupu-kupu, tapi sayang ternyata kupu-kupu mulai punah di sana. Kepunahan itu disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah banyaknya kupu-kupu yang ditangkap dan dijadikan souvenir (gantungan kunci, hiasan dinding dll).
Saat kami sampai di sana, ternyata benar... tak satupun kupu-kupu kami jumpai. Meski sempat kecewa, tapi terobati oleh keindahan alam Bantimurung. Apalagi setelah kami melihat air terjun yang cantik banget... rasanya tak sia-sia kami datang kesana. Kubayangkan, seandainya saat itu banyak kupu-kupu, pasti Bantimurung akan terlihat sangat menarik. Rasa meriang di badan jadi terlupakan... hehehe.
Meski badang meriang, tapi untuk urusan belanja tetap semangat. Namun, aku tak bisa membeli banyak oleh-oleh, karena aku ogah ribet membawanya. Akhirnya, aku hanya beli kaos untuk Shasa, suami dan keponakan-keponakan, serta tas untuk ibu dan mertua. Sementara teman-teman sekantor aku bawakan gantungan kunci saja (yang mudah membawanya).
Urusan belanja selesai, aku harus buru-buru kembali ke hotel karena jadwal check-out jam 12.00 WITA. Meski sudah lewat sedikit dari jadwal check-out, aku menyempatkan untuk kembali mengunjungi Pantai Losari. Aku masih penasaran ingin melihat Pantai Losari dengan jelas. Maklum saja, malam sebelumnya aku tak bisa menikmati karena penerangan yang terbatas.
Kembali aku berfoto-foto di Pantai Losari. Aku juga sempat meminta tolong pada 2 orang remaja (cowok) untuk mengambilkan fotoku. Kebetulan mereka berdua juga sedang asyik berfoto di Pantai Losari. Saat aku meminta tolong mereka untuk mengambil gambar, mereka mau. Salah satu dari mereka menerima kamera dariku, dan salah satu dari mereka berjalan ke arah belakangku. Sewaktu aku tanya pada yang memegang kamera, apakah latar belakang (tulisan Pantai Losari) terlihat di kamera, dia jawab iya. Setelah diambil gambar 2 kali olehnya, kuucapkan terima kasih. Namun... saat aku melihat hasilnya... Masya Allah, ternyata yang difoto oleh remaja itu bukan diriku tapi lantai..! Aku sudah berhasil dikerjain oleh remaja Makasar nih..! Pantas saja, sikap mereka agak aneh tadi. Sebel dan gondok juga aku... :(
hihihi kena ya mba dikerjain ma anak2, kalo ketemu lagi jewer aja mba :P
BalasHapuswah kebangetan tuh anak yang ngerjain, yang penting selamat! Kutunggu lanjutannya!
BalasHapusWadooohh, ternyata sempet dikerjain sama Pemuda Makassar yah Mba.
BalasHapusBtw gw mah ga begituh suka Coto Makassar hehhee
hai mba
BalasHapusapa kabar
dah lama nih chika gx maen kesini
hehee
enak nih jalan2 ke makasar
chika juga lagi di jawa nih
melancong hehee
wahh mb, perjalanan dinas yang menyenagkan ya...bisa jalan2 apalagi.
BalasHapusternyata masih aja anak remaja yg usil ya mb
aku pengen banget ke Losari..hiks...mesti ajak siapa ya
BalasHapusEh, itu dapet fotonya, Mbak. jadi Mbak dikerjain apa enggak...?? kalau iya, nyebelin banget. Biasanya, kalau kita minta tolong difotoin yanh dia akan moto dengan ikhlas :(
BalasHapusWah pantai losari indah bgt y mba...smpat main banana bot nya g mba seru...d tnggu kisah selanjt nya
BalasHapusWah, meyenangkan sekali bisa jalan2 ke Makassar. Tentu banyak pengalaman indah dan mengasyikkan yang didapat dari perjalanan tsb. Hmm...luar biasa
BalasHapusRasanya ingin juga bisa kesana. Kapan ya?
BalasHapusTempat makan coto itu di Jalan Ranggong yah Mbak... Pak SBY pernah mampir kesana.
BalasHapusberhasil dikerjain oleh remaja Makasar jadi nambah deh kondisi tidak menguntungkan.
BalasHapusYang ikonik di Bantimurung emang air terjunnya, kayak karpet digelar qe3 Beruntung nian Kak Reni berkunjung ke sana qe3 Salam kenal :D
BalasHapusBlognya mantaps, ijin follow ya, Trims
masih tetep nyimak ceritanya bu, hehe nunggu episode III
BalasHapuswooow....enak ni he he he seru...
BalasHapussalam sobat
BalasHapuswah asyik tuh mba, jalan2 ke Makasar,
saya belum pernah.
duh ceritanya menarik , pantai Losari sama tidak dengan pantai Parang tritis,mba?
rasanya pingin sekali kesana, ke pantai losari..mungkin kalau ada rezekinya sobat
BalasHapusWah..kok bisa kompakan gitu mba sama2 telat bangun, ngerumpinya mungkin sampai pagi ya...hehe. Duh...bisa2nya ntu anak muda ngerjain mba Reni...
BalasHapuspantainya bagus ya mbak hehehe, hv a nice trip :)
BalasHapuskunjungan teman,
BalasHapuseih, kayaknya aku etinggalan nih, baca yang 1 dulu ah biar nyambung.
BalasHapusoleh2 buat kita makanan khas makasar gak ada ya mbak hehehe
BalasHapusDitunggu cerita selanjutnya ya mbak
BalasHapuspengen ke makassar lagi...
BalasHapusaku udah 2 x ke sana mbak....
seruuuu
pengalaman yang sangat indah mbak... ditunggu oleh-oleh selanjutnya...
BalasHapusUlasannya bagus bu semoga tetap bersemangat
BalasHapusCerita-cerita yang renyah pingin rasanya ikut bepergian
BalasHapusseLamat buw, anda telah dikerjai. hihihi... piss ach.
BalasHapusacaranya seru banget buw, pLus narsis mode on nya Lagi.
wah aku juga pingin banget foto2 di depan tulisan pantai LOSARI....kerennnn!!!
BalasHapusmengundang klaborasi....
BalasHapushmm saya belum pernah kesana mbak :S
BalasHapuswah, telat cerita nih saya, hehe...
BalasHapusmet dini hari mbak...
eh, udah balik ya mbak???
wah, pantai losariiii....
dinikmati saja capeknya mb, nanti kalo sdh pulang ke madiun pasti asyik dikenang :)
BalasHapussaya juga pengin berfoto di pantai losari dengan background tulisan besarnya itu...
BalasHapuskupu kupunya lagi istirahat dulu, cape katanya terbanh terus
BalasHapusOleh2nya mau juga dong mbak..
BalasHapusAir mancur eh air terjunnya unix euy, dikampung ane adanya sungai duank ngak ada air terjun.
BalasHapusLok terjun bebas kesungai banyak hehehe
makasih banyak mbak atas kesediaannya ikutan posting kolaborasi. Linknya sudah saya daftar.
BalasHapushuahahaha, dikerjain ma remaja, mantabz mb..
BalasHapusjangan disumpahin mb, kasian klo mpe mereka kualat, hehehe
cuman mo komen ftonya, soalnya dah ada gambaran ceritanya dari awal, n pada edisi ke 3.. LOL
BalasHapuskeren dah fotonya, foto yg backgroundnya dah sering liat... hhi
pemandangannya indah sekali, jadi ingin lihat
BalasHapusjadiii beli banyak souvenir ya mbak?? gk afdoooll loohh klo tanpa souvenirnya :D
BalasHapus