Kemarin seorang teman tiba-tiba datang dan memberiku kejutan. Dia membawa seekor ayam panggang untukku. Aku yang heran dengan maksud pemberiannya itu lantas bertanya padanya untuk apa dia melakukan itu. Dijelaskannya bahwa ayam panggang itu adalah wujud rasa syukur keluarganya dan juga rasa terima kasih mereka kepadaku.
Rupanya, keluarga temanku itu sedang mendapatkan kebahagiaan. Suaminya yang sudah menganggur sekian lama akhirnya telah mendapatkan pekerjaan tetap. Sebenarnya suaminya itu dulu telah punya pekerjaan di kota lain, namun karena terdorong oleh keinginannya untuk bisa satu atap dengan istrinya, maka dia memutuskan pindah ke kota istrinya dimana kami tinggal. Tentu saja itu bukan keputusan yang mudah, apalagi dia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebelum mendapat kepastian ada pekerjaan baru untuknya di kota istrinya tinggal.
Alhasil.., selama beberapa lama istrinyalah yang menjadi tulang punggung rumah tangga mereka. Suaminya pernah mencoba berbisnis, tapi tidak berjalan lancar. Sudah banyak lamaran pekerjaan yang dikirimkannya, namun rupanya nasib baik belum berpihak pada mereka. Praktis, suaminya lebih banyak menganggur di rumah dan istrinyalah yang mencari nafkah di luar.
Aku sering menjadi tempat curhat istrinya tentang kondisi rumah tangganya. Selama ini yang aku tahu, istrinya ikhlas dengan rumah tangga yang dijalaninya. Ia yakin suatu saat keadaan akan berubah menjadi lebih baik bagi mereka. Walau dia bisa menerima keadaan suaminya, namun dia seringkali harus ekstra hati-hati menjaga perasaan suaminya yang menganggur. Maklum..., dalam kondisi seperti itu seringkali perasaan suaminya jadi sangat sensitif.
Terdorong untuk membantunya, jika aku dan suami mendengar ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan suami temanku itu, maka aku akan langsung memberitahukannya. Namun untuk ukuran kotaku yang tidak besar, memang lowongan pekerjaan tak sebanyak di kota-kota besar. Sudah beberapa kali kami memberitahunya jika ada lowongan pekerjaan. Sayangnya, tak satupun yang berhasil ditembus suaminya.
Hingga suatu saat, temanku itu memberi kabar padaku bahwa suaminya sedang ikut tes wawancara di suatu perusahaan yang ada di kota kami. Setiap perkembangan dari wawancara itu diceritakannya kepadaku. Aku dan dia kali ini melihat adanya peluang bagi suaminya untuk bisa mendapatkan pekerjaan itu. Suamiku yang kebetulan mengenal pemilik perusahaan itu pun berniat untuk menyampaikan rekomendasi tentang suami temanku itu. Namun, sebelum niat suamiku terlaksana, kami dapat kabar bahwa ternyata suaminya lolos seleksi dan diterima bekerja di perusahaan itu.
Setelah resmi diterima bekerja di perusahaan itu, maka mereka pun berniat untuk mensyukurinya dan berbagi kebahagiaan dengan keluargaku. Itu sebabnya mereka mengirimi aku seekor ayam panggang. Mereka merasa sangat berterima kasih karena selama ini kami tak lelah memberikan informasi lowongan pekerjaan kepada mereka.
Terus terang saja, aku merasa yang aku dan suamiku lakukan tak seberapa. Kami toh hanya memberikan informasi jika kami tahu ada lowongan pekerjaan. Apalagi sebenarnya informasi tentang lowongan pekerjaan yang kini berhasil ditempati suami temanku itu bukan berasal dariku atau suamiku. Mereka sendiri yang mendapatkan informasi lowongan itu. Jadi, sebenarnya atas keberhasilan mereka kali ini aku dan suami merasa tak ada kontribusinya sama sekali.
Namun dari peristiwa ini aku telah membuktikan bahwa perhatian sekecil apapun pada orang lain ternyata bisa sangat berarti bagi orang tersebut. So.., jangan ragu-ragu memberikan sedikit waktu kita untuk memberikan perhatian (dalam bentuk apa saja) kepada orang lain. (^_^)
Rupanya, keluarga temanku itu sedang mendapatkan kebahagiaan. Suaminya yang sudah menganggur sekian lama akhirnya telah mendapatkan pekerjaan tetap. Sebenarnya suaminya itu dulu telah punya pekerjaan di kota lain, namun karena terdorong oleh keinginannya untuk bisa satu atap dengan istrinya, maka dia memutuskan pindah ke kota istrinya dimana kami tinggal. Tentu saja itu bukan keputusan yang mudah, apalagi dia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebelum mendapat kepastian ada pekerjaan baru untuknya di kota istrinya tinggal.
Alhasil.., selama beberapa lama istrinyalah yang menjadi tulang punggung rumah tangga mereka. Suaminya pernah mencoba berbisnis, tapi tidak berjalan lancar. Sudah banyak lamaran pekerjaan yang dikirimkannya, namun rupanya nasib baik belum berpihak pada mereka. Praktis, suaminya lebih banyak menganggur di rumah dan istrinyalah yang mencari nafkah di luar.
Aku sering menjadi tempat curhat istrinya tentang kondisi rumah tangganya. Selama ini yang aku tahu, istrinya ikhlas dengan rumah tangga yang dijalaninya. Ia yakin suatu saat keadaan akan berubah menjadi lebih baik bagi mereka. Walau dia bisa menerima keadaan suaminya, namun dia seringkali harus ekstra hati-hati menjaga perasaan suaminya yang menganggur. Maklum..., dalam kondisi seperti itu seringkali perasaan suaminya jadi sangat sensitif.
Terdorong untuk membantunya, jika aku dan suami mendengar ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan suami temanku itu, maka aku akan langsung memberitahukannya. Namun untuk ukuran kotaku yang tidak besar, memang lowongan pekerjaan tak sebanyak di kota-kota besar. Sudah beberapa kali kami memberitahunya jika ada lowongan pekerjaan. Sayangnya, tak satupun yang berhasil ditembus suaminya.
Hingga suatu saat, temanku itu memberi kabar padaku bahwa suaminya sedang ikut tes wawancara di suatu perusahaan yang ada di kota kami. Setiap perkembangan dari wawancara itu diceritakannya kepadaku. Aku dan dia kali ini melihat adanya peluang bagi suaminya untuk bisa mendapatkan pekerjaan itu. Suamiku yang kebetulan mengenal pemilik perusahaan itu pun berniat untuk menyampaikan rekomendasi tentang suami temanku itu. Namun, sebelum niat suamiku terlaksana, kami dapat kabar bahwa ternyata suaminya lolos seleksi dan diterima bekerja di perusahaan itu.
Setelah resmi diterima bekerja di perusahaan itu, maka mereka pun berniat untuk mensyukurinya dan berbagi kebahagiaan dengan keluargaku. Itu sebabnya mereka mengirimi aku seekor ayam panggang. Mereka merasa sangat berterima kasih karena selama ini kami tak lelah memberikan informasi lowongan pekerjaan kepada mereka.
Terus terang saja, aku merasa yang aku dan suamiku lakukan tak seberapa. Kami toh hanya memberikan informasi jika kami tahu ada lowongan pekerjaan. Apalagi sebenarnya informasi tentang lowongan pekerjaan yang kini berhasil ditempati suami temanku itu bukan berasal dariku atau suamiku. Mereka sendiri yang mendapatkan informasi lowongan itu. Jadi, sebenarnya atas keberhasilan mereka kali ini aku dan suami merasa tak ada kontribusinya sama sekali.
Namun dari peristiwa ini aku telah membuktikan bahwa perhatian sekecil apapun pada orang lain ternyata bisa sangat berarti bagi orang tersebut. So.., jangan ragu-ragu memberikan sedikit waktu kita untuk memberikan perhatian (dalam bentuk apa saja) kepada orang lain. (^_^)
subhanallah....indahnya persahabatan itu.
BalasHapuskirimannya masih mba? hehe...
yup... setuju mbak Reni, apalagi perhatian yang kita berikan itu benar2 tulus ikhlas, selain bisa sangat berarti kepada orang lain, hati kita juga bahagia :)
BalasHapusBtw, masih ada ayam panggangnya nggak mbak? hehehe
mba sebagai perantara, semua terjadi atas ijin-Nya kan?
BalasHapussejuk kalau membaca artikel dari mba Reni, makasih sharingnya mba.
Senang denger orang dapet pekerjaan. Kadang-kadang kendala seseorang yang bikin nganggur itu bukanlah dia tidak kompeten, tapi justru karena dia terlalu pintar dalam suatu populasi sehingga nggak ada kerjaan yang cukup bagus buat dia kerjakan. Selamat.
BalasHapusPerhatian perhatian kecil saja indah, apalagi yang gede ya Mbak, hehe...
BalasHapusSyukur bgt..,hemmm iya bener mba,.makasih jd terinspirasi..
BalasHapussemoga untuk seterusnya persahabatan ini akan menjadi lebih erat seperti persaudaraan....
BalasHapusmbak....aku jd pingin jg tuh tinggal dkt rumahmu ..biar bisa dibantuin cari kerja....
Iya mba, memang hal sekecil apapun yang kita berikan pada orang lain pasti akan bermanfaat, Walopun sebatas sumbang doa.. :)
BalasHapusitu namanya dia tahu budi baik orang, mbak....btw,bagi dong ayamnya
BalasHapusSetuju sama mbak Reni, asal perhatiannya nggak berlebih aja...
BalasHapusterbukti kalau teman mbak tadi pantang menyerah ;)
wah so sweet yah.. jadi teringat papa yg udah pensiun dan mama yg masih kerja. mama jg sangat menjaga perasaan papa. :)
BalasHapusjadi salah kan bu bila ada pernyataan "perlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan"
BalasHapusyang benar "perlakukan orang lain seperti mereka ingin diperlakukan"
dengan begine menunjukkan betaa perhatiannya kita kepada orang lain.
huff,, yang pertama dan utama tuh bagaimana seseorang menyikapi perhatian2 itu,, hehehe ... walaupun kecil (sedikit),, pasti akan sangat berharga jika seseorang itu menyikapinya dengan baik,, tapi kalo kurang kurang kurang ... (kapan selesaenya .... kurang bersyukur sih .... hehe)
BalasHapussarat makna ya bunda. perhatian itu emang penting sekali bagi orang lain meskipun hanya kata-kata penyemangat tapi mampu merubah sesuatu ;)
BalasHapusBener mb, sekecil apapun itu bisa sangat berarti bagi yang benar2 sangat membutuhkannya.
BalasHapusSemoga dengan pekerjaan barunya suami temen mb bisa betah dan hari2nya bisa berjalan lancar kembali ya Mb.
memberikan sesuatu yang kecil, tapi bermanfaat yang besar sekali bagi orang lain.. mbaa ayamm, nyahhh enak ga ? hihihihih
BalasHapusYups, saling mengasihi antar sahabat adalah Ibadah Mbak... he
BalasHapussalut ma istri yg kaya gitu yg slalu suport suaminya.... aku ingin punya istri
BalasHapusturut senang mbak... kadang orang kalo saking senangnya (bersyukur pada Allah SWT) ya gitu mbak.. aku bener2 turut senang :))
BalasHapusSeneng ya mbak kalo kita diperhatiin gitu
BalasHapussekecil apapun...
Banyak Cara untuk membuktikan kita sayang ya, salah satunya adalah perhatian, jadi kalo ngaku sayang tapi kug kurang begitu perhatian, kesayanganya patut diragukan...:-D
BalasHapussubhanallah... rejeki memang nggak disangka-sangka datangnya.. mungkin niatnya memang ngak terlalu banyak membantu, tapi ternyata di mata orang lain sesuatu yang kita lakukan bisa jadi sebuah kebaikan yang tidak ternilai harganya..
BalasHapusmau donk mbak ayam panggangnya. hehehehe
Dalam hal mambantu orang, jangan pernah kita menilai apa dan siapa orang tersebut.
BalasHapusNamun berfikirlah bahwa apa yang kita berikan semoga bermanfaat bagi yang menerima.
Nice post..
alhamdulillah..
BalasHapuskalau emang sudah rejeki ga akan kemana mbak..
terlihat di sini betapa bantuan kita pada seseorang terkadang sangat berarti sekali bagi dia, indahnya bila kita saling berbagi...
BalasHapussubhanallah,
BalasHapusibu bilang gak seberapa, tapi bagi yang lain mungkin sangat berharga,
tetapa seperti itu ya buuu.. :)
saya akan mencoba mempraktekannya mba reni, siapa tahu saya dapet ayam bakar pula.. he..
BalasHapusdi perhatikan orang di hal-hal positif ataupun hal-hal negatif memang menyenangkan.A nice post,sist.Maaf baru bisa BW..
BalasHapusterharu saya bacanya..
BalasHapusrukun banget bertetangga.. T_T
bahkan meluangkan waktu untuk mendengar mereka bercerita adalah sesuatu yang indah ya mbak. Dan banyak yang menganggap itu sebuatu kelebihan dari kita :)
BalasHapussaling membantu memang pekerjaan yang diridhai tuhan.. jadi akan di balas dengan pahala didunia maupun di akhirat.. :)
BalasHapusmungkin bagi orang lain gak berarti bu...tapi bagi temen bu reni..dengan mau mendengarkan curhatnya saja sudah mrpkn bentuk perhatian yang tak ternilai....apalagi dibantu nyariin lowongan...
BalasHapussemoga rizki yang dilimpahkan kepada temennya bu reny bisa dimanfaatkan dengan baik ya bu...dan semoga bisa menjaganya....amin...
dan semoga buat bu reni juga diberikan kesuksesan dan kekuatan iman menghadapi segala cobaan amin....