Kali ini aku ingin melanjutkan untuk mereview buku Ranah 3 Warna. Buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Bagi yang belum tahu, sebelumnya aku telah menuliskan review Negeri 5 Menara di sini. Menurutku, buku kedua ini sama menariknya dari buku yang pertama.
Walau kedua buku trilogi Negeri 5 Menara ini tak bisa dikategorikan sebagai buku yang ringan, tapi ternyata Shasa mampu menamatkan keduanya. Bahkan dia terlihat sangat asyik membacanya dan tak mau diganggu. Aku sendiri tak menyangka dia mampu menamatkan 2 buku yang tebal-tebal itu.
Masih seperti buku pertama, dalam buku kedua ini penulisnya, banyak menuliskan tentang perjuangan, semangat dan kerja keras. Sebuah buku yang sangat memotivasi. Dalam buku ini kita kembali diingatkan bahwa siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Selain itu kita juga dimotivasi untuk sabar menghadapi segala macam cobaan. Sang penulis meyakini bahwa siapa yang bersabar akan beruntung : Man Shabara zhafira.
Bagi Alif yang alumnus sebuah pondok pesantren, untuk bisa mengikuti UMPTN harus berjuang ekstra keras. Tidak hanya itu, agar dapat lolos dan diterima di sebuah Perguruan Tinggi Negeri juga bukan perkara mudah. Keadaan semakin berat karena hampir semua orang meragukan kemampuannya melewati berbagai macam kesulitan itu.
Saat akhirnya Alif berhasil masuk ke jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Bandung masalah belum selesai. Berbekal sepatu hitam pemberian ayahnya, Alif berangkat mengejar mimpi sebagai mahasiswa. Namun, kondisi orang tuanya yang pas-pasan membuat Alif harus selalu berhemat. Kondisi makin sulit setelah Ayahnya meninggal dunia, saat Alif belum genap setahun kuliah. Sejak itu, di sela-sela kesibukan kuliahnya Alif bekerja keras untuk mencari uang.
Berbekal "mantra sakti" Man Jadda Wajada (Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil) yang didapatnya dari pesantren Alif pun banting tulang melakukan berbagai macam pekerjaan yang bisa menghasilkan uang. Namun mencari uang ternyata tak mudah. Berkali-kali dia dihadapkan ujian yang menggoyahkan keyakinannya. Hingga akhirnya dia teringat kembali akan "mantra sakti" lain yang terlupakan olehnya : Man Shabara zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung).
Setelah mencoba banyak pekerjaan, akhirnya Alif memantapkan diri untuk bekerja sebagai penulis. Dia berusaha untuk mencukupi kebutuhan kuliahnya dan sebisa mungkin mengirimkan uang kepada Amak dan adik-adiknya di kampung. Meski disibukkan dengan kegiatan kuliah dan mencari nafkah, hasrat Alif untuk bisa berangkat ke Amerika tak pernah pupus.
Akhirnya kesempatan itu datang juga. Suatu hari, dia mendapatkan informasi bagaimana seorang bisa pergi ke luar negeri secara gratis. Berbekal semangat untuk mewujudkan impian ke luar negeri dan semangat tak kenal menyerah, Alif pun mengikuti seleksi. Dia akhirnya berhasil juga mewujudkan impiannya untuk berangkat ke Amerika.
Melalui buku ini penulis memberikan banyak sekali contoh tentang perlunya perjuangan, kerja keras dan kesabaran dalam meraih mimpi. Selain itu, banyak juga dituliskan nasehat-nasehat luar biasa yang didapatkan penulis selama menjalani pendidikan di pondok pesantren tersebut. Sedikit dari banyak kalimat yang aku suka dari buku ini antara lain :
Walau kedua buku trilogi Negeri 5 Menara ini tak bisa dikategorikan sebagai buku yang ringan, tapi ternyata Shasa mampu menamatkan keduanya. Bahkan dia terlihat sangat asyik membacanya dan tak mau diganggu. Aku sendiri tak menyangka dia mampu menamatkan 2 buku yang tebal-tebal itu.
Masih seperti buku pertama, dalam buku kedua ini penulisnya, banyak menuliskan tentang perjuangan, semangat dan kerja keras. Sebuah buku yang sangat memotivasi. Dalam buku ini kita kembali diingatkan bahwa siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Selain itu kita juga dimotivasi untuk sabar menghadapi segala macam cobaan. Sang penulis meyakini bahwa siapa yang bersabar akan beruntung : Man Shabara zhafira.
Bagi Alif yang alumnus sebuah pondok pesantren, untuk bisa mengikuti UMPTN harus berjuang ekstra keras. Tidak hanya itu, agar dapat lolos dan diterima di sebuah Perguruan Tinggi Negeri juga bukan perkara mudah. Keadaan semakin berat karena hampir semua orang meragukan kemampuannya melewati berbagai macam kesulitan itu.
Saat akhirnya Alif berhasil masuk ke jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Bandung masalah belum selesai. Berbekal sepatu hitam pemberian ayahnya, Alif berangkat mengejar mimpi sebagai mahasiswa. Namun, kondisi orang tuanya yang pas-pasan membuat Alif harus selalu berhemat. Kondisi makin sulit setelah Ayahnya meninggal dunia, saat Alif belum genap setahun kuliah. Sejak itu, di sela-sela kesibukan kuliahnya Alif bekerja keras untuk mencari uang.
Berbekal "mantra sakti" Man Jadda Wajada (Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil) yang didapatnya dari pesantren Alif pun banting tulang melakukan berbagai macam pekerjaan yang bisa menghasilkan uang. Namun mencari uang ternyata tak mudah. Berkali-kali dia dihadapkan ujian yang menggoyahkan keyakinannya. Hingga akhirnya dia teringat kembali akan "mantra sakti" lain yang terlupakan olehnya : Man Shabara zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung).
Setelah mencoba banyak pekerjaan, akhirnya Alif memantapkan diri untuk bekerja sebagai penulis. Dia berusaha untuk mencukupi kebutuhan kuliahnya dan sebisa mungkin mengirimkan uang kepada Amak dan adik-adiknya di kampung. Meski disibukkan dengan kegiatan kuliah dan mencari nafkah, hasrat Alif untuk bisa berangkat ke Amerika tak pernah pupus.
Akhirnya kesempatan itu datang juga. Suatu hari, dia mendapatkan informasi bagaimana seorang bisa pergi ke luar negeri secara gratis. Berbekal semangat untuk mewujudkan impian ke luar negeri dan semangat tak kenal menyerah, Alif pun mengikuti seleksi. Dia akhirnya berhasil juga mewujudkan impiannya untuk berangkat ke Amerika.
Melalui buku ini penulis memberikan banyak sekali contoh tentang perlunya perjuangan, kerja keras dan kesabaran dalam meraih mimpi. Selain itu, banyak juga dituliskan nasehat-nasehat luar biasa yang didapatkan penulis selama menjalani pendidikan di pondok pesantren tersebut. Sedikit dari banyak kalimat yang aku suka dari buku ini antara lain :
.... Di saat kurang senanglah kalian perlu aktif. Aktif untuk bersabar. Bersabar tidak pasif, tapi aktif bertahan, aktif menahan cobaan, aktif mencari solusi. Aktif menjadi yang terbaik. Aktif untuk tidak menyerah pada keadaan. (halaman : 131)
... aku telah menunaikan semua tugas untuk mencapai keberhasilan. Yaitu niat lurus dan ikhlas, usaha keras, doa khusyuk. Tinggal aku genapi saja dengan huznuzhan, berprasangka baik. (halaman : 208)
Senang sekali aku telah membaca buku yang luar biasa ini. Sudahkan sahabat membacanya juga?
Judul : Ranah 3 Warna
Penulis : A. Fuadi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Tahun 2011
Kategori : Fiksi/Novel
Tebal : 488 halaman
ISBN : 978-979-22-6325-1
Judul : Ranah 3 Warna
Penulis : A. Fuadi
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Tahun 2011
Kategori : Fiksi/Novel
Tebal : 488 halaman
ISBN : 978-979-22-6325-1
Ini masih di list ku mbak, belum kebeli...
BalasHapusMakasih reviewnya :)
Petikan tulisan karya yang bgus mbak, dan terimakasih atas refrensi buku ini.
BalasHapusSalam
"Ejawantah's Blog"
assalamualaikum
BalasHapusalhamdulillah saya sempat berkunjung ke blog ini lagi
setelah membalas komentar Anda di blog kangmusa tentunya
dan selalu saja posting yang Anda sajikan sangat menarik dan inspiratif
seperti mengajak untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ke depan
semoga saya bisa mengambil pelajaran berharga dari posting-posting Anda
jangan lupa untuk berkunjung balik ke http://www.kangmusa.com
salam hangat
kangmusa
wah mba saya minjam tetangga kamar saya,,tp blm selesai saya baca,,
BalasHapusbuku ini memang menginspirasi saya untuk lebih semangat menulis..
Pandi belum baca mba.. pengen banget baca.. mudah2an bisa beli sendirir atau paling tidak bisa pinjam ke teman..
BalasHapusYang pertama blm juga kebeli mb...sementara mb reni udah yang ke2 baca bukunya.
BalasHapusUdah lama gak jalan2 kepinang mb jadi blm shopping buku mb.
itu memang buku yg bagus mbak, meski lum pernah baca :) tapi sabar n usaha memang kunci kita tuk selalu kuat dan siap menghadapi sgl tantangan :)
BalasHapusasik kali ya bu kalo perpusnya isinya novel. kalo gudang bukuku isinya buku teknik semua. kadang memang istri belanja novel, cuman ga pernah awet. baru sebentar dah dipinjem ga balik. makanya paling gaptek kalo ada yg ngobrolin novel..
BalasHapusAlhamdulillah, ada sahabat yang mengirimkan buku ini, tapi jujur sampai hari ini belum sempat dibaca, masih harus antri dengan buku-buku lainnya yang alhamdulillah terus berdatangan sepanjang Januari - Februari ini.
BalasHapussaya juga udah baca mbak, selalu seperti kesihir saat baca ini, tapi masih sanksi bisa ikut Alif gak yaa, jadi orang sabar itu -__-
BalasHapusjadi penasaran pingin baca buku ini...
BalasHapusharganya nyampe kantong kan buk.. :)
BalasHapusbuku ini baru kemaren sempat aku beli, mbak tapi belum sempat ke baca , makasih ya udah kasih info ini....
BalasHapustadinya kalo sdh kebaca mau mereview nya di blog, krn blm pernah mereview buku di blog
sepertinya menarik.. yang pertama aja belum pernah baca.. mungkin nati kalo ada kesempatan coba baca... :D
BalasHapusPEnasaran sama buku iniiiih.. sudah masuk dalam daftar, semoga segera terbeli!
BalasHapusni yang ku suka dari blog mabak, ky media cetak selalu ada referensi bukunya.... aku suka caramu begini
BalasHapuswah, belum ada kesempatan untuk membacanya, maklumlah sedang (sok) sibuk he he
BalasHapusberbekal kisah nyata, emang cerita alif sangat menginspirasi di buku2nya..
BalasHapussaya pernah membaca yang negeri 5 menara, tetapi belom sempet baca yang ranah 3 warna.. sekilas tau ceritanya tentang alif yang sekolah ke luar negeri..
dan ada kalimat sakti kedua : man shabara zhafiraa..
jadi nggak sabar nunggu buku ketiganya, katanya berjudul pake angka 1 deh..
Terimakasih share artikenya
BalasHapusSukses selalu
Wah saya kalah deh dari Shasa... saya jadi kepingin ikutan membaca.
BalasHapusjadi pengen cepet2 baca..:)
BalasHapuswah, aku baru tahu ttg buku ini..
BalasHapussegera nabung dah mbak
pengen baca mbak tapi belum bisa belinya hehe
BalasHapusbuku yang bagus nih mbak... thanks untuk reviewnya...
BalasHapusWaaaahhh baru tau ada buku bagus ini. Haganya berapa Mba 1 set komplit?
BalasHapuswaaaah mba wina naksir neh buku
BalasHapusaku jug abaru baca buku ini... sukaaaaaa banget heheheee
BalasHapusalhamdulillah judul yang pertama udah...pi lo' yang ranah 3 warna blum,,,ceritax seruuu buangetz
BalasHapusudah lama banget masuk daftar buku yang harus dibeli...tapi baru kemaren kebeli mba...heheheh...
BalasHapusblum sempat baca juga mba.... semoga hari ini bisa baca...:)